♦ Dampwood Termite
- Menyerang kayu yang telah diserang jamur, kapang dsb.
- Holotermitidae dan Termopsidae.
♦ Drywood Termite
Tidak tergantung pada kelembaban kayu yang diserangnya.
Mampu bertahan pada kadar air < 10 %.
♦ Subterranean Termite.
- Berhubungan dengan tanah.
- Rhinotermitidae (Coptotermes).
- Termitidae (Macrotermes).
Serangga sosial (Kasta)
Ratu Pekerja
- Berkembangbiak - Mencari makan
- Membangun sarang
- 25.000 per koloni
Prajurit
- Pertahanan Swarmer
- Koloni baru
Komunikasi Melalui Grooming
Komunikasi paling penting dan utama pada koloni rayap.
Dengan mandible dan palpi memungkinkan kontak sensorik dan
kimia antar individu, selain membersihkan tanah, jamur, bakteri
dan parasit.
Pada rayap tingkat rendah, kanibalisme terjadi saat grooming
terutama pada kondisi kurang pangan.
Grooming dimulai dari antena dan tungkai.
“Pasangan Ratu dan Raja”
Menggali tanah, kayu.
Tidak makan, mengandalkan lemak
dan protein dari otot-otot sayap,
kadang makan telur/anak pertama.
Abdomen ratu membesar beberapa
kali.
Coptotermes menghasilkan telur
100/hari, sedangkan Macrotermes 30
– 40 ribu/hari (10 juta/th).
Ratu dan raja tinggal di royal
chamber dan dijaga pekerja 24
jam/hari.
Morfologi Umum :
Indonesia
– (Jakarta) Rp 1,5 Triliun gedung milik pemerintah
– (Bandung) 8 dari 10 rumah ada rayapnya (80%)
– (Jatim) 6 kota termasuk zona merah kerugian Rp 2,7 Triliun
_(Sumut) 6 kota termasuk zona merah kerugian Rp 1.6 tirliun
52
JALUR INVESTASI RAYAP KEDALAM BANGUNAN
53
TE RMITES MOVE MENT
54
Bagaimana agar
Pengendalian RAYAP
Berhasil?
Filosofi Pengendalian
DULU SEKARANG
INSPEKSI MONITORING/
iNSPEKSI PERLAKUAN
PREVENTIF EVALUATION
MONITORING PERLAKUAN
Successful
Termite
Control
Apa Yang Harus Diketahui Pada Kegiatan
Pengendalian Rayap?
Biologi rayap
Struktur bangunan
Teknik inspeksi
Teknik aplikasi
Peralatan
Keamanan
WASPADA!!
Kesuksesanpengendalian rayap dimulai dari
pengamatan/monitoring menyeluruh
Senter :
Obeng :
Peralatan Inspeksi Rayap
Alat-alat deteksi non-invasive
Catatan :
Setelah lokasi serangan teridentifikasi, biasanya didapati juga tanda-tanda kehadiran
rayap
Identifikasi Rayap :
Tentukan jenis rayap yang menyerang:
Kadang-kadang karakteristik tingkah laku dapat
digunakan untuk mengidentifikasi:
Lokasi-lokasi serangan lainnya
Titik-titik masuk potensial
Rencana pengendalian yang paling tepat
Presentation • September
13, 2022 • Slide 70
Non-Kimiawi
Stainless Steel Mesh : Termi-Mesh (0.66 x 0.45 mm).
Sand Barrier : 1 - 3 mm.
Ekstrak tanaman : 0.3 % azadirachtin + 14 % neem oil dapat
mengendalikan Coptotermes.
Mulsa neem (Azadirachta) menolak Coptotermes.
Mengubur bangkai binatang dapat mengusir koloni rayap (Afrika)
???.
Termi Mesh & Kordon
Phisical barriers (penghalang fisik)
Diaplikasi saat pembangunan
konstruksi (sebelum pengecoran)
Pelopor Australia
Peralatan yang akan digunakan untuk aplikasi Termite
Control adalah :
1. Power Sprayer Machine,
2. Knapsack Sprayer,
3. Hammer Drill
4. Injector Termitisida yang dilengkapi flow meter
5. Long Stick Gun Sprayer,
6. Drum,
7. Selang,
8. Gelas Ukur
9. Alat Keselamatan Kerja (Safety Equipment), dan
10. Sarana penunjang lainnya
74
75
Soil barriers - reticulation systems
Termitisida didistribusikan
melalui pipa-pipa PVC
Pemasangan pipa dilakukan di
sekeliling pondasi (dalam dan
luar) sebelum slab
Bahan kimia dipompakan setiap
beberapa tahun sekali
Pengendalian anti rayap di bagi dua
yaitu :
Pra krontruksi yaitu
pengendalian rayap pada saat
bangunan belum berdiri.
Post kontruksi yaitu
pengendalian rayap pada saat
bangunan sudah berdiri dan
terserang rayap
Pra-Konstruksi
Sebaran termitisida relatif rata.
Metode paling baik dan aman.
Mudah dilaksanakan
Tingkat akurasi lebih tinggi
Penyemprotan Tiebeam dengan larutan
termitisida dengan dosis 5 liter/m2
Penyemprotan Pondasi dengan larutan
termitisida dengan dosis 5 ltr/mlarik
Penyemprotan Filecape dengan
larutan termitisida dosis 5 ltr/m2
Penyemprotan lantai dengan larutan
termitisida dengan dosis 5 ltr/m2
Paska-Konstruksi
Sebaran termitisida relatif tidak rata.
Merusak bangunan.
Sulit & mahal.
Perlakuan Pasca Konstruksi –
Pengeboran Lantai
Pada lantai di sepanjang kiri dan kanan pondasi dibuatkan
lubang injeksi dengan diameter 1 cm dengan cara
mengebor sampai ujung mata bor menyentuh tanah.
Jarak lubang dari dinding 15 cm
Jarak antar lubang 30 – 40 cm
Larutan anti rayap disuntikkan dengan pompa bertekanan
sebanyak 2 l/lubang atau sampai larutan keluar sedikit dari
lubang
Untuk injeksi horizontal pipa dimasukkan sepanjang laintai
yang diberi peralatan dan melalui pipa tersebut larutan
dipompakan. Untuk lantai yaitu 5 l/m 2
Lubang ditutup kembali dengan semen
Presentation • September
13, 2022 • Slide 85
Perlakuan Pasca Konstruksi
Jika dinding luar tidak menggunakan rabat, perlua dibuatkan
parit yang berjarak 15 cm dari dinding dengan lebar 20 cm
dan kedalaman 10 – 15 cm.
Parit dan tanah galian disemprot larutan Premise sebanyak
2 l/m larik, selanjutnya ditutup dengan tanah galian.
Presentation • September
13, 2022 • Slide 86
Perlakuan Pasca Konstruksi –
Pengeboran Dinding
Jarak lubang pada pengeboran dinding adalah maksimal 30
cm
Tinggi dari lantai 20 – 30 cm
Larutan Premise disuntikkan dengan pompa bertekanan
sebanyak 2 l/lubang atau sampai larutan keluar sedikit dari
lubang
Presentation • September
13, 2022 • Slide 87
Pengeboran pada nat lantai dengan
jarak 30-60 cm disekeliling pondasi
Larutan termitisida di injeksikan
dengan dosis 2-3 liter/lubang
Pengeboran tali air kusen
Penginjeksian larutan termitisida
pada tali air kusen
Penyemprotan dak flavon dengan
termitisida dengan merata
Bagaimana mencampur Termitisida?
Isilah wadah dengan larutan air sampai
setengah.
Masukkan Termitisida sesuai Konsentrasi
anjuran .
Diaduk sampai konsentrat merata.
Tambahkan air sampai penuh lalu diaduk
kembali.
Pencampuran Termitisida
Pengendalian rayap dan inspeksi rayap merupakan tantangan.
INSPEKSI!