Anda di halaman 1dari 14

Presented By

GRACE FEIBE TAMPIL


18202106001
ISOPTERA
 Nama umum:
 Rayap

Kategori spesies:
 Rayap Tanah (Subterranean Termites)

Nama latin:
 Isoptera
Rayap adalah serangga sosial anggota infraordo Isoptera, bagian dari ordo
Blattodea (kecoa) yang dikenal luas sebagai hama penting kehidupan manusia.
Rayap bersarang dan memakan kayu perabotan atau kerangka rumah sehingga
menimbulkan banyak kerugian secara ekonomi. Tetapi Ratu Rayap misalnya,
memiliki banyak khasiat di bidang kedokteran seperti halnya menyembuhkan
berbagai macam penyakit. Rayap masih berkerabat dengan semut, yang juga
serangga sosial. Dalam bahasa Inggris, rayap disebut juga "semut putih" (white
ant) karena kemiripan perilakunya.
Klasifikasi ilmiah
Domain: Eukariota
Kingdom: Animalia
Subkingdom: Metazoa Familia
Mastotermitidae
Filum: Artropoda Kalotermitidae
Termopsidae
Kelas: Insecta
Hodotermitidae
Ordo: Blattodea Rhinotermitidae
Serritermitidae
Infraordo: Isoptera Termitidae
 Mastotermitidae Desneux (1 spesies hidup, Mastotermes darwiniensis;
ditemukan banyak fosil)
 Hodotermitidae Desneux, 1904 (3 genera)
 Termopsidae (1 genus sudah punah)
• Archotermopsidae Engel, Grimaldi, & Krishna, 2009 (3 genera)
•Stolotermitidae Holmgren, 1910
•Porotermitinae Emerson, 1942
•Stolotermitinae Holmgren, 1910
Clade Icoisoptera Engel, 2013
 Kalotermitidae Froggatt (22 genera, 419 spesies)
Clade Neoisoptera Engel, Grimaldi, & Krishna, 2009
•Arcehorhinotermitidae Krishna & Grimaldi, 2003
•Stylotermitidae Holmgren, K & N, 1917
 Rhinotermitidae (14 genera, 343 species)
•Coptotermitinae Holmgren
•Heterotermitinae Froggatt
•Prorhinoterminae Quennedey & Deligne, 1975
•Psammotermitinae Holmgren
•Rhinotermitinae Froggatt
•Termitogetoninae Holmgren
 Serritermitidae (2 genera dan 2 spesies)
 Termitidae (236 genera, 1958 spesies)
•Apicotermitinae Grassé & Noirot, 1954 (42 genera, 208 spesies)
•Foraminitermitinae Holmgren, 1912 (2 genera, 9 spesies)
•Macrotermitinae Kemner, 1934 (13 genera, 362 spesies)
•Nasutitermitinae Hare, 1937 (80 genera, 576 spesies)
•Sphaerotermitinae Engel & Krishna, 2004 (1 spesies)
•Syntermitinae Engel & Krishna, 2004 (13 genera, 99 species)
•Cubitermitinae
•Termitinae Latreille, 1802 (90 genera, 760 spesies)
(Klasifikasi ini merupakan klasifikasi rayap yang paling mutakhir berdasarkan Engel & Krishna
(2004), Engel et al. (2009), dan Krishna et al. (2013) )
 Klasifikasi berdasarkan lokasi sarang
Berdasarkan lokasi sarang atau tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan
dalam tiga tipe, yaitu rayap kayu lembab, rayap kayu kering dan rayap tanah. Di
antara ketiga jenis rayap tersebut, tipe yang paling banyak menimbulkan
kerugian adalah kelompok rayap tanah dan rayap kayu kering.
Selain tiga jenis rayap tersebut juga ada sebagian ahli yang menggolongkan
rayap dalam lima jenis rayap perusak kayu, yaitu rayap kayu lembab, rayap kayu
kering, rayap tanah, rayap pohon, dan rayap subteran
2. POLA SEBARAN

Berdasarkan hasil pengumpulan sampel rayap tanah dengan teknik


pengumpulan specimen langsung yang dijumpai di lapang menunjukkan bahwa genus
Macrotermes menyebar secara luas pada hutan alam dari ketinggian 0-1000 mdpl.
Berdasarkan peta sebaran rayap M. gilvus Hagen dapat dijumpai pada semua kawasan
hutan alam yaitu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Cagar Alam Yanlappa
Bogor, dan Taman Nasional Ujung Kulon. Sebaran genus Macrotermes yang luas di
hutan alam dari berbagai ketinggian ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik
terhadap beragam kondisi habita
Penyebaran rayap berhubungan dengan suhu dan curah hujan sehingga sebagian
besar jenis rayap terdapat di dataran rendah tropika dan sebagian di temukan di
dataran tinggi. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan rayap menyebar tidak
hanya pada dataran rendah tetapi juga di dataran tinggi (Nandika et al. 2003).
3. SIKLUS RAYAP
4. TNGKAH LAKU RAYAP

 Rayap adalah golongan serangga penghancur kayu. Mengapa rayap dengan


mudah dapat mencerna kayu? Rayap mampu mencerna kayu bukan karena
mempunyai enzim yang dapat mencerna kayu, melainkan karena di dalam ususnya
terdapat hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata
mampu menghasilkan enzim selulose.
 Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit
mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut
terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata tersebut, rayap biasanya
memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan rayap dewasa, rayap yang
baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata.
5. PENGENDALIAN RAYAP

1. Hindari adanya bahan-bahan kayu seperti sisa-sisa tunggak pohon di sekitar halaman
bangunan, yang potensial untuk menjadi sumber infeksi rayap. Demikian pula adanya
pohon-pohon tua yang Sebagian jaringan pohon maupun akarnya telah mati merupakan
sumber makanan rayap dan dapat menjadi lokasi sarang perkembangan koloni rayap.

2. Hindari kontak antara tanah dengan bagian-bagian kayu dari bangunan.Walaupun cara ini
tidak mutlak mampu mencegah serangan rayap karena rayap mampu membuat
terowongan kembara di atas tembok, lantai dan dinding untuk mencapai obyek kayu
makanannya tetapi bagi bangunansederhana cara ini dapat memperlambat serangan
rayap, dan adanya terowongan-terowongan dapat dideteksi.
3. Pergunakan kayu yang awet (seperti bagian teras kayu jati), atau kayu yang telah
diawetkan dengan bahan-bahan pengawet anti rayap.Untuk kayu-kayu yang digunakan di
bawah atap jenis-jenis garam pengawet seperti garam Wolman dengan retensi yang cukup
telah memadai, sedangkan bagi kayu di luar bangunan diperlukan bahan pengawet larut
minyak seperti kreosot .

4. Cara yang paling efektif adalah melindungi bangunan dengan cara membuat "benteng
yang kuat
terhadap rayap" di bagian fondasi dengan cara menyampur bahan fondasi dengan
termitisida atau memperlakukan tanah di bawah dan di sekitar
fondasi dengan termitisida yang tahan pencucian (persisten) serta memiliki afinitas
dengan tanah.

5. Jika bangunan telah terserang, gunakanlah cara-cara pengendalian yang ramah


lingkungan, seperti dengan pengumpanan dan pengendalian koloni dengan menggunakan
insektisida penekan pertumbuhan kutikel seperti heksaflumuron dsb
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai