1982. Dilihat dari morfologinya, cacing tersebut panjangnya antara 80 140 mm. Tubuhnya
bersegmen-segmen dengan jumlah antara 85 140. Segmentasi tersebut tidak terlihat jelas
dengan mata telanjang. Yang terlihat jelas di bagian tubuhnya adalah klitelum, terletak antara
segmen 26/27 32. Klitelum merupakan organ pembentukan telur. Warna bagian punggung
(dorsal) adalah coklat merah sampai keunguan. Sedangkan warna bagian bawah (ventral)
adalah krem. Pada bagian depan (anterior) terdapat mulut, tak bergigi. Pada bagian belakang
(posterior) terdapat anus (Listyawan, et.al. 1998).
Sifat Cacing Tanah
Cacing tanah tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya karena cacing bersifat hermaprodit alias
dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin, jantan dan betina. Namun cacing tanah tidak dapat
melakukan perkawinan sendirian. Untuk kawin ia membutuhkan pasangan untuk pertukaran
sperma (Simandjuntak, 1982).
Cacing tanah merupakan hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal artinya aktivitas
hidupnya lebih banyak pada malam hari sedangkan pada siang harinya istirahat. Fototaksis
negatif artinya cacing tanah selalu menghindar kalau ada cahaya, bersembunyi di dalam tanah.
Bernafasnya tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya. Oleh karena itu
permukaan tubuhnya selalu dijaga kelembabannya, agar pertukaran oksigen dan
karbondioksida berjalan lancar.
Usia cacing tanah bisa mencapai 15 tahun, namun umur produktifnya hanya sekitar 2 tahun.
Cacing dewasa yang berumur 3 bulan dapat menghasilkan kokon sebanyak 3 kokon per minggu.
Di dalam kokon terdapat telur dengan jumlah antara 2 20 butir. Telur tersebut akan menetas
menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2 5 minggu. Rata-rata hidup cacing adalah 2 ekor
perkokon. Cacing akan menjadi dewasa dan siap kawin wetelah berumur 2 3 bulan (Maskana,
1990).
Dalam pertumbuhannya, pertambahan berat cacing sampai berumur satu bulan adalah sekitar
400 persen, 1 2 bulan 300 persen, dan 2 3 bulan 100 persen. Dalam satu siklus (3 bulan) 1 kg
induk cacing menghasilkan 6 kg cacing. Dalam 1 kg cacing terdapat sekitar 2000 ekor.
Sedangkan berat keringnya adalah sekitar 20 persen dari berat basah (Maskana, 1990).
Cacing Tanah
21 June 2012
Cacing Tanah
Budidaya cacing tanah adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk
membuat lingkungan menjadi lebih baik. Manfaat cacing tanah :
Cacing tanah dapat membantu mengolah sampah dapur menjadi kompos
yang baik untuk tumbuhan. Cacing tanah mampu mengubah bahan organik
yang dimakan menjadi kotoran (castings) dan urine (worm tea). Kandungan
urea dalam urine cacing adalah pupuk alami yang baik. Terlebih kotoran
cacing mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, potasium, dan kalsium
yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
Tubuh cacing tanah yang terdiri atas 70% protein adalah sumber makanan
bergizi tinggi bagi hewan ternak dan peliharaan seperti ayam, bebek, ikan,
sidat, dan burung.
Kegiatan menggali yang dilakukan cacing tanah mampu menciptakan sistem
drainase alami, meningkatkan jumlah udara dan air dalam tanah sehingga
tanah menjadi lebih gembur dan baik untuk ditanami semua jenis tanaman.
KLASIFIKASI CACING TANAH
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida
Class: Clitellata
Order: Haplotaxida
Family: Lumbricidae
Genus: Lumbricus
Species: Lumbricus rubellus
jenis Composters.
Cacing harimau memiliki garis-garis merah dan kuning pada tubuhnya dan
lebih sering menggeliat (meronta) keras ketika berada di tangan manusia.
Dedaunan mati
Sabut kelapa
Potongan sayur
Sisa kupasan kulit kentang, apel, pisang dan kulit sayuran/buah lain
Benda yang tidak dapat diuraikan seperti plastik, kaca, karet, tulang
dan juga bahan kimia seperti sabun dan obat-obatan.
Cacing tidak menyukai makanan asam seperti jeruk, lemon dan tomat.
Makanan berbau tajam seperti bawang merah, bawang putih, dan kulit
jeruk membuat cacing tidak nyaman dan secara naluriah akan
menjauhi sumber bau.
Lihat komentar
Mar
20
dan
oligochaeteta,
masing.
serta
menjelaskan
perbedaan
masing-
cacing tanah
hemoglobin. Pembuluh
berfungsi sebagai organ pernapasan. Cacing ini lebih tinggi taksonomi nya
dibandingkan dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes karena telah
mempunyai ronngga tubuh sejati, umumnya cacing ini bersifat bebas namun
ada juga yang bersifat parasit.
Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui
menghuni habitat laut, air tawar dan tanah yang lembab. Annelida yang
hidup di tanah, berperan penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk
pertanian
dan
mengembalikan
mineral
yang
penting
untuk
menjag
(cacing
tanah)
yang
mampumenghancurkan
sampah
dan
yaitu
terdiri
dari
mesoderma,
Mesoderma
dan
berkembang
sedangkan
dinding
pencernaan
dengan
lengkap,
faring,
yaitu
esifagus
b. Sistem Eksresi
terdiri
dari
kerongkongan
mulut
),
yang
tembolok,
c. Sistem Respirasi
Alat pernafasannya berupa kulit atau insang.
d. Sistem Reproduksi
Annelida dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Meskipun
Annelida
bersifat
hermaprodit,
tapi
untuk
terjadinya
fertilisasi
tetap
3. Penggolongan Annelida
Annelida digolongkan dalam tiga kelas , yaitu Polychaeta, Oligochaeta
dan Hirudine.
A. Polychaeta
berarti rambut.
Polychaeta artinya cacing berambut
banyak. Semua anggotanya hidup di
laut dan dapat dibedakan antara
jantan dan betina. Tubuhnya memiliki
banyak rambut yang tumbuh pada
parapodia ( semacam kaki). Pada
masingterdapat
masing
ruas
sepasang
tubuhnya,
parapodia.
Panjang tubuhnya antara 5-10 cm dengan diameter 2-10 mm. Pada bagian
anterior tubuh terdapat kepalayang dilengkapi dengan mata,tentakel,serta
mulut yang berahang.
Neresis,
Arenicola,
Spirobranchus
giganteus,Progmathopora
dan kata
chaeta yang artinya rambut . jadi Olichaeta merupakan cacing yang memiliki
sedikit rambut pada ruas ruas tubuhnya. Diantara ruas- ruas tubuhnya
tidak terdapat parapodia. Kepala cacing ini berukuran kecil,tanpa alat
peraba/ tentakel dan mata.
Sebagian ruas tubuhnya, yaitu antara segmen ke 32-37 mengalami
penebalan yang disebut klitelium yang berfungsi untuk perkembangbiakan
seksual. Fertilisasi pada cacing ini terjadi secara internal. Telur yang sudah di
buahi tersimpan dalam kokon yang dihasilkan pada sekresi lendir. Bila telur
menetas dari kokon akan keluar cacing- cacing kecil. Cacing ini juga memiliki
daya regenerasi yang tinggi.
Pernafasan dilakukan melalui permukaan tubuh. Keluar masuknya gas
terjadi secara difusi. Makanan nya berupa zat- zat organik yang diperoleh
dari dari sisa- sisa tumbuhan maupun sisa- sisa hewan . cacing ini membantu
dalam bidang pertanian karena dapat menggemburkan tanah.
Olygochaeta ada yang hidup di darat dan ada juga yang hidup di air.
Contohnya antara lain : Lumbricus trestris ( cacing tanah ), Tubifex sp
( cacing air tawar ) dan Moniligaster hautenii ( cacing raksasa )
Gambar Cacing Tanah
c. Hirudine
Habitat Hirudinae di air tawar, darat dan air laut. Tubuhnya tidak
memiliki rambut dan parapodia, bentuk tubuhnya pipih dan di kedua ujung
tubuhnya terdapat alat isap. Contoh Hirudinae yang paling umum yaitu
lintah ( Hiruduno medicinalis).
BAB II
ALAT, BAHAN dan PROSEDUR KERJA
A. Alat
Nama Alat
Jumlah
1 buah
B. Bahan
Nama Bahan
Jumlah
1 ekor
hidup
C. Prosedur Kerja
Pertama setelah alat dan bahan disediakan terlebih dahulu,
maka kami pun mulai melaksanakan kegiatan praktikum yaitu
dengan menggambar anatomi dari cacing tanah pada lembar
laporan praktikum sementara, kemudian menghitung jumlah
segmen yang ada pada cacing tanah untuk menentukan letak
kliteliumnya. Selanjutnya kami membedah cacing tanah untuk
Gambar Pembanding
Pembahasan
Klasifikasi Ilmiah Cacing Tanah
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Annelida
Kelas
: Clitellata
Ordo
: Haplotaxida
Famili
: Lumbricidae
Genus
: Lumbricus
Jenis
: Lumbricus rubellus
pada
segmen
3-4,
esofagus
pada
segmen
5-7,
musculi
ini
berkontraksi
akan
menimbulkan
gerakan
dalam
trucus
digentivus
pencernaan .
Siklus Hidup Cacing Tanah
dan
mendorong
keluar
sisa-
sisa
Posted in: Biologi Kelas X Tags: Biologi X Bab 7 Kingdom Animalia, ciri ciri Hirudinea,
ciri ciri Oligochaeta, ciri ciri Polychaeta, Jenis Jenis Annelida, klitelum, Morfologi dan
Fisiologi Annelida, Perkembangbiakan Annelida
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Annelida berasal dari kata Annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelanggelang atau ruas-ruas, dan Oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu,
Oligochaeta berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan kata chaeta
yang artinya rambut. Hewan yang termasuk ke dalam kelas ini yaitu : cacing
tanah.
Ciri- ciri cacing tanah yaitu :
1.Mulut pada bagian interior dikelilingi oleh peristomium, tidak terdapat
parapodia di sekitar tubuhnya.
2. Setae terdapat pada tiap- tiap segmen tubuh.
3. Organ reproduksi nya berupa clitelium yang menebal yang menghasilkan
cocoon, yang terdapat pada segmen ke 13,14,15.
B. SARAN
Kelompok kami menyarankan agar pada kegiatan praktikum agar
teman- teman sesama praktikan tetap menjaga ketertiban dalam pelaksaan
kegiatan praktikum agar kegiatan praktikum berjalan dengan baik dan
kepada kakak pembimbing praktikum agar tetap membimbing para peserta
praktikum.