Anda di halaman 1dari 9

1.

Ordo Monotremata
Merupakan mamalia bertelur yang masih hidup hingga saat ini. Telur hewan monotrema,
yang struktur dan perkembangannya mirip dengan telur reptilia, mengandung cukup kuning
telur untuk memberi makan embrio yang sedang berkembang. Hewan monotrema memiliki
rambut dan menghasilkan susu. Setelah menetas anak yang baru keluar itu menyedot susu dari
bulu induknya, yang tidak memiliki punting susu. Contoh monotremata adalah platipus
dan echidna.
2. Ordo Marsupilia
Marsupial merupakan infraclass mamalia, ditandai dengan melahirkan relatif
berkembang muda. Dekat dengan 70% dari 334 spesies yang masih ada terjadi di Australia,
New Guinea, dan pulau-pulau terdekat, dengan sisa 100 yang ditemukan di Amerika, terutama
di Amerika Selatan, namun tiga belas dengan di Amerika Tengah, dan satu di Amerika Utara.
Opossum, kangguru, bandicoot, dan koala adalah contoh hewan marsupilial. Seekor
marsupilial dilahirkan saat tahap perkembangan embrioniknya ketika sedang menyusu. Pada
sebagian besar spesies, anak yang masih menyusu itu tinggal di dalam sebuah kantung induk
yang disebut marsupium.
Monotremata
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama
dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai
sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau
"berdarah panas". Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang
beruang empat. Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425
keluarga dan hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang
dipakai.
Secara filogenetik, yang disebut Mamalia adalah semua turunan dari nenek moyang
monotremata (seperti echidna) dan mamalia therian (berplasenta dan berkantung
atau marsupial)
Sebagian besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia
yang tergolong ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada
banyak spesies non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya
melahirkan bukan dianggap sebagai ciri khusus mamalia. Demikian juga dengan
sifat endotermik yang juga dimiliki oleh burung.
Monotremata tidak memilki puting susu, namun tetap memiliki kelenjar susu. Artinya,
monotremata memenuhi syarat untuk masuk ke dalam kelas Mamalia. Perlu
diketahui bahwa taksonomi yang sering digunakan belakangan ini sering
menekankan pada kesamaan nenek moyang; diagnosa karakteristik sangat berguna
dalam identifikasi asal usul suatu makhluk, tapi misal ada salah satu anggota
Cetacea ternyata tidak memiliki karakteristik mamalia (misal, berambut) ia akan
tetap dianggap sebagai mamalia karena nenek moyangnya sama dengan mamalia
lainnya.
Seperti mammalia lainnya, monotremata berdarah panas dengan kadar metabolik
yang tinggi (walaupun tidak setinggi mammalia lainnya); tubuhnya berambut,
memproduksi susu untuk menyusui anak mereka, memiliki tulang tunggal pada
rahang bawahnya; dan memiliki tiga tulang telinga tengah.

Platypus
Platypus adalah hewan semi-akuatik yang banyak ditemui di bagian timur benua
Australia. Walaupun Platypus bertelur tapi ia tergolong ke dalam kelas Mammalia
karena ia menyusui anaknya. Platypus juga sering dikenal dengan nama duck-billed
Platypus atau Platypus berparuh itik disebabkan bentuknya yang menyerupai bebek.
Platypus termasuk binatang yang aneh dari kerajaan Animalia. Binatang ini
Mammalia tapi bertelur (mayoritas Mammalia beranak seperti anjing, kucing,
beruang, dan sebagainya). Platypus memiliki paruh yang seperti bebek dan kaki
berselaput. Seperti halnya kangguru dan koala, platypus menjadi simbol fauna
Australia dan dapat ditemui di koin 20 sen Australia.
Temperatur tubuh platypus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari
kebanyakan Mammalia (sekitar 38oC). Tubuhnya ditutupi bulu berwarna coklat yang
menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Kaki platypus berselaput seperti bebek.
Platypus juga memiliki paruh seperti bebek. Paruh ini digunakan sebagai organ
sensor.
Berat platypus berkisar antara di bawah 1 kg sampai dengan lebih dari 2 kg.
Panjang tubuhnya sekitar 30-40 cm dan panjang ekornya sekitar 10-15 cm (jantan)
dan 8-13 cm (betina). Platipus jantan lebih besar hingga 3x
betinanya.Pemeliharanya juga harus hati-hati karena Platypus juga adalah hewan
berbisa. Bisa ini digunakan dalam pertarungan perebutan wilayah atau pertempuran
antar teman.
Platypus perenang yang baik dan menghabiskan banyak waktunya di dalam air
untuk mencari makanan. Ketika berenang, platypus menutup matanya rapat-rapat
dan menyerahkan sisanya kepada indra lainnya. Keempat kaki platipus berselaput.
Ketika ia berenang, ia mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya. Dan
untuk menjaga keseimbangan tubuhnya digunakan ekornya dan kedua kaki
belakangnya. Platypus memakan cacing, larva serangga, dan yabbie yang digalinya
atau ia tangkap pada saat berenang.
Platipus menelurkan telur yang mirip dengan telur reptil, dan sedikit lebih bundar
daripada telur burung. Platipus betina biasanya menelurkan dua telur pada saat
yang bersamaan. Walaupun terkadang memungkinkan platipus betina menelurkan
satu atau tiga telur. Periode inkubasi-nya terbagi menjadi tiga bagian.
Tahap pertama: embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung
pada kantung merah telur untuk bernafas.
Tahap kedua: jari-jari kaki mulai muncul.
Tahap ketiga: gigi muncul.
Telur menetas seusai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah
telur menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada
induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi
platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu (kurang lebih 4
bulan lewat).
Organ reproduksi platipus mirip dengan burung (aves). Platipus betina memiliki
sebuah ovarium yang terdiri dari ovarium kanan dan ovarium kiri dimana ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Ekidna
Ekidna adalah satu-satunya hewan dari ordo Monotremata yang masih bertahan
hidup selain platipus. Keempat spesies yang masih hidup, merupakan hewan asli
Papua dan Australia, semuanya termasuk ke dalam famili Tachyglossidae. Ekidna
dinamai berdasarkan nama monster dalam mitologi Yunani kuno.
Ekidna adalah mammalia kecil yang tubuhnya ditutupi rambut kasar dan duri. Ekidna
menyerupai pemakan semut Amerika Selatan dan mammalia berduri lainnya seperti
hedgehog dan landak. Mereka memiliki moncong yang berfungsi sebagai mulut dan
hidung. Moncong mereka panjang dan langsing. Mereka memiliki kaki yang pendek
dan kuat dengan kuku besar. Ekidna juga adalah penggali yang handal. Mereka
memiliki mulut yang mungil dan rahang tak bergigi. Mereka makan dengan cara
membuka batang kayu yang lunak, sarang semut, dan semacamnya, dan
menggunakan lidahnya yang panjang serta lengket yang memanjang dari
moncongnya untuk mengumpulkan mangsanya. Ekidna moncong pendek terbiasa
memakan semut dan rayap dalam jumlah besar, sedangkan spesies Zaglossus
terbiasa memakan cacing tanah dan larva serangga.
Selain platipus, keempat spesies echidna adalah satu-satunya mammalia yang
bertelur. Betina menelurkan satu telur berbulu bercangkang lunak dua puluh dua hari
setelah kawin dan meletakkannya langsung dalam kantungnya. Telur akan menetas
setelah sepuluh hari; ekidna muda (dalam bahasa Inggris disebut: puggle),
kemudian akan menghisap susu dari pori-pori kedua kelenjar susu (sebab
monotremata tidak memiliki puting) dan tetap tinggal di dalam kantung induknya
untuk empat puluh lima hingga lima puluh lima hari, selama kurun waktu tersebut,
mulai tumbuh duri. Sang ibu menggali lubang untuk merawat anaknya dan
meletakkan anaknya di dalam lubang. Sang ibu kembali setiap lima hari untuk
menyusui sampai berhenti menyusui pada bulan ketujuh.

Taksonomi
Ekidna diklasifikasikan ke dalam dua genera. Genus Zaglossus meliputi tiga spesies
yang masih bertahan hidup dan dua spesies yang sudah punah (diketahui hanya
melalui fosil). Genus lainnya adalah Tachyglossus di mana hanya satu spesies yang
dikenal.

Genus Zaglossus
Ada tiga spesies dari genus Zaglossus yang masih hidup. Ketiga spesies itu dapat
ditemui di Papua. Mereka langka, dan diburu untuk dimakan. Mereka mencari
makanan dalam sampah dedaunan di lantai hutan. Mereka memakan cacing tanah
dan serangga.
Ekidna moncong panjang barat (Zaglossus bruijini) pada hutan dataran tinggi.
Ekidna moncong panjang Sir David (Zaglossus attenborough).
Ekidna moncong panjang timur (Zaglossus bartoni); telah diidentifikasi 4
subspesies.

Kedua spesies yang telah punah adalah:


Zaglossus robustus; dikenal dari fosilnya saja.
Zaglossus hacketti; juga dikenal dari fosilnya saja.

Genus Tachyglossus
Ekidna moncong pendek (Tachyglossus aculeatus) ditemukan di bagian tenggara
Papua dan juga terdapat di hampir seluruh lingkungan Australia; dari salju Alpen
Australia sampai gurun dalam di daerah pedalaman: utamanya di daerah manapun
sejauh semut dan rayap ada. Ukurannya lebih kecil daripada spesies Zaglossus dan
ia mempunyai rambut yang lebih panjang.
ORDO MONOTREMATA

Monotremata adalah mamalia yang paling primitif. Selain mempunyai lapisan telur (yg
menelur), anggota ordo ini memiliki karakteristik skeletal primitif seperti korset bahu
dan tengkorak yang telah hilang pada mamalia hidup lainnya. Hubungan kelompok
mamalia lainnya telah sulit untuk ditentukan karena kombinasi membingungkan
struktur primitif dan karakteristik khusus, merupakan sebuah fenomena yang dikenal
sebagai evolusi mosaik. Bentuk tertentu tengkorak muncul untuk menghubungkan
monotremes ke kelompok mamalia awal punah. Bukti lain, data khususnya genetik,
tempat monotremata dekat dengan mamalia yang lebih maju, yaitu marsupial.
Monotremata sangat dimodifikasi untuk relung ekologi khusus mereka. Platypus
adalah semiaquatic karnivora-insectivore, dan ekidna memiliki makanan khusus yaitu
invertebrata kecil seperti semut, rayap, dan cacing. Nama monotremata berarti "satu-
lubang," mengacu pada fakta bahwa kedua jenis kelamin hanya memiliki satu lubang
di bagian tubuh, yang digunakan untuk kedua reproduksi dan ekskresi.

Famili Kollikodontidae

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Monotremata
Family : Ornithorhynchidae
Genus : Ornithorhynchus
Species : Ornithorhynchus anatinus
Distribusi : bagian timur benua Australia
Habitat : hewan malam semi-akuatik, menghabiskan lebih banyak waktunya di dalam
air untuk mencari makan.
Perilaku makan : makannya berupa cacing, larva serangga, dan yabbie yang di gali
atau di tangkap saat berenang.
Perilaku reproduksi : platypus menelurkan telur yang mirip telur reptile dan sedikit
lebuh bundar daripada burung. Platypus betina biasanya menelurkan dua telur pada
saat yang bersamaan, walaupun terkadang memungkinkan platypus betina
menelurkan satu atau tiga telur. Periode inkubasinya terbagi menjadi tiga bagian.
- Tahap pertama : embrio tidak memiliki satupun organ fungsional dan bergantung
pada kantung merah telur untuk bernafas.
- Tahap kedua : jari-jari kaki mulai muncul
- Tahap ketiga : gugi muncul
Telur mentas sesuai periode inkubasi yang berlangsung sekitar 10 hari. Setelah telur
menetas, keluarlah bayi platipus tidak berambut yang langsung melekat pada
induknya. Sang induk kemudian akan menyusui anaknya yang buta dan peka. Bayi
platipus akan meninggalkan sarangnya setelah berusia 17 minggu. Organ reproduksi
platypus mirip dengan burung (aves). Platypus betina memiliki ovarium kanan dan
ovarium kiri dimana ovarium kanan tidak tumbuh sempurna (sama dengan burung).

Morfologi tubuh : Oborudon masih memiliki tengkorak dan gigi terpisah, Oborudon
dicksoni lebih besar dari pada platypus, Oborudon dicksoni memiliki geraham
sedangkan platypus menggunakan keratinized pads. Tubuh platypus di tutupi bulu
berwarna coklat yang menjaga agar tubuhnya tetap hangat. Memiliki semacam indra
keenam yang di sebut sistem elektroreseptor yang berada dalam paruhnya yang
membantu untuk mendeteksi gerakan elektrik yang dihasilkan binatang air, kakinya
berselaput, paruhnya menyerupai bebek/itik. Platypus jantan lebih besar 3x betinanya.
Lain-lain : terdiri dari 2 genera yaitu Obdurodon (punah) dan Ornithorhynchus.

MONOTREMATA: Mamalia koq bertelur??


Posted: June 12, 2013 by vet02ugm in Article, You Ask "why"

0
Monotremata adalah salah satu kelompok mammalia unik yang bertelur, bukannya beranak seperti marsupialia (Metatheria)

dan mammalia berplasenta (Eutharia). Monotremata (monos, tunggal + trema, lubang; menunjuk pada kloaka) berbeda

dengan mamalia lain dimana mereka memiliki satu lubang untuk saluran urine, pencernaan dan reproduksi.
Monotremata bereproduksi dengan bertelur, dan seperti mamalia lain, mereka juga laktasi (memproduksi susu) tetapi

bukannya memiliki puting seperti mamalia lain, monotremata mensekresikan susu melalui kelenjar susu yang melekat di

kulit.
Platypus (Ornithorhynchus anatinus)

Monotremata adalah satu-satunya keluarga mamalia yang memiliki


organ electroreception, suatu organ yang memungkinkan mereka
mengetahui lokasi mangsanya dengan sensor elektrik yang terbentuk
dari kontraksi ototnya. Dari semua monotremata, platypus memiliki
tingka elektroreseptor yang paling sensitif, yang terletak di paruh
platypus. Dengan organ elektroreseptor ini, platypus dapat
mendeteksi arah dan kekuatan sinyal elektrik. Bahkan ketika makan,
platypus tidak menggunakan indra penglihatan, penciuman dan
pendengaran, dan hanya bergantung pada organ elektroresepsi.
Short-beaked echidna (Tachyglossus aculeatus)

Anda mungkin juga menyukai