Anda di halaman 1dari 8

OPTK

(Organisme Pengganggu Tanaman Karantina)

Kumbang Daun Kentang Colorado


(Chrysomelidae: Leptinotarsa decemlineata)

Disusun oleh :
Ekayana PN H0710041

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS PERTANIAN
2013
2

Kumbang
Kumbang adalah salah satu binatang yang memiliki penampilan seperti
kebanyakan spesies serangga. Ordo Coleoptera, diambil dari kata coeleos
yang berarti seludang dan pteron yang berarti sayap, maka dapat disimpulkan
Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang pada sayapnya. Empat
puluh persendari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000
spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan
total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta.
Kumbang sering makan tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan
binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies
dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu
merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa
decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung
merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea
Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama
agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae ("ladybirds" atau "kumbang tutul") yang
mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman
lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman (Suhara 2009)

Leptinotarsa decemlineata
Menurut Watchtower etani hanya mengenal satu jenis kumbang yaitu
kumbang kentang Kolorado (Leptinotarsa decemlineata). Pada tahun 1859, para
pemukim di Amerika Utara pertama kali menyadari bahwa kumbang ini
mengancam perkebunan kentang mereka. Pada awal abad ke-20, kumbang ini
telah menyerbu Eropa, dan kini telah menyebar ke seantero benua itu dan ke Asia.
Di Indonesia belum ditemukan kumbang ini dan masuk dalam daftar OPTK
golongan A1 (II) oleh Balai Karantina Pertanian Indonesia.
Kumbang Leptinotarsa decemlineata memiliki keanekaragaman nama
yang bervariasi, diantaranya adalah Chrysomela decemlineata, Doryphora
decemlineata, Leptinotarsa multitaeniata, Polygramma decemlineata, Colorado
3

beetle, dan Colorado potato beetle. Kumbang ini termasuk kedalam ordo
Coleoptera dan family Chrysomelidae.
Kumbang memiliki kekebalang yang baik terhadap insektisida dan
kumbang kolorado menjadi musuh yang tangguh. Gabungan taktik pertanian,
biologi, dan kimia digunakan untuk mengendalikan pelahap daun yang rakus ini

Tanaman Inang
Solanum tuberosum (kentang, potato)
Lycopersicum esculentum (tomat, tomato)
Solanum melongena (terung, eggplant, aubergine)
Hyoscyamus niger, Nicotiana tabacum (tembakau, tobacco)

Media Pembawa
Tanaman yang akan masuk ke Indonesia harus melalui karantina karena
kumbang kolorado dapat masuk melaui bahan-bahan berupa batang (stem), daun
(leaf), dan tanah (soil).

Sebaran
Afrika :Gabon
Amerika: Canada, Costa Rica, Cuba, Guatemala, Mexico, USA
Asia : Armenia, Azerbaijan, PR of China, Iran, Japan, Kazakhstan, Kyrgyzstan,
Tajikistan, Turkey, Turkmenistan, Uzbekistan
Eropa : Andorra, Austria, Belarus, Belgium, Bulgaria, Croatia, Czech, Denmark,
Estonia, Finland, France, Germany, Greece, Hungary, Ireland, Italy, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Moldova, Netherlands, Poland, Portugal, Romania,
Russian Federation, Slovakia, Switzerlands, Ukraine, Yugoslavia

Morfologi Kumbang
Imago Kumbang memiliki sayap depan yang keras, tebal dan
merupakan penutup bagi sayap belakang dan tubuhnya. Sayap depan disebut
elitron. Ketika terbang sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap
4

belakang yang digunakan untuk terbang. Sayap belakang berupa selaputdan


pada waktu istirahat dilipat dibawah elitra.
Tipe alat mulut kumbang yaitu tipe penggigit dan pengunyah,
kumbangjuga memiliki kepala yang bebas dan kadng memanjang ke depan atau
ke bawah sehingga berubah menjadi moncong. Kumbang memiliki mata
majemuk (facet) besar, tanpa mata tunggal (ocellus). Abdomen memiliki 10 ruas
dan pada daerah sternum ruas-ruas tersebut tidak semua terlihat. Kumbang
jantan, protoraks dan mandibula seringi membesar dan digunakan untuk
berkelahi. Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak
diketahui terjadi di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan
ekosistem dilakukan dengan berbagai cara.
Telur berwarna kuning atau jingga pucat, berbentuk oval memanjang,
dengan ukuran panjang 1,2 mm. telur diletakkan secara berkelompok (sebanyak
12-25 kelompok telur) pada permukaan bawah daun kentang. Imago betina
melekatkan telur-telurnya pada permukaan daun dengan cairan perekat yang
dihasilkannya. Telur-telur tersebut terletak dalam suatu barisan-barisan yang
selanjutnya akan menetas secara bersamaan.
Larva memiliki tubuh yang kokoh, bentuk agak cembung di bagian
dorsalnya, dengan abdomen yang besar. Pada bagian kepala terdapat enam mata
tunggal. Toraks terdiri dari tiga ruas. Abdomen terdiri dari 9 ruas. Warna
tubuhnya berubah seiring dengan perkembangannya. Larva instar pertama
tubuhnya berwarna merah cherry mengkilat, kepala dan tungkai berwarna hitam.
Larva instar berikutnya memiliki tubuh berwarna merah wortel, selanjutnya
menjadi jingga pucat pada saat instar terakhir. Secara umum, larva L.
decemlineata memiliki kepala, tungkai dan bagian belakang pronotum berwarna
hitam hingga cokelat tua. Ukuran panjang tubuh larva instar akhir sekitar 15 mm.
Pupa berwarna kekuningan. Pada bagian kepala terdapat beberapa seta pendek,
sedangkan pada bagian toraks dan pronotum terdapat sekitar 100 seta. Pada
bagian femur (tungkai) terdapat 3-5 seta, dan 1 seta pada bagian atas tarsus. Ruas
abdomen berjumlah 1-6 dengan spirakel. Imago memiliki kepala dan pronotum
berwarna kuning-jingga dengan pola warna hitam, tungkai dan skutelum berwarna
5

jingga kekuningan, elitra berwarna kuning-jingga dengan lima garis longitudinal


berwarna hitam. Tubuh berukuran panjang 8,5-11,5 mm.

Biologi Kumbang
Di sepanjang musim dingin, kumbang berdiapause di dalam tanah dengan
kedalaman 7,6-12,7 cm. Kumbang L. decemlineata biasanya kawin terlebih
dahulu sebelum berdiapause. Proses perkawinan ini biasanya terjadi pada saat 24
jam setelah imago keluar dari pupa. Proses oviposisi dimulai pada saat 5-10
berikutnya (pada suhu 15-30°C). Telur diletakkan secara berkelompok di bagian
permukaan bawah daun, yang terdiri dari 10-30 telur per kelompok telur.
Peletakkan telur ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Satu imago
betina L. decemlineata dapat menghasilkan hingga lebih dari 2000 telur. Telur
menetas dalam waktu 4-14 hari. Setelah keluar dari kulit telurnya, larva biasanya
memakan kulit telur tersebut sebelum memakan jaringan daun tanaman inangnya.
Larva berganti kulit sebanyak empat kali. Perkembangan larva berlangsung
selama 8-28 hari (kisaran suhu 14-29°C). Larva instar akhir (instar ke-4) akan
menuju permukaan tanah dan menggali tempat untuk berpupa. Fase pupa biasanya
berlangsung selama 8-18 hari, tergantung suhu lingkungan.
Perkembangan larva L. decemlineata sangan dipengaruhi oleh kondisi suhu
lingkungan sekitarnya. Pada kondisi suhu yang konstan (25-30°C),
perkembangannya bisa berlangsung cepat, sedangkan pada tingkat suhu yang
lebih tinggi larva berkembang lebih lambat dengan tingkat kematian yang cukup
tinggi. Selain kondisi suhu, tingkat mortalitas larva dapat dipengaruhi pula oleh
keadaan cuaca (hujan lebat dan angin kencang), terutama untuk larva instar awal.
Kasus kanibalisme imago terhadap telurnya juga pernah dilaporkan terjadi.
Kanibalisme pada saat instar awal biasanya sering terjadi pada kondisi suh yang
tinggi (kelembaban rendah).
6

Gambar 2. Kumbang Kentang Kolorado

Pengendalian BEAUVERIA BASSIANA (WHITE MUSCARDINE FUNGUS)


Beauveria bassiana adalah jamur yang tumbuh secara alami dalam tanah di
seluruh dunia dan bertindak sebagai parasit pada berbagai spesies arthropoda,
menyebabkan penyakit muscardine putih (muscardine disease), sehingga
merupakan jamur entomopatogen. Jamur ini digunakan sebagai insektisida
biologis untuk mengendalikan beberapa hama seperti rayap, thrips, lalat putih,
kutu daun dan berbagai jenis kumbang. Penggunaannya dalam pengendalian
pengendalian malaria oleh nyamuk sedang diselidiki (McNeil 2005).
Spesies ini dinamai oleh seorang entomologist asal, Agostino Bassi, yang
menemukannya pada tahun 1835 sebagai penyebab penyakit muscardine pada ulat
sutra (silkworms). Jamur ini sebelumnya juga dikenal sebagai Tritirachium
shiotae.
Dalam kultur, B. bassiana tumbuh sebagai jamur putih. Pada kebanyakan
media kultur, jamur ini menghasilkan konidia dalam bentuk serbuk putih dengan
spora bulat putih. Setiap spora terdiri dari sekelompok sel conidiogenous. Sel-sel
conidiogenous B. bassiana pendek dan bulat telur, dan berakhir dalam ekstensi
apikal yang menyempit, memanjang setelah setiap conidium dihasilkan. Konidia
bersel tunggal, haploid, dan hidrofobik.
Penyakit serangga yang disebabkan oleh jamur disebut “penyakit
muscardine putih (white muscardine disease). Ketika spora jamur kontak dengan
tubuh serangga inang, akan berkecambah, menembus kutikula, dan tumbuh di
dalam tubuh serangga inangnya, selanjutnya membunuh serangga dalam hitungan
hari. Setelah itu, cetakan putih muncul serangga yang mati dan menghasilkan
7

spora baru. Sebuah isolat khas B. bassiana dapat menyerang berbagai serangga,
berbagai isolat berbeda dalam kisaran inangnya. Faktor-faktor yang bertanggung
jawab terhadap kerentanan inang belum diketahui.

Klasifikasi Beauveria bassiana


Nama ilmiah : Beauveria bassiana (Bals.-Criv.) Vuill.
Filum : Ascomycota
Kelas : Sordariomycetes
Ordo : Hypocreales
Famili : Cordycipitaceae

Beauveria bassiana yang memarasit kumbang kentang Colorado (Colorado


potato beetle), Leptinotarsa decemlineata, telah dilaporkan, yang juga merupakan
inang dari jamur parasit Syspastospora mycoparasitic (Posada et al 2004).
Organisme ini juga menyerang spesies serangga-patogen terkait, Clavicipitaceae.
Beauveria bassiana dapat digunakan sebagai insektisida biologis untuk
mengendalikan beberapa hama seperti rayap, lalat putih, dan serangga lainnya.
Sebagai insektisida, spora yang disemprotkan pada tanaman yang terkena dampak
sebagai emulsi suspensi atau bubuk dapat dibasahi atau diterapkan untuk nyamuk
jaring sebagai agen pengendalian nyamuk.
Beauveria bassiana memarasit Artropoda sebagai inangnya dalam kisran
yang sangat luas, dan harus dianggap sebagai insektisida biologis nonselektif.
Seharusnya tidak diterapkan pada tanaman yang bunganya dikunjungi oleh
serangga penyerbuk (EPA Factsheet 2006).

Gambar 2. Hama yang Terparasit Beauveria bassiana


8

DAFTAR PUSTAKA

Deptan 2013. OPTK. http://www.karantina.deptan.go.id/optk/detail.php. Diakses


12 November 2013
McNeil Donald G Jr 2005. Fungus Fatal to Mosquito May Aid Global War on
Malaria. The New York Times 10 June 2005.
Novodor 2013. Membasmi Kumbang Kentang Kolorado.
http://www.botanix.kpr.eu/aoz/index.php?text=14-novodor-fc-untuk-
membasmi-kumbang-kentang-colorado. Diakses 12 November 2013
Suhara 2009. Ordo Coleoptera Familia Carabidae Dan Cincidelidae. Makalah.
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu
Pengetahuanalam. Universitas Pendidikan Indonesia.
Watchtower 2009. Permata Hidup dari Dunia Serangga. wol.jw.org. Diakses 12
November 2013
Posada F, Vega FE, Rehner SA, et al 2004. Syspastospora parasitica, a
mycoparasite of the fungus Beauveria bassiana attacking the Colorado
potato beetle Leptinotarsa decemlineata: a tritrophic association". J.
Insect Sci.

Anda mungkin juga menyukai