Disusun oleh :
Ekayana PN H0710041
Kumbang
Kumbang adalah salah satu binatang yang memiliki penampilan seperti
kebanyakan spesies serangga. Ordo Coleoptera, diambil dari kata coeleos
yang berarti seludang dan pteron yang berarti sayap, maka dapat disimpulkan
Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang pada sayapnya. Empat
puluh persendari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000
spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan
total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta.
Kumbang sering makan tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan
binatang dan tumbuhan, dan memangsan invertebrata lain. Beberapa spesies
dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu
merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang Colorado Leptinotarsa
decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis, kumbang tepung
merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea
Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama
agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae ("ladybirds" atau "kumbang tutul") yang
mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman
lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman (Suhara 2009)
Leptinotarsa decemlineata
Menurut Watchtower etani hanya mengenal satu jenis kumbang yaitu
kumbang kentang Kolorado (Leptinotarsa decemlineata). Pada tahun 1859, para
pemukim di Amerika Utara pertama kali menyadari bahwa kumbang ini
mengancam perkebunan kentang mereka. Pada awal abad ke-20, kumbang ini
telah menyerbu Eropa, dan kini telah menyebar ke seantero benua itu dan ke Asia.
Di Indonesia belum ditemukan kumbang ini dan masuk dalam daftar OPTK
golongan A1 (II) oleh Balai Karantina Pertanian Indonesia.
Kumbang Leptinotarsa decemlineata memiliki keanekaragaman nama
yang bervariasi, diantaranya adalah Chrysomela decemlineata, Doryphora
decemlineata, Leptinotarsa multitaeniata, Polygramma decemlineata, Colorado
3
beetle, dan Colorado potato beetle. Kumbang ini termasuk kedalam ordo
Coleoptera dan family Chrysomelidae.
Kumbang memiliki kekebalang yang baik terhadap insektisida dan
kumbang kolorado menjadi musuh yang tangguh. Gabungan taktik pertanian,
biologi, dan kimia digunakan untuk mengendalikan pelahap daun yang rakus ini
Tanaman Inang
Solanum tuberosum (kentang, potato)
Lycopersicum esculentum (tomat, tomato)
Solanum melongena (terung, eggplant, aubergine)
Hyoscyamus niger, Nicotiana tabacum (tembakau, tobacco)
Media Pembawa
Tanaman yang akan masuk ke Indonesia harus melalui karantina karena
kumbang kolorado dapat masuk melaui bahan-bahan berupa batang (stem), daun
(leaf), dan tanah (soil).
Sebaran
Afrika :Gabon
Amerika: Canada, Costa Rica, Cuba, Guatemala, Mexico, USA
Asia : Armenia, Azerbaijan, PR of China, Iran, Japan, Kazakhstan, Kyrgyzstan,
Tajikistan, Turkey, Turkmenistan, Uzbekistan
Eropa : Andorra, Austria, Belarus, Belgium, Bulgaria, Croatia, Czech, Denmark,
Estonia, Finland, France, Germany, Greece, Hungary, Ireland, Italy, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Moldova, Netherlands, Poland, Portugal, Romania,
Russian Federation, Slovakia, Switzerlands, Ukraine, Yugoslavia
Morfologi Kumbang
Imago Kumbang memiliki sayap depan yang keras, tebal dan
merupakan penutup bagi sayap belakang dan tubuhnya. Sayap depan disebut
elitron. Ketika terbang sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap
4
Biologi Kumbang
Di sepanjang musim dingin, kumbang berdiapause di dalam tanah dengan
kedalaman 7,6-12,7 cm. Kumbang L. decemlineata biasanya kawin terlebih
dahulu sebelum berdiapause. Proses perkawinan ini biasanya terjadi pada saat 24
jam setelah imago keluar dari pupa. Proses oviposisi dimulai pada saat 5-10
berikutnya (pada suhu 15-30°C). Telur diletakkan secara berkelompok di bagian
permukaan bawah daun, yang terdiri dari 10-30 telur per kelompok telur.
Peletakkan telur ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Satu imago
betina L. decemlineata dapat menghasilkan hingga lebih dari 2000 telur. Telur
menetas dalam waktu 4-14 hari. Setelah keluar dari kulit telurnya, larva biasanya
memakan kulit telur tersebut sebelum memakan jaringan daun tanaman inangnya.
Larva berganti kulit sebanyak empat kali. Perkembangan larva berlangsung
selama 8-28 hari (kisaran suhu 14-29°C). Larva instar akhir (instar ke-4) akan
menuju permukaan tanah dan menggali tempat untuk berpupa. Fase pupa biasanya
berlangsung selama 8-18 hari, tergantung suhu lingkungan.
Perkembangan larva L. decemlineata sangan dipengaruhi oleh kondisi suhu
lingkungan sekitarnya. Pada kondisi suhu yang konstan (25-30°C),
perkembangannya bisa berlangsung cepat, sedangkan pada tingkat suhu yang
lebih tinggi larva berkembang lebih lambat dengan tingkat kematian yang cukup
tinggi. Selain kondisi suhu, tingkat mortalitas larva dapat dipengaruhi pula oleh
keadaan cuaca (hujan lebat dan angin kencang), terutama untuk larva instar awal.
Kasus kanibalisme imago terhadap telurnya juga pernah dilaporkan terjadi.
Kanibalisme pada saat instar awal biasanya sering terjadi pada kondisi suh yang
tinggi (kelembaban rendah).
6
spora baru. Sebuah isolat khas B. bassiana dapat menyerang berbagai serangga,
berbagai isolat berbeda dalam kisaran inangnya. Faktor-faktor yang bertanggung
jawab terhadap kerentanan inang belum diketahui.
DAFTAR PUSTAKA