Anda di halaman 1dari 22

PERAN SERANGGA

dalam KEHIDUPAN MANUSIA

• Jumlah seluruh anggota


serangga adalah ¾ bagian dari
semua binatang yang ada di
muka bumi.
• Dari jumlah tersebut kira-kira
75.000 jenis telah diidentifikasi
= 80% dari filum arthropoda.
• Hidup di tempat-tempat yang
tidak terbatas: tanah, air,
benda-benda lain.
• Telah menghuni bumi sejak
lebih dari 250 juta tahun.

1
Insects as the Dominant Terrestrial Animal Life on Earth

Grimaldi and Engel. 2005. Samharinto. 2009. Identifikasi OPT (Insekta) 2


Evolution of the insects.
Samharinto. 2009. Identifikasi OPT (Insekta)

Grimaldi and Engel. 2005.


Evolution of the insects.
3
Peranan

1. Bermanfaat langsung dan tidak langsung.


2. Tidak bermanfaat = serangga hama.
Langsung :
- Benang sutera (ulat sutera Bombyx mori), telah dikenal kira-kira
2600 tahun sebelum masehi di Cina sejak zaman purba.
- Madu dan lilin lebah (lebah madu Apis dorsata dan A. indica).
- Shellac, bahan baku politur (kutu lak Lacifer lacca).
- Bahan pewarna (kutu-kutu tanaman).
- Pembersih sampah (saprovora).
- Bahan penelitian genetika (lalat Drosophilla melanogaster).
Tidak langsung :
- Serangga penyerbuk tumbuh-tumbuhan.
- Serangga musuh alami hama (parasit dan predator).
• Konstruksi aneh (khusus)
- Urat syaraf membentang di bagian bawah tubuh.
- Jantungnya di atas saluran pencernaan.
- Tidak mempunyai paru-paru.
- Jantung dan darah tidak penting dalam transport O2
ke jaringan.
- Membau dengan sungut.
- Beberapa merasa dengan kaki.
- Beberapa mendengar dengan organ khusus pada perut,
tungkai bagian depan atau sungut.
• Ukuran kecil dan berangka luar, memungkinkan hidup
yang tidak ditempati oleh hewan-hewan besar.
• Ukuran 0,25 - 330 mm panjang dan 0,5 - 300 mm
bentangan sayap (fosil capung bentangan sayap 760
mm).
• Serangga, invertebrata bersayap.
• Evolusi berbeda dengan vertebrata. Sayap unggas,
kelelawar dll adalah modifikasi dari kaki depan, sedang
pada serangga sayap adalah struktur di samping atau
sebagai tambahan. Serangga air bersayap apabila air
kering dapat berpindah sedang ikan tidak.
• Berdarah dingin. Suhu turun, suhu tubuh juga turun
dan proses fisiologis menjadi turun. Beberapa
serangga yang tahan suhu rendah karena menyimpan
etilen glikol dalam jaringan untuk menghindari
pembelkuan.
• Bermata dua atau tiga mata sederhana.
• Mendengar dengan gnderang telinga atau rambut yang
sangat peka pada sis tubuh di dasar perut atau di atas
tungkai-tungkai depan di bawah lutut.
• Daya reproduksi hebat. Kapasitas hewan tergantung 3
sifat :
1. Jumlah telur yang fertil dari betina (1-ribuan butir).
2. Lama waktu generasi beberapa hari sampai tahun.
3. Perbandingan tiap generasi dari produksi betina :
Drosophila melanogaster dapat menghasilkan 25
keturunan setiap tahun. Setiap betina bertelur 100
butir (50 jantan : 50 betina).
• Metamorfosis.
• Warna bagus.
• Alat pertahanan sengat, bau.
• Mampu membawa beban 50x berat badan.
• Dapat meloncat sejauh 1 m (belalang).
• Sistem komunikasi yang pelik, mencakup zat-zat kimia
(feromon kelamin, peringatan bahaya dll). Kelakuan :
“bahasa” tari lebah madu. Cahaya : kunang-kunang.
KELAKUAN DAN EKOLOGI
Makanan
Makanan merupakan suatu kebutuhan untuk hidup dan
penyebarannya. Makanannya terdiri dari organisme-
organisme hidup lain, tumbuh-tumbuhan atau hewan
hidup atau mati atau bahan-bahan produk-produk
tumbuh-tumbuhan atau hewan (bahan organik).
Tipe dan jumlah makanan yang dimakan dapat
mempengaruhi dalam hal pertumbuhan, perkembangan,
reproduksi, kelakuan dan seringkali berbagai sifat-sifat
morfologinya (warna, ukuran dan sebagainya).
Serangga-serangga tertentu memerlukan tipe makanan
khusus sebelum dapat meletakkan telur.
Berdasarkan kelakuan makan mereka dibagi menjadi tiga
kelompok : fitofagus, zoofagus dan saprofagus. Ada
juga serangga yang dapat makan tumbuhan maupun
hewan yang hidup atau mati.

Serangga Pemakan Tumbuhan


Disebut fitofagus atau herbivor.
Merupakan yang terbanyak dibandingkan serangga yang
makanannya yang lain. Cara dan bagian tumbuhan
yang dimakan dapat berbeda-beda.
Serangga pengunyah daun dapat mengakibatkan daun
tinggal tulang daunnya; berlobang dsb.
Serangga pengisap cairan tumbuhan dari daun atau
bagian lain tumbuhan mengakibatkan daun
menjadi coklat, atau mengeriting dan menjadi
layu. Pada batang dapat menyebabkan kekerdilan
atau kelayuan. Hal itu disebabkan kekurangan
cairan dan luka-luka pada jaringan. Contoh : jenis-
jenis aphid, wereng (Homoptera) dan berbagai
Hemiptera (walang sangit).
Serangga penggerek dan pengorok makan bagian
dalam tumbuhan, seperti batang, buah, polong,
daun. Pengebor floem yang penting dari famili
Cerambycidae, Buprestidae, Cucurlionidae.
• Beberapa serangga makan bagian tumbuhan yang berada
di dalam tanah, misalnya larva Scarabaeidae (uret).
• Ada serangga yang memakan makanan yang ditanamnya
sendiri yang berupa sejenis jamur. “Kebun jamur” ini
dipelihara oleh semut tertentu, kumbang ambrosia dan
beberapa rayap. Jamur tersebut ditumbuhkan di dalam
sarangnya sebagai makanan koloninya.
Serangga Pemakan Hewan
• Disebut juga karnivor.
• Juga memangsa serangga lain, disebut entomofagus
(predator).
• Parasit, memparasit inang yang berupa hewan lain.
• Capung adalah pemangsa pada stadia nimfa dan
dewasa. Nimfa memangsa serangga air dan yang
dewasa makan nyamuk. Pemangsa lain adalah dari
ordo Neuroptera misalnya undur-undur, kumbang
sayap renda (Chrysopidae) pemangsa aphid, dari ordo
Hemiptera misalnya kepik bau busuk, pemangsa larva,
dan kepik air memangsa jentik-jentik. Ordo Diptera
misalnya famili Syrphidae.

Serangga Saprofagus
adalah serangga yang makan tumbuh-tumbuhan yang
mati atau bahan-bahan hewani seperti bangkai, tinja,
reruntuhan daun, batang kayu dsb.
Tidak semua serangga yang ada dalam bahan yang
busuk, mungkin hanya makan ,mikroorganisme
yang ada di dalamnya. Beberapa misalnya lalat-
lalat yang makan buah-buahan yang membusuk.
• Serangga-serangga ini dari ordo-ordo : Blattaria
(kecoak), Isoptera, Coleoptera dan Diptera.
Pemakan bangkai yang paling umum adalah lalat
bangkai (Silphidae), kumbang kulit (Dermestidae)
dan larva dari berbagai lalat, khususnya lalat
hijau. Pemakan tinja yang paling umum adalah
kumbang-kumbang tinja (Scarabaeidae,
Histeridae) dan larva berbagai lalat muskoid.
Strategi-Strategi Pertahanan Serangga
Tipe Pertahanan
1. Penampilan atau lokasi.
Seperti ranting atau daun, larva mem-
bungkus diri dengan daun.
2. Melarikan diri.
3. Menyerang pemangsa.
4. Pertahanan kimiawi.
Sengat, bau tidak sedap, cairan yang merangsang (asam
formiat), rambut-rambut penyengat (ulat bulu).
Migrasi adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat
lain. Migrasi serangga hanya satu arah.
Mekanisme menghasilkan suara
Caranya :
1. Dengan gesekan.
2. Dengan getaran selaput khusus yang disebut timbal.
3. Dengan memukulkan bagian tubuh yang disebut tubuh subtrat.
4. Secara paksa menyemburkan udara atau cairan dari beberapa
lubang tubuh.
5. Dengan getaran sayapsayap atau bagian tubuh lain.
6. Dengan aktivitas-aktivitas umum seperti gerakan atau makan.

Butir 5. dan 6. serupa, hanya kadang-kadang. Lainnya mempunyai arti


dalam komunikasi.
Penggesekan (stridulasi) mencakup penggosokan bagian tubuh
terhadap bagian tubuh yang lain. Satu bagian bertepi tajam dan
bagian lain seperti kikir. Misalnya pada jengkerik jantan dan
belalang sungut panjang.
Pada kumbang sungut panjang dengan cara menggosokkan
tungkai-tungkai belakang sepanjang elitra.
Banyak serangga seperti jengkerik, belalang dan cikada
menghasilkan suara selama periode tertentu. Beberapa cikada
hanya pada siang hari, belalang bersungut panjang hanya pada
malam hari dan jengkerik kebun siang, “bernyanyi” dan malam.
Hampir seluruhnya dilakukan oleh jenis jantan.
Bioluminensen (produksi cahaya)
Terjadi pada fungi, protista, berbagai cacing tanah,
moluska, ikan, beberapa arthropoda (krustasea,
kelabang dan heksapoda (Collembola, Diptera dan
coleoptera).
Serangga-serangga yang mengeluarkan cahaya yang paling
terkenal adalah kumbang-kumbang dari famili
Elateridae, Phengodidae dan Lampyridae.
Pada Lampyridae (kunang-kunang) cahaya diproduksi
oleh oksidasi zat lusiferin yang dikatalisa oleh enzim
lusiferinase dengan adanya ATP dan ion-ion magnesium.
Jantan dan betina dapat mengeluarkan kedipan cahaya
untuk komunikasi dalam perkawinan.
Photuris versicolor (F.) yang betina sebelum kawin
menjawab tiga kedipan cahaya dari jantan dengan satu
kedipan yang khas, kemudian saling mendekat dan
terjadilah perkawinan. Sesudah kawin yang betina
menjadi pemangsa, jantan yang lain (femmes fatales).

Feromon
adalah substansi yang berfungsi sebagai tanda-tanda
kimiawi diantara anggota-anggota dari jenis yang sama.
Feromon dikeluarkan dari tubuh dan menyebabkan
reaksi yang khas oleh individu-individu lain dari jenis itu.
Disebut juga “hormon sosial”
Fungsi :
1. Sebagai substansi tanda bahaya.
2. Pengenalan individual dan kelompok.
3. Zat penarik antara dua jenis kelamin (feromon kelamin).
4. Pelacak-pelacak pada waktu mencari makan dan dalam
penentuan kasta.
Tanda bahaya misalnya pada semut yang dikeluarkan dari
mandibula dan dubur. Feromon kelamin dikeluarkan oleh
yang betina. Feromon pelacak dikeluarkan dari kelenjar-
kelenjar yang berkaitan dengan sengat dan dubur. Feromon
dalam penentuan kasta termasuk “substansi ratu” yang
dihasilkan oleh lebah-lebah madu ratu, mirip dengan rayap
dan semut (harus ditelan).
Feromon tanda bahaya dapat digunakan sebagai sarana
pertahanan pada beberapa jenis Aphid.
Susunan kimiawi
Beberapa sangat khusus yaitu isomer-isomer tidak aktif
dan beberapa sebagai campuran kompleks yang
mengandung proporsi yang khusus dari masing-masing
zat kimia.
Pada ngengat Torticidae terdiri dari alkohol-alkohol karbon
-12 dan -14, ester-ester asetat dan aldehid-aldehid.
Allomon : menguntungkan produsen
dan merugikan konsumen.
Kairomon : sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai