Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga
aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga sebagai
hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik, sehingga
mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu terdapat sekitar
750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi 1.000.000. Dan menurut
sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli entomologi memperkirakan
bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta spesies serangga di Bumi. Jika anda
bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka
serangga memiliki populasi yang melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.
Coleoptera berasala dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti
insekta bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga
lain.
Ordo Coleoptera, yang berarti "sayap berlapis", dan berisi spesies yang sering
dilukiskan di dalamnya dibanding dalam beberapa ordo lain dalam kerajaan binatang.
Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000
spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan total
jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta. Anggota-
anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak
sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain. Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap
depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra.
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-
tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di
bawah sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula
berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat
mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Pada kesempatan kali ini akan membahas ordo serangga yang paling banyak
memiliki tampilan di banding serangga lainnya yaitu ordo coleoptera yang di Indonesia
lebih dikenal dengan kumbang. Dan termasuk ordo terbesar dari serangga yaitu
memiliki 300.000 spesies.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi dari ordo Coleoptera?
2. Bagaimana fisiologi dari Ordo Coleoptera?
3. Bagaimana klasifikasi ordo Coleoptera?
4. Apa saja peranan ordo Coleoptera?

1
BAB II
PEMBAHASAN

Ciri-ciri khusus Anthropoda adalah tubuh dan tungkainya beruas-ruas, eksoskeleton


(dinding tubuh) berkitin dan beruas-ruas, alat mulut beruas dan dapat beradaptasi untuk cara
makan, rongga tubuh merupakan rongga darah (haemocoele), bernafas dengan permukaan
tubuh, insang, trachea atau paru-paru, alat pencernaan makanan berbentuk tabung terletak di
sepanjang tubuh, alat pembuang melalui pipa panjang di rongga tubuh. Sub phylum
Mandibulata bercirikan perubahan kaki dekat mulut menjadi sepasang alat mulut atau
mandibula seperti rahang.
Kelas insekta mempunyai ciri-ciri : tubuh terbagi menjadi 3 bagian (kelapa-thoraks-
abdomen), mempunyai sepasang antenna, tungkainya berjumlah 3 pasang, mempunyai sayap
1-2 pasang, dan alat mulutnya terdiri atas : 1 pasang mandibula (rahang), 1 pasang maxilla
(letaknya di belakang rahang), labium (bibir) dan hypopharink (lidah). Sub kelas Pterygota
umumnya bersayap, adapula yang tidak bersayap tetapi tidak sejak dari nenek moyang, tidak
mempunyai alat tambahan seperti style, mengalami metamorfosa sederhana – sederhana
(metabola) (Lilies, 1991). Ordo-ordo yang termasuk ke dalam kelas Insekta, sub kelas
Pterygota antara lain Ephemeroptera, Odonata, Grylloblattaria, Phasmidia, Orthoptera,
Mantodea, Blattaria, Isoptera, Dermaptera, Embiidina, Plecoptera, Zoraptera, Psocoptera,
phthiraptera, Hemiptera, Homoptera, thysanoptera, Neuroptera, Coleoptera, Strepsiptera,
Mecoptera, Siphonaptera, Diptera, Trichoptera, Lepidoptera, Hymenoptera.
Dari beberapa ordo di atas, akan di bahas lebih dalam mengenai ordo Coleoptera. Ordo
Coleoptera termasuk ke dalam golongan Animalia, phylum Arthropoda, sub phylum
Mandibulata, kelas Insekta, Sub kelas Pterygota, dan termasuk Endopterygota. Ordo
Coleoptera merupakan otdo yang terbesar dari serangga-serangga dan menggandung kira-kira
40 % yang terkenal dalam hexapoda (borror et al. 1992).
Ordo Coleoptera di Indonesia dinamakan kumbang. Kumbang adalah salah satu
binatang yang memiliki penampilan seperti kebanyakan spesies serangga. Ordo Coleoptera,
diambil dari kata coeleos yang berarti seludang dan pteron yang berarti sayap, maka dapat
disimpulkan Coleoptera adalah serangga yang memiliki seludang pada sayapnya. Empat puluh
persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies
baru masih sering ditemukan. Perkiraan memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan
dan tidak diuraikan, antara 5 dan 8 juta.
Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti insekta
bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada
juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.

2
Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi di
lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka dilakukan dengan
berbagai cara. Mereka sering makan tumbuhan dan jamur, merusak pertahanan binatang dan
tumbuhan, dan memangsa invertebrata lain. Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang
seperti burung dan mamalia. Jenis tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang
kentang Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus grandis,
kumbang tepung merah Tribolium castaneum, dan kumbang mungbean atau cowpea
Callosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol penting hama agrikultur.
Seperti contoh, coccinellidae ("ladybirds" atau "kumbang tutul") yang mengkonsumsi aphid,
hama pohon, thrips, dan serangga penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan
panen tanaman.
Ordo Coleoptera memiliki ciri-ciri yaitu :

 Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan
tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk sehingga
disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
 Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di
tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang
istirahat melipat di bawah sayap depan.
 Mengalami metamorfosis sempurna.
 Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui
stadia : telur —> larva —> kepompong (pupa) —> dewasa (imago). Larva
umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang
tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat)
dan bertipe bebas/libera.
 Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya
mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku
Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan
kepala.
Beberapa contoh :
A. Kumbang kelapa / kumbang badak / kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros).

3
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Scarabaeidae
Genus : Oryctes
Spesies : Oryctes rhinoceros L.
B. Kutu gabah (Rhyzoperta dominica)

Kingdom : Animalia
Filum : Antropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Brostrichidae
Genus : Rhyzoperta
Spesies : Rhyzoperta dominica
Ciri-ciri specimen : memiliki 2 pasang tungkai, berwarna coklat
kemerahan, pada kepala ada semacam duri-duri kecil
Komoditas yang diserang : gabah padi
Gejala yang ditimbulkan : biji menjadi lubang atau berlubang, terdapat serbuk
pada padi akibat gigitannya(Anonymouso , 2010).
C. Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)

4
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda
Ordo : Coleoptera
Famili : Chrysomelidae
Genus : Brontispa
Spesies : Longissima
Nama Ilmiah : Brontispa longissima
D. Kutu beras (Sitophilus oryzae)
Kingdom : Animalia
Filum : Antropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Cureulionidae
Genus : Sitophilus
Spesies : Sitophilus oryzae
Ciri-ciri specimen : memiliki moncong, terdapat elytra diatas abdomen, panjang tubuh dewasa
3,15-5 mm, dewasa berwarna coklat dan tua menjadi hitam.
Komoditas yang diserang : Beras

Gejala yang ditimbulkan : Biji menjadi berlubang terdapat serabut setelah terjadi gigitan
hama tersebut, biji menjadi terpotong-potong

 Morfologi Ordo Coleoptera


 Kumbang memiliki sayap depan yang keras, tebal dan merupakan penutup bagi
sayap belakang dan tubuhnya. Sayap depan disebut elitron. Ketika terbang
sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap belakang yang digunakan
untuk terbang. Sayap belakang berupa selaputdan pada waktu istirahat dilipat
dibawah elitra.
 Tipe alat mulut kumbang yaitu tipe penggigit dan pengunyah, kumbang juga
memiliki kepala yang bebas dan kadang memanjang ke depan atau ke bawah
sehingga berubah menjadi moncong.

5
 Kumbang memiliki mata majemuk (facet) besar, tanpa mata tunggal (ocellus).
Abdomen memiliki 10 ruas dan pada daerah sternum ruas-ruas ersebut tidak
semua terlihat.
 Pada kumbang jantan, protoraks dan mandibula kerapkali membesar dan
digunakan unuk berkelahi.
 Anatomi Ordo Coleoptera
 Sistem Pernapasan pada Ordo Coleoptera
Pada umumnya pernapasan pada insekta adalah sama. Insekta bernapas
dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea
membuka ke bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat
membuka dan menutup untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya
air. Aliran udara pernapasan : oksigen masuk melalui spirakel menuju trakea.
Selanjutnya menuju trakeolus dan terjadi pertukaran gas dengan sel tubuh.
Mekanisme pernapasan : bila otot perut berkontraksi, trakea memipih sehingga
udara kaya CO2 dari dalam tubuh keluar. Bila otot perut relaksasi, trakea ke
posisi semula dan udara luar kaya O2 akan masuk melalui spirakel.
 Sistem Pencernaan Pada Ordo Coleoptera
Pada umumnya sistem pencernaan pada Insekta adalah sama. Insekta
memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk
perombakan makanan dan penyerapan zat-zat makanan yaitu mulut, esophagus,
lambung, usus, dan anus. Mulutnya digunakan untuk mengunyah.
 Sistem Ekskresi Pada Ordo Coleoptera
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada
bagian posterior saluran pencernaan.
 Sistem Sirkulasi pada Ordo Coleoptera
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ
sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus
homosol (rongga tubuh). Sistem peredaran terbuka (jantung, pembuluh pendek,
sinus / hemosol, hemolimfe) artinya darah beredar di luar pembuluh sehingga
darah bergerak bebas dari hempasan jantung keluar jantung ke sel seluruh tubuh
dan kembali ke jantung dengan tekanan otot tubuh. Darah hanya membawa Sari
makanan tanpa Oksigen karena O2 bisa langsung akses ke sel tubuh karena

6
dialirkan ke Tracheo hingga ke sel. Darah tidak berwarna merah karena tidak
mempunyai Hb karena memang tidak diperlukan. Darah tak mengandung
hemoglobin (Hb) sehingga tidak mengangkut oksigen atau karbondioksida
tetapi hanya berfungsi mengangkut makanan.
 Sistem Saraf Pada Ordo Coleoptera
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan
beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu
membentuk otak yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain
yang terpusat dikepala.
 Sistem Reproduksi pada Ordo Coleoptera
Sebagian besar serangga membiak secara seksual, bagian yang lain
secara aseksual atau partenogenetik. Sistem reproduksi jantan berfungsi
memproduksi dan menyampaikan atau mengantarkan spermatozoa. Sistem
reproduksi betina berfungsi memproduksi dan menyimpan telur, menyimpan
spermatozoa, sebagai tempat pembuahan, dan meletakkan telur atau melahirkan
larva atau nimfa.
 Sistem Reproduksi Jantan dan Betina
Sistem reproduksi jantan terdapat di bagian belakang
abdomen, terdiri dari dari sepasang gonad yang disebut sebagai
testes (ganda; testis = tunggal), yang dihubungkan oleh tabung-
tabung yang bermuara dalam aedeagus atau penis. Pada dasarnya
sistem ini sama pada semua serangga, meskipun bervariasi
menurut jenisnya. Testis ada sepasang (dua), bilateral, namun
ada yang menyatu (fusi) di tengah (misal pada Lepidoptera).
Tiap testis terdiri dari sejumlah folikel, terbungkus oleh jaringan
alat (connective tissue).
Sistem reproduksi betina terdiri dari sepasang gonand atau
ovari (ovary), yang dihubungkan oleh tabung-tabung ke vagina
yang mempunyai bukaan di luar. Ovari memproduksi telur dan
terdiri dari beberapa sampai banyak ovariol, yang merupakan
unit yang fungsional.

7
 Siklus Hidup Coloeptera

Proses perkembangan yang mengubah pradewasa instar pertama


menjadi dewasa disebut metamorfosis (metamorphosis), yang arti sebenarnya
adalah perubahan bentuk. Perubahan bentuk itu bisa berangsur-angsur
(gradual), yaitu bentuk pradewasa secara umum hampir sama dengan bentuk
dewasanya, atau tiba-tiba (abrupt), yaitu bentuk pradewasanya sangat berbeda
dengan dewasanya dan perubahan ini terjadi pada instar akhir pradewasa.
Metamorfosis (perubahan bentuk) dikelompokkan dalam empat tipe,
yaitu:
1. Tanpa metamorfosis/ametamorfosis (ametabola)
 Pada tipe ini beberapa spesies serangga tidak
memperlihatkan adanya metamorfosis, maksudnya segera
setelah menetas maka lahir serangga muda yang mirip
dengan induknya kecuali ukurannya yang masih kecil dan
perbedaan pada kematangan alat kelaminnya.
 Kemudian setelah tumbuh membesar dan mengalami
pergantian kulit, baru menjadi serangga dewasa (imago)
tanpa terjadi perubahan bentuk hanya mengalami
pertambahan besar ukurannya saja.
 Serangga pra dewasa sering disebut dengan istilah gaead.
 Tipe metamorfosis ini terdapat pada serangga dari ordo
Collembola, ordo Thysanura, dan ordo Protura.
2. Metamorfosis Bertahap (Paurometabola)

8
 Serangga yang mengalami perubahan bentuk secara
paurometabola selama siklus hidupnya mengalami tiga
stadia pertumbuhan, yaitu stadia telur, nimfa dan imago.
 Serangga pradewasa disebut nimfa.
 Nimfa dan imago memiliki tipe alat mulut dan jenis
makanan yang sama, bentuk nimfa menyerupai induknya
hanya ukurannya lebih kecil, belum bersayap, dan belum
memiliki alat kelamin.
 Serangga pradewasa mengalami beberapa kali
pergantian kulit, diikuti pertumbuhan tubuh dan sayap
secara bertahap.
 Serangga yang termasuk dalam tipe ini yaitu ordo
Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera.
3. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
 Hemimetabola memiliki cara hidup yang hampir sama
dengan paurometabola, hanya habitat dari serangga
pradewasanya berbeda dengan imagonya.
 Stadia dalam perkembangan hidupnya terdiri dari telur,
naiad, dan imago.
 Serangga pradewasa disebut dengan istilah naiad.
 Serangga pradewasa disebut dengan istilah naiad.
 Naiad hidup di air, dan mempunyai alat bernafas
semacam insang sedangkan habitat imago habitatnya di
darat atau di udara.
 Serangga yang memiliki perkembangan hemimetabola
adalah ordo Odonata (Capung).
4. Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
 Pada tipe ini serangga memiliki empat stadia selama
siklus hidupnya, yaitu telur, larva (ulat), pupa
(kepompong), dan imago.
 Serangga pradewasa disebut larva, dan memiliki habitat
yang berbeda dengan imagonya.
 Larva merupakan fase yang aktif makan, sedangkan pupa
merupakan bentuk peralihan yang dicirikan dengan

9
terjadinya perombakan dan penyususunan kembali alat-
alat tubuh bagian dalam dan luar.
 Serangga yang memiliki perkembangan holometabola
yaitu ordo Lepidoptera, ordo Coleoptera, ordo
Hymenoptera.

10
BAB III
KESIMPULAN

Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti insekta
bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada
juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.

Ordo Coleoptera memiliki cirri-ciri yaitu :

 Memiliki dua pasang sayap


 Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di
tengah-tengah bagian dorsal).
 Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap
depan.
 Mengalami metamorfosis sempurna.
 Tipe mulut menggigit

Sistem Pernapasan pada Ordo Coleoptera

Pada umumnya pernapasan pada insekta adalah sama. Insekta bernapas dengan
system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk
secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian luar
tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.

Sistem Pencernaan Pada Ordo Coleoptera

Pada umumnya sistem pencernaan pada Insekta adalah sama. Insekta


memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan yaitu mulut, esophagus, lambung, usus,
dan anus. Mulutnya digunakan untuk mengunyah.

Sistem Ekskresi Pada Ordo Coleoptera

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada


bagian posterior saluran pencernaan.

11
Sistem Sirkulasi pada Ordo Coleoptera

Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ


sebuah jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus
homosol (rongga tubuh).

Sistem Saraf Pada Ordo Coleoptera

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa
ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak
yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat
dikepala.

Sistem Reproduksi pada Ordo Coleoptera

Sebagian besar serangga membiak secara seksual, bagian yang lain secara
aseksual atau partenogenetik. Sistem reproduksi jantan berfungsi memproduksi dan
menyampaikan atau mengantarkan spermatozoa. Sistem reproduksi betina
berfungsi memproduksi dan menyimpan telur, menyimpan spermatozoa, sebagai
tempat pembuahan, dan meletakkan telur atau melahirkan larva atau nimfa.

Beberapa jenis Coleoptera memiliki perkembangan paedogenesis. Serangga


pradewasa memiliki alat kelamin yang telah matang dan dapat menghasilkan
keturunan.

Siklus Hidup

Proses perkembangan yang mengubah pradewasa instar pertama menjadi


dewasa disebut metamorfosis (metamorphosis), yang arti sebenarnya adalah
perubahan bentuk.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://adenurik.blogspot.co.id/2013/07/makalah-entomologi-ordo-coleoptera.html

http://www.slideshare.net/unhybubulovers/arthropoda-12743730

http://ganeshbieterz.blogspot.com/2010/05/insekta.

http://riostones.blogspot.com/2009_08_01_archive.html

http://ekajugakeren.blogspot.com/2011/06/preferensi-dan-kesesuaian-makanan-bagi.html
http://biologigonz.blogspot.com/2010/12/coleoptera-insecta.html

http://biologigonz.blogspot.com/2010/12/orthoptera.html

http://ml.scribd.com/doc/95518700/Insekta-Akuatik

http://web.ipb.ac.id/~phidayat/entomologi/bab-
04%20REPRODUKSI%20DAN%20PERTUMBUHAN%20edited%20fin.htm

13

Anda mungkin juga menyukai