Anda di halaman 1dari 25

SK / KD / IND

SUMBER

MATERI

KE LUAR
CIRI-CIRI

MULUT

METAMORFOSIS

SUB KELAS

ORDO
Insecta disebut juga heksapoda atau Serangga, merupakan kelas
terbesar di dalam Filum Arthropoda dan memiliki anggota lebih
kurang 675.000 species yang tersebar di semua penjuru dunia.
1. Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada, dan
perut
• Bagian kepala terdapat antena, otak, mulut dengan berbagai
tipe, serta mata faset dan mata oselus
• Bagian dada terdapat tiga pasang kaki
• Sayap terletak pada segmen kedua dan ketiga dada
• Pada bagian perut terdapat lebih kurang sebelas segmen.
Segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat genital
2. Alat pencernaan memanjang dari mulut sampai anus. Terdapat
kelenjar ludah pada mulut.
3. Sistem peredaran darah terbuka, jantung berbentuk gilik dan
memiliki anterior aorta, tidak memiliki pembuluh darah kapiler dan
vena
4. Serangga bernapas dengan Sistem trakea, yaitu berupa
saluran bercabang-cabang sampai pada semua bagian tubuh
sebelah dalam. Oksigen yang masuk melalui spirakl/ostium
dapat langsung masuk sampai ke jaringan.
5. Alat ekskresi terdiri atas dua atau lebih pembuluh, disebut
pembuluh Malpighi.
6. Sistem saraf tangga tali, terdiri berupa ganglion pada tiap-
tiap ruas
7. Indra penglihat berupa mata majemuk yang tersusun dari
omatidia dan mata tunggal yang disebut oselus. Terdapat
indra pembau pada antena yang disebut kemoreseptor
8. Jenis kelamin terpisah, yaitu jantan dan betina. Pembuahan
terjadi di dalam tubuh. Proses pertumbuhan dari telur
sampai dewasa mengalami perubahan bentuk yang disebut
metamorfosis. Sebagian besar serangga mengalami
metamorfosis.
Serangga memiliki beberapa tipe mulut, yaitu :
Tipe mulut menggigit, terdapat pada belalang dan semut
Tipe mulut menghisap, terdapat pada kupu-kupu
Tipe mulut menjilat, terdapat pada lalat
Tipe mulut menggigit dan menjilat, terdapat pada lebah
Tipe mulut menggigit dan menusuk, terdapat pada nyamuk
Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk secara bertahap
menuju ke arah dewasa. Berdasar metamorfosisnya, insecta
dibedakan menjadi :

Ametabola, serangga yang tidak mengalami metamorfosis.


Telur menetas menjadi imago (dewasa)
Contohnya : Lepisma (kutu buku)
Hemimetabola, serangga yang mengalami metamorfosis tidak
sempurna.
Telur, nimfa (seranga kecil), imago, (dewasa)
Contohnya : jangkrik, belalang, dan rayap
Holometabola, serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
Telur, larva, kepompong (pupa), imago (dewasa)
Contohnya : kupu-kupu, lalat, lebah, dan nyamuk.
METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA PADA KEPIK
TELUR
KUPU-KUPU
ULAT KECIL
ULAT DEWASA

CALON KUPU-KUPU KE KEPOMPONG


KUPU-KUPU
LUAR DARI
KEPOMPONG
Berdasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya, serangga
dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas, yaitu Apterygota
dan Pterygota.

1. Subkelas Apterygota
Apterygota merupakan kelompok
serangga yang tidak bersayap dan tidak
mengalami metamorfosis (ametabola).
Pada hewan ini, batas antara kepala,
dada, dan perut tidak jelas. Tipe
mulutnya menggigit. Contohnya,
Lepisma sacharina (kutu buku), jenis
serangga yang sering merusak buku
Lepisma sacharina
dengan mengeluarkan enzim selulase
2. Subkelas Pterygota
Pterygota merupakan kelompok serangga yang memiliki
sayap. Sayap dapat berupa penonjolan ke arah luar dari
Binding tubuh (eksopterigota) atau penonjolan ke arah
dalam dari ektoderm (endopterigota). Kelompok
endopterigota biasanya mengalami metamorfosis
sempurna (holometabola)

Subkelas Pterygota dapat dikelompokkan menjadi beberapa


ordo, yaitu :
Isoptera Odonata Hymenoptera
Orthoptera Coleoptera Siphonaptera
Hemiptera Neuroptera Diptera
Homoptera Lepidoptera
ISOPTERA ORTHOPTERA HEMIPTERA

HOMOPTERA ODONATA COLEOPTERA NEUROPTERA

LEPIDOPTERA HYMENOPTERA DIPTERA SIPHONAPTERA


Ordo Isoptera atau Archiptera
Nama ordo Isoptera berasal dari kata iso = sama, pteron
= sayap. Isoptera berarti serangga yang memiliki sayap
yang sama, yaitu berupa dua pasang sayap bertipe dan
ukuran sama. Anggota ordo ini termasuk eksopterigota.
Contoh serangga ini adalah Helanithermis sp. (rayap).
Dalam kehidupan rayap, terdapat sistem pembagian
tugas. Pada umumnya, setiap koloni rayap memiliki
seekor ratu, raja, pekerja, dan tentara. Ratu adalah rayap
betina yang kehilangan sepasang sayapnya setelah
dibuahi oleh rayap jantan yang bertindak sebagai raja.
Seekor ratu ditandai dengan ukuran tubuh sedikit lebih
besar, tidak bersayap, dan berwarna putih. Ratu,
sepanjang hidupnya bertugas untuk berkembang biak.
Kelompok prajurit / tentara memiliki ciri berkepala
besar dan mandibula besar. Prajurit bertugas
mempertahankan sarangnya. Kelompok pekerja
bertugas membuat lorong-lorong, membangun
sarang, mengumpulkan makanan, dan memelihara
larva. Makanan rayap adalah selulosa. Sumber
selulosa dapat diperoleh dengan cara menghancurkan
sisa-sisa tumbuhan dan kayu dari bahan bangunan

Helanithermis sp
Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari kata orthos = lurus,
dan pteron = sayap. Orthoptera termasuk
eksopterigota dan memiliki tipe mulut
menggigit. Orthoptera memiliki dua pasang
sayap. Sayap bagian depan tebal disebut
perkamen, sedangkan sayap bagian
belakangnya tipis. Orthoptera memiliki tiga Mantis religiosa
pasang kaki, sepasang kaki belakang
berukuran lebih besar dan kuat. Contohnya,
Cyrtacanthacris nigricornis (belalang kayu),
Mantis religiosa (belalang sembah),
Periplaneta sp. (lipas), Phyllium cruzifolium
(belalang daun), Gryllus bimaculatus
Grylotalaa africana
(jangkrik), dan Grylotalaa africana (orong-
orong)
Ordo Hemiptera
Nama ordo Hemiptera berasal dari kata hemi = setengah, pteron
= sayap. Serangga ini termasuk eksopterigota. Hemiptera
memiliki dua pasang sayap. Sayap bagian depan lebih tebal dan
mengandung zat tanduk pada bagian dasarnya, sedangkan
sayap belakang berupa membran yang terlipat di bawah sayap
depan. Anggota ordo ini memiliki tipe mulut menusuk dan
mengisap. Contohnya, Leptocorisa acuta (walang sangit,
menyerang bulir padi muda), Cimex rotundatus (kutu busuk),
dan Podops vermiculata (kepinding tanah).

Cimex rotundatus Leptocorisa acuta


Ordo Homoptera
Homoptera meliputi serangga yang memiliki
sayap berukuran sama, sayap depan dan sayap
belakang. Anggota ordo ini termasuk
eksopterigota dan memiliki tipe mulut menusuk. Pediculus capitis
Beberapa jenis di antaranya merupakan hama
tanaman sehingga merugikan manusia.
Contohnya, Nephotetix apicalis (wereng hijau)
dan Nilaparvata lugens (wereng coklat)
merupakan hama tanaman padi; Pediculus
capitis (kutu kepala); Aphis sp. (kutu daun); dan
Duadubia sp. (tonggeret)

Nilaparvata lugens
Ordo Odonata
Anggota ordo ini memiliki tubuh
memanjang. Dua pasang sayap tampak
seperti lembaran tipis dengan anyaman jala.
Perut panjang dan bulat. Odonata memiliki
meta faset yang besar. Termasuk anggota
ordo ini adalah Aeshna sp. (capung)

Aeshna sp
Ordo Coleoptera
Nama ordo Coleoptera berasal dari kata coleos = perisai, pteron
sayap. Anggota ordo ini termasuk endopterigota dan memiliki tipe
mulut menggigit. Coleoptera memiliki dua pasang sayap. Sayap depan
tebal dan keras karena mengandung zat tanduk, disebut elitra.
Sebaliknya, sayap belakang memiliki struktur tipis, berupa selaput.
Anggota coleoptera kebanyakan merugikan manusia, karena sering
merusak beras, tepung, kacang, dan bahan makanan. Contohnya,
Dytiscus sp. (kumbang penyelam), Lampyris sp. (kunang­kunang),
Rhyzoperta dominica (bubuk gabah), Oryctes rhinoceros (kumbang
hama kelapa), dan Calosoma sp. (kumbang tanah).

Oryctes rhinoceros Lampyris sp


Ordo Neuroptera

Nama ordo Neuroptera berasal dari kata neuron = jala,


pteron = sayap. Serangga ini memiliki dua pasang sayap
yang tipis dan banyak urat seperti jala. Anggotanya
termasuk endopterigota dan memiliki tipe mulut menggigit.
Contohnya Myrmeleon frontalis dan Chsysopa sp. (undur-
undur). Jenis serangga ini biasa meninggalkan telurnya di
pasir atau di tanah dan pada tahap larvanya sering
menyerang sarang semut

Myrmeleon frontalis
Ordo Lepidoptera
Lepidoptera berasal dari kata lepis = sisik, pteron
= sayap. Lepidoptera memiliki dua pasang sayap
yang tipis dan bersisik dengan warna yang
beraneka ragam dan menarik. Pada saat
beristirahat, kedua pasang sayapnya akan tegak
lurus terhadap bidang yang dihinggapi. Anggota
ordo ini termasuk endopterigota. Bombyx mori
Pada saat dewasa, anggota ordo ini memiliki tipe
mulut mengisap, sedangkan pada tahap larvanya
(dikenal sebagai ulat yang suka memakan daun-
daun) memiliki tipe mulut menggigit. Mulut
memiliki belalai (probosis). Contohnya, Papillio
memnon (kupu-kupu pastor), Bombyx mori
(kupu-kupu ulat sutra), dan Attacus atlas (kupu- Attacus atlas
kupu gajah).
Ordo Hymenoptera
Hymenoptera berasal dari kata hymen = selaput, dan pteron =
sayap. Memiliki dua pasang sayap tipis, sayap depan lebih
besar dari pada sayap belakang. Anggotanya termasuk
endopterigota, tipe mulut menggigit dan mengisap, tetapi ada Occophylla
juga yang bertipe menggigit saja. Segmen terakhir pada smarogdina
abdomen berubah menjadi alat penyengat. Beberapa jenis
anggota ordo ini ada yang bersifat polimorfisme, misalnya
lebah madu. Pada koloni lebah madu terdapat pembagian
tugas kerja. Ratu, adalah lebah betina yang fertil. Raja, adalah
lebah jantan yang terbentuk dari telur yang tidak dibuahi Monomorum sp
(partenogenesis). Lebah jantan akan mati setelah kawin.
Lebah pekerja, yaitu lebah jantan yang bersifat steril dan
bertugas mengumpulkan tepung sari dan madu serta
membuat sarang. Contohnya, Monomorum sp. (semut hitam),
Occophylla smarogdina (semut rang-rang), Apis indica (lebah
madu), Apis melifera (Lebah gong), dan vespula maculata. Apis indica
Ordo Diptera
Ordo Diptera berasal dari kata di = dua, pteron =
sayap. Diptera memiliki dua pasang sayap, tetapi
hanya satu pasang sayap yang berfungsi, yaitu sayap
depan yang tampak transparan dengan beberapa
pembuluh darah. Sepasang sayap belakang berubah
menjadi suatu bentuk bulatan yang disebut helter dan
tidak berfungsi lagi sebagai sayap. Anggota ordo ini
termasuk endopterigota. Diptera memiliki tipe mulut
menjilat, tetapi ada juga yang memiliki tipe mulut Aedes agypti
menusuk dan mengisap. Contohnya, Culex fatigans
(nyamuk penyebar penyakit kaki gajah), Anopheles
sp. (nyamuk penyebar penyakit malaria), Aedes
agypti (nyamuk penyebar penyakit demam berdarah),
Drossophyla melanogaster (lalat buah), Musca
domestica (lalat rumah), Glossina morsitans, dan
Glossina palpalis. Dua contoh terakhir merupakan Drossophyla
melanogaster
lalat penyebar penyakit tidur
Ordo Siphonoptera
Nama ordo Siphonoptera berasal dari kata siphon = pengisap,
pteron = sayap. Serangga ini termasuk endopterigota. Tubuh pipih,
dan memiliki kaki yang sangat kuat (berguna untuk meloncat).
Siphonoptera memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap. Batas
antara kepala, dada, dan perut tidak jelas. Siphonoptera meliputi
bangsa pinjal yang banyak merugikan manusia karen mengisap
darah. Contohnya, Purex irritans (pinjal manusia), Ctenocephalus
Canis (pinjal parasit pada anjing), Ctenocephalus felis (pinjal
parasit pada kucing), dan Xenopsylla cheopsis (pinjal parasit pada
tikes dan dapat menularkan penyakit pes)

Ctenocephalus felis Ctenocephalus Canis


Memahami manfaat keanekaragaman hayati

Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan


peranannya bagi kehidupan

Mendeskripsikan ciri Arthropoda berdasarkan


pengamatan
SITUS :
• www.e-dukasi.net
• www.wikipedia.com

BUKU :
• Biologi SMA Untuk SMA/MA Kelas X,
Gunawan Susilowarno, Grasindo
• Biologi Sains Dalam Kehidupan 1 B, Drs.
Bagod Sudjadi, Yudhistira

Anda mungkin juga menyukai