Anda di halaman 1dari 59

MANAJEMEN

SUMBERDAYA
PERAIRAN
ADAB SEBELUM BELAJAR

1. Baca Basmalah

Bismillahir rahmanir rahim


“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

2. Baca Shalawat

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad


“Ya Allah, berikanlah rahmatmu-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad”

3. Baca Do’a Belajar

Rabbi zidni ilman


“Wahai Rabbku tambahkan kapadaku ilmu”

‘Aamiin Allahumma aamiin


“Kabulkanlah Ya Allah kabulkanlah”
Hampir 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah
Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah Peripatus di Afrika Selatan

Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas dan podos
yang berarti kaki. Hewan yang termasuk filum ini mempunyai kaki yang
beruas-ruas. Misalnya udang, kepiting, laba-laba dan kaki seribu.
1. Tubuh beruas-ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen)
2. Bentuk tubuh bilateral simetris, triploblastik, terlindung oleh rangka luar dari
kitin.
3. Alat pencernaan sempurna, pada mulut terdapat rahang lateral yang
beradaptasi untuk mengunyah dan mengisap. Anus terdapat di bagian ujung
tubuh
4. Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung terletak di daerah dorsal
(punggung) rongga tubuh.
5. Sistem pernafasan: Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang,
sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru buku atau
permukaan kulit dan trakea.
6. Sistem saraf berupa tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera.
7. Arthropoda memiliki alat indera seperti antena yang berfungsi sebagai alat
peraba, mata tunggal (ocellus) dan mata majemuk (facet), organ pendengaran
(pada insecta) dan statocyst (alat keseimbangan) pada Crustacea.

8. Alat eksresi berupa coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi.

9. Alat reproduksi, biasanya terpisah. Fertilisasi kebanyakan internal (di dalam


tubuh).
Insecta disebut juga serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal
dari kata heksa yang artinya enam (6) dan kata podos yang berarti
kaki. Insecta mempunyai ciri khas yaitu berkaki 6 (tiga pasang).
Diperkirakan oleh para ahli zoologi, insecta mempunyai jumlah lebih
dari 70.000 jenis. Insecta berhabitat hampir di seluruh bagian biosfer,
kecuali di laut.
Tubuh insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen kepala (cephalo), dada (toraks) dan
perut (abdomen). Kepala insecta terdiri atas satu segmen yang sebenarnya
merupakan persatuan dari enam segmen.

Pada bagian kepala terdapat :


A. Sepasang mata faset (majemuk), yaitu mata yang memiliki beberapa ommatidia
(mata tunggal)
B. Sepasang antena/alat peraba.
C. Tiga pasang alat mulut, yaitu : rahang muka, rahang tengah, rahang belakang

Dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu


prototoraks, mesotoraks dan metatoraks.
Pada bagian dada terdapat tiga pasang kaki
yang beruas-ruas. Pada beberapa insecta,
di bagian kakinya terdapat keranjang serbuk
sari. Pada umumnya insecta mempunyai
dua pasang sayap.
Menurut tipe mulutnya, Insecta digolongkan menjadi empat
(4) tipe mulut, yaitu :
a) mulut menggigit dan mengunyah, misalnya jangkrik dan
berbagai macam belalang.
b) mulut menggigit dan menjilat, misalnya berbagai macam
lebah.
c) mulut menusuk dan mengisap, misalnya nyamuk.
d) mulut mengisap, misalnya kupu-kupu
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula),
rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir
bawah (labium).
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari (lebah)
e. kaki untuk berjalan (kumbang)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
Sistem Organ Keterangan

Sistem Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang


terletak di kanan-kiri pada tiap ruas, sebagian larva
pernapasan bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya.
Sistem Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis
pencernaan serangga terjadi di mulut, kerongkongan, lambung
makanan depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus
(dubur). Makanan dicerna secara mekanis di lambung
otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
Sistem Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka
peredaran (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena).
Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak
darah mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya
berfungsi mengangkut makanan
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima
Sistem syaraf rangsangan berupa :
a. mata faset (majemuk)
b. antena
c. alat pembuat suara (misalnya pada Orthoptera dan
Hemiptera) dan alat pendengar.
d. alat yang menimbulkan cahaya (kunang-kunang)
Sistem Keterangan
Organ
Sistem
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
ekskresi
Sistem Insecta kadang-kadang mengalami
partenogenesis maupun paedogenesis. 1. Metamorfosis tak Sempurna.
reproduksi Partenogenesis ialah perkembangan embrio
tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah. Telur  hewan muda (nimfa)  hewan
Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis dewasa (imago)
yang berlangsung di tubuh larva, misalnya Contoh : Jangkrik, belalang
Diptera. Dalam perkembangan menuju dewasa,
Insecta mengalami perubahan bentuk luar dan 2. Metamorfosis Sempurna
dalam dari fase telur ke tingkat dewasa yang Telur  Larva (Ulat)  kepompong
disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, (pupa)  hewan dewasa (imago)
artinya pembuahan sel telur oleh spermatozoid
berlangsung di dalam tubuh induk betina. Contoh : Kupu-kupu
Kelas Sub Kelas Ordo

Thysanura

Collembola

Apterygota Protura
(tak bersayap)
Lepidoptera

Endo- Siphonoptera
Insecta
pterygota Hymenoptera

Coleoptera
Pterygota
(bersayap)
Odonata

Ekso- Isoptera
pterygota
Plecoptera

Dermaptera
Berdasarkan metamorfosisnya, serangga dibedakan atas dua
kelompok, yaitu: Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna)
dan Holometabola (metamorfosis sempurna).

HEMIMETABOLA HOLOMETABOLA

ISOPTERA NEUROPTERA

ORTHOPTERA LEPIDOPTERA

ODONATA DIPTERA

HEMIPTERA COLEOPTERA

HOMOPTERA SIPHONOPTERA

HYMENOPTERA
Pada rayap terjadi polimorfisme,
artinya di dalam satu spesies
terdapat bermacam-macam bentuk
dengan tugas yang berbeda. Rayap
Ciri-ciri Ordo Isoptera / Archyptera (sayap tipis):
hidup berkoloni, dalam koloni ini
Metamorfosis tidak sempurna. terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama
bentuknya.  Ratu, yakni laron (rayap betina
Kedua sayap tipis seperti jaringan / selaput. fertil). Biasanya tubuh gemuk dan
tugasnya adalah bertelur.
Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)  Raja, yaitu laron (rayap jantan
fertil), tugasnya melestarikan
keturunan.
 Serdadu, rayap yang bertugas
memper-tahankan sarang dan
koloni dari gangguan hewan lain.
 Pekerja, rayap yang bertugas
memberi makan ratu dan raja,
serta menjaga sarang dari
kerusakan. Sifat rayap pekerja dan
rayap serdadu bersifat steril.
Ciri-ciri Ordo Orthoptera (sayap lurus) :
 Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal
dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis
berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak
pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai
belakangnya yang lebih kuat dan besar.
 Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai
belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik
betina atau mengusir saingannya.
 Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan
dapat digunakan untuk meletakkan telur.
 Tipe mulut menggigit.

Contoh:
 Belalang (Dissostura sp)
 Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
 Belalang sembah (Stagmomantis sp)
 Kecoak (Blatta orientalis)
 Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
 Jangkrik (Gryllus sp)
Ciri-ciri Ordo Odonata:
Mempunyai dua pasang sayap
Tipe mulut mengunyah
Metamorfosis tidak sempurna
Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
Antenanya pendek
Larva hidup di air
Bersifat karnivora

Contoh:
Capung (Aeshna sp)
Capung besar (Epiophlebia)
Ciri-ciri Ordo Hemiptera (bersayap stengah):
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang
tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
Tipe mulut menusuk dan mengisap
Metamorfosis tidak sempurna.

Contoh :
Walang sangit (Leptocorixa acuta)
Kumbang coklat (Podops vermiculata)
Kutu busuk (Eimex lectularius)
Kepinding air (Lethoverus sp)

Kutu busuk
Wereng coklat
Ciri-ciri Ordo Homoptera (bersayap sama) :
Tipe mulut mengisap
Mempunyai dua pasang sayap
Metamorfosis tidak sempurna.
Sayap depan dan belakang sama, bentuk
transparan. Wereng hijau

Contoh :
Tonggeret (Dundubia manifera)
Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
Wereng coklat (Nilapervata lugens)
Kutu kepala
Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
Kutu daun (Aphid sp)

Tonggeret
Ciri-ciri Ordo Neuroptera (sayap jala) :
Tipe mulut menggigit
mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Mengalami metamorfosis sempurna

Contoh :
Undur-undur
Ciri-ciri Ordo Lepidoptera ( sayap sisik) :
 Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
 Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup:
telur – larva – kepompong (pupa) – imago
 Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari
luar
Kupu ulat sutra b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
 Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa
belalai yang dapat dijulurkan.
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:
a.Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
•Hama kelapa (Hidari irava)
•Hama daun pisang (Erlonata thrax)
•Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
b.Sub ordo Heterocera (kupu malam/ ngengat)
Contohnya:
•Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
•Kupu ulat sutra (Bombyx mori)
•Ulat jengkol (Plusia signata)
Ciri-ciri Ordo Diptera (sayap sepasang):
 Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu
pasang sayap belakang berubah menjadi alat
keseimbangan yang disebut halter.
 Mengalami metamorfosis sempurna.
 Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap
atau menjilat dan mengisap, membentuk alat Contohnya:
mulut seperti belalai disebut probosis. Lalat (Musca domestica)
Nyamuk biasa (Culex natigans). Larvanya
tegak dengan permukaan air, jika hinggap
tidak menungging.
Nyamuk Anopheles (vektor penyakit
malaria). Larvanya sama rata dengan
permukaan air, jika hinggap menungging.
Aedes aegypti (inang virus demam
berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di
permukaan air.
Ciri-ciri Ordo Coeleoptera (sayap perisai):
 Mengalami metamorfosis sempurna.
 Mempunyai dua pasang sayap.
 Sayap depan keras, tebal dan mengandung
zat tanduk disebut dengan elitra, sayap
belakang seperti selaput.
 Tipe mulut menggigit.
Kumbang kelapa
Contoh:
o Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros)
menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu,
kelapa sawit dan lain-lain.
o Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
o Kumbang beras (Calandra oryzae) Kumbang beras
Ciri-ciri Ordo Siphonoptera (pinjal):
 Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat
kuat dan berguna untuk meloncat.
 Mempunyai mata tunggal.
 Tipe mulut mengisap.
 Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan
antara kepala – dada dan perut tidak
jelas).
 Metamorfosis sempurna.

Contoh:
 Pinjal manusia (Pubex irritans).
 Pinjal anjing (Ctenocephalus canis).
 Pinjal kucing (Ctenocephalus felis).
 Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal
pada tikus dapat menularkan kuman pes /
sampar.
Ciri-ciri Ordo Hymenoptera (sayap selaput):
 Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
 Tipe mulut menggigit dan menjilat.
Contoh:
 Apis indica (lebah madu, biasa dipelihara manusia)
 Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang
kayu)
 Apis melifera (lebah madu terbesar, biasa disebut
lebah gung)
 Oecophyla smaragdina (semut rangrang)
Pembagian tugas dalam masyarakat Hymenoptera
adalah sebagai berikut :
o Ratu, hewan betina fertil tugasnya bertelur.
o Raja, hewan jantan terjadi karena partenogenesis
(telur yang tak dibuahi oleh sperma jantan) dan
bertugas mengawini ratu. Setelah kawin lebah
jantan diusir dari sarang dan kemudian mati.
Sementara itu ratu telah menyimpan spermatozoid
di dalam spermateka.
o Pekerja, adalah betina mandul yang berasal dari
telur yang dibuahi sperma. Tugasnya menyediakan
makanan, memberi makan larva ratu, membuat
sarang dan membersihkan sarang.
semut rangrang
1. Insecta yang menguntungkan :
a. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan
lebah sangat membantu para petani karena
dapat membantu proses penyerbukan pada
bunga.
b. Insecta dibudidayakan karena dapat
menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis
mellifera).
c. Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera
membuat kepompong yang dapat
menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d. Untuk dimakan, misal laron dan larva lebah
(tempayak) yang dapat diperoleh secara
musiman.
e. Merupakan mata rantai makanan yang amat
penting bagi kehidupan.
f. Beberapa Insecta tanah berperan sebagai
“predator alami".
1. Insecta yang merugikan :
a. Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti
tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
Penyakit demam berdarah dan malaria di sebarkan
oleh nyamuk.
b. Merusak tanaman budidaya manusia, misal:
belalang, kumbang kelapa, ulat.
c. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal:
Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit
virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap
cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi
puso.
d. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal:
nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
e. Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung,
kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang
beras, kepik.
f. Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak
maupun ikan.
g. Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang
kayu dan rayap.
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Crustacea disebut juga
hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis Crustacea
yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitat Crustacea sebagian
besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat.
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan
lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala
terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

1. 2 pasang antena
2. 1 pasang mandibula, untuk
menggigit mangsanya
3. 1 pasang maksilla
4. 1 pasang maksilliped

Anatomi udang

Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan


makanan ke mulut. Fungsi mandibula adalah untuk menggit dan menggiling makanan.
Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk
berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
Sistem Organ Keterangan
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Namun ada juga yang bersifat
parasit pada organisme lain. Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu :
a. Tembolok
b. Lambung otot
c. Lambung kelenjar
Sistem pencernaan Di dalam perut Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara
makanan longitudinal. Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi
mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan kulit).
Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung
(ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme
tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa
Sistem peredaran melelui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin
darah yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.

Sistem respirasi / Crustacea bernapas umumnya dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan
seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah.
pernapasan
Alat indera berupa sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan
Alat indera dan baik. Alat pencium dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem syarafnya berupa tangga
sistem syaraf tali. Pada sistem syarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari
pasangan-pasangan ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi.
Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal.
Sistem reproduksi Telur menetas menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi 2
subkelas, yaitu : Entomostraca (udang tingkat rendah) dan
Malacostraca (udang tingkat tinggi)

ENTOMOSTRACA MALACOSTRACA

BRANCHIOPODA ISOPODA

OSTRACODA STOMATOPODA

COPEPODA DECAPODA

CIRRIPEDIA
Soal Final
Test No. 5

a. Jelaskan siklus hidup kepiting dan dan crustacea!


b. Jelaskan peranan copepoda pada bidang perikanan!
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun
zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak
dengan antena.
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit,
segmentasi tubuhnya jelas.
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup
di laut melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit
Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel
yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut
atau mengapung di laut.
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan
mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai
karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang
dapat bergerak, mata dan antena.
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh
kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi
kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang
kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan.
Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh
mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki
sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
1) Udang :
a.Penaeus monodon (udang windu), hidup di air payau, enak
dimakan dan banyak dibudidayakan.
b.Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup
di air tawar dan payau.
c Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak
memiliki kaki catut.
d.Caridina dennerli (cardinal shrimp), udang asal Sulawesi
2) Ketam/kepiting
Decapoda ditandai oleh adanya 10 buah (lima pasang) kaki, pasangan kaki pertama
disebut capit yang berperan sebagai alat pemegang/penangkap makanan, pasangan
kaki kelima berbentuk seperti kipas (pipih) berfungsi sebagai kaki renang dan pasangan
kaki lainnya sebagai kaki jalan. Kepiting menggunakan capit dan kaki jalan untuk berlari
cepat di darat dan berbekal kaki renang dapat berenang dengan cepat di air, sehingga
tergolong pula dalam kepiting perenang (swimming crab). Genus Scylla ditandai oleh
bentuk karapaks (carapace) yang oval dengan bagian depan memiliki sembilan duri
pada sisi kiri dan kanan, serta enam duri di antara kedua matanya
• Kepiting bakau di alam melangsungkan perkawinan di perairan hutan mangrove
dan secara berangsur-angsur sesuai perkembangan telurnya, kepiting bakau
betina akan berimigrasi ke perairan laut atau menjauh dari pantai, untuk mencari
perairan yang parameter lingkungannya (terutama suhu dan salinitas perairan)
cocok, sebagai tempat memijah, sedangkan kepiting bakau jantan setelah
melakukan perkawinan akan tetap berada diperairan hutan mangrove, tambak atau
sela-sela perakaran mangrove.
• Kemudian, induk kepiting betina berimigrasi ke pantai sambil membawa telur-telur
terbuahi yang dilekatkan di pleopod dan akan menetas dalam beberapa minggu.
Setelah telur menetas di perairan laut, masuk pada stadia larva tingkat I (zoea I)
yang akan terus berganti kulit (moulting), kemudian terbawa arus ke perairan
pantai hingga mencapai stadia zoea V (pascalarva), kurang lebih 18 hari.
Selanjutnya stadia zoea V akan mengalami pergantian kulit menjadi megalopa (11-
12 hari), yang bentuk tubuhnya sudah mirip dengan kepiting dewasa, kecuali masih
memiliki bagian ekor. Kemudian memasuki stadia juvenil yang disebut juga stadia
kepiting muda, karena sudah berbentuk kepiting dengan organ tubuhnya yang
lengkap .
•Dari tingkat megalopa ke kepiting muda memerlukan waktu sekitar 15 hari.
Kepiting bakau muda akan bermigrasi kembali ke hulu estuari, kemudian
berangsur-angsur memasuki hutan mangrove, hingga berkembang menjadi
kepiting bakau dewasa. Dalam pertumbuhannya kepiting dewasa melakukan
pergantian kulit (moulting) sebanyak 17-20 kali bergantung pada kondisi
lingkungan dan ketersedian makanan. Kepiting mampu bertahan hidup selama 2-3
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan
kepiting.
2) Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber
makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1) Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2) Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
a. Fase embrio
Dari pembuahan sampai penetasan
b. Larva:
Terdiri dari stadium Nauplius, Zoea, Mysis,
dan Post larva.
c. Fase Juvenil
Pada stadium awal ditandai oleh warna tubuh yang transparan dengan pita coklat gelap
pada bagian sentral.
d. Fase adolescent (udang muda)
Perbandingan ukuran tubuhnya mulai stabil.
e. Fase Subadult (menjelang dewasa)
Ditandai dengan adanya kematangan seksual. Pada udang jantan ditandai oleh adanya
spermatozoa pada ampula terminalis dan pada udang betina ditandai oleh adanya
spermatozoa dalam thelicumnya.
f. Fase Adult (dewasa)
Udang windu dewasa ditandai dengan kematangan ganod yang sempurna. Pada udang
jantan mempunyai spermatozoa pada pasangan ampula terminalis dan pada udang
betina mempunyai ovocystus yang telah berkembang di dalam ovariumnya.
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak.
Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan
dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat
hidupnya adalah di darat.
Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks
serta abdomen yang tak beruas. Di
bagian sefalotoraks terdapat organ-
organ berikut ini :
1. Empat (4) pasang kaki
2. Delapan (8) buah mata sederhana di
bagian depan
3.Satu (1) pasang kalisera (taring pisau
mengandung racun berbentuk gunting
atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
4.Sepasang pedipalpus yang berfungsi
sebagai indera, tangan maupun alat
untu melakukan kopulasi.
5.Suatu organ di depan anus yang
menghasilkan sutera disebut spinerets.

Alat gerak Arachnida berupa empat pasang


kaki dan satu pasang pedipalpus untuk
memegang makanan.
Sistem
Keterangan
Organ
Sistem Organ respirasi berupa paru-paru buku yang terletak di daerah perut depan
respirasi
Makanan ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya
oleh Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-
Sistem
turut mulai dari mulut --> perut --> usus halus --> usus besar --> kantung -->
Pencernaan
feses --> anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang
terletak dibagian depan dan hati di bagian abdomen.
Sistem Sistem peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta
peredaran arteri. Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di
darah setiap ruas
Sistem Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem
syaraf syaraf tangga tali.
Alat indera terdiri atas delapan buah mata sederhana dan sepasang pedipalpus
Alat indera
yang fungsinya mirip antena.
Reproduksi terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan sperma
Sistem
yang terjadi dalam tubuh betinanya (fertilisasi internal). Hewan jantan dan
reproduksi
betina terpisah (diesis). Ada yang ovipar, ovovivipar dan vivipar.
Arachnida dibagi menjadi 3 ordo :
1. Scorpionida
Contohnya:
- Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
- Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.
2. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
- Tarantula (Rhechostica hentz)

3. Aracina
Acarina dipelajari dalam Acarologi, contohnya:
- Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
- Caplak unggas (Dermanyssus)
- Caplak sapi (Boophilus annulatus)
- Tungau (Dermacentor sp.)
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga
terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak
hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan
Acarina misalnya:

a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia


b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang
anjing dan kucing.
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan
tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua
pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan
abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan
habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah,
misal kebun dan di bawah batu-batuan.
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut
(abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-
ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen.
Dibagian kepala terdapat satu pasang antena
sebagai alat peraba dan sepasang mata
tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen
terjadi pada tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu
pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada
Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen
perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri dari
kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat
dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh.
Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun
getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis terletak
pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit
kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah
maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini
mengalami eksdisis
Sistem Organ Keterangan
Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda
Sistem
bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan
pencernaan
Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di
Sistem
kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap
respirasi
ruasnya.
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasiberupa
jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh.
Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada
Sistem
Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna
peredaran
merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin
darah
yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap
segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang
mengambil bagian dalam peredaran darah).
Sistem Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas
ekskresi mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang
Sistem syaraf berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat
peraba.
Sistem Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma
reproduksi (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua
subkelas, yakni:
Ciri-cirinya :
Kelas Chilopoda # Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang
Contoh: kelabang : Lithobius beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap ruas memiliki satu
pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala
forticatus dan Scolopendra dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang
morsitans. kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada
kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri
atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut.
Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta,
mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga
bersifat karnivora.
# Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya
dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah
saluran malphigi.
# Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-
cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap
ruas.
# Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan
tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut
Sentipede.
Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

Ciri-cirinya Diplopoda:
# Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100
segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen
(ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak
mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke
tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi
sebagai organ kopulasi.
# Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek,
dua kelompok mata tunggal.
# Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak
mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
# Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
# Alat respirasi dua buah saluran Malpighi
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi
manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu
meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata
mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau
serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan
daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses
penghancuran serasah tidak langsung ditangani
mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan
kotoran hewan-hewan.
TUGAS 5

Gambar dengan baik dan benar bagian-bagian tubuh


kepiting bakau (Scylla spp) dan
udang windu (Penaeus monodon)

Biasakan kumpul tugas


tepat waktu.
Ada penilaian
tersendiri, karena itu
menyangkut sikap
Do’a setelah belajar

‘Aamiin Allahumma aamiin

“Kabulkanlah Ya Allah kabulkanlah”

Anda mungkin juga menyukai