Anda di halaman 1dari 4

Resume Materi

Invertebrata

A. Sejarah Invertebrata
Pada saat kita mempelajari C.geographicu peneliti Universitas Utah menemukan gen yang
berevolusi dalam pembentukan konotoksin mempunyai akar purba. Pada hewan Cone Snail, gen nya
mengodekan enzim Karboksilase Gamma Glutamil (GGC). Gen itu mulai muncul pada nenek
moyang umum siput, serangga, dan vertebrata. Dari sekitar 2 juta 9 hewan yang telah dinamai, hanya
sekitar 50.000 vertebrata-hewan bertulang belakang. Kebanyakan hewan termasuk Cone Snail ialah
invertebrata. Invertebrata timbul jauh sebelum vertebrata dan hidupnya yang sejak lama telah
membuktikan seberapa baik invertebrata ini beradaptasi terhadap lingkungannya.

B. Pengertian Invertebrata
Invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang, invertebrata
merangkum 95% spesies hewan yang diketahui. Invertebrata menempati hampir setiap habitat bumi.
Invertebrata beradaptasi dengan sangat bervariasi, sehingga menghasilkan keanekaragaman bentuk
yang luar biasa, dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda yang pipih hingga
spesiesspesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang berputar, lusinan kaki yang
berbuku, atau tantakel yang ditutupi dengan mangkok penghisap.

C. Asal-usul Pada Hewan Invertebrata


Asal-usul pada invertebrata merupakan hewan yang bertingkat tinggi, jika itu hanya dinilai
melalui segala ujian yaitu hukum pertarungan. Pada zaman purba kala, hewan Cephalopod dan
Bratchiopod merupakan jumlah hewan yang paling besar jumlahnya akan tetapi kedua kelompok ini
sangat menurun akibat populasi yang terjadi pada manusia.

Akibatnya Mollusca berkembang sangat tinggi hingga sampai sekarang yang dengan demikian
kita bisa melihat bahwa penyusutan pada jumlah secara cepat Bratchiopod, dan fakta bahawa
Cephalopod merupakan hewan yang masih hidup hingga sampai sekarang ini dan juga bisa dilihat di
sekitar kita.

D. Klasifikasi Filum Hewan Invertebrata


1) Filum Porifera
Porifera merupakan hewan air dan hidup di laut bentuk tubuh seperti tumbuhan yang
melekat pada suatu dasar laut, jadi porifera dapat berpindah tempat dengan bebas, tubuh porifera
seperti tabung yang memiliki banyak pori (lubang kecil pada sisinya dan mempunyai rongga di
bagian dalam) porifera dapat berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif. Porifera
terdiri dari tiga kelas, berikut beberapa diantaranya:

a) Kelas corcorea
b) Kelas hexactinelida
c) Kelas demospangia
2) Filum Coelenterata (Cnidaria)
Coelenterata merupakan hewan yang hidupnya di air dan memiliki rongga pada
tubuhnya.Tubuhnya ada yang berbentuk polip dan ada yang berbentuk medusa. Polip memiliki
bentuk seperti tabung dan menempel pada tempat hidupnya. Medusa berbentuk seperti lonceng
atau payung yang dikelilingi oleh “lengan-lengan” (tentakel) melayang-layang di air. Tentakel
berfungsi untuk menangkap mangsa. Jika ada mangsa yang menempel atau mendekati tentakel
maka sel beracun yang terdapat pada tentakel akan mengeluarkan racun untuk melumpuhkan
mangsa tersebut. Filum Coelenterata terdiri dari 3 kelas, yaitu :

a) Kelas Hydrozoa
b) Kelas Scyphoza
c) Kelas Anthoza

3) Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes (cacing pipih) merupakan hewan yang mempunyai bentuk simetri
bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh (selom). Tubuhnya tersusun atas tiga lapisan
(tripoblastik), yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Hewan ini memiliki saluran
pencernaan tapi tidak memiliki anus. Hidup secara parasite, tetapi ada juga yang hidup bebas di
perairan. Platyhelminthes dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :

a) Kelas Turbellaria
b) Kelas Tretamoda
c) Kelas Cestoda

4) Filum Nemathelminthes
Nemanthelminthes mempunyai bentuk tubuh silindris. Permukaan tubuhnya tidak
bersegmen, tetapi ditutupi oleh kutikula sehingga tampak mengilap. Memiliki bentuk tubuh
simetri bilateral dan tersusun atas tripoblastik pseudoselomata.
Nemanthelminthes hodup bebas di dalam air dan tanah, tetapi ada juga yang parasite pada
tanaman dan saluran pencernaan manusia. Contohnya Ascaris lumbricoides (cacing gelang),
cacing tambang, Wuchereria bancrofti (cacing filarial), dan Oxyuris vermicularis (cacing kremi)

5) Filum Annelida
Anggoa filum ini hidup di berbagai tempat seperti air laut, air tawae, dan daratan. Cacing
ini telah mempunyai rongga (selom). Tubuh cacing ini dilapisi kutikula. Annelida melakukan
reproduksi secara aseksual dan seksual. Annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :

a) Kelas Polychaeta (cacing berambut banyak)


b) Kelas Oligochaeta (cacing berambut sedikit)
c) Kelas Hirudinea
6) Filum Mollusca
Anggota Mollusca mempunyai tubuh lunak dengan tubuh simetri bilateral dan teridiri
atas tiga bagian utama, yaitu kaki, massa viserak, dan mantel. Lapisan tubuhnya termasuk
tripoblastik. Hewan ini hidup di air laut, tawar, dan darat. Tubuh Mollusca tidak bersegmen,
tetapi bercangkang. Namun, ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkang. Contohnya cumi-
cumi, sotong, dan gurita.

Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya, Mollusca dibedakan
menjadi lima kelas, yaitu :

a) Kelas Amphineura.
b) Kelas Gastropoda
c) Kelas Scaphopoda
d) Kelas Cephalopoda
e) Kelas Palecypoda

7) Filum Echinodermata
Merupakab kelompok hewan berkulit duri. Lapisan tubuhnya tripoblastik dan berbentuk
simetri bilateral saat masih larva. Setelah dewasa tubuhnya menjadi simetri radial. Rangka terdiri
dari lepeng-lempeng kapur. Bergerak menggunakan kaki ambulakral/pembuluh. Berdasarkan
bentuk tubuhnya Echinoderata dibagi menjadi lima kelas yaitu :

a) Kelas Asteroidea
b) Kelas Echinoidea
c) Kelas Ophoiroidea
d) Kelas Crinoidea
e) Kelas Holothuroidea

8) Filum Athropoda
Athropoda berarti hewan yang mempunyai kaki beruas ruas. Kelompok hewan ini
hamper ditemukan di semua habitat yaitu di dair, di darat, dan tanah. Selain kaki yang beruas-
ruas, hewan ini juga memiliki tubuh yang beruas ruas. Merupakan hewan tripobastik selomata
dan memiliki bentuk tubuh simetri bilateral Athropoda dibagai menjadi beberapa kelompok yaitu
Crustacea (golongan udang dan kepiting), Arachinida (golongan kalajengking dan laba-laba),
Myriapoda (golongan luing dan lipsan), dan Insecta (golongan serangga)

E. Peran Hewan Invertebrata Bagai Kehidupan


1) Sebagai sumber pangan/makanan
Beberapa filum dari kelompok invertebrata dapat menjadi sumber makanan bagi manusia
dan jugahewan lainnya. Anggota kelompok Mollusca (sepertikerang hijau, cumi, gurita),
Crustacea (udang-udangan), dan beberapa Insekta (serangga) menjadisumber makanan yang
kaya protein khususnya bagimanusia
2) Bidang lingkungan
Ikut berperan dalam mata rantai makanan. Tidak hanya sebagai konsumen, terdapat
spesies yang juga bertindak sebagai dekomposer. Beberapa anggota Annelida seperti Lumbricus
sp. adalah decomposer dalam rantai makanan. Sedangkan di ekosistem laut,beberapa spesies
Echinodermata juga bisa bertindak sebagai dekomposer dalam air.

3) Bidang kesehatan
Menghasilkan senyawa bioaktif untuk dijadikan obat, dapat ditemukan pada anggota
Porifera yang bersimbiosis dengan bakteri. Terapi kesehatan, seperti penggunaan lintah dan aku
punur menggunakan sengatan lebah. Sebagai vektor pembawa penyakit, misalnyapenyakit yang
dibawa oleh lalat dan parasit penyebab penyakit yang dibawa oleh nyamuk

4) Bidang pertanian
Membantu penyerbukan untuk tanaman pertanian,seperti yang dilakukan oleh lebah,
kupu-kupu, danserangga lain. Membantu menyuburkan, menggemburkan tanah, seperti yang
dilakukan oleh cacing tanah

5) Bidang peternakan
Sebagai penghasil madu. Lebah madu dan beberapaspesies lain dari anggota Insecta yang
dapat menghasilkan madu telah banyak diternak untukdiambil madunya. Penghasil bahan sutra.
Ulat sutra dapat dibudidayakan untuk bisa diambil kepompongnya yang menjadi bahan benang
sutra

Anda mungkin juga menyukai