Anda di halaman 1dari 20

SUB KINGDOM INVERTEBRATA

Kelompok 4 :
1. Annisa Putridewi Sugiyanto (3)
2. Hafiz Zulfiqar (13)
3. Lanang Mukti Wahyu Pradana (19)
4. Muhammad Ady Permana Kristanto (21)
5. Muhammad Bagas (22)
6. Virza Rayhan Alfarezi (33)
KINGDOM ANIMALIA
SUB KINGDOM INVERTEBRATA
(Terdiri atas 8 filum)

Cakupan Pembahasan:
A. Pengertian
B. Ciri – ciri
C. Klasifikasi
D. Manfaat
E. Teknologi terkait Invertebrata

A. Pengertian
Invertebrata adalah salah satu Sub Kingdom dari Kingdom Animalia. Invertebrata adalah hewan
yang tidak memiliki vertebrae (sekumpulan tulang yang tersusun dalam columna vertebralis (tulang
belakang) yang berfungsi untuk menjaga tubuh pada posisi berdiri diatas dua kaki).

Istilah Invertebrata sendiri merupakan bentuk awal ‘Vertebra’ yang berasal dari kata Latin.
‘Vertebra’ pada umumnya berarti sendi, arti khususnya adalah ‘sendi tulang belakang dari vertebrata’.
Kata ini ditambah dengan awalan “in” berarti tidak atau tanpa, yang mengandung arti ‘mereka yang
bukan veterbra'. Istilah ini diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck.

Invertebrata adalah kelompok yang paling beragam dan memiliki sekitar 12 juta spesies hidup dan
hampir 95% dari populasi hewan masuk dalam kategori invertebrata. Invertebrata adalah hewan
berdarah dingin dengan suhu tubuh yang tergantung pada suhu atmosfer.

B. Ciri Ciri
1. Tidak memiliki tulang internal yang keras.

2. Bertubuh lunak.

3. Memiliki rangka luar yang keras sebagai pelindung tubuh mereka (Kepiting, Kerang, Lobster, dll)

4. Organ pernapasan berupa kulit atau trakea karena tidak memiliki paru paru.

5. Tubuh Invertebrata dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut.
6. Tidak memiliki dinding sel.

C. Klasifikasi
Invertebrata dibagi menjadi 8 filum, yaitu:

1. Protozoa

2. Porifera

3. Coelenterata (Cnidaria dan Ctenophora)

4. Platyhelminthes

5. Nemathelminthes

6. Annelida

7. Molusca

8. Echinodermata

9. Arthropoda

1. Filum Protozoa
A. Pengerti an

Protozoa merupakan hewan bersel satu.

B. Ciri – ciri

Protozoa memakan tumbuhan dan hewan, Protozoa berkembang biak secara reproduksi unseksual
atau vegetatif dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual atau generatif konjugasi. Bentuk
tubuh Protozoa sangat kecil yaitu berkisar antara 10-50 μm tetapi ada juga yang memiliki bentuk tubuh
hingga 1mm. Sumber makanan Protozoa adalah hewan dan tumbuhan. Berdasarkan alat geraknya,

C. Klasifikasi

Protozoa terbagi menjadi 4 kelas yaitu Kelas Rhizopoda (berkaki semu), kelas Flagellata (berbulu
cambuk), kelas Cilliata (berambut getar), dan kelas Sporozoa (berspora).

C.1 KELAS RHIZOPODA

Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan
menggunakan pseudopodia (kaki semu) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma, contohnya pada
Amoeba, Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli, dan Entamoeba histolytica. Merupakan
hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa kecil bersifat amorf atau dapat berubah – ubah
bentuknya.

Contoh dari Rhizopoda adalah sebagai berikut :

 Spesies: Entamoeba histolytica, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan


disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
 Spesies: E. gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
sehingga mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)
 Species: E. coli, membantu pembentukan vitamin K
 Species: Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Tanah yang mengandung fosil Foraminifera disebut tanah globigerina.
 Species: Difflugia, hidup di air tawar, mengeluarkan lendir yang mengakibatkan
butir-butir pasir halus bisa menempel.

Difflugia Entamoeba coli

C.2 KELAS FLAGELLATA

Flagellata berasal dari kata flagellum yang berarti bulu cambuk. Jadi, organisme yang
termasuk fillum Flagellata semuanya memiliki bulu cambuk. Fillum flagellata disebut juga
mastigophora (mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain
sebagai alat gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan. Flagel juga
berfungsi sebagai alat indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik.
Beberapa anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam alga.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan zooflagellata.

Contoh dari Flagelata adalah sebagai berikut :

 Spesies: Trypanosoma brucei merupakan salah satu protozoa yang bisa


mengakibatkan penyakit tidur pada manusia.
 Spesies: Noctiluca scintillans merupakan salah satu protozoa yang habitatnya
berada pada daerah laut dan seringkali dapat menyebabkan lautan memancarkan cahaya
pada saat malam hari tiba.
 Spesies: Mixotricha paradoxa merupakan salah satu protozoa yang hidupnya
berada pada bagian usus rayap dan selanjutnya akan membantu rayap dalam mencerna
kayu. Hal ini dapat terjadi karena adanya enzim selulosa yang terkandung di dalamnya.
M. paradoxa

C.3 KELAS CILIATA

Ciliata memiliki bentuk relatif tetap dan bergerak dengan rambut getar atau disebut cilia.
Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu, contoh Paramecium aurelia. Hidup di
tempat-tempat yang berair misal: sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan
organik. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit tidak ada.

Contoh hewan Ciliata yang lainnya adalah sebagai berikut :

 Stentor amethystinus, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung


bahan organik.
 Didinium alveolatum Kahl, 1930, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan
yang banyak protozoa.
 Vorticella aequilata, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.
 Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus, hidup di
perairan yang banyak mengandung sampah organik.

Stentor amethystinus

C.4 KELAS SPOROZOA

Sporozoa memiliki tubuh sederhana berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Tidak
mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut
Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora. Hampir
semua anggota sporozoa adalah parasit.
Contoh dari Sporozoa adalah sebagai berikut :

 Spesies: Plasmodium vivax adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan
penyakit makara tertiana. (Gambar ada di halaman selanjutnya)
 Spesies: P. falciparum adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan
penyakit malaria tropika.
 Spesies: P. malariae adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan penyakit
malaria kuartana.
 Species: P. ovale adalah salah satu sporozoa yang bisa mengakibatkan malaria
oval.

P. vivax

D. Manfaat

Protozoa yang hidup di air tawar dan air laut adalah zooplankton yang merupakan salah satu
sumber makanan bagi hewan air, termasuk udang, ikan, dan kepiting yang secara ekonomi bermanfaat
bagi manusia.

E. Teknologi

2. Filum Porifera
A. Pengertian

Porifera adalah hewan berpori.

B. Ciri – ciri

Bentuk tubuh seperti tumbuhan atau tabung berpori yang melekat pada suatu dasar laut dan dapat
berpindah tempat dengan bebas. Sumber makanan Porifera adalah Bakteri dan Plankton. Porifera dapat
berkembang biak dengan cara generatif dan vegetatif.

C. Klasifikasi
Filum Porifera terbagi menjadi 3 kelas yaitu Kelas Corcorea, kelas Hexactinelida dan Kelas
Demospangia.

 Kelas Corcorea : Terdiri dari zat kapur (spikula) dan hidup di laut yang dangkal, contoh :
Spongia (Spongia) agaricina, Charsarina sp.
 Kelas Hexactinelida: Terdiri atas zat kersik dan hidup di laut yang dalam. Contohnya Pnerorepa
sp.
 Kelas Demospangia: Tubuh lunak bahkan tidak mempunyai rangka, contohnya Spongia sp.

Spongia

D. Manfaat

Peranan Porifera bagi kehidupan manusia sebagai spons mandi dan alat gosok, zat kimia yang
dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker.

E. Teknologi

3. Filum Coelenterata
A. Pengertian

Cnidaria adalah hewan yang memiliki sel penyengat yang dinamai knidosit. Sedangkan, Ctenophora
adalah hewan yang memiliki lubang-lubang kecil atau pori dihampir seluruh tubuhnya. Pori tersebut
dapat menimbulkan racun yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa atau musuhnya. Meskipun
bentuknya seperti ubur-ubur, tetapi filum Coelenterata tidak memiliki sel penyengat (knidosit) seperti
pada filum Cnidaria. Filum Ctenophora dan Cnidaria dikategorikan sebagai filum Coelenterata karena
merupakan hewan berongga yang disebut dengan Coelenteron. Filum Cnidaria kebanyakan terdapat di
lingkungan laut.

B. Ciri - ciri

Filum Coelenterata memiliki Nematosis (sel penyengat), memiliki mulut yang dikelilingi tentakel. Tidak
mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah, alat ekskresi dan alat respirasi. Memiliki bentuk tubuh
yang simetri radial, atau hanya memiliki bagian puncak (sisi oral) dan bagian dasar (sisi aboral)

C. Klasifikasi
Cnidaria dibagi menjadi 4 kelompok yaitu Anthozoa (anemone laut, koral, pena laut), Scyphozoa
(Ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa.

C.1 KELAS ANTHOZOA

Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan bunga, yang meliputi anemon
laut serta hewan-hewan karang Anthozoa banyak ditemukan di daerah tropis dan dilaut yang
kedalamannya + 35 meter, dengan suhu ± 20° C. Contoh spesiesnya adalah Actiniaria sp.

C.2 KELAS SCYPHOZOA

Scyphozoa berasal dari bahasa Yunani, scypho yang artinya mangkuk dan Zoa yang berarti hewan.
Jadi dengan demikian Scyphozoa adalah hewan yang memiliki bentuk tubuh seperti mangkuk. Pada
umumnya, Scyphozoa memiliki bentuk dominan berupa medusa. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia
aurita.

C.3 KELAS CUBOZOA

Ubur-ubur kotak (kelas Cubozoa, cubo artinya kotak, zoon artinya hewan) adalah hewan
invertebrata dari filum Cnidaria yang memiliki medusa yang berbentuk kubus. Beberapa contoh spesies
Cubozoa adalah Chironex fleckeri, Carukia barnesi, dan Malo kingi.

C.4 KELAS HYDROZOA

Hydrozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Cnidaria. Sebagian besar hewan Hydrozoa hidup di laut dan berkoloni. Siklus hidup sebagian besar
Hydrozoa mencakup tahap polip yang aseksual dan tahap medusa yang seksual, misalnya Obelia. Ada
pula yang tetap berbentuk polip misalnya Hydra. Contoh spesies adalah Hydra viridis dan Obelia
geniculata.

D. Manfaat

E. Teknologi

4. Filum Platyhelminthes
A. Pengertian

Filum Platyhelminthes atau Cacing Pipih, yaitu hewan yang berbentuk cacing dengan tubuh pipih
dan tidak bersegmen.

B. Ciri – ciri
Memiliki tubuh simetri bilateral (sisi kanan dan kiri tubuhnya sama) dan berbentuk pipih, Belum
memiliki sistem peredaran darah, sistem respirasi dan anus, Memiliki sistem ekskresi, Merupakan
hewan aselomata yaitu belum memiliki rongga tubuh, Hidup bebas atau parasit, Reproduksi dilakukan
secara seksual dan aseksual, Respirasi melalui permukaan tubuh

C. Klasifikasi

Terdapat 3 kelas dalam filum Platyhelminthes yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda
(Cacing Isap) dan Cestoda (cacing pita).

C.1 KELAS TURBELLARIA

Turbellaria atau juga disebut cacing berambut getar adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang
belakang yang termasuk dalam filum Platyhelminthes. Salah satu contoh Turbellaria adalah Planaria sp.
Cacing ini bersifat karnivor dan dapat ditemukan di perairan, genangan air, kolam, atau sungai.

Planaria sp.

C.2 KELAS TREMATODA

Trematoda atau disebut juga cacing isap adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Platyhelminthes. Jenis cacing Trematoda hidup sebagai parasit pada hewan dan
manusia. Contoh spesiesnya adalah Fasciola hepatica atau cacing hati
Fasciola hepatica

C.3 KELAS CESTODA

Cestoda adalah salah satu kelas dari filum Platyhelminthes (cacing pipih) dalam Kingdom Animalia.
Cestoda memiliki lebih dari enam ribu spesies dan tersebar di seluruh dunia. Contoh spesiesnya adalah
Taenia saginata.

Taenia saginata

D. Manfaat

Sebagian besar manfaat dari Filum Platyhelminthes merugikan bagi mahkluk hidup

E. Teknologi

5. Filum Arthropoda
A. Pengertian
Arthropoda atau organisme berbuku-buku. Arthropoda berasal dari bahasa latin: Arthra artinya
ruas, buku, segmen, dan Podos artinya kaki yang berarti merupakan hewan dengan kaki beruas,
berbuku, atau bersegmen.

B. Ciri - ciri

Tubuh Arthropoda merupakan simetri bilateral dan tripoblastik selomata. Filum ini mempunyai
Jumlah species yang paling besar dibandingkan filum-filum lain.

C. Klasifikasi

Filum Arthropoda terbagi menjadi 4 kelas, diantaranya adalah Chelicerata (laba-laba, tungau,
kalajengking), Myriapoda (lipan), Krustasea (kepiting, lobster, udang) dan Hexapoda (serangga).

C.1 KELAS CHELICERATA

Chelicerata adalah subfilum dari anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum
Arthropoda. Chelicerata dalam pengertian yang luas merupakan salah satu kelompok fauna yang terdiri
dari Arachnida, Xiphosura, kelompok yang punah Eurypterida dan Chasmataspidida dan juga
Pycnogonida. Contoh spesies Chelicerata adalah Thomisus viveki.

Thomisus viveki

C.2 KELAS MYRIAPODA

Myriapoda mempunyai bentuk tubuh yang langsing dan panjang dengan segmen-segmen yang
serupa. Pada setiap segmen terdapat sepasang atau dua pasang kaki untuk berjalan. Tubuh myriapoda
terdiri dari kepala (kaput) dan perut (abdomen), dan tidak mempunyai dada. Contoh spesies dari kelas
ini adalah Scolopendra morsitans.
Scolopendra morsitans

C.3 KELAS KRUSTASEA

Crustacea (Romawi: crusta = kulit keras atau kerak) yaitu Arthropoda yang memiliki eksoskeleton
berupa kulit tubuh atau kutikula yang keras. Hidup di air, yaitu air tawar dan air laut. Contoh spesiesnya
adalah Paralithodes camtschaticus.

Paralithodes camtschaticus

C.4 KELAS HEXAPODA

Hexapoda merupakan kelompok arthropod yang memiliki tiga pasang tungkai. Sebagian besar
anggota Hexapoda adalah serangga. Contoh dari Hexapoda adalah Vanessa atalanta.
Vanessa atalanta

D. Manfaat

Arthropoda mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Peran Arthropoda pada ekosistem diantaranya sebagai polinator, dekomposer, predator,
parasitoid, serta bioindikator

E. Teknologi

6. Filum Echinodermata

A. Pengertian

Echinodermata merupakan filum hewan laut yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar
dan di darat.

B. Ciri – ciri

tubuhnya simetrik radial, umumnya pentameri (bersegi lima), tidak ada segmentasi

C. Klasifikasi

Dibagi menjadi 5 kelas yaitu kelas Echinoidea, Asteroidea, Crinoidea, Ophiuroidea, Holothuroidea

C.1 KELAS ECHINOIDEA

Echinoidea atau disebut juga bulu babi merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan
memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Binatang ini terbagi menjadi sekitar 950 spesies dan
dapat ditemukan mulai dari daerah pasang surut sampai di kedalaman 5.000 meter. Contoh spesiesnya
adalah Hemicentrotus pulcherrimus.
Hemicentrotus pulcherrimus

C.2 KELAS ASTEROIDEA

Asteroidea atau bintang laut, merupakan binatang yang berkembang biak secara ovovivipar
walaupun dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan sebutan starfish, hewan ini sangat jauh hubungannya
dengan ikan. Contoh spesiesnya adalah Asterias rubens.

Asterias rubens.

C.3 KELAS CRINOIDEA

Crinoidea adalah suatu kelas binatang laut yang berbentuk seperti bunga lili. Nama ini diambil dari
bahasa Yunani krinon yang berarti "lili" dan eidos yang berarti "berbentuk". Mereka bisa hidup di
perairan dangkal atau di kedalaman sampai 6.000 meter. Holopus sp. adalah salah satu contoh kelas ini.
Holopus sp

C.4 KELAS OPHIUROIDEA

Ophiuroidea atau bintang ular adalah kelas dari filum Echinodermata, yang memiliki hubungan
dekat dengan bintang laut. Mereka berjalan di dasar laut dengan menggunakan lengan fleksibel mereka
untuk bergerak. Contoh spesies dari kelas ini adalah Ophiocanops fugiens.

Ophiocoma scolopendrina

C.5 KELAS HOLOTHUROIDEA

Holothuroidea adalah hewan bentik yang bergerak lamban, hidup pada substrat pasir, lumpur,
lingkungan terumbu karang dan padang lamun yang sering dijumpai pada perairan di Indonesia. Saat ini
telah dapat diidentifikasi sekitar 1.135 jenis Holothuroidea. Contoh spesiesnya adalah Apostichopus
japonicus.
Apostichopus japonicus

D. Manfaat

Echinodermata berperan sebagai hewan pemakan sampah organik baik itu berupa sisa hewan
ataupun tumbuhan, sehingga keberadaannya berguna untuk membersihkan lautan dari sampah organik.

E. Teknologi

7. Filum Annelida
A. Pengertian

Annelida (Annelida, dari bahasa Latin anellus, "cincin kecil") adalah filum luas yang terdiri dari cacing
bersegmen.

B. Ciri – ciri

1. Bentuknya gilig dan bersegmen, tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, saraf.
Setiap segmen dinamakan somit, sementara struktur somit disebut metameri. Sistem sarafnya
tangga tali. Sistem sirkulasi darah terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah yang tidak
seluruhnya terhubung).

C. Klasifikasi

Filum Annelida terbagi menjadi 3 kelas yaitu Polychaeta (berambut banyak), Oligochaeta
(berambut sedikit atau tidak ada rambut sama sekali), dan Hirudinea (menghisap darah). Contoh cacing
jenis Filum Annelida diantaranya seperti cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas dan lintah.

C.1 KELAS POLYCHAETA

Dalam bahasa latin, Polychaeta berasal dari kata poly dan chaeta. Poly artinya banyak, chaeta artinya
rambut. Sehingga Polychaeta merupakan hewan yang memiliki banyak rambut. Sebagian besar hidup di
air laut dan aktif pada malam hari. Sudah memiliki kepala dan mata yang terlihat jelas. Memiliki
parapodia (alat gerak) pada setiap segmen sisi kiri dan kanan. Kulitnya dilapisi oleh kutikula dan memiliki
sistem saraf tangga tali dengan pusat sarafnya berupa ganglion. Sistem pencernaan terdiri dari mulut,
esofagus, usus (ventrikulo-intestinal), dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi pada
permukaan kulit.

Jenis kelamin sudah terpisah antara jantan dan betina serta larvanya bersilia (trokofor). Reproduksi
terjadi melalui fertilisasi eksternal (pembuhaan terjadi di luar tubuh). Contoh dari Polychaeta adalah
Lysidice oele (cacing wawo) dan Spesies P. viridis (cacing palolo)

Lysidice oele

C.2 KELAS OLIGOCHAETA

Hidup di tanah dan air. Memiliki sedikit seta/rambut, tidak memiliki mata dan parapodia. Tubuhnya
bersegmen dan memiliki panjang sekitar 10 – 25 cm. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esofagus,
tembolok (ingluvies), lambung tebal, usus halu, dan anus. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi pada
permukaan kulit yang dilapisi kutikula.

Contoh dari Oligochaeta adalah Pheretima sp. dan Spesies: L. terrestris (cacing tanah).

Cacing tanah (L. terrestris)

C.3 KELAS HIRUDINEA

Bersifat parasit. Bertubuh pipih, terdiri dari 33 segmen, tidak memiliki rambut/seta/parapodia, memiliki
alat hisap pada bagian anterior dan posterior. Pernapasan dilakukan dengan cara difusi pada permukaan
kulit. Sistem saraf berupa tangga tali, ganglion ventral terlihat lebih jelas dibandingkan dengan ganglion
serebral. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, lambung, usus, rektum, dan anus.

Contoh dari Hirudinea adalah Spesies Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa (pacet).

Lintah (Hirudo mecidinalis)

D. Manfaat

Sering digunakan sebagai bahan baku obat, terutama untuk obat pelembab kulit dan pelembab
bibir. Digunakan untuk membersihkan luka.

E. Teknologi

8. Filum Nemathelminthes
A. Pengertian

Nematoda (Cacing Gilik), yaitu cacing yang berbentuk gilik.

B. Ciri – ciri

Kedua ujung tubuh Filum Nematoda berbentuk runcing dan sedangkan tengahnya bulat.
Berbentuk silinder memanjang. Sebagian besar jenis cacing ini hidup sebagai parasit pada tubuh
makhluk hidup. Umumnya, ukuran cacing betina lebih besar dari cacing jantan.

C. Klasifikasi

Dibagi menjadi 2 yaitu Kelas Nematoda dan Nematomorfa

C.1 KELAS NEMATODA

Nematoda atau cacing gilig atau cacing gelang. Cacing ini seperti benang dengan warna putih. Berikut ini
merupakan contoh anggota Nematoda yang umum diketahui:

Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis
(cacing kremi), Wuchereria bancrofti (cacing filaria), Trichinella spiralis (cacing otot)
Ancylostoma duodenale

C.2 KELAS NEMATOMORFA

Cacing kelas ini juga dikenal sebagai cacing bulu kuda atau cacing Gordian. Ukuran mereka cukup
bervariasi, yaitu sekitar 50-100 mm, tapi ada juga yang bisa mencapai 2 meter

Contoh cacing Nematomorfa: Gordius sp.

Gordius sp.

D. Manfaat

Nemathelminthes berperan untuk menguraikan sampah organik, sedangkan yang parasit akan
hidup di tubuh inangnya dan memperoleh makanan dengan menyerap nutrisi dan darah dari inangnya.

E. Teknologi

D. MANFAAT
1. Sumber Makanan: Beberapa filum invertebrata dapat menjadi sumber makanan untuk manusia dan
hewan lainnya. Anggota kelompok Mollusca , krustasea dan beberapa serangga menjadi sumber
makanan kaya protein khusus untuk manusia.
2. Bagi lingkungan:sebagai penciptaan keragaman (keanekaragaman hayati) pada skala biosfer.

3. Daya tarik ekowisata, seperti ekosistem terumbu karang dengan berbagai karang, Anemon dan
invertebrata lainnya sebagai perlindungan untuk invertebrata dapat menjadi daya tarik wisatawan.
4. Bagi peternakan: Sebagai produser madu. Lebah madu dan beberapa spesies lain dari anggota
Insecta yang dapat menghasilkan madu.
5. Pembuatan senyawa bioaktif untuk obat-obatan, dapat ditemukan pada anggota Porifera
bersimbiosis dengan bakteri
6. Bagi Pendidikan atau Penelitian: Struktur tubuhnya yang sederhana membuat invertebrata menjadi
objek penelitian. Seperti lalat buah sering digunakan sebagai objek penelitian genetik.

E. TEKNOLOGI TERKAIT INVERTEBRATA

Anda mungkin juga menyukai