Nim : 1111420015
Angkatan : 2020
Tugas : 5 Filum
Filum Porifera
Karang Lunak
Karang lunak merupakan invertebrata yang termasuk ke dalam filum Coelenterata. Anggota
Octocorallia disebut karang lunak karena tidak memiliki kerangka keras untuk menyokong jaringan
tubuh. Polip Octocorallia memiliki delapan tentakel yang bagian tepinya dikelilingi oleh pinnula
yang tersusun dalam beberapa deret. Sampel karang lunak yang umum ditemukan di perairan
dangkal tropis telah dikumpulkan dari perairan Biak Timur, Papua, pada tahun 2013. Pengambilan
sampel dilakukan di 13 titik pengamatan, dengan penyelaman menggunakan peralatan selam
SCUBA, dari perairan pesisir sampai kedalaman 20 m. Keanekaragaman dan komposisi taksa
karang lunak di perairan Biak Timur. Sebanyak 18 genus berhasil dikumpulkan, termasuk 3 genus
baru untuk perairan ini, yaitu Dampia, Paraminabea, dan Capnella, yang diuraikan secara rinci
dalam tulisan ini, selain sebaran dan kelimpahan individu. Ketiga genus tersebut merupakan genus
yang umum hidup di perairan dangkal dan pernah ditemukan di perairan Indonesia Timur yang lain,
namun baru ditemukan di perairan Biak Timur pada saat penelitian ini. Keanekaragaman genus di
lokasi ini termasuk sedang, berkisar 0,699– 2,477, dengan nilai tertinggi dicatat di stasiun BIAL T1.
Beberapa genus dari famili Nephtheidae mendominasi lokasi pengamatan dan membentuk koloni
dari genus yang sama dengan sebaran yang cukup besar. 3
Filum : Coelenterata
Kelas : Anthozoa
Ordo : Alcyonacea
Grup : Alcyoniina
Famili : Alcyoniidae Lamouroux, 1812
Genus : Sinularia
Filum Nematoda
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Strongylida
Famili : Ancylostomatidae
Spesies :
Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Ancylostoma brazilliense
Ancylostoma ceylanicum
Ancylostoma caninum
Cacing tambang adalah cacing yang berasal dari anggota famili Ancylostomatidae yang mempunyai
alat pemotong pada mulut berupa tonjolan seperti gigi pada genus Ancylostoma dan lempeng
pemotong pada genus Necator. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus merupakan cacing
tambang yang menginfeksi manusia sedangkan Ancylostoma brazilliense, Ancylostoma
ceylanicum, dan Ancylostoma caninum merupakan cacing tambang yang menginfeksi binatang
(anjing dan kucing).
berbentuk oval
ukuran : panjang ± 60 μm dan lebar ± 40 μm
dinding 1 lapis tipis dan transparan
isi telur tergantung umur :
Filum Protozoa
Istilah “ciliata” berasal dari bahasa Latin cilia yang berarti “rambut kecil”. Ciliata
adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (silia). Rambut getar inilah yang
menjadi ciri khas Ciliata dan berfungsi sebagai alat gerak serta untuk mencari makan. Ciliata
merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler) dengan bentuk tetap atau tidak berubah.
Terdapat sekitar 8.000 jenis Ciliata yang bergerak dengan cilia (rambut getar) ini dan kebanyakan
hidup di perairan air tawar. Ciliata dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan distribusi silia, yaitu
silia pada sebagian sel saja dan silia yang menyelimuti seluruh bagian sel. Makanan Ciliata
adalah bakteri dan ganggang mikroskopis. Ciliata memperoleh makanannya dengan cara
menggerakkan silia sampai menimbulkan efek pusaran air sehingga makanan masuk ke pusaran air
tersebut.
Ciliata memiliki banyak organel yang terspesialisasi termasuk cilia (tunggal cilium), struktur mirip
rambut pendek di luar tubuhnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cilia atau silia ini ada
yang menutupi seluruh permukaan tubuh atau hanya terlokalisasi pada bagian tubuh tertentu. Pada
genus Paramaecium, cilia menutupi seluruh permukaan tubuh.
Sistem koordinasi yang baik pada rambut getar, menyebabkan Ciliata dapat bergerak dengan cepat,
sekitar satu milimeter per detiknya. Walaupun hanya bersel tunggal (uniseluler), Paramaecium
dapat merespon lingkungan sekitar dengan baik. Jika bertemu dengan bahan kimia berbahaya atau
panghalang, sel secara cepat akan mundur dengan gerakan silia menuju arah yang berbeda.
Ciliata adalah predator yang ulung. Beberapa Ciliata, termasuk Paramaecium dan Didinium, mampu
membuat mangsa mereka tidak bergerak dengan melepaskan jarum-jarum yang
disebut trikosista yang menempel pada tubuh mereka. Mangsa kemudian dibawa ke dalam struktur
mirip mulut dan dicerna pada vakuola yang sewaktu-waktu berfungsi sebagai perut.
Ketika proses pencernaan makanan pada Ciliata telah selesai, maka sisa-sisa hasil metabolisme
akan dikeluarkan melalui eksositosis. Di dalam tubuh Ciliata, air yang berlebihan akan
diakumulasikan di dalam vakuola yang secara periodik (berkala) berkontraksi untuk mengosongkan
cairan melalui lubang yang disebut dengan pori anal.
Ciri-Ciri Ciliata
Ciliata atau Ciliophora memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya dengan
ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Ciliata secara umum.
Filum Arthropoda
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Subfilum : Myriapoda
Kelas : Chilopoda
Ordo : Scolopendromorpha
Famili : Scolopendridae
Genus : Scolopendra
Persebaran
Organisme yang kelabang cukup umum dan Anda dapat menemukan mereka di daerah yang
diarsir seperti bagian bawah daun-daun mati dan batu, gua, hutan dan bahkan bagian dalam rumah.
Mereka biasanya ditemukan di banyak daerah iklim dari dunia seperti padang pasir, pegunungan,
hutan dan hutan. Mereka adalah arthropoda soliter (bila disatukan, Anda melawan dengan kematian
salah satu dari dua) dan malam. Pada siang hari mereka pergi untuk mencari perlindungan di lahan
basah dan gelap, tetapi jika cuaca terlalu basah atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain,
datang untuk berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona beriklim dunia biasanya lebih
kecil (hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembap, yang dapat melebihi
30 cm.
Filum Echinodermata
Morfologi :
Memiliki susunan tubuh bersimetri lima (pentaradial simetri) tubuh berbentuk cakram (disk)
di dalamnya terdapat sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem saluran air, sistem respirasi,dan
sistem syaraf. Tubuh dilindungi oleh lempeng kapur berbentuk perisai (ossicles). Mulut dan anus
terletak di sisi yang sama yaitu di sisi oral. Pada umumnya mulut terletak di pertengahan dari disk
atau disebut sebagai kondisi “endocyclic” tetapi pada beberapa anggota suku Comasteridae mulut
terletak pada posisi tepi dari disk. Dari disk tumbuh lima tangan atau lebih. Percabangan tangan
bisa berupa percabangan ganda atau semi ganda, atau berupa percabangan tak beraturan. Sehingga
pada kenyataanya lili laut memiliki lebih dari 10 tangan, biasanya sekitar 10-200 tangan.
Disepanjang tangan terdapat sistem reproduksi dan sistem pembuluh air.Pada dasar disk terdapat
kaki cengkram atau cirrus, berfungsi sebagai pemegang pada substrat keras sewaktu lili laut tersebut
bertengger di atas koloni karang atau pada substrat keras lainya.
Kaki cengkram atau cirrus dapat sangat panjang (5cm-10cm). pada jenis yang teradaptasi di
lumpur, atau berukuran sedang (1cm-4cm) untuk jenis yang hidup di terumbukarang. Namun untuk
jenis-jenis tertentu yang hidup berlindung di dalam koloni karang batu kaki cengkram ini bisa
sangat tereduksi atau hilang sama sekali. Kaki cengkram ini biasanya berjumlah 5-30.
Distribusi
Mereka sangat berlimpah di Indo-Pasifik barat dan Karibia. Di kepulauan Lizzard (Great
Barrrier Reef). Kepadatan lili laut mencapai 18 ekor per meter persegi (Vail, 1987). Sedangkan
Birkeland (1989) melaporkan bahwa dalam satu koloni Gorgonian pernah dijumpai sampai 14 ekor
lili laut. Selanjutnya (Fishelson, 1968), melaporkan bahwa lili laut jenis Lamprometra klunzingeria
yang hidup di daerah terumbu karang di Eilat, laut merah, dapat mencapai kepadatan 70 ekor/m2.
Kelimpahan lili laut di sekitar pulau Pramuka mencapai 3.142 ind/ha. Pemanfaatan lili laut
di Indonesia khusunya Kepulauan Seribu dapat dijadikan sebuah indikator suatu ekosistem terumbu
karang. Distribusi metacrinus paling banyak terdapat di daerah Jepang, seperti Sagami Bay, Suruga
Bay Oleh karena itu M. rotundus dikenal dengan sebutan lili laut Jepang (the Japanese sea lily)
Habitat
Metacrinus rotundus hidup dengan cara menempel di dasar laut dan dapat membentuk
taman laut. Spesies ini lebih sering ditemukan menempel, meskipun dapat berenang bebas. Lili laut
hidup pada kedalaman kurang lebih 100m.
Metacrinus rotundus atau lili laut dapat hidup pada saliitas 28 0/00 sampai 360/00. Salinitas
untuk Metacrinus rotundus yang paling tepat ialah 34.5130/00 sampai 34.5440/00. Lili laut dapat
hidup didasar perairan laut lepas, terutama yang bersubstrat keras dan berarus relative kuat. Tetapi
terumbu karang merupakan habitat yang paling umum untuk spesies ini. Pada ekosistem terumbu
karang spesies ini biasanya menempati daerah tubir dan lereng terumbu.
Lili laut hidup di lingkungan yang memiliki arus lokal yang relative kuat, pada perairan
yang jernih, oksigen yang cukup, dan terlindung dari hempasan ombak. Persyaratan adanya arus
lokal yang relative kuat, perairan yang jernih, oksigen yang cukup, dan terlindung dari hempasan
ombak yang menyebabkan lili laut disebut juga sebagai biota yang sebarannya sangat ditentukan
oleh kualitas habitat. Selain itu lili laut juga di laporkan mempunyai respon negative terhadap
cahaya yang kuat. Factor lingkungan ini biasanya dipandang sebagai factor pembatas yang amat
penting dalam sebarannya.
Reproduksi
Metacrinus rotundus berkembang biak dengan cara eksternal. Ia memiliki kelamin yang
terpisah, tetapi dimorfisma seksual tidak tambak dari luar. Hewan jantan dan betina masing-masing
melepaskan sperma dan sel telur ke dalam air laut disekitarnya. Pertemuan sperma dan sel telur
akan membentuk zygot kemudian tumbuh menjadi larva yang bisa berenang bebas disebut sebagai
vitellaria larva. Pada akhitrnya larva akan mengalami metamorfosa dan menempel pada substrat
keras seperti: karang mati, kulit kerang, gorgonian atau benda keras lainnya. Setelah mengalami
metamorfosa lili laut tersebut mempunyai tangkai 5 tangan, stadium ini disebut juga sebgai
pentacrinoid larva. Lamanya stadium pentacrinoid larva ini sekitar 2 samapai 4 bulan. Selanjutnya
lili laut tersebut akan melepas diri dari tangkainya dan mulai membentuk kaki cengkram(cirrus).
Setelah itu lili laut telah mirip dengan hewan dewas dan dapat berenang bebas dan berpindah
tempat dari satu obyek yang keras ke obyek lainnya. Metacrinus rontundus mengalami kematangan
kelamin pada usia 10 tahun dan dapat hidup kurang lebih selama 20 tahun.
Manfaat
a. Terdapat senyawa antioksidan sehingga berguna baik dibidang farmakologi ataupun di bidang
kosmetika
b. Ekstrak kasar lili laut mengandung empat komponen bioaktif yaitu komponen alkaloid, steroid,
flavonoid, dan karbohidrat. Ekstrak kasar kloroform, etil asetat, dan metanol kerang pisau
memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak kasar metanol lili laut memiliki aktivitas antioksidan
paling tinggi dengan nilai IC50 sebesar 419,21% sehingga lili laut dapat dinyatakan sebagai
salah satu jenis Echinodermata pengahasil senyawa antioksidan yang dapat dikembangkan
lebih lanjut sebagai bahan baku pangan fungsional dan industri farmasi
c. Lili laut merupakan indicator pencemaran air, sebuah indikator suatu ekosistem terumbu
karang. Hal ini telah dibuktikan dalam penilitian Yusri et al. (2005) bahwa lili laut memiliki
kelimpahan maksimum di perairan yang masih baik, sedangkan pada perairan yang buruk lili
laut tidak dapat hidup. Penelitian mengenai kehidupan lili laut cukup banyak dilakukan pakar-
pakar asing terutama untuk jenis lili laut yang hidup di terumbu karang
d. Sebagai bahan makanan untuk jenis – jenis ikan karang
e. Tangan – tangan lili laut digunakan untuk tempat berlindung dan mencari makan hewan
komensal (kelompok crustacea kecil dan poliket)