Anda di halaman 1dari 10

Tugas Avertebrata Air

Nama : Raflin Mantulangi

NIM : 1111420015

Jurusan : Budidaya Perairan

Angkatan : 2020

 Filum Echinodermata

Metacrinus rotundus (Lili Laut)

Gambar. Metacrinus rotundus


Klasifikasi:
Lili laut merupakan hewan dari jenis filum echinodermata, adapun tubuh dan
penampilannya menyerupai tanaman lili atau pakis. Berdasarkan cara dan macam makanan
lili laut termasuk ke dalam kelompok biota pemakan penyaring (filter feeders).
Makanannyapun berupa plankton dan partikel melayang (seston). Adapun taksonominya
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Crinoidea
Ordo : Isocrinida
Family : Isselicrinidae
Genus : Metacrinus
Spesies : Metacrinus rotundus

Morfologi :
Memiliki susunan tubuh bersimetri lima (pentaradial simetri) tubuh berbentuk cakram
(disk) di dalamnya terdapat sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem saluran air, sistem
respirasi,dan sistem syaraf. Tubuh dilindungi oleh lempeng kapur berbentuk perisai
Tugas Avertebrata Air

(ossicles). Mulut dan anus terletak di sisi yang sama yaitu di sisi oral. Pada umumnya mulut
terletak di pertengahan dari disk atau disebut sebagai kondisi “endocyclic” tetapi pada
beberapa anggota suku Comasteridae mulut terletak pada posisi tepi dari disk. Dari disk
tumbuh lima tangan atau lebih. Percabangan tangan bisa berupa percabangan ganda atau semi
ganda, atau berupa percabangan tak beraturan. Sehingga pada kenyataanya lili laut memiliki
lebih dari 10 tangan, biasanya sekitar 10-200 tangan. Disepanjang tangan terdapat sistem
reproduksi dan sistem pembuluh air.Pada dasar disk terdapat kaki cengkram atau cirrus,
berfungsi sebagai pemegang pada substrat keras sewaktu lili laut tersebut bertengger di atas
koloni karang atau pada substrat keras lainya.
Kaki cengkram atau cirrus dapat sangat panjang (5cm-10cm). pada jenis yang
teradaptasi di lumpur, atau berukuran sedang (1cm-4cm) untuk jenis yang hidup di
terumbukarang. Namun untuk jenis-jenis tertentu yang hidup berlindung di dalam koloni
karang batu kaki cengkram ini bisa sangat tereduksi atau hilang sama sekali. Kaki cengkram
ini biasanya berjumlah 5-30.

Distribusi
Mereka sangat berlimpah di Indo-Pasifik barat dan Karibia. Di kepulauan Lizzard
(Great Barrrier Reef). Kepadatan lili laut mencapai 18 ekor per meter persegi (Vail, 1987).
Sedangkan Birkeland (1989) melaporkan bahwa dalam satu koloni Gorgonian pernah
dijumpai sampai 14 ekor lili laut. Selanjutnya (Fishelson, 1968), melaporkan bahwa lili laut
jenis Lamprometra klunzingeria yang hidup di daerah terumbu karang di Eilat, laut merah,
dapat mencapai kepadatan 70 ekor/m2.
Kelimpahan lili laut di sekitar pulau Pramuka mencapai 3.142 ind/ha. Pemanfaatan lili
laut di Indonesia khusunya Kepulauan Seribu dapat dijadikan sebuah indikator suatu
ekosistem terumbu karang. Distribusi metacrinus paling banyak terdapat di daerah Jepang,
seperti Sagami Bay, Suruga Bay Oleh karena itu M. rotundus dikenal dengan sebutan lili laut
Jepang (the Japanese sea lily)

Habitat
Metacrinus rotundus hidup dengan cara menempel di dasar laut dan dapat membentuk
taman laut. Spesies ini lebih sering ditemukan menempel, meskipun dapat berenang bebas.
Lili laut hidup pada kedalaman kurang lebih 100m.
Metacrinus rotundus atau lili laut dapat hidup pada saliitas 280/00 sampai 360/00.
Salinitas untuk Metacrinus rotundus yang paling tepat ialah 34.5130/00 sampai 34.5440/00. Lili
Tugas Avertebrata Air

laut dapat hidup didasar perairan laut lepas, terutama yang bersubstrat keras dan berarus
relative kuat. Tetapi terumbu karang merupakan habitat yang paling umum untuk spesies ini.
Pada ekosistem terumbu karang spesies ini biasanya menempati daerah tubir dan lereng
terumbu.
Lili laut hidup di lingkungan yang memiliki arus lokal yang relative kuat, pada
perairan yang jernih, oksigen yang cukup, dan terlindung dari hempasan ombak. Persyaratan
adanya arus lokal yang relative kuat, perairan yang jernih, oksigen yang cukup, dan
terlindung dari hempasan ombak yang menyebabkan lili laut disebut juga sebagai biota yang
sebarannya sangat ditentukan oleh kualitas habitat. Selain itu lili laut juga di laporkan
mempunyai respon negative terhadap cahaya yang kuat. Factor lingkungan ini biasanya
dipandang sebagai factor pembatas yang amat penting dalam sebarannya. 

Reproduksi
Metacrinus rotundus berkembang biak dengan cara eksternal. Ia memiliki kelamin
yang terpisah, tetapi dimorfisma seksual tidak tambak dari luar. Hewan jantan dan betina
masing-masing melepaskan sperma dan sel telur ke dalam air laut disekitarnya. Pertemuan
sperma dan sel telur akan membentuk zygot kemudian tumbuh menjadi larva yang bisa
berenang bebas disebut sebagai vitellaria larva. Pada akhitrnya larva akan mengalami
metamorfosa dan menempel pada substrat keras seperti: karang mati, kulit kerang, gorgonian
atau benda keras lainnya. Setelah mengalami metamorfosa lili laut tersebut mempunyai
tangkai 5 tangan, stadium ini disebut juga sebgai pentacrinoid larva. Lamanya stadium
pentacrinoid larva ini sekitar 2 samapai 4 bulan. Selanjutnya lili laut tersebut akan melepas
diri dari tangkainya dan mulai membentuk kaki cengkram(cirrus). Setelah itu lili laut telah
mirip dengan hewan dewas dan dapat berenang bebas dan berpindah tempat dari satu obyek
yang keras ke obyek lainnya. Metacrinus rontundus mengalami kematangan kelamin pada
usia 10 tahun dan dapat hidup kurang lebih selama 20 tahun.

Manfaat
a. Terdapat senyawa antioksidan sehingga berguna baik dibidang farmakologi ataupun di
bidang kosmetika 
b. Ekstrak kasar lili laut mengandung empat komponen bioaktif yaitu komponen alkaloid,
steroid, flavonoid, dan karbohidrat. Ekstrak kasar kloroform, etil asetat, dan metanol
kerang pisau memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak kasar metanol lili laut memiliki
aktivitas antioksidan paling tinggi dengan nilai IC50 sebesar 419,21% sehingga lili laut
Tugas Avertebrata Air

dapat dinyatakan sebagai salah satu jenis Echinodermata pengahasil senyawa antioksidan
yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai bahan baku pangan fungsional dan
industri farmasi
c. Lili laut merupakan indicator pencemaran air, sebuah indikator suatu ekosistem terumbu
karang. Hal ini telah dibuktikan dalam penilitian Yusri et al. (2005) bahwa lili laut
memiliki kelimpahan maksimum di perairan yang masih baik, sedangkan pada perairan
yang buruk lili laut tidak dapat hidup. Penelitian mengenai kehidupan lili laut cukup
banyak dilakukan pakar-pakar asing terutama untuk jenis lili laut yang hidup di terumbu
karang
d. Sebagai bahan makanan untuk jenis – jenis ikan karang
e. Tangan – tangan lili laut digunakan untuk tempat berlindung dan mencari makan hewan
komensal (kelompok crustacea kecil dan poliket)

 Filum Arthropoda

Lipan, (Chilopoda) adalah kelas dari binatang berbisa bertubuh pipih, bersegmen seperti


cacing, berkaki banyak, bersendi, bagian depannya beracun, lipan merupakan anggota hewan
tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Myriapoda dan
terdiri dari berbagai jenis kelabang atau lipan. Hewan ini tergolong hewan pemangsa
(predator), makanannya adalah cacing dan serangga. Bentuk tubuhnya pipih, jumlah segmen
bisa mencapai 177, setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada satu segmen di
belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata.
Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun. Lipan atau kelabang bila
bertemu mangsanya akan menyerang mangsanya dengan cara menggigit menggunakan kaki
beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa.

Berikut Klasifikasi Lipan :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Subfilum : Myriapoda

Kelas : Chilopoda

Ordo : Scolopendromorpha

Famili : Scolopendridae
Tugas Avertebrata Air

Genus : Scolopendra

Spesies : Scolopendra Gigantea

Mereka membunuh mangsa mereka dengan cakar racun dan kemudian mengunyahnya
dengan rahang bawahnya. Kelabang terbesar di dunia dengan spesies Scolopendra gigantea
hampir 30 cm panjangnya. Kelabang yang biasanya hidup di rumah yaitu Scutigera yang
memiliki 15 pasang kaki, jauh lebih kecil dan sering terlihat berlarian mengelilingi kamar
mandi dan bawah tanah yang lembap, di mana mereka menangkap serangga. Sebagian besar
spesies kelabang tidak berbahaya bagi manusia, meski banyak kelabang tropis berbahaya.
Ada sekitar 3.000 spesies kelabang di seluruh dunia. Contoh dari spesies ini Scolopendra
gipas (kelabang atau lipan), Lithobius forficatus (kelabang racun yang berbahaya)

Persebaran

Organisme yang kelabang cukup umum dan Anda dapat menemukan mereka di
daerah yang diarsir seperti bagian bawah daun-daun mati dan batu, gua, hutan dan bahkan
bagian dalam rumah. Mereka biasanya ditemukan di banyak daerah iklim dari dunia seperti
padang pasir, pegunungan, hutan dan hutan. Mereka adalah arthropoda soliter (bila disatukan,
Anda melawan dengan kematian salah satu dari dua) dan malam. Pada siang hari mereka
pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap, tetapi jika cuaca terlalu basah
atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain, datang untuk berlindung di dalam rumah.
Spesies yang hidup di zona beriklim dunia biasanya lebih kecil (hingga 10 cm) dari mereka
menghuni daerah khatulistiwa yang lembap, yang dapat melebihi 30 cm.

 Filum Mollusca
Tugas Avertebrata Air

Klasifikasi dan Mofologi Cumi – Cumi Mеnurut Nontji (2002), cumi-cumi mеmіlіkі tubuh
langsing, kerangkanyatipis, bening dаn terdapat dаlаm tubuhnya. Cumi-cumi berenang
mеnggunаkаn sistem propulsi jet yakni menyemburkan air lewat organberupa corong. 

Cumi cumi
Kelas Cephalopoda umumnya tіdаk mempunyai cangkang luar, pada cumi-cumi cangkang
terletak dі dаlаm rongga mantel уаng berwarna putih transparan. Tubuh cumi-cumi tertutup
оlеh mantel tebal уаng diselubungi оlеh selaput tipis berlendir, pada bagian bawah mantel
terdapat lubang ѕереrtі corong уаng bеrgunа untuk mengeluarkan air dаrі ruang mantel
(Barnes, 1974 dаlаm Nurcaya, 2004).

Klasifikasi Cumi – Cumi


Domain : Eukarya

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca

Kelas : Cephalopoda

Ordo : Teuthida

Subordo : Myopsina

Famili : Loliginidae

Genus : Loligo

Spesies : Loligo sp.

Morfologi Cumi – Cumi


Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan аtаѕ kepala, leher, dаn badan. Kepala cumi-cumi besar,
matanya berkembang dеngаn bаіk kаrеnа dapat berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat
dі tengah-tengah, dikelilingi оlеh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dаn 8 tentakel lеbіh pendek.
Tugas Avertebrata Air

Tentakel panjang berfungsi untuk menangkap mangsa dаn berenang.  Pada ѕеtіар tentakel
terdapat alat penghisap аtаu sucker. Dі sisi kiri dаn kаnаn tubuhnya terdapat sirip уаng
penting untuk keseimbangan tubuh.Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen уаng penting
untuk menyangga tubuh.  Sеluruh tubuh cumi-cumi terbungkus оlеh mantel. Dі bagian
punggung, mantel melekat pada badan, ѕеdаngkаn dі daerah perut tіdаk melekat, sehingga
terbentuk rongga disebut rongga mentel. Cumi-cumi dapat bergerak dеngаn duа саrа уаіtu
dеngаn mеnggunаkаn tentakel dаn dеngаn menyemprotkan air dаrі rongga mantel. Bila
rongga mentel penuh air, dаn air menyemprot mеlаluі sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi
terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan уаng ѕаngаt kuat tеrhаdар tubuh
cumi-cumi, sehingga timbul gerakan ѕереrtі panah, itulah sebabnya cumi-cumi ѕеrіng disebut
panah laut. Alat pencernaan cumi-cumi terdiri аtаѕ mulut, pharynx, kerongkongan, lambung,
usus buntu, usus dаn anus. 

 Filum Cnidaria

Anemon laut adalah hewan dari kelas Anthozoa yang sekilas terlihat seperti tumbuhan, tetapi


jika diamati lebih jauh, anemon laut merupakan jenis hewan.

Klasifikasi :

Kerajaan : Animalia
Filum : Cnidaria
Kelas : Anthozoa
Ordo : Actiniaria
Famili : Stichodactylidae
Genus : Stichodactyla
Spesies : Stichodactyla gigantae

Morfologi
Tugas Avertebrata Air

Wujud tubuh anemon seperti bunga,sehingga juga disebut mawar laut. Lipatan yang bundar


di selang badan dan keping mulut membagi binatang ini kedalam kapitulum di proses atas
dan scapus proses bawah. Di selang lengkungan seperti leher (collar) dan dasar dari
kapitulum terdapat "fossa". Keping mulut wujudnya datar, melingkar, kadang-kadang
mengkerut, dan dilengkapi dengan tentakel kecuali pada jenis Limnactinia, keping mulut
tidak dilengkapi dengan tentakel. Beberapa anemon laut dapat melakukan usaha seperti siput,
melakukan usaha secara perlahan dengan kegiatan menempel.Sebagian agung anemon laut
memiliki sel penyengat yang berguna untuk melindungi dirinya dari predator.

Habitat

Pada umumnya anemon banyak dijumpai pada kawasan terumbu karang yang dangkal dan
jarang dijumpai pada kawasan terumbu karang yang persentase tutupan karang batunya
tinggi.

 Filum Protozoa

Istilah “ciliata” berasal dari bahasa Latin cilia yang berarti “rambut kecil”. Ciliata
adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (silia). Rambut getar inilah
yang menjadi ciri khas Ciliata dan berfungsi sebagai alat gerak serta untuk mencari makan.
Ciliata merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler) dengan bentuk tetap atau tidak
berubah.

Terdapat sekitar 8.000 jenis Ciliata yang bergerak dengan cilia (rambut getar) ini dan
kebanyakan hidup di perairan air tawar. Ciliata dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
distribusi silia, yaitu silia pada sebagian sel saja dan silia yang menyelimuti seluruh bagian
sel. Makanan Ciliata adalah bakteri dan ganggang mikroskopis. Ciliata memperoleh
makanannya dengan cara menggerakkan silia sampai menimbulkan efek pusaran air sehingga
makanan masuk ke pusaran air tersebut.

Ciliata memiliki banyak organel yang terspesialisasi termasuk cilia (tunggal cilium), struktur
mirip rambut pendek di luar tubuhnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cilia atau
silia ini ada yang menutupi seluruh permukaan tubuh atau hanya terlokalisasi pada bagian
tubuh tertentu. Pada genus Paramaecium, cilia menutupi seluruh permukaan tubuh.
Tugas Avertebrata Air

Sistem koordinasi yang baik pada rambut getar, menyebabkan Ciliata dapat bergerak dengan
cepat, sekitar satu milimeter per detiknya. Walaupun hanya bersel tunggal (uniseluler),
Paramaecium dapat merespon lingkungan sekitar dengan baik. Jika bertemu dengan bahan
kimia berbahaya atau panghalang, sel secara cepat akan mundur dengan gerakan silia menuju
arah yang berbeda.

Ciliata adalah predator yang ulung. Beberapa Ciliata, termasuk Paramaecium dan Didinium,
mampu membuat mangsa mereka tidak bergerak dengan melepaskan jarum-jarum yang
disebut trikosista yang menempel pada tubuh mereka. Mangsa kemudian dibawa ke dalam
struktur mirip mulut dan dicerna pada vakuola yang sewaktu-waktu berfungsi sebagai perut.

Ketika proses pencernaan makanan pada Ciliata telah selesai, maka sisa-sisa hasil
metabolisme akan dikeluarkan melalui eksositosis. Di dalam tubuh Ciliata, air yang
berlebihan akan diakumulasikan di dalam vakuola yang secara periodik (berkala)
berkontraksi untuk mengosongkan cairan melalui lubang yang disebut dengan pori anal.

Ciri-Ciri Ciliata

Ciliata atau Ciliophora memiliki beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakannya
dengan ketiga jenis Protozoa lainnya. Berikut ini penulis uraikan ciri-ciri Ciliata secara
umum.

Bergerak dengan silia atau rambut getar.

Merupakan organisme bersel tunggal (uniseluler).

Memiliki bentuk tubuh tetap atau tidak berubah.

Bersifat heterotrof, artinya hidup dengan memangsa organisme lain karena tidak dapat
membuat makanannya sendiri.

Umumnya berukuran mikroskopis, akan tetapi ada juga spesies yang berukuran sampai
dengan 3 mm sehingga dapat diamati dengan mata telanjang.

Bentuk tubuh bermacam-macam, seperti bentuk oval, sandal, lonceng, corong dan lain
sebagainya.

Sebagian besar hidup di perairan seperti rawa, sawah, dan tempat-tempat berair yang kaya
akan zat organik.
Tugas Avertebrata Air

Hidup secara bebas (soliter), parasit, ataupun bersimbiosis di dalam usus vertebrata.Memiliki
vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmosis sel (osmoregulasi).

Memiliki dua macam nukleus (inti) di dalam satu sel, yaitu makronukleus yang berperan
dalam metabolisme dan reproduksi aseksual (vegetatif), dan mikronukleus yang berperan
dalam reproduksi seksual (generatif).

Anda mungkin juga menyukai