Anda di halaman 1dari 8

Nama

Npm
Fakultas/Jurusan

: Nova
: 13090002
: Pertanian/Budidaya perairan

Pengertian teripang
Teripang atau trepang atau timun laut adalah istilah yang diberikan untuk hewan invertebrata
Holothuroidea yang dapat dimakan. Ia tersebar luas di lingkungan laut di seluru dunia, mulai
dari zona pasang surut sampai lut dalam terutama di Samudara Hindia dan Samudara Pasifik
Barat.
Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat pasir, lumpur pasiran
maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang merupakan komponen penting dalam rantai
makanan di terumbu karang dan ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan
(trophic levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit feeder) dan
pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik, pada daerah terumbu yang
tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, di
mana setiap individunya bisa memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting diantaranya: teripang
putih (Holothuria scabra), teripang koro (Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota
ananas), teripang dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.
Klasifikasi/ Sistematika Teripang
Menurut Clark and Rowe (1971) klasifikasi teripang adalah sebagai berikut:
Filum
: Echinodermata
Sub filum
: Echinozoa
Kelas
: Holothuroidea
Sub kelas
: Apidochirotacea
Ordo
: Aspidochirotida
Famili
: Holothuridae
Genus
: Holothuria
Spesies
: Holothuria sp

Morfologi Dari Teripang

Deskripsi Morfologi atau bentuk tubuh dari teripang yang diperlukan untuk klasifikasinya.
Pengamatan morfologi, pengukuran panjang dan pemotretan teripang harus dilakukan saat
hewan masih hidup. Hal ini mengingatkan bahwa teripang mudah mengalami perubahan
bentuk dan warna setelah diawetkan.
Teripang memiliki tubuh yang lunak dan elastis dengan bentuk yang bervariasi, seperti
membulat, silindris, segi empat atau bulat memanjang seperti ular. Mulut terletak di anterior
sedangkan anu terletak diujung posterior. Panjang tubuh bervariasi menurut jenis dan umur,
berkisar antara 3cm sampai 150cm. Bentuk tubuh teripang merupakan ciri taksonomiknya
pada tingkat bangsa (ordo) dan suku (family), khususnya untuk suku-suku dari bangsa
Aspidochirotida.
Teripang pada umumnya mempunyai warna kulit yang kusam, seperti abu-abu, coklat, hijau
lurnut, atau hitam. Sisi Ventral dari teripang biasanya berwarna lebih cerah dari pada sisi
dorsal, seperti putih, kuning, merah muda atau merah. Beberapa jenis teripang memiliki kulit
dengan pola bercak-bercak atau garis-garis teripang memiliki lima daerah ambulakra yang
memanjang secara oral-aboral. Tiga daerah ambulakra berada disisi ventral, sedangkan dua
lainnya disisi dorsal. Maing-masing sisi trivium dan bivium. Kaki tabung disisi ventral
lebih banyak, lebih besar, dan memiliki penghisap pada ujungnya, sedangkan kaki tabuh
disisi dorsal termodifikasi sebagai papula yang lebih sedikit dan lebih kecil. Ada tidaknya
kaki tabuh juga merupakan salah satu dasar klasifikasi teripang pada tingkat bangsa. Pada
sekeliling mulut teripang, kaki tabung termodifikasi sebagai tentakel. Jumlah tentakel
bervariasi dari 10 sampai 30, biasanya merupakan kelipatan lima. Panjang tentakel pada
setiap individu umumnya sama. Bentuk tentakel teripang bermacam-macam, seperti bentuk
perisai (peltate), bentuk dendrit (dendritic), bentuk menyirip (pinnate) maupun bentuk
menjari (digitate) dan bentuk perisai menjari (peltato-digitate). Jumlah dan bentuk tentakel
merupakan ciri taksonomilk dalam klasifikasi teripang pada tingkat bangsa dan suku.
Ciri-ciri morfologi Teripang yaitu bentuk badari bulat panjang, punggunya berwaena abu-abu
sampai kehitaman dengan garis melintang berwarna hitam di seluruh bagian tubuh. Apabila
diraba tarasa kasar dan banyak ditemukan disela-sela karang baik yang masih hidup maupun
yang telah mati dan diperairan yang didasarnya mengandung pasir.

Menyatakan bahwa pada bagian anterior terdapat mulut (oral) tentakel yang berfungsi untuk
mengambil, menghisap partikel, atau makanan dan bagian pasterior terdapat kloaka (aboral)
untuk mengeluarkan sia-sia makanan maupun air. Pada bagian dekat anus dijumpai kelenjar
seperti gerah yang berfungsi sebagai alat pertahan diri. Sistem pemanasan Teripang
menggunakan sistem pernapasan pohon yang terletak pada rongga kana dan kiri atau
berselahan dengan sisten pencernaan.
Permukaan tubuh teripang pada umumnya kasar karena adanya spikula pada dinding tubuh
hewan tersebut. Spikula merupakan endoskeleton yang telah tereduksi menjadi berukuran
mikdoskopis dan tertanam dalam lapisan dermis dinding tubuh teripang. Senyawa utama
pembentuk epikula adalah kalsium karbonat yang larut dalam larutan asam. Spikula teripang,
seperti halnya endoskeleton echinoderm lainnya, memiliki strukrut berpori-pori yang dapat
mencapat lebih dari 50% volume total endoskeleton. Susunan dan ukuran pori-pori sangat
bervariasi pada teripang yang masih hidup, pori-pori terisi oleh serat-serat jaringan peningkat.
Bentuk dari Spikula bemacam-macan dan khasiat untuk masing-masing jenis, oleh karena itu
sikula menjadi ciri teripang pada tingkat Marga (genus) dan Jenis (spesies). Variasi bentuk
spikula teripang bermacam-macam, mulai bentuk yang sederhatan seperti batang (rod),
barang bercabang (branched rod), lempengan (plate), roset (rosette), kancing (button), dan
jangkat (anchor) sampai bentuk yang lebih kompleks seperti bentuk meja (table).
Itulah penjelasan mengenai Morfologi Dari Teripang yang mudah-mudahan dapat kita cerna
secara teliti dan juga bsia bermanfaat untuk kita semuanya yang membaca.

Habitat Teripang
Teripang ditemukan hampir di seluruh perairan pantai mulai dari daerah pasang surut yang
dangkal sampai perairan yang dalam. Habitat spesies teripang yaitu paparan terumbu karang,
tempat berpasir, tempat berbatu dan pasir lumpur. Teripang dapat dijumpai pada dasar
perairan yang berpasir, sedikit berlumpur atau pada pecahan karang bercampur lumpur laut.
Teripang lebih suka hidup di perairan yang jernih dan relatif tenang, habitat yang spesifik
untuk teripang pasir adalah daerah yang berpasir atau pasir yang bercampur lumpur yang
mempunyai kedalaman kurang dari 1 40 meter atau perairan dangkal yang banyak di
jumpai lamun, bahwa teripang muda biasa berada pada perairan dangkal (2-5 meter) hal ini
terjadi karena larva hewan ini bersifat planktonis sehingga akan terbawa arus dari peraiaran
dalam ke arah pantai dan beberapa saat kemudian menjad individu muda yang hidup di
perairan dangkal.
Teripang ditemukan pada habitat yang selalu berada di bawah garis surut terendah. Topografi
dan tingkat kekeringan dari rataan terumbu pada lokasi setempat sangat berpengaruh terhadap
distribusi teripang yang ada pada lokasi tersebut. Habitat dengan dasar pasir karang yang
ditumbuhi lamun (seagrass) merupakan tempat hidup teripang.
Teripang yang banyak dijumpai di daerah pasang surut hingga laut dalam lebih menyukai
hidup pada habitat-habitat tertentu. Beberapa kelompok teripang hidup di daerah berbatu
yang dapat digunakan untuk bersembunyi, sedangkan teripang lain hidup pada rumput atau
lamun dan ada juga yang membuat lubang dan lumpur atau pasir. Teripang pada umumnya
berada pada tempat yang airnya tenang, teripang tidak tahan terhadap suatu kondisi yang
sedikit ekstrim. Ada beberapa jenis tertentu jika mengalami gangguan, mereka akan
mengeluarkan isi perutnya yang mempunyai daya lekat tinggi. Teripang biasanya

bersembunyi dalam lubang atau celah batu dan koral, atau membenamkan diri dalam lumpur
atau pasir laut, dan hanya bagian posteriornya saja yang tampak.
Penyebaran Teripang
Teripang tersebar di seluruh lautan di berbagai belahan dunia. Di daerah tropis terdapat jenisjenis teripang komersial meliputi marga Actinopyga, Bohadschia, Holothuria,
Stichopus dan Thelenotadari suku Holothuriidae dan Stichopodidae yang masuk dalam ordo
Aspidochirotida.
Teripang dari ordo tersebut juga banyak menghuni daerah litoral di perairan Indonesia.
Daerah penyebaran teripang di Indonesia cukup luas terutama di daerah terumbu karang,
perairan yang berdasar pasir, berbatu karang dan pasir bercampur lumpur yaitu antara lain di
Bangka dan sekitarnya, Kepulauan Kangean, Sulawesi (Selatan, Tenggara, Tengah dan
Utara), Maluku (Tengah, Utara dan Tenggara), Nusa Tenggara Barat terutama Sumbawa
(Teluk Saleh, Waworada dan Sape), Nusa Tenggara Timur (Flores, Sumba dan Timur).
Teripang (Holothuroidea) tersebar di seluruh perairan laut Indonesia, mulai dari Barat sampai
ke Timur. Hewan ini ditemukan hampir di seluruh pantai, mulai dari daerah dangkal sampai
kedalaman 40 meter (Aziz, 1997). Teripang (Holothuroidea) merupakan golongan hewan
yang umum dijumpai. Hewan ini banyak terdapat di paparan terumbu karang dan pantai
berbatu atau berlumpur. Secara umum pola penyebaran individu di alam ada tiga
yaitu:Random, clumped (mengelompok) dan uniform. Pola mengelompok merupakan pola
penyebaran paling umum, sedangakan penyebaran yang bersifat random di alam ini jarang
terjadi. Mengelompoknya individu-individu dalam suatu populasi dapat di sebabkan oleh
beberapa hal antara lain: Respon terhadap habitat lokal yang berbeda ,respon terhadap
perubahan cuaca harian atau musiman dan respon akibat proses reproduksi.
Bagian Tubuh Serta Fungsinya
Bentuk badan teripang memanjang mirip mentimun. Oleh karena itu, hewan ini biasa disebut
mentimun laut atau sea cucumber. Mulut dan anus terdapat di kedua ujung badannya. Bagian
punggung-nya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara
horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam/gelap.
Kematangan gonad hewan air berumah dua (diosis) ini pertama kali terjadi pada ukuran ratarata 220 mm.
Tentakel
Saluran kelamin
Madreporit
Stomach/perut
Gona
Esofag

: kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon kelamin.


: Berfungsi sebagai saluran menuju gonad.
: Lempeng tali lapisan pada berfungsi sebagai alat gerak ,merasa,
memeriksa dan alat penagkap mangsa.
: sebagai alat pencernaan.
: kelenjar ujung saluran air.
: saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkanrngga
mulut dan lambung.

Dorsal mesente

: berfungsi sebagai pembungkus usus dan menggantungnya ke dinding


tubuh pinggang.

Anus
Cloaca

: mengeluarkan sisa metabolisme pada teripang.


: sebagai alat pencernaan.

Intest
: sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus hingga usus.
Adapun sifat menarik yang terdapat pada timun laut, teripang yaitu jika teripang dipegang
secara kasar dapat mengeluarkan sebagian besaar isi perutnya melalui anus atau mulut.
Jenis Jenis Teripang
Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di
antaranya adalah kelompok teripang. Dari sekitar 1200 jenis teripang yang ada didunia 10%
berada di Indonesia dan dari jumlah tersebut dipastikan ada 7 jenis yang tergolong
mempunyai nilai jual tinggi yakni.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Teripang pasir (Holothuroidea Scabra),


Teripang hitam (Holothuroidea Edulis),
Teripang coklat (Holothuroidea Marmoreta),
Teripang merah (Holothuroidea Vatiensis),
Teripang susuan/koro (Holothuroidea Nobilis),
Teripang nanas (Thelonota Ananas), dan
Teripang gama (Stichopus Varigatus)

Makanan dan Kebiasaan Makan


Pada umumnya teripang adalah pemakan deposit pasir yang penting di daerah coral reef.
Sedangkan sumber utama makanannya adalah plankton, potongan serasah karang atau
detritus yang terdapat dalam lumpur pasir. Selain itu teripang juga memakan organismeorganisme kecil, seperti diatom, protozoa, nematode, copepoda, ostracoda, algae filament dan
rumput laut. Disamping itu juga memakan foraminifera, radiolaria dan cangkang-cangkang
hewan lainnya. Berdasarkan kebiasaan makannya, teripang dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama adalah golongan Aspidochirotida yang makan terus-menerus sepanjang
hari dan biasa hidup di atas permukaan pasir sedangkan kelompok yang kedua adalah
golongan Stichopus yang biasa makan selang 2 sampai 3 hari.
Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan bulat panjang dengan posisi merentang di atas rongga tubuh dalam
selom. Kerongkongan pendek merupakan sambungan dari mulut ke lambung. Dari lambung,
saluran pencernaan selanjutnya adalah usus yang panjang dan berhubungan dengan kloaka.
Saluran pencernaan berakhir dengan sebuah anus di daerah posterior.
Teripang merupakan deposit feeder atau pemakan endapan dan suspensionfeeder atau
pemakan materi tersuspensi. Pada umumnya teripang bersifat nokturnal yaitu aktif mencari
makan pada malam hari dan menyembunyikan diri pada siang hari. Berdasarkan kebiasaan
makannya, teripang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah golongan
Aspidochirotida yang makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa hidup di atas permukaan
pasir sedangkan kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus yang biasa makan selang 2
sampai 3 hari.

Adapun bagian-bagian penyusun dari sistem pencernaan, diantarnya :


1. Esofag merupakan saluran di belakang rongga mulut yang berfungsi menghubungkan
rongga mulut dan lambung.
2. Dorsal mesentery berfungsi sebagai pembungkus usus dan menggantungnya ke
dinding tubuh pinggang
3. Intestin berfungsi sebagai alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus hingga usus.
Sistem Reproduksi
Pada umumnya alat reproduksi terpisah, tetapi ada beberapa jenis yang hermafrodit. Gonad
bentuknya seperti sikat dengan saluran penghubung yang terbuka di daerah tentakel. Sistem
reproduksi terdiri dari satu gonad, yang terdiri dari sekelompok tubulus bermuara ke saluran
tunggal yang terbuka pada permukaan atas binatang itu, dekat dengan tentakel.
Adapun beberapa bagian penyusun dari sistem reproduksi, adalah :
1. Saluran kelamin berfungsi sebagai saluran menuju gonad.
2. Gonad merupakan kelenjar ujung saluran air yang bentuknya seperti sikat dengan
saluran penghubung yang terbuka di daerah.
Siklus Hidup Teripang
Seekor teripang betina mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang sangat banyak hingga
mencapai sekitar 1,9 juta butir telur. Daur hidup hewan ini dimulai dengan telur yang dibuahi
yang akan menetas dalam waktu sekitar 2 hari.
Teripang hidup di alam terdiri atas dua fase yaitu sebagai planktonik dan bentik, planktonik
hidup melayang-layang di air, pada masa larva yaitu stadia aurikularia hingga diolaria,
sedangkan sebagai bentik hidup melekat pada substrat atau benda lain pada stadia penctactula
hingga menjadi teripang dewasa.
Keterangan:
1. Tahapan gastrula
2.
Larva auricularia
3.
Larva gastrula
4.
Larva doliolaria
5.
Larva pentactula
Alur perkembangan langsung : Telur yang telah dibuahi 1-3-4-5-larva-dewasa.
Teripang bersifat dioceos atau gonochoristic yaitu adanya individu jantan dan betina namun
tidak terlihat adanya dimorfisma kelamin, perbedaan hanyaterlihat dengan melakukan
pengamatan terhadap gonadnya. Perkawinan teripang biasanya berlangsung secara eksternal
atau di luar tubuh. Sel telur dan sperma masing-masing dihasilkan oleh individu jantan dan
betina dengan cara disemprotkan. Telur yang sudah dibuahi akan menetas beberapa hari
kemudian setelah menjadi larva akan turun dan berada di dasar perairan sampai menjadi
juvenile. Teripang umumnya memijah pada perairan di sekitar lingkungan tempat hidupnya.
Saat terjadi indikasi bahwa aktifitas gonad teripang berkaitan dengan pola musiman di daerah
setempat sehingga pemijahan Teripang terjadi sepanjang tahun.Walaupun Teripang yang ada
di daerah tropis memijah sepanjang tahun, akan tetapi ada puncak pemijahan yang hanya
terjadi beberapa bulan dalam setahun. Adapun proses siklus hidup terjadi awal matang gonad
sampai matang gonad terjadi pada bulan April, November dan September. Siklus reproduksi
tersebut dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu suhu dan perubahan salinitas, karena

masuknya air tawar sewaktu musim hujan berlangsung dapat menyebabkan pemijahan pada
teripang dan organisme laut tropis lainnya.
Sekitar 30 spesies, termasuk teripang dada-merah (Pseudocnella insolens), membuahi telur
mereka secara internal dan kemudian mengambil zigot yang sudah dibuahi dengan salah satu
tentakel yang mereka gunakan untuk makan. Telur tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
kantong di tubuh teripang dewasa, di mana ia berkembang dan akhirnya menetas dari kantong
sebagai mentimun laut remaja. Beberapa spesies diketahui mengerami anak mereka yang
masih muda di dalam rongga tubuh, melahirkan melalui celah kecil pada dinding tubuh di
dekat anus.
Dalam semua spesies lain, telur berkembang menjadi sebuah larva yang berenang bebas,
biasanya setelah sekitar tiga hari perkembangan. Tahap pertama perkembangan larva dikenal
sebagai auricularia, dan panjangnya hanya sekitar 1 milimeter (0,039 inch). Larva ini
berenang dengan menggunakan sebuah pita panjang cilia yang membungkus tubuhnya, dan
agak menyerupai bipinnaria, larva bintang laut. Dalam perkembangannya, larva berubah
menjadi doliolaria, dengan tubuh berbentuk barel dan memiliki tiga sampai lima silia.
Tentakel biasanya fitur pertama yang muncul pada teripang dewasa, sebelum kaki tabung
biasa.
Aspek Pemanfaatan Teripang
Teripang (Holothuria) adalah sejenis biota laut yang merupakan salah satu sumber protein
hewani, dan telah lama dikonsumsi oleh masyarakat didalam maupun diluar negeri.
Permintaan akan teripang setiap tahunnya mengalami peningkatan, yang menyebabkan
penangkapan di perairan Indonesia berlangsung semakin intensif. Usaha eksploitasi melalui
penangkapan intensif tersebut akan mengakibatkan penurunan populasi secara drastis,
terutama karena hampirseluruh tangkapan diperoleh dengan cara memanen dari alam
(perairan)
Teripang dapat berfungsi mencegah dan membantu mempercepat penyembuhan berbagai
macam penyakit. Penelitian mengungkapkan, teripang/Sea Cucumber pada konsentrasi 50
mikrogram menggumpalkan dan menghadang sel kanker. Oleh sebab itu pengidap kanker
banyak yang berharap pada teripang/Sea Cucumber selain itu, kandungan protein tinggi pada
teripang/Cucumber yang mencapai 82%, baik diberikan pada penderita diabetes. Protein
tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin Gold Cucumber.
Hasilnya Produksi insulin meningkat.
Banyak sekali manfaat teripang dalam menyembuhkan berbagai penyakit degeneratif seperti :
Stroke, Jantung Koroner, Kencing Manis & Luka Gangren, Kanker (Tumor), Gagal Ginjal,
Chirosis Hepatis, Asam Urat, Rhematik, Wasir, Esteoporosis (Pengeroposan Tulang), Alergi
Saluran Pernafasan (Bersin, Filek, Sinusitis, Asma), Alergi Kulit (Aksim, Gatal, Darah
Tinggi, Darah Rendah, Kolesterol, Penyempitan Pembuluh Darah, Penurunan Fungsi Liver,
Rambut Rontok, Pembesaran Prostat dan masih banyak lagi manfaat dari teripang ini.
Teripang merupakan lauk yang lezat dan disukai masyarakat Cina dan bernilai jual tinggi di
pasaran. Teripang diperdagangkan dalam bentuk awetan/kering. Teripang kering mempunyai
kandungan nutrisi sebagai berikut : Nutrisi Kadar air protein lemak abu karbohidrat vitamin A
vitamin B - Thiamine - Riboflavin - Niacin total kalori (dalam Annonymous, 1972) Jumlah
Nutrisi (8,90%) (82,00%) (1,70%) (8,60%) (4,80%) (455 ug%) 0,04 mg% 0,07 mg% 0,4 mg
%) (385 cal/100g) Kadar protein yang cukup besar memberikan nilai gizi yang cukup baik
dan protein teripang mempunyai asam amino yang lengkap. Kandungan lemaknya
mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat diperlukan bagi kesehatan jantun

Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Populasi Teripang


(Holothuroidea)
Kelangsungan hidup Teripang dipengaruhi oleh sifat fisika-kimia perairan. menyatakan
bahwa beberapa spesies teripang mampu kembali
melakukan aktifitas setelah tiga jam berada pada temperatur 370C. Teripang yang
telah terkena sinar matahari karena terdampar dipantai akan kembali setelah terkena
air pasang. Beberapa sifat fisika kimia air merupakan salah satu faktor eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan larva. Dalam kondisi alam, factor lingkungan
yang berpengaruh terhadap perkembangan larva Echinodermata termasuk teripang
adalah suhu, salinitas, oksigen terlarut, dan ketersediaan pakan.Suhu sangat
berpengaruh terhadap proses kimia dan biologi dalam perairan tersebut. Reaksi kimia
dan biologi meningkat dua kali lipat setiap kenaikan suhu 100C.(Nybakken 1988),
Menurut Nybakken (1988), suhu merupakan salah satu factor yang sangat
penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Suhu
mempengaruhi baik aktifitas metabolisme, laju fotosintesis, proses fisiologi
hewan,dan perkembangan atau factor reproduksi dari organisme. Larva teripang
mempunyai kisaran suhu optimum antara 27 290C selanjutnnya Teripang dewasa
mentorerir suhu dari 28 310C. Salinitas merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberadaan kehidupan biota diperairan, termasuk Teripang. Teripang
dapat hidup pada kisaran salinitas 29-340/00 (Nybakken,1988 ). Derajad keasaman
(pH) adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion hydrogen dan menunjukan suasana air
tersebut apakah

Anda mungkin juga menyukai