Anda di halaman 1dari 3

Ikan pelagis adalah ikan yang hidupnya di permukaan air hingga kolom air antara 0-200 meter.

Ikan
pelagis memiliki kebiasaan hidup membentuk gerombolan (schooling) dalam melangsungkan hidupnya,
baik itu bermigrasi (ruaya), mencari makan,  bahkan memijah. Berdasarkan jenis dan ukurannya ikan
pelagis dibedakan menjadi 2, yaitu ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil.

Contoh ikan pelagis besar :


                     Tuna mata besar (thunnus obesus)
                     Tuna sirip panjang (thunnus alalunga)
                     Tuna sirip hitam (thunnus atlanticus)
                     Tuna sirip biru 
                     Tuna sirip kuning
                     Ikan pedang (xiphias gladius)
                     Layaran (isthioporus orientalis)
                     Marlin (makaira sp)
                     Cakalang (katsuwonus pelamis)
                     Tenggiri (scomberomorus commersoni)
                     Cucut
                     Dll

Contoh ikan pelagis kecil :


                     Selar (selaroides leptolepis)
                     Teri (stolephorus commersoni)
                     Lemuru (sardinela longiceps)
                     Kembung (restrelinger spp)
                     Layang (decafterus ruselli)
                     Japuh (dussumeiria spp)
                     Sunglir (elagastis bipinnulatus)
                     Tongkol (auxis thazard)
                     Tembang (sardinella fimbriata)
                     Layur  (trichiurus lepterus)

Alat tangkap

Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan jenis pelagis kecil adalah pukat cincin (purse
seine),  jaring insang (gillnet), payang, bagan, dll.  Sedangkan untuk jenis ikan pelagis besar biasanya
menggunakan alat tangkap long line, pole and line, dan pancing tonda.

Ikan pelagis kecil merupakan ikan yang hidup disekitar permukaan perairan. Di Indonesia sumberdaya
ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang paling melimpah (Merta,
dkk, 1998) dan paling banyak ditangkap untuk dijadikan konsumsi masyarakat Indonesia dari berbagai
kalangan bila dibandingan dengan tuna yang sebagia besar produk unggulan ekspor dan hanya sebagian
kelompok yang dapat menikmatinya.

Ikan Pelagis umumnya merupakan filter feeder, yaitu jenis ikan pemakan plankton dengan
jalan menyaring plankton yang masuk untuk memilih jenis plankton yang disukainya ditandai
oleh adana tapis insang yang banyak dan halus. Lain halnya denga selar. Selar termasuk ikan
buas, makanannya ikan-ikan kecil dan krustasea.
Pada siang hari ikan pelagis kecil berada di dasar perairan membentuk gerombolan yang
padat dan kompak (shoal), sedangkan pada malam hari naik ke permukaan membentuk
gerombolan yang menyebar (scatted). Ikan juga dapat muncul ke permukaan pada siang hari,
apabila cuaca mncung disertai hujan gerimis.

Sumber daya ikan pelagis kecil diduga merupakan salah satu sumber daya perikanan yang paling
melimpah diperairan Indonesia dan mempunyai potensi besar (widodo, 1998). Sumberdaya ikan pelagis
kecil merupakan suatu sumberdaya yang poorly behaved, karena makanan utamanya adalah plankton,
sehingga kelimpahannya sangat tergantung kepada factor lingkungan

ikan pelagis kecil mempunyai karakteristik sebagai berikut :


1. Membentuk gerombolan yang terpencar-pencar.
2. Variasi rekruitmen cukup tinggi yang erat kaitannya dengan kondidi lingkungan yang
labil.
3. Selalu melakukan ruaya baik temporal maupun spasial.
4. Aktivitas gerak yang cukup tinggi yang ditunjukkan oleh bentuk badan yang menyerupai
torpedo.
5. Kulit dan tekstur yang mudah rusak, daging berkadar lemak relative tinggi sehingga
mudah mengalami kemunduran mutu.
 Morfologi Ikan Pelagis Kecil
Ikan pelagis umumnya berukuran kecil, bentuk mulut superior, kepala berbentuk pipih
datar dengan mata lebar dan sirip punggung berada di bagian belakang badan. Morfologi
dari ikan ini sesuai untuk menangkap plankton dan ikan-ikan kecil yang hidup di dekat
permukaan air, atau insekta yang berada di permukaan contoh ikan Gambusia, Fundulus.
Ikan pelagis besar hidup pada laut lepas dengan kondisi lingkungan relatif stabil,
disamping itu ikan pelagis besar umumnya melakukan migrasi sepanjang tahun dengan jarak
jauh. Secara biologis kelompok cakalang, tuna, dan tongkol termasuk kedalam kategori ikan
yang mempunyai tingkah laku melakukan migrasi dengan jarak jauh (highly
migratory species) melampaui batas-batas yuridiksi suatu negara. Keadaan tersebut akan
menyebabkan penambahan dan pengurangan stok di suatu perairan yang berperan penting dalam
sediaan lokal pada saat terjadi musim penangkapan.
Ikan Pelagis besar menyebar di perairan yang relatif dalam, bersalinitas tinggi, kecuali ikan
tongkol yang sifatnya lebih kosmopolitan dapat hidup di perairan yang relatif dangkal dan
bersalinitas lebih rendah. Sifat epipelagis dan oseanis menjadikan penyebaran sumberdaya ikan
pelagis besar secara vertikal sangat dipengaruhi lapisan thermoklin yang juga adalah struktur
lapisan massa air yang terbentuk akibat perbedaan suhu. Demikian pula penyebaran secara
horizontal yang dipengaruhi oleh faktor perbedaan suhu dan juga ketersediaan makanan.
Ikan dalam arti sebenarnya adalah makhluk hidup / binatang bertulang belakang yang
selama hidupnya (hidup) di dalam air, bernafas dengan insang, berdarah dingin, bersisik / tidak,
dan bersirip (berpasangan dan tunggal). Ikan ekonomis penting sebagian besar merupakan ikan
pelagis. Ikan pelagis umumnya hidup di daerah neritik (kedalaman 0 – 200 meter) dan
membentuk schooling juga berfungsi sebagai konsumen antara dalam food chain (antara
produsen dengan ikan ikan besar) sehingga perlu upaya pelestarian.
Berdasarkan habitatnya ikan pelagis dibagi menjadi ikan pelagis kecil dan pelagis besar.
Menurut komnas kajiskanlaut, 1998. Yang termasuk ikan-ikan utama dalam kelompok ikan
pelagis besar diantaranya; tuna dan cakalang (madidihang, tuna mata besar, albakora tuna sirip
biru, cakalang), marlin (ikan pedang, setuhuk biru, setuhuk hitam, setuhuk loreng, ikan layaran),
tongkol dan tenggiri (tongkol dan tenggiri), dan cucut (cucut mako).

Anda mungkin juga menyukai