Anda di halaman 1dari 8

Sebenarnya terdapat lebih dari 20 jenis ikan belanak.

Ukurannya pun beragam dari yang


hanya 10 cm sampai 1 meter. Tetapi ikan yang dijual di pasar biasanya sekitar 20 cm.
Terdapat 5 marga diantaranya Cestraeus, Crenimugil, Mugil, Valamugil dan Liza. Ikan yang
paling kecil adalah Liza parmata yang hanya tumbuh sampai 10 cm sedangkan ikan belanak
yang paling besar adalah Mugil cephalus yang dapat tumbuh sampai 90 cm. Ikan yang besar
biasanya terdapat di sekitar pantai dan bentuknya sangat mirip dengan ikan bandeng.

Crenimugil heterocheilos

Liza macrolepis
Liza parmata

Liza tade

Mugil cephalus (paling banyak


di Indonesia)
Valamugil cunnensius

Liza melinoptera

Liza subviridis
Liza vaigiensis (belanak
Terbesar)

Valamugil buchanani

Valamugil engeli
Valamugil ophysenii

Valamugil segeli

foto2 belanak di ambil dari : Kotellat et all, 1993

Ikan dari suku Mugilidae ini di dunia dikenal sebagai ikan Mullets dan mempunyai banyak
nama lokal diantaranya sebagai ikan gadah, bale belana, jumpul, goru, rapang dan gadeh.
Biasa hidup mulai dari muara sungai, pelabuhan, dermaga dan pantai. Jarang berada terlalu
jauh dari pantai. Merupakan ikan bentopelagik (hidup didasar sampai permukaan air) dan
bergerombol dalam jumlah banyak.

Belanak adalah sejenis ikan laut tropis dan subtropis yang bentuknya hampir menyerupai
bandeng. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blue-spot mullet atau blue-tail mullet.
Terdistribusi di semua perairan terutama di daerah estuari (coastal) dan laut di daerah tropis
dan subtropis yaitu di Indo-Pacific, Filipina, dan Laut Cina Selatan, hingga Australia.

Belanak merupakan jenis ikan pelagis (benthopelagic) yang bersifat katadromus hidup di
perairan tawar seperti sungai, estuari dan juga di perairan laut dengan kedalaman sampai 120
meter dengan temperatur antara 8 24 derajat Celcius.

Dalam masa pertumbuhannya ikan ini dapat mencapai ukuran hingga 120 cm dan berat 12 kg
di alam tergantung kondisi alam sekitarnya. Di Australia ditemukan ukuran maksimum 76
cm, sedangkan di China hanya 11,5 cm.

Ukuran rata-rata yang sering tertangkap di perairan Indonesia adalah kurang dari 20 cm. Ikan
belanak biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar, tetapi ada juga yang dijadikan ikankering,
ikan asin dan ikan asap (sale).

Ikan belanak merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki kadar protein tinggi. Protein
yang terkandung dalam ikan belanak berguna untuk mempercepat pertumbuhan badan,
meningkatkan daya than tubuh, serta mencerdaskan otak. Oleh karena itu, ikan belanak
menjadi salah satu alternatif sumber pangan favorit

Kisaran panjang total dan bobot total ikan yang tertangkap masing-masing adalah 129-230
mm dan 20,55-99,65 g. Nisbah kelamin ikan jantan dan betina yang matang gonad adalah
1:1,4 (tidak seimbang). Faktor kondisi ikan belanak berkisar antara 0,38-1,69. Ukuran
pertama kali matang gonad dengan proporsi 50% (Lm50) ikan belanak jantan dan betina
masing-masing berada pada ukuran 227 mm dan 180 mm. Ikan yang matang gonad dengan
IKG tertinggi berada pada bulan yang sama, yaitu Agustus sehingga diduga puncak
pemijahan berada pada bulan tersebut. Fekunditas total berkisar 20.179-135.353 butir dan
spesies ini dikelompokkan sebagai ikan pemijah serempak.

Ikan belanak merupakan ikan yang habitatnya berasal dari air laut. Jenis-jenis ikan
belanak diperairan pantai Indonesia digolongkan kedalam Genus Mugil (Djuahanda, 1981).
Warna : Bagian belakang berwarna kehijau-hijauan atau abu-abu kecoklatan, pada bagian sisi
dan perut berwarna keperakan; pinggiran belakang sirip ekor berwarna hitam; pada
permulaan sirip dada terdapat spot biru Moolgarda delicatus. Ikan belanak bersisik cycloid
atau ctenoid, bisa dengan jari-jari kecil di tepinya atau tidak, ujung rahang atas melengkung
ke bawah dan terlihat pada saat mulutnya tertutup.
Famili Mugillidae merupakan ikan yang mempunyai prospek yang paling baik untuk
dijadikan ikan budidaya diantara ikan laut dan air payau. Dilihat dari segi pemasaran Ikan
belanak banyak disukai masyarakat baik sebagai ikan segar atau sebagai ikan yang telah
diawetkan secara tradisional. Ikan ini merupakan ikan yang senang hidup bergerombol dekat
pantai dan perairan yang dangkal, mempunyai kebiasaan melompat-lompat untuk
menghindari predator. Ikan ini memeliki berat kurang dari 0,5 kg. Habitat ikan Liza
subviridis di sekitar pantai yang termasuk payau ikan ini juga dapat hidup diair tawar.
Penyebaran ikan belanak, sangat luas (all tropical and temperate seas) meliputi ; Indo-
Pacific, laut merah, jepang bagian utara, dan afrika selatan.
2.3. Food Habit

Hasil identifikasi terhadap jenis makanan yang terdapat dalam lambung Liza subviridis
ditemukan beberapa jenis alga yaitu Microcystis aeruginosa, Nitzschia seriata, Zygnema
pectinatum, dan Closterium parvulum. Ikan ini dapat digolongkan herbivore A yaitu jenis
ikan yang memakan bahan tumbuhan yang hidup di air atau di dalam lumpur seperti alga,
hifa jamur, alga biru dalam beberapa kasus khusus perutnya berisi sejumlah detritus yang
termakan secara tidak sengaja (Firhansyah, 2005).
Belanak suka memakan klekap (lumut) dan bahan organik di dasar muara sungai. Hasil
penelitian mengenai isi perut ikan belanak, yaitu dengan cara mengambil isi perut ikan
belanak dan diberi formalin 40%, kemudian dianalisa secara visual dan mikroskop.
Pengetahuan isi perut ikan berhubungan dengan komposisi pakan yang diberikan bila
dibudidayakan di kolam. Komposisi pakan yang baik adalah mengadopsi dengan kebiasaan di
alam. Ikan yang biasa memakan serat/ bahan nabati kalau diberi pakan terlalu banyak daging/
bahan hewani tentu berakibat buruk bagi pencernaannya, demikian pula sebaliknya. Hasilnya,
di dalam perut ikan belanak terdapat juga pasir, berbagai jenis lumut, berbagai jenis plankton
baik fitoplankton maupun zooplankton dan hewan moluska seperti cacing dan sejenis jeroan
kece (tiram sungai). Hal ini menandakan ikan ini adalah golongan ikan omnivore dengan
kecenderungan herbivore, karena tidak ditemukan daging ikan atau kepiting di dalam
perutnya.

2.4. TKG (Tingkat Kematangan Gonad), IKG (Indeks Kematangan Gonad), Fekunditas, Panjang
Berat, dan Faktor Kondisi
Ikan belanak jantan dan betina mengalami matang gonad pertama pada ukuran 120 mm
dan 140 mm. Histology gonad jantan, pada TKG I ditunjukan dengan adanya
spermatogonium, TKG II ditunjukan dengan spermatosit primer yang kemudian berkembang
menjadi spermatosit sekunder pada TKG III, pada TKG IV ditunjukan dengan spermatid dan
spermatozoa, dan pada TKG V yang merupakan TKG terakhir dalam perkembangan gonad
jantan didominasi oleh spermatosit tetapi sudah muncul spermatogonium. Perkembangan
gonad ikan betina, pada TKG I gonad didominasi oleh oogonium kemudian diiringi dengan
perkembangan oosit pada TKG II. Pada ukuran sel telur terus berkembang membentuk ootid,
kemudian ootid berkembang membentuk ovum (TKG IV), pada TKG V gonad didominasi
oleh oosit dan ootid.
Ikan belanak yang telah matang gonad memiliki nilai presentase IKG jantan (1,31%
dan 1,17%) maupun betina (12,79% dan 9,69%). Fekunditas ikan belanak dari TKG II dan IV
berkisar 27.117 323.200 butir. Ikan belanak memiliki panjang rata 190 230 mm dengan
berat kurang dari 0,2 kg (200 g), ukuran tersebut dapat dicapai dengan waktu 3 bulan.
Menurut Silva dan de Silva (1981) faktor kondisi ikan belanak di Perairan Negombo,
Srilangka mencapai nilai maksimum 1,2 pada jantan dan 1,14 untuk betina.

Ikan Siap Pijah

Ikan belanak yang mulai siap di pijah rata-rata mempunyai ukuran 227 mm atau sekitar
27 cm dan mempunyai bobot sekitar kurang dari 50 gram

Anda mungkin juga menyukai