Oleh :
Hilda (226010201001)
Wulan Dara Sari Arhas (226010201002)
Dosen Pengampu :
PENDAHULUAN
menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, laut
adalah system perairan Samudra berair asin yang saling terhubung di bumi
Samudra utama, seluruh badan air asin yang saling berhubungan menutupi
populasi dan habitat makhluk hidup lainnya yang hidup di lautan yang
terumbu karang, hutan kelp, padang lamun, kolam pasang surut, dasar laut
1
zooplankton, fungi dan bakteri, alga, dan tumbuhan unik lainnya, beserta
dengan mata telanjang pun akan sulit mendapati berbagai macam spesies
ikan yang berada di dalam laut, salah satu spesies ikan tersebut adalah ikah
hiu.
tulang rawan yang lengkap dan tubuh yang ramping. Hiu mencakup
spesies yang mempunyai ukuran sebesar telapak tangan, hingga hiu paus
ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter, dan hanya
10 tahun sekali dan menghasilkan anak yang tidak lebih dari 20 ekor. Itu
memburu hiu yang semakin tinggi, akan menjadikan spesies hiu yang
aceh, selain perburuan nya yang tidak dilarang, ikan hiu juga merupakan
ikan mahal dengan daging yang lezat untuk disantap. Hiu merupakan salah
satu pengharapan besar nelayan, jenis ikan hiu yang di tangkap ini
2
yang sedikit dan bisa dikatakan hiu merupakan hewan yang sangat jarang
didapati, maka, harga yang dikenakan tidak bisa terbilang murah, perkilo
daging ikan ini bisa mencapai harga 30.000 sampai dengan 35.000, jika
dibeli per ekor bisa mencapai 3.000.000 sampai 4.000.000. Sehingga tidak
heran jika semakin banyak mendapat ikan hiu, semakin banyak pula laba
kasus tentang perburuan hiu di laut Aceh dikarenakan populasi hiu yang
B. Rumusan Masalah
yang cukup serius mengingat produksi hiu yang lumayan susah dan lama,
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Teori
1. Hiu
sekelompok ikan dengan kerangka tulang rawan yang lengkap 1 dan tubuh
merupakn ikan terbesar yang mampu tumbuh hingga sekitar 12 meter dan
yang berenang di air laut maupun air tawar (jenis ini ditemukan di Danau
1 Budker, Paul (1971). The Life of Sharks. London: Weidenfeld and Nicolson. SBN
297003070.
2 Allen, Thomas B. (1999). The Shark Almanac. New York: The Lyons Press. ISBN 1-
55821-582-4.
4
Hiu telah berada di lautan selama 450 juta tahun dan merupakan
salah satu makhluk yang penting dan menghuni lautan dunia. Mereka
yang lebih rendah pada rantai makanan. Dengan memakan ikan yang sakit
lainnya dan menjaga keragaman spesies yang ada di dalam lautan. Untuk
Hiu terdiri dari kelompok spesies yang sangat banyak dan setiap
dari laut dalam, terumbu karang, zona pelagis hingga lautan Arktik. Saat
ini ada sekitar 500 spesies hiu. Hiu yang paling besar adalah hiu Paus. Hiu
Paus dapat tumbuh hingga lebih dari 18 meter, sementara itu untuk spesies
3. Bahamas Sawshark
4. Basking Shark
3 https://threshershark.id/id/update/fakta-hiu-dan-habitatnya/
4 https://threshershark.id/id/update/fakta-hiu-dan-habitatnya/
5
5. Bigeye Sixgill Shark
7. Blue Shark
8. Bluegrey Carpetshark
6
28. Japanese Sawshark
7
51. Tiger Shark
Indonesia sudah mencapai 117 jenis. Dari berbagai jenis hiu diatas ada
beberapa yang dilindungi namun ada juga yang tidak dilindungi atau bias
sekali terjadi over eksploitasi, sangat sulit bagi populasinya untuk kembali
terumbu karang dan lautan, mereka berada pada tingkat atas dari rantai
bahwa sebagai predator tingkat atas, hiu juga berperan sebagai penjaga
lingkungan laut mereka. Namun demikian, dari 117 jenis hiu yang terdapat
hiu paus (Rhyncodon typus). Empat jenis hiu lainnya, yaitu hiu koboy
5.https://gerava.com/2021/10/25/53-jenis-dan-nama-ikan-hiu-di-dunia-dengan-gambar-a-
sampai-z/
8
melalui Permen KP No. 5 Tahun 2018. Sedangkan ada 8 jenis hiu yang
2. Lingkungan
mencari, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait
kompleks dan riil.6 Lingkungan hidup menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-
Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang yang terdiri dari benda, daya,
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal
manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan rill. Komponen
lingkungan terdiri dari faktor abiotic (tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan
9
atas lingkungan alam dan lingkungan buatan, sedangkan lingkungan alam
a. Pengelolaan Lingkungan
7 Yosef Anata Christie, La Sina dan Rika Erawaty, Dampak Kerusakan Lingkungan
Akibat Aktivitas Pembangunan Perumahan (Studi Kasus di Perumahan Palaran City oleh PT
Kusuma Hady Property), Jurnal Beraja Niti, ISSN 2337-4608, Vol 2 No 11, 2013, hlm. 6
8 Syahrul Machmud, Hukum Lingkungan, Edisi Revisi, Cetakan III, Citra
Bhakti,Bandung. 2012, hlm 15.
10
keadaan, situasi yang ada di sekeliling makhluk hidup dan berpengaruh
yang bersangkutan.
b. Ilmu Ekonomi
dan penagihan.
11
mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk
keinginan mereka.
keinginan mereka.
Laut yang kaya akan banyaknya biota air dan habitat yang
kalau rantai makanan manusia banyak yang terdapat dari laut itu
zaman itu ditemukan fosil nya di sekitaran pesisir pantai, hal ini
12
banyak tersedia tidaklah terlalu banyak dari daratan, tetapi dari lautan.
yang dapat diambil adalah pengolahan garam, garam yang berasal dari
dapat menjadi nilai jual yang tinggi ketika di jadikan bumbu dapur dan
alat kosmetika. Contoh ini menjadi salah satu rujukan mengapa laut
pencaharian seseorang.
muncul dari pengelolaan lingkungan ini juga akan tinggi, terlebih lagi
dengan biota air yang nilai jual nya cukup fantastis, jika tidak
13
ekosistem laut tidak akan sama lagi dan banyak biota air yang akan
14
BAB III
HASIL
A. Peburuan Hiu
konservasi satwa saat ini. Masalah perburuan hiu dinilai kompleks, karena
pembeli yang mau menerima sirip-sirip ini, maka pasar akan selalu
terbuka, dan perburuan masih akan terus terjadi, bahkan terbukanya pasar
untuk menerima daging hiu pun menjadi suatu hal yang sangat apik tanpa
hiu sudah dimulai sejak era 1970-an, dan Indonesia adalah penyuplai
sekitar 14% dari kebutuhan sirip hiu dunia antara tahun 1998 hingga 2002.
Terkait dengan meningkatnya pasar bagi sirip hiu untuk dikonsumsi, maka
ikan hiu di Indonesia meningkat dari hanya sekitar 1000 Metrik ton di
tahun 1950, menjadi 117.600 metrik ton di tahun 2003 dengan nilai ekspor
15
mencapai 6000 Dollar AS di tahun 1975 dan membengkak hingga lebih
dari10 juta dollar di tahun 1991. Sebagian besar sirip hiu ini dikonsumsi
oleh para penikmat kuliner kelas hotel bintang lima dan sebagian restoran
Ada beberapa jenis hiu yang awalnya perburuan nya tidak dilarang,
namun hanya 1 spesies hiu yang tidak boleh dikonsumsi, yaitu hiu paus,
namun mengingat kini populasi hiu yang semakin langka dan mulai susah
untuk penangkapan secara ilegal terhadap hiu, namun, belum ada upaya
WWF (World Wide Fund for Nature) saat ini. WWF berinisiatif
restoran yang menyediakan menu sirip hiu dan juga ke toko-toko ikan
16
mempromosikan menu sirip hiu yang dikenal sangat mahal ini. Menurut
mengenai fakta tentang hiu. Bahkan, banyak yang beranggapan bila punah,
simpel adalah hiu memakan ikan-ikan kecil yang sakit, karena yang
sedang sakit pasti tidak gesit sehingga mudah ditangkap. Bila hiu punah,
Apabila hiu punah maka tidak akan ada kontrol bagi pertumbuhan-
jumlahnya yang sudah sedikit, banyak nelayan yang menangkap bayi hiu
bagi nelayan. Sirip hiu mempunyai dampak ekonomi yang tinggi bagi
nelayan karena dapat dijual dengan harga yang cukup tinggi, bahkan
17
terhadap ekonomi sangat berpengaruh, apalagi terhadap nelayan yang
Suasa
na transaksi jual beli ikan hiu harimau atau hiu tiger (Galeocerdo cuvier)
di terminal Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Desa Lampulo,
Banda Aceh, Aceh, Rabu (26/8/2020) {data terakhir}. Hiu harimau
menurut Kementerian Perikanan dan Kelautan tidak termasuk dalam
daftar jenis hiu yang dilindungi. Hiu harimau tersebut tersebut
diperdagangkan untuk pasar lokal dengan harga Rp2 juta hingga Rp3 juta
per ekor.
menjadi topik yang selalu menarik untuk dibahas. Praktek shark finning
hewan, karena pada sebagian nelayan hanya mengambil bagian sirip hiu
biasanya praktek shark finning ini berlaku bagi daging hiu yang tidak bisa
18
penderitaan selayaknya manusia. Kampanye STOP SHARK FINNING
lingkungan. Negara-negara Uni Eropa saat ini telah melarang penuh segala
tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hiu Koboi dan Hiu Martil dari
wilayah negara RI keluar wilayah negara RI. Kedua jenis hiu ini telah
Selain kedua jenis hiu diatas, ada Hiu Tikus yang masuk dalam Apendiks
Tangkap di WPP NRI wajib dilepas dan dilaporkan jika mati. Hiu yang
Tahun 2018 mengenai peraerannya yang harus disertai dengan SIPJI dan
SAJI DN. Nilai ekonomi yang “seksi” dan permintaan pasar yang
19
membludak menjadi daya pemikat utama praktek shark finning. Kedua hal
6,39% merupakan hiu yang dimanfaatkan secara utuh sedangkan hiu tanpa
sirip atau yang mengalami shark finning adalah 93,61%. Sementara itu
442.360,14 Kg dengan rincian tetapi pada tahun ini aktivitas shark finning
dengan rincian pemanfaatan hiu secara utuh sebesar 41,21% dan hiu tanpa
sirip sebanyak 58,79%. Satu kilogram sirip hiu dapat dijual dengan harga
storage sedangkan sirip dapat diolah diatas kapal dengan cara dikeringkan.
Tetapi, di beberapa daerah terkhusus nya Aceh sendiri, daging hiu sudah
20
pengusaha yang memanfaatkan hiu sebagai komoditas penjualan utama
barat Sumatra ini. Pemerintah Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan
21
(jenis hiu dan pari yang dilindungi dan tidak dilindungi)
Perikanan melarang keras perburuan ikan hiu dan ragam jenis mamalia
22
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, dan Undang-
penangkap ikan dan atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu
dan didenda paling banyak Rp 2 miliar. Ikan hiu yang dilindungi undang-
23
perkiraan stok,fishing ground dan jumlah armada hiu. Bisa jadi
sehingga dapat ditentukan aturan main dalam perburuan hiu agar dapat
dapat diprediksikan bahwa telah terjadi over fishing pada sektor ini.
Kuota penangkapan dan ukuran minimal untuk hiu yang ditangkap sangat
seluruh produk dapat termanfaatkan. Hiu utuh yang tertangkap juga dapat
untuk diburu, hiu juga dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik ekowisata
bahwa hiu dan pari memiliki nilai ekonomis tinggi untuk pariwisata.
2011). Jika potensi ini dapat didorong dan dimanfaatkan dengan baik
24
maka dapat menciptakan keseimbangan ekonomi dan ekologi pada
perdagangan sirip hiu tidak akan pernah berhenti. Indonesia negara yang
pengelolaan hiu dan pari. Seperti perlindungan secara penuh untuk hiu
paus dan pari gergaji (masuk dalam PP Nomor 7/1999), diperkuat aturan
mengeluarkan larangan ekspor untuk hiu martil dan hiu koboi (Permen
laut, mendaratkan dan mencatat hiu tikus yang tertangkap dalam keadaan
25
Pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya di
tangkapan di tingkat lapangan. Hal ini menyangkut berapa total jumlah hiu
Hal ini diperburuk dengan praktik shark finning yang masih dilakukan
nelayan. Praktik ini adalah memotong hiu, hanya mengambil siripnya saja,
dan bagian tubuh lainnya (95%) dibuang kembali ke laut. Praktik ini
26
(traceability) dan menyusun strategi pengelolaan perikanan hiu dan pari
spesies yang masuk dalam daftar Appendix II CITES. Data ini dapat
berperan sebagai negara produsen hiu terbesar di dunia tetapi juga menjadi
mengenai data dan informasi untuk bisa dijadikan blue print dalam
27
G. Sosialisai dan Kampanye
hingga ke restoran, saat ini hewan laut tersebut seakan langka ditemukan.
dilaut ini menjadi satu rangkaian ekosistem penting kehidupan bawah laut.
ada musim panen ikan. Namun, jarang munculnya dua spesies tersebut
28
BAB IV
A. Kesimpulan
yang belum mengerti tentang perburuan hiu yang dilindungi dan tidak
dilindungi dan juga jumlah tangkapan yang harus dibatasi. Perburuan hiu
menjaga ekosistem lautan agar seimbang dan berharap spesies hiu ini tidak
membantu hal ini. Karena, kelalaian dari penanggung jawab kelautan dan
perikanan ini akan berdampak besar bila data yang diperoleh tidak sesuai
dan tidak adanya pengawasan dalam penangkapan hiu ini. Larangan saja
tidak akan membuat nelayan yang haus akan ekonomi berhenti memburu
hiu, oleh karena itu, perburuan hiu ini harus ditegaskan pelarangan
pada pasar terbuka, restoran dan tempat lainnya yang masih menerima.
29
B. Saran
hiu ini akan menyebabkan hiu tidak dapat berkembang biak lagi atau
teratur akan menjadi salah satu upaya terbesar dan langkah awal untuk
30