DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
Ikan cucut, atau lebih dikenal sebagai jeruan, merupakan salah satu varietas ikan
air tawar yang menyimpan misteri dan keunikan tersendiri dalam lingkup biologi
perikanan. Keberadaannya tidak hanya menjadi subjek menarik untuk penelitian ilmiah,
tetapi juga mencerminkan dinamika ekosistem perairan tempat mereka hidup. Melalui
makalah ini, penulis bermaksud untuk menjelajahi dunia yang tersembunyi di dalam
tubuh ikan cucut, dengan fokus khusus pada bagian vital yang seringkali diabaikan, yaitu
jeroan. Jeroan ikan cucut mencakup serangkaian organ internal yang menjalankan fungsi-
fungsi kritis dalam kehidupan sehari-hari ikan tersebut. Mulai dari hati sebagai pusat
pemrosesan zat-zat kimia dalam tubuh, hingga ginjal yang bertanggung jawab atas
penyaringan limbah, setiap organ memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
fisiologis dan memastikan kelangsungan hidup ikan. Pemahaman mendalam tentang
struktur dan fungsi organ-organ ini tidak hanya penting dalam konteks perikanan, tetapi
juga memberikan wawasan yang berharga terkait dengan kesehatan ekosistem perairan
secara keseluruhan.Makalah ini tidak hanya mencakup aspek ilmiah, tetapi juga
menyoroti pentingnya pelestarian ikan cucut sebagai bagian integral dari ekosistem
perairan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang jeroan ikan cucut, diharapkan
pembaca dapat lebih mendukung upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya
perikanan secara berkelanjutan. Terakhir, penulis ingin menyampaikan apresiasi kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan inspirasi dalam penyusunan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya kita untuk
menjaga keberagaman hayati dan kelestarian ekosistem perairan.
DAFTAR ISI
COVER ……………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
1.1 Latat Belakang ………………………………………………………………………..
1.2 Landasan Teori .………………………………………………………………………
1.2.1 Taksonomi Ikan Cucut ……………………………………………………………...
1.2.2 Morfologi, Habitat dan Sebaran Ikan Cucut ………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………….
BAB III KESIMPULAN …………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan cucut atau milk shark memiliki nama latin Rhizoprionodon acutus. Ikan ini
memiliki taksonomi atau pengelompokan jenis sebagai berikut.
Phylum: Chordata
Sub Fillum: Vertebrata
Kelas: Chondrichthyes
Sub Kelas: Elasmobranchii
Sub Ordo: Euselachii
Ordo: Carcharhiniformes
Famili: Carcharhinidae
Genus: Rhizoprionodon
Spesies: Rhizoprionodon acutus
Ikan cucut merupakan kelompok ikan air tawar yang memiliki ciri khas tubuh
pipih dan lebar. Beragam spesies ikan cucut tersebar di berbagai habitat, mulai dari
sungai, danau, hingga rawa-rawa. Ciri fisiknya yang unik, seperti bentuk tubuhnya
yang pipih, membuat ikan ini mudah diidentifikasi. Selain itu, ikan cucut memiliki
organ pernapasan tambahan yang disebut labirin, memungkinkan mereka untuk
mendapatkan oksigen langsung dari udara. Keunikan ini memberikan adaptasi yang
signifikan terhadap lingkungan air yang kurang teroksigen. Ikan cucut biasanya
bersifat nokturnal, aktif pada malam hari, dan memiliki pola makan yang bervariasi,
mencakup berbagai jenis mangsa seperti serangga, cacing, dan ikan kecil. Sistem
reproduksi ikan cucut juga bervariasi antar spesies. Beberapa spesies ikan cucut
melibatkan proses pemijahan dengan pejantan dan betina, sementara spesies lain dapat
melakukan pemijahan sendiri atau dikenal sebagai hermaprodit. Ikan cucut memiliki
nilai ekonomi yang signifikan dalam dunia perikanan. Dagingnya yang lezat dan kaya
protein menjadikannya sebagai bahan pangan yang diminati oleh masyarakat di
berbagai belahan dunia. Selain itu, ikan cucut juga populer dalam budidaya perikanan,
terutama karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
Pemanfaatan ikan cucut tidak hanya terbatas pada dagingnya yang dapat diolah
menjadi produk konsumsi manusia, tetapi juga melibatkan potensi jeroannya dalam
industri pakan ikan. Jeroan ikan cucut memiliki kandungan nutrisi yang berharga dan
dapat diolah menjadi pakan yang berkualitas tinggi untuk ikan budidaya. Beberapa
potensi jeroan ikan cucut untuk diolah menjadi pakan ikan melibatkan organ-organ
seperti hati, usus, dan sisik. Jeroan ikan cucut, seperti hati, limpa, dan ginjal, memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein. Menurut penelitian, kandungan
protein jeroan ikan cucut dapat mencapai 20%, bahkan lebih tinggi dari kandungan
protein daging ikan cucut sendiri. Selain protein, jeroan ikan cucut juga mengandung
lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Potensi jeroan ikan cucut untuk diolah
menjadi pakan ikan cukup besar. Jeroan ikan cucut dapat digunakan sebagai sumber
protein alternatif untuk pakan ikan budidaya. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan
pada bahan baku pakan ikan yang berasal dari tumbuhan, seperti kedelai dan jagung.
Selain itu, jeroan ikan cucut juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pakan
ikan. Hal ini karena jeroan ikan cucut mengandung asam amino esensial yang
dibutuhkan oleh ikan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Perlu diketahui bahwa Jeroan adalah bagian-bagian dalam tubuh hewan yang
sudah dijagal. Biasanya yang disebut jeroan adalah semua bagian kecuali otot dan
tulang. Jeroan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein. Menurut
penelitian, kandungan protein jeroan dapat mencapai 20%, bahkan lebih tinggi dari
kandungan protein daging. Selain protein, jeroan juga mengandung lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin. Jeroan dapat diolah menjadi berbagai macam
makanan, seperti sate, rendang, gulai, dan sup. Jeroan juga dapat diolah menjadi pakan
hewan, seperti pakan ternak dan pakan ikan. Berikut adalah beberapa jenis jeroan yang
umum dikonsumsi manusia yaitu Hati, Limpa, Ginjal, Paru-paru, Usus, Otak, Jantung
dan juga Usus buntu.
Jeroan juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, antara lain:
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menjaga kesehatan jantung
Menjaga kesehatan mata
Menjaga kesehatan tulang
Menjaga kesehatan kulit
Jeroan merupakan sumber nutrisi yang baik bagi tubuh. Namun, konsumsi
jeroan harus dilakukan dengan bijak agar tidak membahayakan kesehatan. Jeroan ikan
merupakan limbah ikan yang biasanya dibuang begitu saja. Namun, jeroan ikan
memiliki potensi untuk diolah menjadi pakan ikan. Jeroan ikan mengandung protein
yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari kandungan protein daging ikan. Selain protein,
jeroan ikan juga mengandung lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin. Berikut adalah
beberapa cara untuk mengolah jeroan ikan menjadi pakan ikan yang perlu diketahui :
Pengeringan
Jeroan ikan dapat dikeringkan dengan cara dijemur atau dioven. Pengeringan dapat
dilakukan untuk memperpanjang daya simpan jeroan ikan.
Fermentasi
Jeroan ikan dapat difermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Fermentasi dapat
meningkatkan kualitas nilai gizi jeroan ikan, serta membuatnya lebih mudah dicerna
oleh ikan.
Pembuatan tepung
Jeroan ikan dapat dihaluskan menjadi tepung. Tepung jeroan ikan dapat digunakan
sebagai bahan baku pakan ikan.
Ada juga proses pengolahan jeroan ikan menjadi pakan ikan anatar lain
Proses pengolahan jeroan ikan menjadi pakan ikan secara umum dapat dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
1. Jeroan ikan yang akan diolah harus dipilih dengan cermat. Jeroan ikan yang dipilih
harus segar dan berkualitas baik.
2. Jeroan ikan harus dicuci bersih untuk menghilangkan kotoran dan sisa darah.
3. Jeroan ikan harus dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan.
4. Jeroan ikan dapat dikeringkan dengan cara dijemur atau dioven. Pengeringan dapat
dilakukan hingga kadar air jeroan ikan mencapai 10% - 12%.
Namun, jeroan juga mengandung kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu,
konsumsi jeroan harus dibatasi, terutama bagi orang yang memiliki penyakit jantung
atau kolesterol tinggi. Berikut adalah beberapa tips untuk mengonsumsi jeroan yang
aman:
Pilih jeroan yang segar dan berkualitas.
Cuci jeroan dengan bersih sebelum diolah.
Masak jeroan hingga matang sempurna.
Jangan mengonsumsi jeroan terlalu sering.
2.1 Pembahasan dari Jurnal Menentukan Dosis Silase Jeroan Ikan Hiu
(Rhizoprionodon Sp.) Dalam Formula Pakan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gariepinus)
Ikan cucut yang memiliki nama latin Rhizoprionodon acutus merupakan ikan
sejenis hiu yang memiliki tulang pipih dan bertulang rawan. Penyebaran ikan ini berada
di hampir seluruh perairan Indonesia dengan penangkapan ikan cucut dasar yang belum
dilakukan dengan skala besar, yakni menggunakan pancing (handline), rawai (long line),
jaring insang (gill net), pukat (trawl) dan pancing tonda . Ikan cucut, merupakan salah
satu jenis ikan air tawar yang menarik perhatian para peneliti dan pengamat alam. Ciri
khas ikan ini terletak pada bentuk tubuhnya yang pipih dan lebar, memberikan adaptasi
yang unik untuk hidup di lingkungan air tawar seperti sungai, danau, rawa-rawa, dan
saluran irigasi. Meskipun beberapa spesies ikan cucut dapat ditemukan di perairan payau
atau bahkan sedikit asin, mayoritas jenis ini terkait erat dengan ekosistem air tawar. Salah
satu ciri fisik yang membedakan ikan cucut adalah adanya organ pernapasan tambahan
yang disebut labirin. Organ ini memungkinkan ikan cucut untuk mengambil oksigen
langsung dari udara, sehingga ikan ini mampu hidup di perairan yang kurang teroksigen
atau bahkan di air yang dangkal. Kehadiran labirin membuat ikan cucut lebih adaptif
terhadap variasi lingkungan dibandingkan dengan beberapa jenis ikan air tawar lainnya.
Perlu diketahui bahwa Jeroan adalah bagian-bagian dalam tubuh hewan yang
sudah dijagal. Biasanya yang disebut jeroan adalah semua bagian kecuali otot dan tulang.
Jeroan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein. Menurut penelitian,
kandungan protein jeroan dapat mencapai 20%, bahkan lebih tinggi dari kandungan
protein daging. Selain protein, jeroan juga mengandung lemak, karbohidrat, mineral, dan
vitamin. Jeroan dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, seperti sate, rendang,
gulai, dan sup. Jeroan juga dapat diolah menjadi pakan hewan, seperti pakan ternak dan
pakan ikan. Berikut adalah beberapa jenis jeroan yang umum dikonsumsi manusia yaitu
Hati, Limpa, Ginjal, Paru-paru, Usus, Otak, Jantung dan juga Usus buntu.
Pembuatan pakan dari jeroan ikan Cucut atau ikan hiu ,Pakan uji yang digunakan
adalah pakan yang dibuat dan dibentuk menjadi pelet dengan kandungan protein 32%,
hasil formulasi yang tersusun dari silase jeroan ikan hiu (Rhizoprionodon sp.), tepung
ikan, tepung kedelai, dedak padi, tepung tapioka, minyak ikan, vitamin dan mineral mix
serta CMC. Jeroan ikan hiu (Rhizoprionodon sp.) yang difermentasi menjadi silase
berasal dari limbah pengolahan fillet ikan hiu Abah sholeh Gedangan Sidoarjo. Dalam
pembuatan silase jeroan ikan hiu dilakukan penambahan molasses 20% (b/b) dan 5%
(v/b) 1 x 108 Lactobaci
DAFTAR REFERENSI
MENENTUKAN DOSIS SILASE JEROAN IKAN HIU (Rhizoprionodon Sp.) DALAM FORMULA
PAKAN IKAN LELE DUMBO (Clarias Gariepinus) DETERMINING DOSAGE OF SILAGE OFFAL
SHARK (Rhizoprionodon Sp.) IN FISH FEED FORMULATION DUMBO CATFISH (Clarias
Gariepinus) Ramli Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Akademi Perikanan Ibrahimy,
Situbondo
Artikel Manfaat Ikan Cucut untuk Manusia by Admin bkbp
Artikel Mengenal Ikan Cucut, Ikan Sejenis Hiu yang Kaya Akan Manfaat by Zihan Berliana Ram
Ghani
Jurnal Ikan Cucut by Deeytha Septrianti
https://rimbakita.com/ikan-cucut/
https://www.neliti.com/publications/152139/analisa-sebaran-spasial-ikan-cucut-ordo-rajiformes-
berdasarkan-variasi-kedalaman
https://jabar.tribunnews.com/2015/10/13/sudah-tahu-manfaat-besar-ikan-cucut-untuk-kesehatan-
manusia-intip-yuk
https://mediapenyuluhanperikananpati.blogspot.com/2017/12/mengenal-ikan-cucut-
rhizoprionodon.html
llus casei.