Anda di halaman 1dari 18

ORGANISASI SEL : IKAN PELAGIS KECIL

MAKALAH BIOKIMIA

Oleh : Kelompok 6 / Perikanan B


M Reza Gumanthi

NPM.230110150087

Nurmuklis Rubiansyah

NPM.230110150090

Kristin Debora

NPM.230110150091

Amsal Loudikia Tarigan

NPM.230110150132

Tanti Rinjani

NPM.230110150143

Adan Prabhasworo Lana

NPM. 230110150145

Donny Samudra

NPM.230110150152

Rintan Octaviana Julia

NPM.230110150153

Fauzi Martin Niki Fadila

NPM.230110150155

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Biokimia berjudul yang telah
ditugaskan kepada kami untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia.
Semoga makalah ini dapat memberikan sebuah manfaat bagi pembaca,dan
makalah yang kami buat ini dapat membuat kita mengetahui lebih banyak
pengetahuan dan wawasan. Kami sadari makalah yang kami buat belum sempurna
adanya. Oleh karena itu, saran dan pendapat untuk memperbaiki kesalahan dan
kekurangan sangatlah dihargai. Terima Kasih.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
BAB

Halaman

KATA PENGANTAR...............................................................................
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................
1.2 Tujuan...........................................................................................
1.3 Manfaat.........................................................................................

i
1
1
1

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Biokimia..................................................................... 2
2.2 Pengertian Ikan Pelagis................................................................ 2
2.3 Habitat Ikan Pelagis..................................................................... 3
2.4 Anatomi Ikan Pelagis................................................................... 3
2.5 Macam-macam Ikan Pelagis........................................................ 4
2.6 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kembung................................... 5
2.7 Sel pada Ikan Kembung Ikan Kembung...................................... 7
2.8 Penyebaran Ikan Kembung.......................................................... 9
2.9 Kandungan Ikan Kembung......................................................... 10
2.10 Manfaat Ikan Kembung............................................................. 11
III KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul
dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Dalam
kajian Biokimia Perairan dipelajari mengenai karakteristik sel pada makhluk
hidup mencakup struktur dan fungsi komponen selular, seperti protein,
karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Terdapat dua jenis sel
pada makhluk hidup, sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik
menempatkan senyawa genetic di dalam suatu badan inti atau badan seurpa inti
yang tidak dikelilingi oleh membran. Sementara sel eukariotik memiliki inti sel
yang amat kompleks dan dikelilingi oleh selubung inti yang terdiri dari dua
membran. Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai karakteristik sel hewan
khususnya pada jenis ikan pelagis kecil, yaitu ikan kembung.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.2.1 Untuk mengetahui tentang struktur sel hewan
1.2.2 Untuk mengetahui kandungan pada ikan pelagis kecil, khususnya ikan
kembung
1.2.3 Untuk mengetahui manfaat ikan kembung bagi manusia dan
lingkungan
1.3. Manfaat
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat :
1.3.1 Mengetahui perbedaan struktur sel hewan
1.3.2 Mengetahui perbedaan jenis ikan pelagis besar dengan ikan pelagis
kecil
1.3.3 Mengetahui manfaat dari ikan kembung

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biokimia
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul
dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup.
Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak
hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia
juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks. Biokimia juga sebagai ilmu yang mempelajari struktur
dan fungsi komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Saat ini, biokimia metabolisme sel
telah banyak dipelajari. Bidang lain dalam biokimia di antaranya sandi genetik
(DNA, RNA), sintesis protein, angkutan membran sel, dan transduksi sinyal.
Biokimiawan mempelajari molekul dan reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang
berlangsung dalam semua organisme. Terkhususkan pada makalah ini untuk
membahas proses biokimia yang terjadi pada organisme perairan, yaitu pada ikan
pelagis kecil.
2.2 Pengertian Ikan Pelagis
Organisme air terfokus pada ikan memiliki jenis-jenis berdasarkan tempat
hidupnya dikenal dalam tiga golongan, yaitu : ikan air laut, ikan air darat dan ikan
migrasi. Ikan laut merupakan ikan yang hidup dan berkembang biak di air asin.
Jenis ikan air laut dibagi atas 2 kelompok, yaitu : Ikan Pelagis dan Ikan Demersal.
Ikan pelagis (pelagic fish) adalah ikan yang hidup di permukaan laut sampai
kolom perairan laut. Ikan pelagis biasanya membentuk gerombolan (schooling)
dan melakukan migrasi/ruaya sesuai dengan daerah migrasinya. Bentuk dari ikan
pelagis umumnya bagian punggungnya berwarna kehitam-hitaman, atau kebiruan
bagian tengah keperakan dan bagian bawah atau perut keputih-putihan. Perbedaan
yang lain adalah ikan yang hidup didalam lumpur, diantara batu-batuan dan

tumbuhan air akan mempunyai bentuk tubuh yang memanjang seperti ular.
Sedangkan ikan perenang cepat seperti tenggiri, tongkol, dan tuna mempunyai
bentuk tubuh stream line. Bentuk tubuh dan warna serta cara bergeraknya untuk
menangkap mangsa saat makan atau menghindarkan diri dari pemangsa
(Lagler,1997). Kelompok ikan pelagis pada umumnya dibedakan menjadi dua
jenis yaitu : ikan pelagis kecil dan ikan pelagis besar.
Ikan pelagis (pelagic fish) disebut juga ikan berminyak adalah ikan yang
memiliki minyak di jaringan tubuh mereka dan dalam rongga perut di sekitar
usus. fillet mereka mengandung hingga 30 persen minyak, meskipun angka ini
bervariasi baik di dalam dan antar spesies. Contohnya termasuk tengiri, marlin,
wahoo, tuna, sarden, salmon, trout, ikan teri, dan barakuda.
2.3 Habitat Ikan Pelagis
Ikan Pelagis dapat ditemukan di seluruh daerah Perairan laut, khususnya
dilaut terbuka. Ikan pelagis besar dapat kita jumpai dekat terumbu karang atau
tubiran dimana arus hangat dekat perairan pantai. Ikan pelagis juga dapat kita
jumpai di laut terbuka dengan suhu yang berubah ubah, bahkan ada juga beberapa
ikan pelagis besar yang hidup di terumbu yang dalam.Ikan pelagis kecil dapat kita
jumpai pada tubiran karang, namun ikan ini umumnya selalu berpindah tempat.
2.4 Anatomi Ikan Pelagis
Anatomi bagian tubuh ikan pelagis sama dengan anatomi ikan lainnya,
secara umumnya memilik usus yang pendek dengan diameter cukup besar dan
berisi membran ulir yang berfungsi membuat makanan berputar-putar sehingga
waktu pencernaanya lama untuk diserap. Ikan pelagis termasuk ke dalam hewan
carnivora,dengan memakan ikan-ikan kecil, crustacea dan beberapa hewan
dasar lainnya. Penjelasan mengenai anatomi ikan diantaranya yaitu :
a. Sistem pencernaan : sistem pencernaan pada ikan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelnjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas
mulu, tekak, kerongkongan, lambung, dan anus.Pada mulut ikan terdiri
dari gigi dan lidah. Gigi-gigi ikan kecil dan runcing, tumbuh pada

rahang atas maupun bawah. Pada dasar mulut ikan terdapat lidah yang
pendek dantak dapat digerakkan. Lidah ikan merupakan lapisan dasar
mulut. Makanan yang masuk ke mulut langsung masuk ke lambung.
b. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.
c. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan,
reproduksi, dsb.
d. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal.
e. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina.

Gambar 1. Anatomi tubuh ikan pelagis kecil (ikan kembung)


Image.2010

2.5 Macam Macam Ikan Pelagis


Ikan Pelagis adalah ikan yang hidupnya di permukaan air hingga kolom air
antara 0-200 meter. Ikan pelagis memiliki kebiasaan hidup membentuk
gerombolan (schooling) dalam melangsungkan hidupnya, baik itu bermigrasi
(ruaya), mencari makan, bahkan memijah. Berdasarkan jenis dan ukurannya ikan
pelagis dibedakan menjadi 2, yaitu ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil.
a. Ikan pelagis kecil :

Selar (Selaroides Leptolepis)

Teri (Stolephorus Commersoni)

Lemuru (Sardinela Longiceps)

Kembung (Restrelinger spp)

Layang (Decafterus Ruselli)

Japuh (Dussumeiria spp)

Sunglir (Elagastis Bipinnulatus)

Tongkol (Auxis Thazard)

Tembang (Sardinella Fimbriata)

Layur (Trichiurus Lepterus)

b. Ikan pelagis besar :

Tuna Mata Besar (Thunnus obesus)

Tuna Sirip Panjang (Thunnus alalunga)

Tuna Sirip Hitam (Thunnus atlanticus)

Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacor)

Ikan Pedang (Xiphias gladius)

Layaran (Isthioporus orientalis)

Marlin (Makaira sp)

Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Tenggiri (Scomberomorus commersoni)

Pada makalah ini, pembahasan terfokuskan pada kelompok ikan pelagis


kecil dan kami mengambil contoh ikan kembung.
2.6 Klasifikasi dan Morfologi Ikan Kembung
a. Klasifikasi Ikan Kembung (Rastrelliger kanagurta)
Klasifikasi Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta) menurut Saanin (1968)
Ikan kembung merupakan jenis ikan air laut. Ikan kembung dapat dibagi menjadi
tiga bagian yaitu kepala, badan, sirip. Ikan kembung memiliki klasifikasi sebagai
berikut:
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii

Ordo : Perciformes
Family : Scombridae
Genus

: Rastrelliger

Gambar 2. Ikan Kembung


Image.2013

Spesies : Rastrelliger kanagurta

b. Ciri-Ciri Morfologi Ikan Kembung


Ciri-ciri tubuh dari ikan kembung adalah bentuk badan seperti torpedo
badan agak langsing panjang kepala lebih tinggi dari tinggi kepala. Seluruh tubuh
tertutup sisik halus dan terdapat corselet di belakang sirip dada. Terdapat selaput
lemak pada kelopak mata. Usus 1,3-3,7 kali panjang badan. Tapisan insang
panjang jelas tampak bila mulut dibuka dengan jumlah sebanyak 30-46 buah, sisik
garis rusuk berjumlah 120-150 buah, sirip punggung kedua berjari-jari keras
berjumlah 10 buah, sirip punggung kedua berjari- jari lemah 11-12 sirip dubur
berjari-jari lemah lemah sebanyak 11-12 buah. Di belakang sirip punggung dan
dubur terdapat 5-6 buah finlet (Rennoad, 2013).
Ikan kembung banyar memiliki warna biru kehijauan di bagian atas dan
bagian bawah berwarna putih kekuningan. Dua baris totol-totol hitam pada
punggung, satu totol hitam dekat sirip dada. Ban warna gelap memanjang di atas
garis rusuk, dua ban warna keemasan di bawah garis rusuk. Sirip punggung abuabu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan. Sirip-sirip lain bening
kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum 35 cm dengan panjang ratarata 20-25 cm (Saanin, 1984).
Ikan kembung ini memiliki warna kebiruan kehijauan dibagian atas dan
bagian bawah berwarna putih kekuningan. Dua garis hitam dibagian punggung,
satu garis hita, dekat sirip dada dan bagian badan berwarna gelap memanjang
diatas garis rusuk. Bagian sirip punggung memiliki warna abu abu kekuningan,
sirip ekor dan dada kekuningan. Ikan ini memiliki panjang maksimum 35 cm
dengan panjang rata rata mencapai 20 25 cm.

1) Caput: bagian kepala, yaitu mulai dari ujung moncong terdepan


sampai dengan ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian kepala
terdapat mulut, rahang atas, rahang bawah, gigi, sungut, hidung, mata,
insang, tutup insang, otak, jantung, dan sebagainya.
2) Truncus: bagian badan, yaitu mulai dari ujung tutup insang bagian
belakang sampai dengan permulaan sirip dubur. Pada bagian badan terdapat
sirip punggung, sirip dada, 1Bonita Anjarsari, Pangan Hewani (Fisiologi
Pasca Mortem dan Teknologi), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 98-99
9 sirip perut, serta organ-organ dalam seperti hati, empedu, lambung, usus,
gonad, gelembung renang, ginjal, limpa, dan sebagainya.
3) Cauda: bagian ekor, yaitu mulai dari permulaan sirip dubur sampai
dengan ujung sirip ekor bagian paling belakang. Pada bagian ekor terdapat
anus, sirip dubur, sirip ekor, dan kadang-kadang juga terdapat scute dan
finlet.

2.7 Sel Pada Ikan Kembung


Ikan kembung termasuk kedalam kingdom Animalia sehingga sel-sel ikan
kembung termasuk eukariotik. Sel-sel eukariotik memiliki batas luar yang dikenal
sebagai membran plasma. Inti dan organel sel terikat oleh membran. Bahan
genetik (DNA) dalam sel-sel hewan ada dalam inti yang terikat oleh membran
ganda. Organel sel memiliki berbagai macam fungsi untuk melakukan seperti
hormon dan produksi enzim untuk menyediakan energi untuk sel.
Fungsi organ dan struktur tubuh dapat lebih mudah dipahami bila organisasi
dasar sel dan fungsi komponen-komponennya diketahui. Sel mengandung dua
bagian utama, inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh membran
inti dan sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membran sel. Substansi
yang menyusun sel secara bersama sama disebut protoplasma. Protoplasma terdiri

atas lima zat dasar yaitu air (70% - 80%) , elektrolit, protein (10% - 20%), lipid
(2% - 3%), dan karbohidrat (1%).

Bagian Dari Sel Ikan Kembung


Sel hewan mengandung inti terikat membran, juga mengandung

membran lainnya yang terikat organel seluler. Organel seluler melaksanakan


fungsi tertentu yang diperlukan untuk fungsi normal dari sel. Sel-sel hewan
tidak memiliki dinding sel, vakuola besar dan plastida. Karena tidak adanya
dinding sel, bentuk dan ukuran sel-sel hewan sebagian besar tidak teratur.
Konstituen dari sel-sel hewan adalah struktur seperti sentriol, silia dan
flagela dan lisosom.

Gambar 3. Sel Hewan (Ikan Kembung)


Image.2012

Bagian dari sel hewan adalah sebagai berikut:

Membran sel membentuk menutupi bagian luar dari sel, dan semipermeabel.

Sitoplasma adalah matriks seperti gel di mana semua organel sel


lainnya tersuspensi dalam sel.

Inti berisi DNA materi herediter dan mengarahkan kegiatan sel.

Sentriol mengatur perakitan mikrotubulus selama pembelahan sel.

Retikulum Endoplasma adalah jaringan membran terdiri dari


retikulum endoplasma kasar dan halus.

Golgi kompleks bertanggung jawab untuk menyimpan, pengemasan


produk seluler.

Lisosom adalah kantung enzim, yang mencerna limbah selular.

Mikrotubulus adalah batang berongga, berfungsi terutama sebagai


dukungan dan bentuk sel.

Mitokondria adalah situs untuk respirasi selular dan produsen energi.

Ribosom terbuat dari RNA dan protein, dan situs untuk sintesis
protein.

Nukleolus adalah struktur dalam inti dan membantu dalam sintesis


ribosom.

Nucleopore adalah lubang kecil pada membran inti, memungkinkan


pergerakan asam nukleat dan protein masuk / keluar dari sel.

2.8 Penyebaran Ikan Kembung


Berdasarkan ruang (tempat) atau berdasarkan waktu berhubungan dengan
erat dengan pencarian makanan dan pemijahan. Zooplankton merupakan salah
satu makanan utama ikan kembung, sehingga penyebaran ikan kembung diduga
mengikuti pergerakan horizontal plankton tersebut (MBoy 2014). Arah arus dapat
menjadi penghalang bagi penyebaran jenis ikan, tetapi untuk jenis ikan lainnya
arah arus menjadi bantuan bagi penyebarannya.
Ikan kembung merupakan ikan pelagis, epipelagis dan neritik serta
menyukai daerah dengan suhu minimum 17oC dan suhu optimum 20oC 30oC
(Wyrtki 1961).Distribusi ikan kembung lelaki secara geografis sangat luas, kecuali
bagian selatan perairan pantai Australia, bagian barat Laut Merah dan bagian
timur Jepang. Ikan kembung lelaki daerah penyebarannya hampir terdapat di
seluruh perairan Indonesia dengan konsentrasi terbesar di Kalimantan Timur
(Tanjung Satai), Kalimantan Selatan (Pegatan), Laut Jawa, Selat Malaka, Sulawesi
Selatan dan Arafuru (DJP 1979). Ikan kembung lelaki merupakan ikan pelagis

yang sering ditemukan dalam bentuk kelompok besar di permukaan. Makanannya


adalah mikroorganisme plankton, terutama crustacea (Fischer dan Whitehead
1974).
Ikan kembung perempuan penyebarannya meliputi Laut Andaman
(Indonesia), Thailand, Philipina, dan bagian Utara Kepulauan Fiji (Fischer dan
Whitehead 1974). Di Indonesia sendiri penyebarannya meliputi perairan pantai
dengan konsentrasi terbesar di Kalimantan, Sumatera Barat, Laut Jawa, Selat
Malaka, Sulawesi Tenggara (Muna-Buton) dan Arafuru (DJP 1979). Ikan
kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) hidup berkelompok dalam jumlah
yang besar pada perairan pantai dengan kedalaman antara 10 - 50 m (Fischer dan
Whitehead 1974).
2.9 Kandungan Ikan Kembung
Lemak pada ikan terdiri dari 95% trigliserida dan asam-asam lemak
penyusunnya berantai lurus. Kandungan lemak daging merah ikan lebih tinggi
dibandingkan dengan daging putih ikan. Lemak ikan mengandung asam lemak
tidak jenuh. Jenis asam lemak tidak jenuh yang paling banyak terdapat yaitu
linoleat, linolenat dan arachidonat. Ketiga asam lemak tidak jenuh merupakan
asam lemak essensial. Omega-3 yang diyakini dapat mencegah penyakit jantung
koroner, pada dasarnya berasal dari sintesis asam lemak linolenat dan linoleat
(Junianto, 2003).
Protein ikan menyediakan lebih kurang 2/3 dari kebutuhan protein hewani
yang diperlukan oleh manusia. Kandungan protein ikan relatif besar, yaitu antara
15-25% untuk 100 g daging ikan. Selain itu, protein ikan terdiri dari asam-asam
amino yang hampir semuanya diperlukan oleh tubuh manusia. Protein ikan
banyak mengandung asam amino essensial. Kandungan asam amino dalam daging
ikan sangat bervariasi, tergantung pada jenis ikan. Pada umumnya, kandungan
asam amino dalam daging ikan kaya akan lisin, tetapi kurang dalam kandungan
triptofan (Junianto, 2003).
Jumlah protein yang larut dalam air kira-kira 20-25% dari kandungan
protein ikan. Golongan protein ini banyak mengandung asam amino fenil alanin,
lebih stabil terhadap suhu rendah, maupun proses-proses dehidrasi daripada

10

golongan

protein

lainnya.

Apabila

dalam

keadaan

suhu

pendinginan

konsentrasinya akan tetap stabil sehingga tidak mudah rusak dan protein dalam
tubuh ikan akan tetap tinggi. Protein pada tubuh ikan sangat mudah sekali
mengalami pembusukan serta ikan sangat mudah mengalami denaturasi
(kerusakan) protein yang terjadi karena daging ikan yang mempunyai sedikit
tenunan pengikat (tendon) (Soewedo, 1983).
Ikan kembung juga mengandung sumber zat gizi mineral dan vitamin.
Jumlah mineral pada daging hanya sedikit. Garam-garam mineral yang terdapat
pada daging ikan ini terutama adalah garam fosfat yang merupakan komponen
terikat pada adenosin trifosfat (ATP) yang merupakan senyawa-senyawa yang
berperan dalam proses glikolisis. Selain itu ikan kembung juga dipandang sebagai
sumber kalsium, besi, tembaga dan yodium. Vitamin yang terdapat pada ikan
terbagi menjadi dua bagian yaitu vitamin B kompleks dan vitamin yang larut
dalam lemak seperti vitamin A, D, dan E (Anonimous, 2003).
Tabel 1. Komposisi Ikan Kembung dalam 100g Bahan.S
Komponen

Jumlah

Kalori

103 kal

Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor

22,0g
1,0g
0g
20 mg
200 mg

Besi

1,0 mg

Vitamin A

30 SI

Vitamin B1
0,05Tabel
mg 1:
Gizi Departemen
AirSumber : Direktorat
76,0 g
Kesehatan RI, (1989).

2.10

Manfaat Ikan Kembung

11

Ikan kembung merupakan salah satu jenis ikan pelagis kecil yang populer
di masyarakat karena dikenal memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Ikan
kembung ini kaya akan asam lemak omega 3 yang sangat penting untuk
mempertahankan fungsi normal organ tubuh manusia. Mengonsumsi ikan
kembung memiliki khasiat diantaranya yaitu :
a. Mencegah Penyakit Jantung
Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah resiko penyakit
jantung adalah dengan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung manfaat omega 3. Ikan kembung kaya akan asam lemak
tak jenuh tunggal dan polyunsaturated fatty acid. Oleh karena itu,
mengkonsumsi ikan kembung dapat membantu menurunkan risiko
komplikasi jantung seperti stroke, aterosklerosis, serangan jantung dan
arimia.
b. Menurunkan Risiko Diabetes atau Kencing Manis
Manfaat ikan kembung mengandung lemak sehat yakni asam lemak
tak jenuh tunggal yaitu (MUFA) yang berperan untuk memainkan
pencegahan serta mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
Mengkonsumsi ikan ini secara teratur tidak hanya mengatur kadar gula
darah dalam tubuh, tetapi juga menurunkan lemak visceral, sehingga
menurunkan risiko diabetes.
c. Mengontrol Tekanan Darah
Saat seseorang non-vegetarian menderita hipertensi atau tekanan darah
tinggi, mengkonsumsi ikan kembung setiap hari dapat membantu
menjaga tingkatan tekanan darah agar tetap stabil dan terkendali.
Tingginya kalium yang terkandung dalam ikan ini membantu menjadi
tekanan darah normal. Selain itu juga, mampu menurunkan risiko
komplikasi kesehatan yang berhubungan dengan kondisi kekurangan
kalium dalam tubuh.
d. Mengurangi Gejala Rheumatoid Arthritis

12

Ikan Kembung mengandung senyawa anti-inflamasi yang dapat


membantu dalam menurunkan nyeri sendi, kekauan otot, yang sering
terjadi pada orang yang menderita rheumatoid arthritis.
e. Meningkatkan Fungsi Kognitif
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi
asam lemak omega-3 berada pada risiko yang lebih rendah untuk
terkena depresi. Selain itu juga, ikan kembung dapat meningkatkan
aktivitas obat antidepresan. Ikan kembung kaya akan DHA
(Docosahexanenoic acid) yang dapat menurunkan kemungkinan resiko
penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Selain manfaat ikan untuk kesehatan, perlu diketahui pula terdapat
kerugian bagi manusia karena kandungan histamin pada ikan kembung secara
alami yang bisa menyebabkan keracunan. Keracunan itu tidak hanya disebabkan
oleh kelompok ikan yang secara alami sudah mengandung histamin tetapi juga
bisa disebabkan oleh ikan lain yang kurang segar mutunya. Makin tinggi tingkat
kerusakan ikan, makin banyak histamin yang terbentuk pada ikan. Konsumsi
histamin dalam jumlah rendah (8-10 mg) tidak membahayakan. Gejala keracunan
akan timbul apabila mengkonsumsi 70 sampai 1000 mg histamin. Gejala
keracunan yang tampak adalah muntah-muntah, bibir bengkak, sakit kepala, mual,
muka kemerah-merahan, gatal-gatal, dan badan lemas. Meskipun histamin bisa
membuat keracunan, namun belum ada kejadian keracunan bisa mematikan.
Karena itu perlu upaya makan ikan yang kesegarannya terjamin.

13

Gambar 4. Histamin pada ikan kembung


Image.2011

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Ikan kembung termasuk kedalam kingdom Animalia sehingga sel-sel ikan


kembung termasuk eukariotik. Sel hewan mengandung inti terikat membran, juga
mengandung membran lainnya yang terikat organel seluler. Organel seluler
melaksanakan fungsi tertentu yang diperlukan untuk fungsi normal dari sel. Selsel hewan tidak memiliki dinding sel, vakuola besar dan plastida. Bahan genetik
(DNA) dalam sel-sel hewan ada dalam inti yang terikat oleh membran ganda.

14

DAFTAR ISI
Bonita Anjarsari.2010. Pangan Hewani: Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi.
Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 98-99.
Budi.

2016.
Penjelasan
Sel
Hewan
dan
Keterangannya.
http://www.sridianti.com/sel-hewan-dan-keterangannya.html.Waktu akses:
2 September 2016, 9:50 WIB.

Fujaya, Yushinta. 2008. Fisiologi Ikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, and D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology.
Second edition. John Wiley and Sons, Inc., New York.
Suripto.1994. Diktat Kuliah Struktur Hewan. Bandung : ITB.
Nelson, J.S. 1976. Fishes of the World. New York.
Rahardjo, M.F., dkk. 2011. Iktiology. Bandung: Lubuk Agung.
Affandi, Dr. Ir. Ridwan., dan Dr. Ir. Usman Muhammad Tang, MS. 2002.
Fisiologi Hewan Air. Pekanbaru: Unri Press Eksata.
G.M. Cailliet (eds.). 1979. Readings in Ichthyology . Prentice-Hall of India
Private Limited, New Delhi.
Alamsyah, S. 1974. Ickthiologi Sistematika (IchtyologiI
Peningkatan/Pengembangan Perguruan tinggi: IPB

),

Proyek

http://www.keprifishingclub.com/2014/08/ikan-pelagis-jenis-dan-ciri-cirinya.html
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/jtptunimus-gdl-rochmiatun-5236-2bab2.pdf
http://www.belajarbagus.com/2015/01/pengertian-biokimia.html
http://www.ilmukimia.org/2013/04/biokimia.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25309/5/Chapter%20II.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai