Anda di halaman 1dari 6

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Ikan Kembung


Ikan kembung adalah salah satu jenis ikan laut genus Rastelliger dengan
famili Scombridae. Ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) memiliki
genus yang sama dengan ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Ciri yang
membedakannya adalah adanya satu bintik atau totol hitam dekat sirip dada pada
ikan kembung lelaki. Ikan kembung perempuan memiliki perut yang lebih lebar
dibandingkan ikan kembung lelaki. Ikan kembung perempuan merupakan
kelompok ikan epipelagis dan neritik di daerah pantai dan laut dengan penyebaran
ikan kembung dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyebaran secara vertikal
dan horisontal. Penyebaran secara vertikal dipengaruhi oleh suhu dan gerakan
harian plankton sedangkan penyebaran secara horizontal dipengaruhi oleh arus laut.
Ikan kembung memiliki nama lain tergantung dengan wilayah seperti di wilayah
Ambon dikenal sebagai ikan lema atau tatare, di Makasar dikenal dengan banyar
atau banyara. Penyebaran ikan kembung meliputi Samudra Pasifik, Laut Andaman,
Thailand, Filipina, Papua New Guinea, Pulau Solomon, dan Fiji (Fishbase 2010).
Penyebaran di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi terbesar di Kalimantan,
Sumatra Barat, Laut Jawa, Selat Malaka, Muna-Buton, arafuru, TL Siam
(Direktorat Jendral Perikanan 1979). Ikan kembung masih dalam satu kerabat
dengan ikan tenggiri, tongkol, tuna, madidihang dan makerel yang termasuk
kedalam ikan pelagis memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga menjadi salah satu
komoditas penting bagi para nelayan yang ada di Indonesia yang biasa digunakan
sebagai bahan olahan masakan, dalam bentuk kering ( ikan asin ) maupun dalam
bentuk segar.
2.2 Klasifikasi Ikan Kembung
Klasifikasi ikan kembung (Rastrelliger brachysoma) menurut Bleeker
(1851), sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
7

Ordo : Perciformes
Famili : Scrombidae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger brachysoma

1.3 Morfologi Ikan Kembung


Ikan kembung perempuan memiliki bentuk tubuh pipih (torpedo) dengan
bagian dada lebih besar daripada bagian tubuh yang lain dan ditutupi oleh sisik yang
berukuran kecil dan tidak mudah lepas (ctenoid). Ikan kembung memiki warna
tubuh biru kehijauan di bagian punggung dengan titik gelap atau totol-totol hitam
di atas garis rusuk sedangkan bagian bawah tubuh berwarna putih perak. Sirip
punggung (dorsal) terpisah nyata menjadi dua buah sirip. Mata mempunyai selaput
yang berlemak, gigi yang kecil pada tulang rahang (Burhanudin et al 1984 in Astuti
2007).

Gambar 1. Morfologi Ikan Belanak

1.4 Anatomi Ikan Belanak


7

Gambar 2. Anatomi Ikan Kembung

a. Sistem Otot
Sistem jaringan otot berperan dalam pergerakan renang ikan. Otot ikan
kembung merupakan jenis otot cyclostomin. Otot ikan kembung terdiri dari beberapa
bagian seperti epaksial (bagian atas), hepaksial (bagian bawah), muscular supervisialis,
myomer, myosetum dan septum skeletogeneus horizontal.
b. Sistem Pernafasan
Alat pernafasan pada ikan kembung menggunakan insang. Ikan kembung
memiliki tapis insang, tapis 7 insang pada ikan kembung lelaki lebih besar karena
plankton yang dimakannya memilki ukuran yang lebih besar, sedangkan pada
kembung perempuan (R. brachysoma) memiliki tapis insang yang halus karena
plankton yang dimakannya berukuran kecil (Nontji 2005 in Astuti 2007). Sistem
pernafasan ikan kembung meliputi katup pernafasan, branchia dan opercullum.
Katup pernafasan berpangkal pada sebelah dalam tepi celah mulut baik pada bibir
atas maupun pada bibir bawah. Branchia terdapat pada dataran caudal (posterior)
empat arcus branchialis yang pertama pada satu sisi pharynx di bawah opercullum.
Arcus branchialis yang yang kelima tidak ada insang. Insang terdiri dari dua baris
filamen branchialis. Tiap filamen mempunyai banyak papan melintang yang
tertutup oleh epithel tipis yang mengandung kapiler-kapiler diantara cabang-cabang
arteri aferen dan eferen (Radiopoetra 1988 dan Storer 1979).
7

Ikan memiliki dua macam lamela, yaitu primer dan sekunder. Lamela
primer terdiri dari jaringan kartilago, sistem vaskuler, dan berlapis-lapis epitel. Di
sepanjang dua sisi lamela primer terdapat lamela sekunder yang memiliki dua lapis
sel epitel. Lapisan terluar terdiri dari sel-sel ephitelium dengan mikrovili yang kecil
dan tipis, sedangkan lapisan dalamnya di dukung oleh sel ephitelium di sepanjang
permukaan membran. Ruang interstitial kadangkala terdapat diantara dua lapisan
epithelium. Lamela sekunder di dukung oleh selsel pilar yang dapat mengkerut dan
memisahkan saluran pembuluh (Takashima dan Hibiya 1995).
c. Sistem Pencernaan
Proses pencernaan di lambung dilakukan pada ikan ada yang kimiawi dan
ada pula pencernaan secara mekanik juga dilakukan di lambung. Saluran
pencernaan ikan kembung terdiri dari mulut, rongga mulut, tekak, kerongkongan,
lambung, pilorus, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pancreas
yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya akan bertugas
membantu proses penghancuran makanan. Ikan kembung perempuan memiliki
organ pencernaan tambahan yaitu pyloric caeca. Pyloric caeca berperan untuk
mengatur masuknya makanan dari lambung ke usus. Pyloric caeca juga berperan
dalam pembentukan hormone, namun hormone ini tidak ada hubungannya dengan
sistem pencernaan. Pyloric caeca ini juga sebagai tempat penyerapan makanan
terutama lemak dan sebagai sumber enzim lipase yang memecah lemak menjadi
asam lemak gliserin. Bila ditinjau dari secara umum, sistem pencernaan pada
hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat
muskuler yang dimulai dari bagian mulut sampai anus.
d. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang berfungsi
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen. Kulit
sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan
5%, 10% dari seluruh metaydisme. Ikan kembung memiliki tubuh yang hipotonis
terhadap lingkungan sekitarnya. Itu artinya darah ikan kembung memiliki
konsentrasi air yang lebih tinggi dibandingkan air laut di sekelilingnya. Hal ini akan
menyebabkan tubuh ikan kembung kehilangan air secara osmosis melalui seluruh
7

permukaan tubuhnya, untuk mencegah dehidrasi maka tubuh ikan harus


menurunkan laju filtrasi air ke dalam tubulus ginjal. Sisa metabolisme dibuang
melalui organ-organ pengeluaran seperti ginjal, kantung kemih, dan insang. Ginjal
ada dua buah organ yang berwarna merah gelap yang terletak di bawah tulang
punggung dan melekat dekat dengan rongga tubuh bagian belakang. Kantung kemih
berbentuk datar dan oval dan berada di antara anus dan lubang ekskresi. Dibelakang
kantung kemih terdapat saluran kencing (uretra). Kebanyakan ikan laut seperti ikan
kembung memiliki ginjal yang kecil dengan glomeruli yang juga kecil sehingga
urine yang dihasilkan memiliki jumlah yang sedikit dan memiliki konsentrasi tinggi
atau pekat. Hasil ekskresi yang terbentuk adalah berupa urea serta trimetilamin
oksida.
e. Sistem Reproduksi
Ikan kembung umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior
rongga perut disebelah bawah ginjal. Fischer dan Whitehead (1974) in Zen (2006)
menyatakan bahwa ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) hidup
berkelompok dalam jumlah yang besar pada perairan pantai dengan kedalaman
antara 10-50 meter. Ikan ini melakukan ruaya pemijahan yang bersifat
oceanodromus yaitu ikan menghabiskan siklus hidupnya di daerah pantai dan
memijah di daerah laut lepas (McKeown 1984). Chirastit (1962) menduga bahwa
Ikan kembung perempuan yang sudah matang gonad beruaya dari daerah pantai ke
laut lepas sedangkan ikan juvenil beruaya dari laut lepas ke daerah pantai untuk
membesar. Pemijahan yang terjadi pada ikan kembung yaitu sekumpulan telur
dilepaskan terlebih dahulu, berikutnya sekumpulan telur akan dilepaskan kembali
dengan interval yang pendek. Ikan kembung memiliki sebaran diameter telur yang
luas. Kelompok ukuran diameter telur yang besar merupakan perkembangan dari
kelompok ukuran diameter telur sebelumnya dan mungkin merupakan sekumpulan
telur yang terakhir dilepaskan setelah pemijahan pertama selama musim pemijahan.
Gonad akan bertambah berat sebelum terjadinya pemijahan dalam proses
reproduksi, begitu juga ukuran diameter telur yang ada di dalam ovarium ikan.
Diameter telur adalah garis tengah atau ukuran panjang dari suatu telur yang diukur
dengan mikrometer objektif dan okuler berskala yang sudah ditera (Effendie 1997).
7

Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme ikan tertuju untuk
perkembangan gonad. Berat gonad akan mencapai maksimum ketika ikan memijah
kemudian akan menurun secara cepat dengan 10 berlangsungnya musim pemijahan
hingga selesai. Ovarium ikan yang mengandung telur masak berukuran sama semua
atau seragam menunjukkan waktu pemijahan yang pendek. Sebaliknya, waktu
pemijahan yang panjang dan terus menerus ditandai oleh banyaknya ukuran telur
ikan yang berbeda di dalam ovarium (Hoar in Lumbanbatu 1979).

Anda mungkin juga menyukai