BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Ordo : Perciformes
Famili : Scrombidae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger brachysoma
a. Sistem Otot
Sistem jaringan otot berperan dalam pergerakan renang ikan. Otot ikan
kembung merupakan jenis otot cyclostomin. Otot ikan kembung terdiri dari beberapa
bagian seperti epaksial (bagian atas), hepaksial (bagian bawah), muscular supervisialis,
myomer, myosetum dan septum skeletogeneus horizontal.
b. Sistem Pernafasan
Alat pernafasan pada ikan kembung menggunakan insang. Ikan kembung
memiliki tapis insang, tapis 7 insang pada ikan kembung lelaki lebih besar karena
plankton yang dimakannya memilki ukuran yang lebih besar, sedangkan pada
kembung perempuan (R. brachysoma) memiliki tapis insang yang halus karena
plankton yang dimakannya berukuran kecil (Nontji 2005 in Astuti 2007). Sistem
pernafasan ikan kembung meliputi katup pernafasan, branchia dan opercullum.
Katup pernafasan berpangkal pada sebelah dalam tepi celah mulut baik pada bibir
atas maupun pada bibir bawah. Branchia terdapat pada dataran caudal (posterior)
empat arcus branchialis yang pertama pada satu sisi pharynx di bawah opercullum.
Arcus branchialis yang yang kelima tidak ada insang. Insang terdiri dari dua baris
filamen branchialis. Tiap filamen mempunyai banyak papan melintang yang
tertutup oleh epithel tipis yang mengandung kapiler-kapiler diantara cabang-cabang
arteri aferen dan eferen (Radiopoetra 1988 dan Storer 1979).
7
Ikan memiliki dua macam lamela, yaitu primer dan sekunder. Lamela
primer terdiri dari jaringan kartilago, sistem vaskuler, dan berlapis-lapis epitel. Di
sepanjang dua sisi lamela primer terdapat lamela sekunder yang memiliki dua lapis
sel epitel. Lapisan terluar terdiri dari sel-sel ephitelium dengan mikrovili yang kecil
dan tipis, sedangkan lapisan dalamnya di dukung oleh sel ephitelium di sepanjang
permukaan membran. Ruang interstitial kadangkala terdapat diantara dua lapisan
epithelium. Lamela sekunder di dukung oleh selsel pilar yang dapat mengkerut dan
memisahkan saluran pembuluh (Takashima dan Hibiya 1995).
c. Sistem Pencernaan
Proses pencernaan di lambung dilakukan pada ikan ada yang kimiawi dan
ada pula pencernaan secara mekanik juga dilakukan di lambung. Saluran
pencernaan ikan kembung terdiri dari mulut, rongga mulut, tekak, kerongkongan,
lambung, pilorus, usus, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pancreas
yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya akan bertugas
membantu proses penghancuran makanan. Ikan kembung perempuan memiliki
organ pencernaan tambahan yaitu pyloric caeca. Pyloric caeca berperan untuk
mengatur masuknya makanan dari lambung ke usus. Pyloric caeca juga berperan
dalam pembentukan hormone, namun hormone ini tidak ada hubungannya dengan
sistem pencernaan. Pyloric caeca ini juga sebagai tempat penyerapan makanan
terutama lemak dan sebagai sumber enzim lipase yang memecah lemak menjadi
asam lemak gliserin. Bila ditinjau dari secara umum, sistem pencernaan pada
hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat
muskuler yang dimulai dari bagian mulut sampai anus.
d. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang berfungsi
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen. Kulit
sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan
5%, 10% dari seluruh metaydisme. Ikan kembung memiliki tubuh yang hipotonis
terhadap lingkungan sekitarnya. Itu artinya darah ikan kembung memiliki
konsentrasi air yang lebih tinggi dibandingkan air laut di sekelilingnya. Hal ini akan
menyebabkan tubuh ikan kembung kehilangan air secara osmosis melalui seluruh
7
Sebelum terjadinya pemijahan, sebagian besar hasil metabolisme ikan tertuju untuk
perkembangan gonad. Berat gonad akan mencapai maksimum ketika ikan memijah
kemudian akan menurun secara cepat dengan 10 berlangsungnya musim pemijahan
hingga selesai. Ovarium ikan yang mengandung telur masak berukuran sama semua
atau seragam menunjukkan waktu pemijahan yang pendek. Sebaliknya, waktu
pemijahan yang panjang dan terus menerus ditandai oleh banyaknya ukuran telur
ikan yang berbeda di dalam ovarium (Hoar in Lumbanbatu 1979).