3 Reproduksi
Reproduksi merupakan kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan
sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya (Fujaya, 2004). Kegiatan
reproduksi pada setiap jenis ikan berbeda-beda, tergantung dari kondisi lingkungannya.
Ikan memiliki ukuran dan jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan
habitatnya. Fungsi reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari sistem
reproduksi. Sistem reproduksi terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad,
dimana pada ikan betina disebut ovarium sedang pada jantan disebut testis beserta
salurannya (Hoar dan Randall, 1983).
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi fungsi reproduksi pada
spesies ikan yaitu terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal.
a. Faktor eksternal meliputi curah hujan, suhu, sinar matahari, tumbuhan dan adanya
ikan jantan. Pada umumnya ikan-ikan di perairan alami akan memijah pada awal
musim hujan atau pada akhir musim hujan, karena pada saat itu akan terjadi suatu
perubahan lingkungan atau kondisi perairan yang dapat merangsang ikan-ikan untuk
berpijah (Sutisna 1995).
b. Faktor internal meliputi kondisi tubuh dan adanya hormon reproduksi (Redding dan
Reynaldo 1993). Adapun faktor internal yaitu tersedianya hormon steroid dan
gonadotropin baik dalam bentuk hormone Gonadotropin I (GtH I) dan
Gonadotropin II (GtH II) dalam jumlah yang cukup dalam tubuh untuk memacu
kematangan gonad diikuti ovulasi serta pemijahan. Sebaliknya bilamana salah satu
atau kedua hormon tersebut tidak mencukupi dalam tubuh maka perkembangan
oosit dalam ovarium terganggu bahkan akan berhenti dan mengalami atresia
(Pitcher 1995)
2.3.5 Fekunditas
Menurut nikolsky (1963) fekunditas merupakan jumlah telur yang terdapat dalam
ovari ikan yang dinamakan fekunditas mutlak atau fekunditas total. Fekunditas mutlak
sering dihubungkan dengan berat, karena berat lebih mendekati kondisi ikan daripada
panjangnya, walaupun berat dapat berubah setiap saat, apabila terjadi perubahan
lingkungan dan kondisi fisiologis pada ikan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi fekunditas menurut Nikolsky (1969)
yaitu :
a. Umur
Fekunditas akan bertambah kemudian menurun lagi seiring bertambahnya umur.
Fekunditas relatif maksimum terjadi pada golongan ikan muda sedangkan ikan-ikan
yang sudah tua kadang tidak melakukan pemijahan sehingga fekunditasnya
menurun.
b. Makanan
Fekunditas tinggi cenderung dihasilkan oleh ikan yang pertumbuhannya cepat, lebih
gemuk dan lebih besar. Kenaikan fekunditas disebabkan oleh kematangan gonad
yang lebioh cepat karena individu tumbuh dengan cepat.
c. Ukuran ikan
Ikan yang bentuknya kecil dengan kemantangan gonad lebih awal serta
fekunditasnya tinggi mungkin disebabkan oleh kandungan makanan dan predator
dalam jumlah besar.
d. Kondisi lingkungan
Spesies yang hidup pada kondisi lingkungan yang berbeda-beda fekunditasnya lebih
besar.