18
19
4. Larutan serra digunakan untuk pengawet telur agar posisi inti telur ikan secara
jelas dapat diamati dengan mikroskop.
5. Larutan Asetokarmin digunakan untuk menentukan rasio kelamin.
Menurut Effendie (2002) hubungan panjang dan bobot ikan dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
W = a . Lb
Keterangan :
W = bobot ikan (gram)
L = panjang total (mm)
a = intercept
b = slope
𝑊
𝐾=
𝑎. 𝐿𝑏
Keterangan :
K = kaktor kondisi
W = bobot ikan (gram)
L = panjang total (mm)
a = intercept,
b = slope
X = nisbah kelamin
J = jumlah ikan jantan (ekor)
B = jumlah ikan betina (ekor)
𝐵𝑔
𝐾= 𝑥 100%
𝐵𝑡
Keterangan :
IKG = indeks kematangan gonad (%)
Bg = bobot gonad dalam gram
Bt = bobot tubuh dalam gram
𝐵ℎ𝑡
𝐾= 𝑥 100%
𝐵𝑡
Keterangan :
HSI = Hepato somatic index (%)
Bht = Bobot hati ikan (gram)
Bt = Bobot tubuh (gram)
3.4.6 Fekunditas
𝑉𝑖𝑥𝑂𝑖
𝐾= 𝑥 100%
∑𝑛𝑖=1 Vi× Oi
Keterangan :
Ii = Indeks Bagian Terbesar (Index of Preponderance)
Vi = Persentase volume satu macam makanan
Oi = Persentase frekuensi kejadian satu macam makanan
∑(Vi x Oi) = Jumlah Vi x Oi dari semua jenis makanan
𝑟𝑖 − 𝑝𝑖
𝐸=
𝑟𝑖 + 𝑝𝑖
23
Keterangan :
E = Indeks Ivlev (Index of Electivity)
ri = Jumlah relatif macam-macam organisme yang dimanfaatkan
pi = Jumlah relatif macam-macam organisme dalam perairan
Keterangan :
Tp = Tingkat trofik
Ttp = Tingkat trofik pakan
Ii = Indeks bagian terbesar pakan
panjang bobot. Menurut Blackweel (2000) dan Ritcher (2007), pengukuran panjng
bobot ikan bertujuan untuk mengetahui variasi bobot dan panjang tertentu dari ikan
secara individual atau kelompok-kelompok individu sebagai suatu petunjuk tentang
bobot, kesehatan, produktivitas dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan
gonad. Analisa hubungan panjang-bobot juga dapat mengestimasi faktor kondisi
yang merupakan salah satu hal penting dari pertumbuhan untuk membandingkan
kondisi atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau individu tertentu. Dari
data hasil pertumbuhan yang telah terkumpul, dilakukan uji hipotesis hubungan
panjang bobot.
b = 3 (Isometrik), dimana pertumbuhan panjang dan berat seimbang.
b ≠ 3 (Alometrik) :
b < 3 = alometrik negatif (pertumbuhan berat < panjang)
b > 3 = alometrik positif (pertumbuhan berat > panjang)
2
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖 )2
𝑥 =∑
𝐸𝑖
𝑖=1
Keterangan :
𝑥 2 = nilai chi kuadrat
𝑂𝑖 = frekuensi observasi yaitu jumlah ikan jantan atau betina hasil pengamatan
𝐸𝑖 = frekuensi harapan yaitu jumlah ikan jantan atau betina secara teoritis (1:1 )