Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM HEWAN AKUATIK

SUB LABORATORIUM HIDROBIOLOGI


DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM)


NAMA : Munik Utami

NIM - PRODI : 20/455605/PN/16505 – MSA Nilai

HARI, TANGGAL : Rabu, 17 Maret 2021

ASISTEN : Iga Aswiyanti


Yesi Noviatun ( )

A. ACARA
ANATOMI DAN MORFOLOGI HEWAN AKUATIK
B. TUJUAN
1. Mengenal struktur organ dalam dan sistem organ tubuh pada beberapa jenis ikan baik
secara morfologi maupun secara mikroanatomik
2. Menganalisa dan mengetahui perbedaan struktur organ dan sistem organ pada
beberapa jenis ikan
C. ALAT DAN BAHAN
1. Piring preparat
2. Sectio kit
3. Ikan nila
4. Ikan lele
5. Udang galah
6. Kepiting bakau
7. Ikan gurame
8. Ikan bawal
D. CARA KERJA
1. Ikan ditusuk bagian kepala atau otak supaya mati
2. Sectio ikan menggunakan gunting, dimulai dari anus
3. Dilanjutkan sampai organ dalam terbuka
E. HASIL

Gambar 1. Anatomi Ikan Nila

Gambar 2. Anatomi Ikan Lele


Gambar 3. Anatomi Udang Galah

Gambar 4. Anatomi Kepeting Bakau


Gambar 5. Anatomi Ikan Gurame

Gambar 6. Anatomi Ikan Bawal

F. PEMBAHASAN
Sectio adalah suatu metode pengamatan anatomi bagian dalam makhluk hidup dengan
melakukan proses pembedahan terlebih dahulu. Pengmatan anatomi bagian dalam dilakukan
setelah ikan dibedah. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kepala ikan ditusuk supaya
mati. Sectio ikan menggunakan gunting, dimulai dari anus. Dilanjutkan sampai organ dalam
terbuka. Sectio dilakukan secara hati-hati supaya organ dalam idak mengalami kerusakan
Ikan Nila
Klasifikasi ikan Nila menurut Amri dan Khairuman (2007) yaitu: (Lukman dkk,
2014)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub kelas : Achanthopterygii

Ordo : Perciformes

Famili : Cichlidae

Genus : Oreochromis

Spesies : Oreochromis niloticus

Morfologi ikan nila menurut Amri dan Khairuman (2007) yaitu lebar badan
ikan nila umumnya sepertiga dari panjang badannya. Bentuk tubuhnya memanjang
dan ramping, sisik ikan nila relatif besar, matanya menonjol dan besar dengan tepi
berwarna putih. Ikan nila mempunyai lima buah sirip yang berada di punggung, dada,
perut, anus, dan ekor. Pada sirip dubur (anal fin) memiliki 3 jari-jari keras dan 9-11
jari-jari sirip lemah. Sirip ekornya (caudal fin) memiliki 2 jari-jari lemah mengeras
dan 16-18 jari-jari sirip lemah. Sirip punggung (dorsal fin) memiliki 17 jari-jari sirip
keras dan 13 jari-jari sirip lemah. Sementara sirip dadanya (pectoral fin) memiliki 1
jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Sirip perut (ventral fin) memilki 1 jari-
jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip lemah. Ikan nila memiliki sisik cycloid yang
menutupi seluruh tubuhnya (Lukman dkk, 2014).
Usus merupakan organ yang sering terpapar oleh agen-agen mikroba dan
organ penting dalam hubungannya dengan penyakit. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan
serabut. Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan
saluran empedu meninggalkan hati menuju usus. Dengan pengamatan secara histologi
saluran empedu, pembuluh darah vena dan arteri membentuk segitiga kiernan
(Panigoro dkk, 2007). Limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah
dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk ke rongga limpa
melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) yang berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri.
Insang (gill) berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan
selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian
dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri
dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela).
Ginjal ikan merupakan organ yang terdiri dari cmpuran hemapoetik,
retikuloendotelial, endokrin dan bagian ekskretoris. Ginjal pada ikan terletak di luar
ruang peritorium, menempel di bawah tulang punggung, memenajang dari dekat anus
kea rah depan hingga ujung rongga perut (Laily dkk, 2018)

Ikan Lele
Ikan lele memiliki klasifikasi sebagai berikut (Warseno, 2018):
Kingdom : Animalia
Sub-kingdom : Metazoa
Phyllum : Chordata
Sub-phyllum : Vertebrata
Klas : Pisces
Sub-klas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Familia : Clariidae
Genus : Clarias
Ikan Lele memiliki ciri-ciri yaitu kepala yang panjang, hampir mencapai
seperempat dari panjang tubuhnya dengan bentuk pipih ke bawah. Pada bagian atas
dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat, dimana tulang ini membentuk
ruangan rongga diatas insang (Rusherlistyani, dkk, 2017). Mulut ikan ini bertipe
subterminal dengan gigi-gigi yang tumbuh mengelilingi permukaan bagian depan
mulut. Pada bagian mulut terdapat sungut yang berjumlah 4 pasang sungut. Tubuh
ikan lele berbentuk memanjang dan tidak bersisik. Pada bagian tengah tubuhnya
berbentuk bulat sementara bagian belakang tubuhnya memipih ke
samping(compressed). Sirip ekor berbentuk membulat(rounded) dan tidak menyatu
dengan sirip punggung maupun sirip anal. Sirip punggung dan sirip anal memanjang
sampai ekor. Pada bagian sirip dada, terdapat sepasang duri tajam yang umumnya
disebut patil. Warna ikan lele umumnya berwarna hitam, coklat, adapula yang
berwarna putih tergantung pada spesies ikan lele (Anonim, 2019).
Usus merupakan organ yang sering terpapar oleh agen-agen mikroba dan
organ penting dalam hubungannya dengan penyakit. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan
serabut. Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan
saluran empedu meninggalkan hati menuju usus. Dengan pengamatan secara histologi
saluran empedu, pembuluh darah vena dan arteri membentuk segitiga kiernan
(Panigoro dkk, 2007). Limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah
dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk ke rongga limpa
melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) yang berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri.
Ginjal ikan merupakan organ yang terdiri dari cmpuran hemapoetik,
retikuloendotelial, endokrin dan bagian ekskretoris. Ginjal pada ikan terletak di luar
ruang peritorium, menempel di bawah tulang punggung, memenajang dari dekat anus
kea rah depan hingga ujung rongga perut (Laily dkk, 2018). Insang merupakan
komponen penting dalam proses pertukaran gas yang terbentuk dari lengkungan
tulang rawan yang mengeras dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Setiap
filamen insang terdiri atas banyak lamela yang merupakan tempat pertukaran gas.
Ikan lele memiliki organ insang tambahan (arborescent) berwarna merah segar serta
memungkinkan dapat mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga dapat hidup
dalam air yang kandungan oksigennya sedikit (Putra dkk, 2014).

Udang Galah
Klasifikasi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) аdаlаh ѕеbаgаі bеrіkut :
Kingdom : Animalia
Filum : Artrhopoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malascostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Superordo : Eucarida
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Superfamili : Palaemonoidea
Famili : Palaemonidae
Subfamili : Palaemoninae
Genus : Macrobrachium
Morfologi udang galah memiliki badan terdiri аtаѕ 3 bagian, уаіtu kepala dаn
dada (cephalothorax), badan уаng bersegmen-segmen (abdomen), serta ekor
(uropoda). Cephalothoraxdi bungkus оlеh kulіt keras. Dі bagian depan kepala,
terdapat suatu lempengan karapas уаng bergerigi disebut rostrum. Pada rostrumbagian
аtаѕ terdapat duri 11-13 buah dаn dі bagian bawah rostrum8-14 buah. Pada bagian
cephalothorax јugа terdapat lіmа pasang kaki jalan. Pada udang jantan sepasang “kaki
jalan kedua” tumbuh panjang dаn сukuр besar menyerupai galah. Panjangnya dapat
mencapai 1,5 kali panjang badannya. Pada udang betina kaki tersebut relative kecil
аgаk melebar dаn membentuk ruang untuk mengerami telur (broodchamber).
Kaki renang udang galah terdapat dibagian bawah abdomen, jumlahnya lіmа
pasang. Sеlаіn untuk berenang kaki renang pada udang betina јugа berfungsi ѕеbаgаі
tempat menempelkan telur-telur. Bagian abdomen terdiri аtаѕ lіmа ruas ѕеtіар ruas
dilengkapi sepasang kaki renang (pleiopoda). Kaki renang pada udang betina аgаk
melebar dаn membentuk ruang untuk mengerami telurnya (broodchamber). Sеmеntаrа
іtu uropoda merupakan ruas tеrаkhіr dаrі ruas tubuh уаng kaki renangnya berfungsi
ѕеbаgаі pengayuh аtаu уаng bіаѕа disebut dеngаn ekor kipas. Uropoda terdiri аtаѕ
bagian luаr (eksopoda) bagian dаlаm (endopoda) dаn bagian ujung уаng meruncing
(telson).

Kepiting bakau
Klasifikasi kepiting bakau sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Anthropoda
Subfilum : Crustacea
Kelas : Malacostrata
Ordo : Decapoda
Famili : Portunidae
Genus : Scylla
Spesies : S. serrata
Kepiting bakau (Scylla sp.) hidup di pantai terutama didaerah manggrove, perairan
dangkal, estuari dan pantai berlumpur. Siklus hidup kepiting ini meliputi empat tahap
perkembangan yaitu: larva, tahap magalopa, tahap kepiting muda, dan tahap kepiting dewasa.
Tubuh kepiting dewasa terdiri atas dua bagian utama yaitu bagian badan dan bagian kaki.
Kepiting bakau memiliki bentuk karapaks yang agak bulat, pipih dan memanjang. Secara
umum, karapaks terbagi menjadi empat area, yaitu: pencernaan, jantung, pernafasan dan
pembuangan. Pleopod kepiting jantan berfungsi sebagai organ kopulasi, sedangkan pleopod
betina, berfungsi sebagai tempat menempelnya telur yang telah terbuahi selama proses
inkubasi berlangsung sehingga disebut organ pelengkap kelamin (Siahainenia, 2009). Mata
kepiting bakau dilengkapi dengan tungkai mata. Tungkai mata bisa memanjang dan
memendek sesuai fungsinya. Jika tungkai mata memanjang digunakan untuk meningkatkan
jarak pandang dan tungkai mata ini bisa berputar 360°.

Ikan Gurame
Klasifikasi ikan Gurami menurut Saanin (1974 sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum              : Chordata
Subfilum         : Vertebrata
Kelas               : Pisces
Subkelas          : Teleostei
Ordo                : Labyrinthici
Subordo          : Anabantoidei
Famili              : Anabantidae
Genus              : Osphronemus 
Spesies            : Osphronemus goramy Lacepeda
Ikan gurame memiliki alat pernafasan tambahan yaitu berupa selaput
tambahan berbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama yang biasa disebut
labyrinth. Gurame memiliki bentuk badan yang agak panjang, pipih dan tertutup sisik
yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Gurame memiliki lima buah sirip,
yaitu sirip perut, sirip dubur, sirip punggung, sirip ekor dan sirip dada. Sirip punggung
tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip
dada berukuran kecil dan berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil
berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada dibel akang tubuh dengan bentuk bulat.
Sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip ekor.
Usus merupakan organ yang sering terpapar oleh agen-agen mikroba dan
organ penting dalam hubungannya dengan penyakit. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan
serabut. Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan
saluran empedu meninggalkan hati menuju usus. Dengan pengamatan secara histologi
saluran empedu, pembuluh darah vena dan arteri membentuk segitiga kiernan
(Panigoro dkk, 2007). Limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah
dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk ke rongga limpa
melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) yang berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri.

Ikan Bawal
Klasifikasi ikan bawal, sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas              : Pisces
Ordo                : Cypriniformes
Famili : Characidae
Genus            : Colossoma
Spesies            : Colossoma Macropomum 

Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air tawar dari golongan ikan
neotropik. Ikan bawal memiliki warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan
bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian bawah sirip ekor berwarna
merah, bagian tepi sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor berwarna
merah. Dibandingkan dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil dengan mulut
terletak di ujung kepala, tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran
berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang
tajam.
Usus merupakan organ yang sering terpapar oleh agen-agen mikroba dan
organ penting dalam hubungannya dengan penyakit. Hati merupakan kelenjar
pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan
serabut. Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan
saluran empedu meninggalkan hati menuju usus. Dengan pengamatan secara histologi
saluran empedu, pembuluh darah vena dan arteri membentuk segitiga kiernan
(Panigoro dkk, 2007). Limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah
dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk ke rongga limpa
melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh melano
makrofaga (Mm) yang berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri.

G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan praktikum ini adalah setiap jenis ikan
memiliki anatomi dan morfologi yang berbeda. Anatomi ikan umumnya terdapat
lambung, hati, otak, empedu, lambung, insang, usus, dan jantung. Selain itu, ikan lele
memiliki organ khusus arborescent atau alat pernafasan tambahan. Lalu pada ikan gurame
terdapat labirin dimana sama fungsinya pada arborescent pada ikan lele dan pada ikan
bawal terdapat phyloric caeca yang merupakan enzim pencernaan.

H. DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Mulyana, Mumpuni, F. S. 2014. Efektivitas Pemberian Akar Tuba (Derris
elliptica) Terhadap Lama Waktu Kematian Ikan Nila (Oreochromis niloticus).
Jurnal Pertanian 5(1): 22–31. <https://ojs.unida.ac.id/jp/article/download/52/
pdf>. Diakses pada 21 Maret 2021
Mutia, A dan Razak, A. 2018. Effect of Giving Fermented Liquid Areca Cathecu L. and
Surian Leaves (Toona sinensis ROXB.) On Tilapia Wounds (Oreochromis
niloticus L.). BIO SAINS Volume 1 Number 1, halaman 41-50. < http://ejou
rnal.unp.ac.id/students/index.php/bio/article/view/4251>. Diakses pada 21
Maret 2021
Ohoiulun, D. dan Hanoatubun, M. I. H. 2020. Analisis Morfometrik Kepiting Bakau
(Scylla Serrata) Hasiltangkapan Dari Perairan Desa Warwut Kabupaten
Maluku Tenggara. Jambura Fish Processing Journal Vol. 2 No.1 Hal. 28-35.
<http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jfpj/article/download/5188/2206>. Diakses
pada 21 Maret 2020
Pratiwi, H. C. dan Manan, A. 2015. Teknik Dasar Histologi Pada Ikan Gurami
(Osphronemus gouramy) The Basic Histology Technique Of Gouramy Fish
(Osphronemus gourami). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2
Hal. 153-158. < http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jipk309d49688
cfull.pdf>. Diakses pada 21 Maret 2021
Putra, D. A., Lisdiana, Pribadi, T. A. 2014. Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur
Morfologi Dan Gambaran Mikroanatomi Insang Ikan Lele Akibat Paparan
Limbah Cair Pewarna Batik. Unnes Journal of Life Science 3(1): 53-58.
<http://journal.unnes.ac.id/sju/index. php/UnnesJLifeSci>. Diakses pada 24
Maret 2021
Suwartiningsih, N., Trijoko, Handayani, N. S. N. 2017. Variasi Morfologis Udang Galah
(Macrobrachium rosenbergii de Man, 1879) Hasil Inbreeding dan Outbreeding
Populasi Probolinggo dan Mahakam. Journal of Tropical Biodiversity and
Biotechnology vol. 2 hal. 57-63. <https://jurnal.ugm.ac.id/jtbb/article/down
load/29676/20211>. Diakses pada 21 Maret 2021
Zainal Muttaqin, Z., Dewiyanti, I., Aliza, D. 2016. Kajian Hubungan Panjang Berat Dan
Faktor Kondisi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dan Ikan Belanak (Mugil
Cephalus) Yang Tertangkap Di Sungai Matang Guru, Kecamatan Madat,
Kabupaten Aceh Timur . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan
Unsyiah Volume 1, Nomor 3: 397-403. <https://media.neliti.com/media
/publications/187358-ID-none.pdf>. Diakses pada 23 Maret 2021

Praktikan,

(Munik Utami)

Anda mungkin juga menyukai