Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ANATOMI VETERINER 3

TOPOGRAFI IKAN PARI

Oleh :

Diar Giganto 185130100111036


Restu Wika Bina 185130100111044
Intan Nur Afifah 185130100111046
Ifara Umaiyah 185130100111047

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya tingkat keragaman jenis ikan merupakan kekayaandan sumber daya alam
yang harus dijaga dan dilestarikan, agar pemanfaatannya dapat berjalan secara berkelanjutan.
Salah satu kelompok ikan yang memiliki potensi ekonomi tinggi adalah ikan anggota Famili
Dasyatidae. Jenis-jenis anggota Dasyatidae diketahui hidup di perairan laut dan juga tawar.
Famili Dasyatidae merupakan kelompok ikan bertulang rawan yang masuk ke dalam
Ordo Myliobatiformes dan terdiri dari beberapa genus yaitu Dasyatis, Himantura,
Pastinachus, Pteroplatytrygon, Taeniura, Urogymnus, Neotrygon, dan Telatrygon. Genus
Dasyatis diketahui mempunyai 39 jenis, Himantura 33 jenis, Neotrygon 5 jenis,Pastinachus 5
jenis, Pteroplatytrygon 1 jenis, Taeniura 3 jenis, Telatrygon 4 jenis, dan Urogymnus 2 jenis.
Secara umum Famili Dasyatidae lebih dikenal dengan nama Ikan Pari, Pari Ekor Panjang atau
Stingray
Ikan Pari mendiami perairan pesisir tropis dan subtropis yang hangat dan beberapa
diantaranya dapat dijumpai di perairan tawar. Seringkali Pari dijumpai berenang di perairan
dangkal, atau bahkan berdiam diri di dalam pasir. Di muara sungai Cibariang Pulau Panaitan
Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang Banten, Pari jenis Himantura sp. dan Taeniura
lymma terlihat diantara akar-akar tumbuhan mangrove. Keragaman jenis Famili Dasyatidae
ini menarik untuk dikaji lebih lanjut mengingat potensinya tidak kalah dengan jenis-jenis ikan
ekonomis lainnya.

B. Rumusan Masalah
1 . Bagaimana deskripsi dari Ikan Pari?
2 . Bagaimana klasifikasi dari Ikan Pari?
3 . Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi dari Ikan Pari?

C. Tujuan
1 . Mengetahui deskripsi dari Ikan Pari.
2 . Mengetahui klasifikasi dari Ikan Pari.
3 . Mengetahui struktur anatomi dan fisiologi dari Ikan Pari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi

Ikan Pari atau nama saintifiknya Dasyatidae adalah sejenis keluarga ikan yang
terdapat di seluruh dunia.Ikan Pari bersaudara dengan ikan jerung. Tetapi tidak seperti ikan
jerung, yang merupakan pemangsa yang menggerunkan dengan rahang yang berkuasa, mulut
ikan pari yang kecil bukanlah ancaman.

Chondrichtyes ( Gr. Chondros = tulang rawan, ichthyes = ikan ) yang merupakan


invertebrate rendah yang memiliki columna vertebralis sempurna yang terpisah satu sama lain
sehingga mudah membengkokkan tubuhnya. Kecuali itu telah memiliki tulang rawan dan
beberapa pasang appendage berupa pina (sirip).

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka akan dibahas mengenai spesies yang
tergolong Chondrichthyes berupa ikan pari.

Pangkal ekor ikan pari terdapat satu sampai lima duri sekitar 8-inch, yang dikenali
sebagai dermis dentikle (dermal denticles). Ujung ini, yang menjadi keras dan tegang apabila
ikan pari merasa terancam, berbentuk seperti pisau daging bergerigi dan memiliki bisa yang
mengancam pemangsa.Keberadaan duri tajam itulah yang membuat Pari disebut sebagai Ikan
Sting Rays atau Ikan Duri Penyengat.

Sebagian besar racun itu sendiri adalah toksin berasaskan protein yang menyebabkan
kesakitan pada mamalia dan dapat juga mengubah kadar degupan jantung dan pernafasan.

Ikan pari jarang menyerang manusia, apabila sekiranya ia dipijak, ikan pari akan
menggunakan tajinya sebagai satu bentuk mempertahankan diri," mengikut Nancy Passarelli
dan Andrew Piercy bagi Florida Muzium Sejarah Semulajadi. "Walaupun ditikam oleh ekor
ikan pari amat menyakitkan, tapi ia jarang menjadi ancaman kepada nyawa
manusia."Terdapat kira-kira 200 spesies ikan pari. Ikan pari terdapat di kedua-duanya air
tawar dan di lautan. Kebanyakannya tidak mempunyai keupayaan untuk menyengat.

B. Klasifikasi Ikan Pari


Adapun klasifikasi dari ikan pari (Trygon sephen) adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Ordo : Rajida
Famili : Myliobatidae
Genus : Trygon
Spesies : Trygon sephen

C. Anatomi dan Bentuk Ikan


Anatomi Ikan

Kerangka

Kerangka internal skate dan sinar (atau endoskeleton) - seperti dengan hiu - tidak
memiliki tulang sejati, dan bukan seluruhnya terbuat dari tulang rawan. Tulang rawan
adalah bahan yang kuat dan tahan lama yang lebih ringan dan lebih fleksibel daripada
tulang, memungkinkan elasmobranchs (yang kurang berenang kandung kemih) untuk
tetap bertahan dan berubah dalam radius ketat daripada ikan lainnya. Namun, bagian
dari kerangka elasmobranch - seperti tengkorak, tulang belakang, dan duri dermal -
sering diperkuat oleh deposisi kalsium dan garam, proses yang disebut kalsifikasi.
Ketika struktur kerangka elasmobranchs menjadi cukup kaku, mereka bisa menyerupai
tulang, dan memiliki karakteristik kekuatan mirip dengan tulang, tanpa beban
tambahan. Proses kalsifikasi sangat bervariasi dari satu spesies ke berikutnya, dengan
beberapa spesies - terutama laut dalam dan bentuk primitif - memiliki sedikit
kalsifikasi sementara di lain, seperti hiu pelagis, kalsifikasi luas.
Hati
Hati dari elasmobranchs adalah organ besar, lembut dan sangat berminyak yang
menempati sebagian besar rongga tubuh dan dapat terdiri sebanyak 25% dari berat
badan. Ini adalah organ pertama kali bertemu ketika sebuah insisi dibuat bagian perut
dari axils sirip panggul ke ujung anterior rongga tubuh. Ini terdiri dari dua lobus besar,
menunjuk yang kehijauan-abu-abu gelap coklat kemerahan dalam warna. Fungsi hati
di hiu, sepatu roda, dan sinar adalah dua kali lipat. Pertama, seperti dalam semua
hewan, hati berkonsentrasi cadangan lemak, dan karena itu menyediakan untuk
penyimpanan energi. Kedua, hati elasmobranchs bertindak sebagai organ hidrostatik
dengan menyimpan lebih ringan dari air (atau kepadatan rendah) minyak. Minyak ini
melawan kecenderungan tenggelamnya elasmobranch dengan mengurangi kepadatan
dan meningkatkan daya apung hewan pada keseluruhan, sehingga hewan menjadi
apung netral. Tanpa seperti hati besar, hiu, skate dan sinar akan mengalami kesulitan
tinggal dari bawah, karena mereka tidak memiliki karakteristik berenang kandung
kemih dari ikan bertulang.
Saluran pencernaan
Struktur yang paling terlihat kedua dalam rongga tubuh hiu, skate, dan sinar adalah
saluran pencernaan yang terdiri dari dua organ yang berdekatan: kerongkongan dan
perut. Akhir anterior perut (juga dikenal sebagai lambung jantung) adalah J-berbentuk
dan saclike, dan mengecil ke bagian posterior dari perut yang dikenal sebagai perut
pilorus, yang tikungan anterior. Perut pilorus berakhir pada penyempitan disebut
pilorus, yang mengarah ke duodenum pendek dan kemudian ke usus katup
largerspiral, yang sangat melingkar dan memutar secara internal. Fungsi usus katup
spiral adalah untuk meningkatkan luas permukaan untuk pencernaan dan penyerapan
makanan, sementara juga melestarikan ruang di rongga tubuh untuk hati yang besar
dan untuk perkembangan embrio (dalam kasus sinar) atau kapsul telur (di kasus skate).
Katup spiral, pada gilirannya, menyebabkan rektum dan anus, yang membuka ke
dalam kloaka, rongga di mana pencernaan, saluran kemih, dan kelenjar kelamin
terbuka ke luar.
Pankreas
Pankreas adalah kelenjar yang membantu dalam pencernaan dengan mengeluarkan
enzim pencernaan ke dalam duodenum. Ini terdiri dari dua lobus yang terhubung:
lobus ventral, yang berisi saluran yang sekresi pankreas masuk duodenum, dan lobus
dorsal. Keduanya biasanya dalam warna merah muda.
Limpa
limpa adalah organ kecoklatan gelap, segitiga atau sedikit memanjang dalam bentuk,
yang terletak terhadap perut. Namun, itu tidak berperan dalam proses pencernaan.
Sebaliknya, itu adalah bagian dari sistem limfatik, sistem yang merupakan komponen
utama dari sistem kekebalan tubuh.
Ginjal
Ginjal merupakan bagian dari saluran urogenital, dan terlibat dalam pembuatan dan
transportasi urin serta dalam regulasi konsentrasi plasma urea. Dalam skate dan sinar,
mereka baik semi-bulan berbentuk atau pita-seperti, dorsoventrally diratakan, organ
merah tua yang sangat lobed dan berbaring punggung di kedua sisi tulang belakang di
luar rongga tubuh. Sebuah membran tangguh, yang disebut peritoneum, memisahkan
ginjal dari sisa rongga tubuh. Ginjal dikeringkan ke dalam kloaka oleh ureter.
Kelenjar dubur
Kelenjar dubur adalah jari-seperti organ kecil, yang berkonsentrasi dalam jumlah besar
kelebihan garam (atau natrium klorida) dari aliran darah untuk ekskresi akhirnya
melalui anus. Secara khusus, itu mengeluarkan larutan tidak berwarna dengan sekitar
dua kali konsentrasi natrium klorida ditemukan dalam plasma darah ke rektum melalui
saluran kecil. Organ ini sangat penting untuk elasmobranchs, yang hati menghasilkan
sejumlah besar urea, sehingga membuat ini ikan laut sedikit hyperosmotic ke air laut
(yaitu zat terlarut internal mereka lebih besar dari air laut di sekitarnya, sehingga
mereka terus-menerus mendapatkan air dan garam).

Bentuk Fisik dan Fisiologi Ikan Pari


Bentuk umum ikan pari adalah pipih dengan ekor yang panjang, pada bagian
dorsalnya terdapat mata yang berdekatan dengan spiracle sebagai alat indera, pinna pectoralis
pada kedua sisi paling sudut dari tubuhnya, pinna pelvic yang berdekatan dengan ekor, dan
clasper yang berfungsi untuk memeluk ikan betina saat proses perkawinan.

Bagian anatomi yang nampak pada saat pembedahan ikan pari tersebut adalah mulut,
hati, empedu, pankreas, lambung, usus, dan anus yang termasuk ke dalam alat sistem
pencernaan, adapun jantung berperan sebagai sistem sirkulasi ikan pari.

Ikan pari melakukan respirasi dengan membuka dan menghalau air ke dalam mulut
dan menekan keluar dengan kekuatan menutup mulut melalui celah insang dan spiracle,
insangnya terdiri atas filamen yang banyak mengandung pembuluh darah, meliputi Archus
branchia, Filamen branchia, Gill rakers.

Alat pencernaannya terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, usus, kloaka, dan
anus.Pada mulut terdapat rahang yang bergigi. Faring terbuka dan berhubungan dengan 5
celah insang. Hepar terdiri dari 2 bagian menempati rongga sebelah anterior dan ada kelenjar
pankreas.

Cor terdiri atas sinus venosus yang berdinding agak tebal dilanjutkan oleh auriculum
dan ventriculum yang berdinding tebal. Kemudian bersambung dengan conus arteriosus terus
ke ventral aorta yang bercabang 5 pasang arteri afferent branchialis mengambil O 2 yang
terdapat dalam gelembung udara yang ada di dalam air. Kemudian melalui 4 pasang afferent
branchialis darah masuk aorta dorsalis yang menjulur memanjang sepasang pertengahan
dorsalis dari rongga coelom.

Seks terpisah, alat kelamin jantan berupa sepasang testis dan beberapa vasa eferensia
yang menuju vasa deferensia. Saluran itu terbentang di bawah ginjal dan berakhir pada
papilae urogenitalia. Alat kelamin betina terdiri dari sebuah ovarium yang menggantung di
sebelah dorsal dengan satu membran dan dua buah oviduk yang menjulur disepanjang tubuh.
Morfologi
Tubuhnya berbentuk pipih bulat dorsalis-ventralis tidak memiliki pinna dorsalis,
memiliki sepasang pinna pectoralis dan terdapat suatu alat tambahan pada dekat anus yaitu
clasper (alat kelamin jantan) yang berguna pada waktu musim  perkawinan tiba. Sedangkan
pada betina tidak terdapat clasper, jadi ovum berada tepat pada lubang anus (kloaka). Pada
bagian ventral terdapat celah insang sebanyak 5 pasang. Mulut terletak  di sebelah anterior
ventralis kepala. Anus di bagian posterior. Tubuh dibungkus oleh sisik placoid.
1.      Sistem pencernaan
Rahang tertutup oleh gigi. Alat pencernaan terdiri atas cavum oris, pharinks, oesophagus,
ventriculus, intestinum, kloaka, dan anus. Lambung berbentuk U dan bagian posterior terdapat
otot daging spinchter. Hati dan pankreas dengan saluran empedu yang terbuka dalam
duodenum.
2.      Sistem pernapasan
Memeiliki 5 pasang insang langsung bermuara keluar. Darah dari ventral aorta akan
melalui kapiler pada insang, melepaskan CO2 dan mengikat O2.
3.      Sistem peredaran darah
Jantung mempunyai satu atrium dorsal yang menerima darah dari sinus venosus dan satu
ventrikel yang menerima darah dan memompa darah ke konus arteriosus. Dari konus,
selanjutnya darah menuju aorta ventral yang bercabang-cabang. Kapiler yang ada pada insang
bersatu membentuk aorta dorsalis, selanjutnya darah masuk keseluruh tubuh dan darah vena
kembali melalui dua buah saluran cauvier dan masuk ke dalam sinus venosus.
4.      Sistem reproduksi
Fertilisasi internal. Ikan pari jantan memiliki alat kopulasi yang disebut clasper,
sedangkan betina memiliki sepasang ovarium di dekat ujung anterior cavum abdominal. Telur
yang masak melepaskan diri menembus selaput ovarium dan masuk ke dalam ostium yang
berbentuk corong, terus masuk ke dalam oviduct. Ujung oviduct pada bagian posterior 
merupakan tempat embrio berkembang sampai berenang.

Habitat dan Makanan


Dasyatidae mempunyai lingkup sebaran habitat yang cukup luas yaitu di Samudera
Atlantik, India dan Pasifik. Di habitat aslinya, Pari termasuk ikan yang cinta damai, tidak suka
diusik keberadaaannya. Ikan tersebut seringkali dijumpai berenang bebas di di perairan
dengan dasar berlumpur, berpasir, karang sampai berbatu. Beberapa jenis Pari juga dapat
ditemukan di perairan pantai sampai tawar.
Pari sering terlihat dalam kelompok kecil maupun sendiri (soliter) dan seringkali
terlihat berenang di permukaan air, maupun bagian tengah kolom perairan, bahkan bentuk
tubuhnya yang pipih memungkinkan Pari untuk dapat berenang di dasar suatu perairan.
Dalam hal mencari makan, Pari bersifat predator yang memangsa jenis-jenis ikan
berukuran kecil, kepiting, kerang dan beberapa invertebrata. Keagresifan Pari dalam mencari
mangsa, membuat Pari didaulat sebagai salah satu predator teratas untuk jenis-jenis ikan
pelagis. Perilaku unik lainnya yaitu Pari seringkali terlihat menggali pasir untuk mendapatkan
makanannya, gigi-giginya yang kecil pipih juga berguna untuk merusak cangkang kerang dan
kepiting
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ikan Pari merupakan sejenis ikan yang ada diseluruh dunia. Deskripsi dari ikan pari ini
yaitu memiliki Pangkal ekor yang terdapat satu sampai lima duri sekitar 8-inch, yang dikenali
sebagai dermis dentikle (dermal denticles). Ujung ini, yang menjadi keras dan tegang apabila
ikan pari merasa terancam, berbentuk seperti pisau daging bergerigi dan memiliki bisa yang
mengancam pemangsa.Keberadaan duri tajam itulah yang membuat Pari disebut sebagai Ikan
Sting Rays atau Ikan Duri Penyengat. Ikan pari termasuk kedalam kingdom animalia, filum
chordata. Secara struktur anatomi, ikan pari sama seperti hiu yaitu tidak memiliki tulang sejati
dan tidak seluruhnya tulang rawan. Bagian anatomi yang nampak pada saat pembedahan ikan
pari tersebut adalah mulut, hati, empedu, pankreas, lambung, usus, dan anus yang termasuk ke
dalam alat sistem pencernaan, adapun jantung berperan sebagai sistem sirkulasi ikan pari.

B. Saran

Diharapkan dari makalah ini pembaca dapat lebih mengetahui tentang topografi anatomi
ikan pari serta bagaimana bentuk morfologi dari ikan pari tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Kinakesti, Sylvy Meyta., dan Wahyudewantoro, Gema. 2017. Kajian Jenis Ikan Pari
(Dasyatidae) Di Indonesia. Fauna Indonesia 16 (2) : 17 – 25
Nurish. 2016. Anatomi Ikan Pari. Jakarta: Erlangga
Wijayanti, Fahma., dkk. 2018. KEANEKARAGAMAN SPESIES DAN STATUS
KONSERVASI IKAN PARI DI TEMPAT PELELANGAN IKAN MUARA ANGKE
JAKARTA UTARA. Jurnal Biodjati 3 (1)

Anda mungkin juga menyukai