Anda di halaman 1dari 13

I.

Tanggal Praktikum : 28 Oktober 2019


II. Judul Praktikum : Sifat – Sifat Fisika
III. Tujuan Praktikum : 1. Mengamati sifat koloid protoplasma.

IV. Dasar Teori

Menurut Yuwono (2008) “ 'Protoplasma' berasal dari protos Yunani untuk


pertama, dan plasma untuk hal terbentuk. Ini pertama kali digunakan pada tahun
1846 oleh Hugo von Mohl untuk menggambarkan "tangguh, berlendir, granular,
semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, untuk membedakan ini dari dinding sel,
inti sel dan sel getah dalam vakuola. Thomas Huxley kemudian disebut sebagai
"dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan
dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun adalah
misterius dan ada banyak kontroversi atas apa macam substansi itu. Upaya untuk
menyelidiki asal usul kehidupan melalui penciptaan sintetik "protoplasma" di
laboratorium tidak berhasil.”

Menurut Nurhasni dan Yusraini (2012), “ Sifat-sifat fisika merupakan sifat


zat yang dapat diukur atau diamati tanpa senyawa mengalami perubahan
komposisi. Sifat-sifat fisika sangat banyak macamnya. Sifat-sifat fisika yang
terpenting diantaranya adalah wujud (padat,cair, atau gas), warna, densiti, bentuk
cristal, titik leleh, titik didih, hantaran listrik, kelarutan, kekerasan, dan lain-lain.
Bau dan rasa juga termasuk sifat fisika walaupun diperlukan reaksi kimia untuk
mengamatinya.”

Menurut Campbell (2003), “ Transfor aktif adalah pemompaan zat terlarut


melewati membran melawan gradien elektro kimia zat tersebut, pengaruh
gabungan akibat perbedaan konsentrasi zat terlarutnya dan tegangan ( selisih
muatan ) pada membran tersebut.”

Menurut Astutiningsih (2006), “ Tekanan turgor adalah tekanan yang


mendorong membran sel terhadap dinding sel pada tumbuhan, bakteri, dan fungi,
serta pada sel protista yang tidak memiliki dinding sel.”
Menurut Nani Kartini (2002), “ Pada kehidupan sehari-hari berbagai materi
disekitar kita mengalami perubahan, seperti kayu yang dibiarkan diudara terbuka
lama kelamaan akan lapuk. Perubahan materi seperti ini digolongkan menjadi 2
golongan yaitu perubahan sifat kekal disebut perubahan kimia dan perubahan
yang bersifat sementara disebut perubahan fisika.”

V. Alat dan Bahan


A. Alat
1. Tabung reaksi.
2. Gelas beaker.
3. Batang pengaduk.
4. Kompor.

B. Bahan
1. Air panas.
2. Air dingin.
3. Kentang.
4. Wortel.
5. Garam.
6. Pewarna Makanan.
7. Telur Ayam.
8. Tanaman cocor bebek.
9. Rumput alang-alang.
10. Kacang hijau.
11. Daun adam hawa.

VI. Cara Kerja


A. Sifat – sifat Protoplasma
1. Disediakan air hangat.
2. Diisi tabung reaksi dengan air hangat sampai setengah volumenya.
3. Dimasukkan serbuk agar ke dalam tabung reaksi tadi dan diaduk
sampai rata.
4. Diamati dan dicatat hasilnya.
5. Kemudian didinginkan dan dicacat hasilnya.
6. Dipanaskan lagi, diamati dan dicatat hasilnya.
7. Dibuat laporan.

B. Difusi
1. Disediakan 2 cawan petri diisi aquades.
2. Satu cawan petri diisi aquades dan satu lagi diisi dengan air hangat,
masing – masing sebanyak 15 ml.
3. Ditempatkan pada tempat datar.
4. Diletakan mistar di bawah masing – masing cawan petri.
5. Dimasukan Kristal (K2MnO4) di bagian tengah cawan dan diamati
gerakan
6. Diukur diameternya 3,6,9 menit.
7. Apakah kadar perambatan untuk masing-masing cawan petri.
8. Dibandingkan kecepatan dan diameter perambatan kedua cawan
petri tersebut.
9. Dibuat laporan.

C. Osmosis
1. Osmosis dengan menggunakan kentang (Solam Tuberosum)
2. Kentang dilubangi bagian tengahnya jangan sampai bocor.
3. Dimasukan garam ke dalam lubang tersebut.
4. Cawan petri dengan larutan dingin.
5. Diletakan kentang yang telah diisi garam ke dalam cawan petri berisi
larutan cosin.
6. Diamati perubahan setelah 30 menit dan dicatat hasilnya
7. Dibuat laporan.
D. Turgor
1. Dibuat sayatan kentang setipis mungkin beberapa potong dan diraba
bagian permukaannya.
2. Sebagian sayatan tadi ditaruh dalam cawan petri yang berisi larutan
garam 15 % dan sebagian yang lain dalam cawan petri yang berisi
aquades.
3. Dibiarkan selama 15 menit.
4. Diraba kembali permukaannya, kemudian dicatat perbedaannya.
5. Dibuat laporan.

E. Turgor II
1. Dimasukan pangkal daun alang – alang (Imperata Cylindrical) ke
dalam gelas piala yang telah berisi air, dan pangkal – pangkal daun
tersebut lebih kurang 20 cm dan dibiarkan dalam air.
2. Ditunggu beberapa menit, dan diamati perubahan yang terjadi.
3. Mengapa demikian dan dibuat laporan.

F. Plasmolisis
1. Disayatlah permukaan bawah daun adam hawa.
2. Diletakan sayatan di atas kaca benda yang telah ditetesi aquades dan
ditutup dengan cover glass, serta digambarlah.
3. Diganti aquades dengan larutan garam 15% dan digambarlah.
4. Dibuat laporan.

G. Imbibisi
1. Disiapkan dua cawan petri.
2. Diisi satu cawan petri dengan aquades dan satu lagi dengan air
hangat.
3. Dimasukan beberapa biji kacang hijau ke dalam masing-masing
cawan petri tersebut.
4. Dibiarkan selama 30 menit.
5. Diamati dan catat hasilnya.
6. Dibuat laporan.

H. Transportasi pada tumbuhan


1. Diambil pucuk tanaman yang tersedia (yang pangkal telah direndam
dalam air) dan dimasukan ke dalam gelas piala yang telah diisi
larutan methylin blue yang encer.
2. Diletakkan gelas piala yang berisi pucuk batang pada tempat yang
terang.
3. Didiamkan selama kurang lebih 15 sampai 30 menit.
4. Dipotong ujung batang tanaman dan dibelahlah menjadi dua
kemudian diamati dengan loupe atau mikroskop binokuler.
5. Diamatilah seberapa saja larutan methylin blue meresap ke atas dan
di bagian mana batang larutan methylin blue terdapat.
VII. Data Pengamatan
A. Difusi

Gambar Preparat Keterangan

Air hangat
Air dingin

B. Osmosis

Gambar Preparat Keterangan

Air hangat
Air dingin

C. Turgor

Gambar Preparat Keterangan


Larutan garam

Aquades

VIII. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai sifat – sifat fisika,
maka dapat diketahui bahwa ; ada beberapa proses pemindahan zat atau molekul
di dalam sel diantaranya yaitu Difusi, Plasmolisis, Protoplasma, Osmosis, Turgor,
Imbibisi, dan Transportasi Tumbuhan.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Pada praktikum kali ini, kami mempraktikkan peristiwa Difusi dengan
mengggunakan dua buah cawan petri yang diisi dengan air hangat dan air dingin.
Kemudian, pada kedua cawan tersebut ditambahkan pewarna makanan dan
diamati perubahan yang terjadi dan dilakukan pencatatan.

Gambar. Peristiwa Difusi

Osmosis berasal dari kata Os yang artinya lubang dan move artinya pindah,
maka osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran ( dinding yang sangat
tipis ). Osmosis merupakan fenomena yang penting dalam sistem biologis karena
kebanyakan membran biologis bersifat semipermeabel. Untuk mengamati
peristiwa osmosis, kami menggunakan buah kentang yang diberi lubang
ditengahnya tetapi tidak boleh bocor. Kemudian kentang tersebut diletakkan
dalam cawan petri yang sudah diberi air hangat dan air dingin.

Garam

Gambar. Peristiwa Osmosis


Kemudian lubang yang tadi sudah dibuat, dimasukkan butiran garam.
Setelah kami amati dalam wakru 15 menit, air pada cawan petri terserap ke dalam
kentang sehingga butiran garam yang kita letakkan pada lubang pun ikut mencair
atau terlarut.
Plasmolisis adalah proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel
disebabkan oleh air yang berada dalam vakuola berembes keluar dari sel zat yang
diperlukan dan sisa – sisa metabolisme perlu ditransportasikan sistem transportasi
sangat penting bagi tumbuhan dan hewan yang berkaitan dengan massa organisme
tersebut. Transportasi yang terjadi dalam tubuh hewan maupun tumbuhan
berlangsung secara aktif maupun secara pasif.
Imbibisi adalah peristiwa masuknya air pada suatu benda. Air yang masuk
pada benda tersebut disebut air imbibisi. Bendanya atau zat yang dapat
dimasukkan air disebut imbibisi. Contoh peristiwa imbibisi yaitu biji kacang tanah
yang akan mengelembung jika direndam dengan air hangat.
Tekanan turgor adalah tekanan yang mendorong membran sel terhadap
dinding sel pada tumbuhan, bacteria,dan fungsi tertentu pada sel protista yang
tidak memiliki dinding sel. Pada percobaan Turgor menggunakan sayatan tipis
kentang yang diletakkan pada cawan petri, dengan cawan petri pertama berisi air
Aquades dan cawan kedua berisi larutan garam. Biarkan selama 15 menit, setelah
itu terlihat perbedaan tekstur pada permukaan sayatan kentang.
Kentang yang direndam dalam larutan garam memiliki tekstur yang lebih
halus. Sedangkan sayatan yang berisi Aquades memiliki permukaan yang kesat
dan tekstur yang keras hal tersebut dapat terjadi karena kentang yang direndam
pada larutan garam mengalami tekanan pada dinding sel. Bila suatu sel tumbuhan
diletakkan dalam larutan – larutan hipotesis (misalnya air suling) maka air akan
masuk ke dalam sel dan di dalam vakuola sehingga menimbulkan tekanan pada
membran plasma dan dinding sel yang disebut tekanan Turgor.
IX. Kesimpulan
1. Sifat-sifat fisika merupakan sifat zat yang dapat diukur atau diamati
tanpa senyawa mengalami perubahan komposisi.
2. Sifat-sifat fisika yang terpenting diantaranya adalah wujud (padat,cair,
atau gas), warna, densiti, bentuk cristal, titik leleh, titik didih, hantaran
listrik, kelarutan, kekerasan, dan lain-lain. Bau dan rasa juga termasuk
sifat fisika walaupun diperlukan reaksi kimia untuk mengamatinya.
3. Ada beberapa proses pemindahan zat atau molekul di dalam sel
diantaranya yaitu Difusi, Plasmolisis, Protoplasma, Osmosis, Turgor,
Imbibisi, dan Transportasi Tumbuhan.
4. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi
rendah.
5. Osmosis berasal dari kata Os yang artinya lubang dan Move artinya
pindah, maka osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran
( dinding yang sangat tipis ).
6. Plasmolisis adalah proses terlepasnya protoplasma dari dinding sel
disebabkan oleh air yang berada dalam vakuola berembes keluar dari sel
zat yang diperlukan dan sisa – sisa metabolisme perlu ditransportasikan.
7. Imbibisi adalah peristiwa masuknya air pada suatu benda.
8. Tekanan turgor adalah tekanan yang mendorong membran sel terhadap
dinding sel pada tumbuhan, bacteria, dan fungsi tertentu pada sel protista
yang tidak memiliki dinding sel.
9. Kentang yang direndam dalam larutan garam memiliki tekstur yang lebih
halus. Sedangkan sayatan yang berisi Aquades memiliki permukaan yang
kesat dan tekstur yang keras hal tersebut dapat terjadi karena kentang
yang direndam pada larutan garam mengalami tekanan pada dinding sel.
10.
X. Daftar Pustaka

Astutiningsih. 2006. Biologi untuk SMA. Jakarta : Kawan Pustaka.

Campbell, N.A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Kartini, Nani. 2002. Kimia I. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Nurhasni. Yusraini. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar 1. Jakarta : UIN


Syarif Hidayatullah.

Yuwono, Trisbowo. 2008. Nanoorganisme : Proposal Pengembangan Organisme


Artifisial Berbasis Pendekatan Nanobiologi Sintetik. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai