Anda di halaman 1dari 15

Ekosistem Padang Lamun

Samsul Bahri, S.Kel, M.Si


lamun
• Lamun (seagrass) merupakan satu-satunya
tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang
memiliki dan memiliki rhizoma, daun, dan akar
sejati yang hidup terendam di dalam laut
beradaptasi secara penuh di perairan yang
salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam
di dalam air. (Air yang bersirkulasi diperlukan
untuk menghantarkan zat-zat hara dan
oksigen, serta mengangkut hasil metabolisme
lamun ke luar daerah padang lamun)
• Hidup di perairan yang dangkal dan jernih,
dengan sirkulasi air yang baik.
• Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi
lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai
berbatu.
Ekosistem Lamun
• Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal
juga istilah padang lamun (Seagrass bed) yaitu hamparan
vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal,
terbentuk oleh satu jenis lamun (vegetasi tunggal) dan atau lebih
dari satu jenis lamun (vegetasi campuran) dengan kerapatan
padat atau jarang. Lamun umumnya membentuk padang lamun
yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau oleh cahaya
matahari yang memadai bagi pertumbuhannya.

• Ekosistem lamun merupakan ekosistem tinggi produktivitas


organiknya, dimana hidup beraneka ragam biota laut seperti ikan,
krustasea, moluska, dan cacing.
Faktor Lingkungan Distribusi Lamun

• Kecerahan : 10 m, mempengaruhi proses fotosintesis.


• Temperatur : Optimum 28 – 30 oC.
• Salinitas/Kadar Garam
- Euryhaline : 10 – 40 %
- Optimum : 35 ‰
• Substrat : berbagai tipe substrat
- Pecahan koral
- Pasir
- Lumpur
Jenis Lamun
Tabel : Komposisi Taksonomik Kelompok Lamun

Familia dan Sub Familia Genera Jumlah Species


Potamogetonaceae 1
1. Zoztera
Zozteroideae
2. Phyllospedix 5

3. Heterozoztera 1

Posidonioideae 4. Posidonia 3
5. Holudule 8
6. Cymodoceae 4
7. Springodium 2
8. Amphibolis 2
9. Thalassodendron 2

Hydrocharitaceae
10. Enhaluss
1
Hydrocharitoideae
11. Thallasia 2
Thalassioideae
Halophiloideae 12. Holophila 8
Lamun suku Hydrocharitaceae yang terdapat di Indonesia.
a) Halophilia spinulca; b) H. Minor; c) H. decipiens; d) H. ovalis; e) H.
emprichi; f) Enhalus acoroides
Lamun suku Potamogetonaceae yang terdapat di Indonesia. a) Cymodocea
rotundata ; b) Cymodocea serrulata ; c) Thalassodendron ciliatum ; d) Halodule
pinifolia ; e) H. universis ; f) Syringodium isoetifoliaum
Fungsi ekosistem lamun
Fungsi padang lamun secara ekologis, yaitu :
• Produsen detritus dan zat hara.
• Mengikat sedimen dan menstabilkan substrat yang lunak,
dengan sistem perakaran yang padat dan saling menyilang.
• Sebagai tempat berlindung, mencari makan, tumbuh besar, dan
memijah bagi beberapa jenis biota laut, terutama yang melewati
masa dewasanya di lingkungan ini.
• Sebagai tudung pelindung yang melindungi penghuni padang
lamun dari sengatan matahari.
Pemanfaatan Padang Lamun
 Tempat rekreasi atau pariwisata.
Bahan baku produk-produk tradisional, yaitu bahan baku kompos (pupuk),
cerutu, mainan, keranjang anyaman, tumpukan untuk pematang, pengisi
kasur, makanan, dan jaring ikan.
Bahan baku produk-produk modern , yaitu sebagai penyaring limbah,, bahan
baku pada pabrik kertas, makanan, obat-obatan, dan sumber bahan kimia.
Perkembangbiakan lamun
Reproduksi lamun dapat dilakukan secara aseksual dan
seksual. Reproduksi aseksual terjadi dengan
terbentuknya stolon, sedangkan reproduksi seksual
terjadi dengan terbentuknya hydrophilus.
P e n ye b a b & Ak i b a t K e r u s a k a n
Ekosistem Padang Lamun

Perubahan fisik dasar laut


 Erosi, sedimentasi, dan pelumpuran yang mengurangi wilayah dan
kepadatan tutupan padang lamun.

Pengerukan
 Kerusakan fisik padang lamun dan peningkatan kekeruhan air.
Kekeruhan mempengaruhi kapasitas fotosintesis dan pertumbuhan
pada lamun
 Mematikan ikan dan hewan lainnya.

Pembuangan Sampah
 Penurunan oksigen terlarut dalam air
 Penyuburan perairan sehingga merangsang tumbuh suburnya
fitoplankton dan alga bersel tunggal lainnya

Pencemaran logam berat


 Logam berat akan terkonsentrasi secara biologi dalam daun lamun
Pedoman Pengelolaan Padang Lamun
(Dahuri, dkk, 1996)
• Hindari kegiatan pengerukan dan penimbunan di daerah sekitar
padang lamun
• Pembangunan dengan menggunakan wilayah pesisir dengan
mengubah pola sirkulasi air harus diusahakan meminimalkan erosi
• Pembuang limbah cair sekitar padang lamun, harus memenuhi ambang
batas
• Penangkapan dengan menggunakan trawl dan alat tangkap lain yang
merusak padang lamun harus dimodifikai untuk mengurangi dampak
• Pengalihan aliran air yang dapat merubah tingkat salinitas alamiah
harus diminimalkan
• Pencegahan terhadap tumpahan minyak dengan mencermati padang
lamun melalui pemantauan dan evaluasi
• Inventarisasi, identifikasi dan pemetaan sumberdaya padang lamun
sebelum ada kegiatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai