Anda di halaman 1dari 26

EKOLOGI EKOSISTEM LAMUN

IR. S. HAUMAHU, M.SI

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2021
Odum (1971) : Ekosistim : unit fungsional dasar dalam
ekologi yang didalamnya tercakup
organisme dengan lingkungannya (biotik
dan abiotik), diantara keduanya saling
mempengaruhi
UU No. 27 2007 tentang pengelolaan wilayah Pesisir &
PPK: ekosistem: kesatuan komunitas
tumbuhan, hewan, organisme dan non
organisme lain serta proses yang
menghubungkannya dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas dan
produktivitas.
Ekosistem padang lamun:

Suatu kesatuan sistem ekologi komunitas


padang lamun yang mencakup komponen biotik
dan abiotik yang saling bergantung dan
mempengaruhi
C. Padang Lamun Deskripsi
• Lamun (sea grass): satu-satunya tumbuhan
berbunga (Angiospermae), hidup terendam di
dalam laut, memiliki akar, rhizoma dan daun
sejati
• Membentuk padang lamun luas di dasar laut
yang masih dapat dijangkau oleh cahaya
matahari bagi pertumbuhannya.
• Hidup di perairan dangkal dan jernih, sirkulasi
air yang baik.
• Hampir semua tipe substrat dapat ditumbuhi
lamun, mulai dari substrat berlumpur sampai
berbatu.
• Produktivitas organik tinggi, hidup beraneka
ragam biota laut: ikan, krustasea, moluska, dan
cacing.
Deskripsi Tumbuhan Lamun

Tumbuhan lamun mempunyai beberapa


sifat untuk hidup di lingkungan laut :
• Mampu hidup di media air asin.
• Mampu melakukan fungsi biologis
secara normal dalam keadaan
terbenam.
• Mempunyai sistem perakaran jangkar
yang berkembang secara baik.
• Mampu melakukan penyerbukan dan
daur generatif dalam keadaan
terbenam.
• Lamun memiliki sistem perakaran yang nyata,
dedaunan, sistem transportasi internal untuk gas dan
nutrien, stomata yang berfungsi dalam pertukaran
gas
• Akar tumbuhan lamun tidak berfungsi penting dalam
pengambilan air.
• Daun lamun dapat menyerap nutrien secara
langsung dari dalam air
• Lamun menyerapa nutrien secara langsung dan
memfiksasi nitrogen melalui tudung akar
• Tumbuhan lamun dapat mengapung dalam kolom air
→ ruang udara→ pneumatophora
Jenis Lamun di Indonesia
Spesies Deskripsi
Cymodocea rotunda Terdapat di daerah untertidal. Umum dijumpai di daerah
C. serrulata intertidal dekat mangrove
Tumbuh pada substrat berlumpur & perairan keruh.
Enhalus acoroides Dapat membentuk spesies tunggal, atau mendominasi
komunitas padang lamun
Halophila spinulossa Pertumbuhan cepat, spesies pionir. Umum dijumpai di
H. decipiens substrat berlumpur. Dapat menjadi spesies dominan di
H. minor daerah intertidal, mampu tumbuh sampai kedalaman 25
H. ovalis meter.
H. sulawesi
H. beccari
Halodule uninervis Membentuk padang lamun spesies tunggal pada rataan
H. pinifolia terumbu karang yang rusak.
Syringodium isoetifolium Umum dijumpai di daerah subtidal dangkal & berlumpur
Paling banyak dijumpai, bisa tumbuh dengan spesies lain,
Thalassia hemprichii mampu tumbuh sampai kedalaman 25 meter. Sering
ditemukan pada substrat berpasir.
Sering mendominasi daerah subtidal (sublitoral),
Thalassodendron cilliatum
berasosiasi dengan terumbu karang.
FAKTOR PEMBATAS BAGI LAMUN

 Cahaya dan Temperatur :


Kisaran temperatur
optimal bagi spesies
lamun: 28-30°C
 Lamun tumbuh di perairan
dangkal → cahaya:
fotosintesis
 Pada perairan jernih: 90 m
(ada cahaya)
 Thalassia testudinium :
tumbuh pada kedalaman
13 m
 Cymodocea manatorum :
22 m
(St John, Virgin Island)
 Kedalaman perairan tidak
lebih dari 10 m
Faktor pembatas pertumbuhan lamun:

 Salinitas optimum untuk pertumbuhan antara 25 – 35 ‰


 Toleransi salinitas bervariasi antar spesies
 Spesies di daerah estuari : euryhaline
 Spesies laut : stenohaline
 Kerusakan ekosistem padang lamun: meningkatnya salinitas
karena kurangnya suplay air tawar dari sungai
 Pergerakan air (arus) : suplay nutrien, sediaan gas-gas terlarut,
menghalau sisa metabolisme atau limbah
 Arus → produktivitas primer : percampuran dan penyebaran
unsur hara & gas, memindahkan limbah
 Kecepatan arus yang tinggi & turbulensi: naiknya padatan
tersuspensi, reduksi penetrasi cahaya → laju produksi
tanaman rendah
 Substrat
 Padang lamun hidup pada berbagai tipe substrat : lumpur
s/d lumpur halus
 Kedalaman substrat : menjaga stabilitas sedimen :
 Pelindung tanaman dari arus air laut
 Tempat pengolahan/pemasok nutrien
 Kedalaman sedimen → kebutuhan utama pertumbuhan &
perkembangan habitat lamun
 Lamun tumbuh subur di daerah terbuka, pasang surut,
perairan pantai atau goba : lumpur, pasir, kerikil, patahan
karang mati
 Nutrien
 Faktor pembatas pertumbuhan lamun
Ragam Ekologi Lamun

Walker et al 1999
Rantai Makanan Padang Lamun

• Rantai Makanan Detritus (Detritus Food Chain) 


sebagian terbesar biota yang hidup pada ekosistem
padang lamun menanfaatkan serasah lamun sebagai
makanan atau sumber energi
• Rantai Makanan Merumput (Grazing Food Chain):
sejumlah fauna laut (reptilia dan mamalia laut)
menggunakan padang lamun sebagai padang
penggembalaan
• Rantai makanan plankton (Plankton Food Chain).
Peran Ekosistem Lamun
• Produsen detritus dan zat hara.
• Mengikat sedimen dan menstabilkan
substrat lunak, dengan sistem perakaran
yang padat dan saling menyilang.
• Meredam arus dan gelombang.
• Tempat berlindung, mencari makan,
tumbuh besar, dan memijah beberapa
jenis biota laut, terutama yang melewati
masa dewasa di lingkungan ini.
• Sebagai tudung pelindung yang
melindungi penghuni padang lamun dari
sengatan matahari.
Biota Yang Berasosiasi Dengan Padang
Lamun

• Algae
• Meiofauna (Foraminifera, Copepoda, Ostracoda,
Tubelaria, dan Polychaeta).
• Moluska
• Krustasea
• Ekinodermata
• Ikan (Siganidae: Siganus canaliculatus, S. oramin (ikan
beronang), famili Lethrinidae (Lethrinus spp.), Lutjanidae
(Lutjanus spp.), Carangidae (Caranx spp.).
• Porifera
• Reptilia (Penyu Hijau, Chelonia mydas)
• Mamalia (Dugong dugon, Duyung).
Pemanfaatan Padang Lamun

• Padang lamun: daerah penangkapan potensial bagi


nelayan/masyarakat pesisir untuk menangkap ikan, memanen
teripang, mengambil siput dan kerang  sumber protein
hewani yang tinggi.
• Padang lamun: tempat kegiatan budidaya laut berbagai jenis
ikan, teripang, kerang-kerangan, dan tiram.
• Pemanfaatan buah lamun yang menyimpan bahan karbohidrat
berupa tepung sebagai sumber makanan bagi masyarakat
pesisir, tepung dari buah lamun diolah menjadi roti.
• Daun lamun merupakan sumber pakan ternak dan pupuk.
• Padang lamun: tempat rekreasi atau pariwisata bahari,
terutama ekowisata.
• Padang lamun: laboratorium alam bagi kegiatan pendidikan
dan penelitian.
Dampak Aktivitas Manusia Pada Ekosistem
Lamun
Kegiatan Dampak Potensial
 Perusakan total padang lamun.
Pengerukan dan pengurugan
 Perusakan habitat di lokasi pembangunan hasil
yang berkaitan dengan
pengerukan.
pembangunan pemukiman
 Dampak sekunder pada perairan dengan
pinggir laut, pelabuhan,
meningkatnya kekeruhan air, terlapisnya insang
industri, saluran navigasi.
hewan air.
Pencemaran limbah industri,  Terjadinya akumulasi logam berat padang lamun
terutama logam berat, melalui proses biological magnification.
senyawa organoklorin
Pembuangan sampah organik  Penurunan kandungan oksigen terlarut.
 Dapat terjadi eutrofikasi yang mengakibatkan
blooming (peledakan) perifiton yang menempel di
daun lamun, dan juga meningkatkan kekeruhan
yang dapat menghalangi cahaya matahari.
Kegiatan Dampak Potensial
Pencemaran oleh limbah  Pencemaran pestisida dapat mematikan
pertanian hewan yang berasosiasi dengan padang
lamun.
 Pencemaran pupuk mengakibatkan
eutrofikasi di perairan padang lamun dan
sekitarnya.
Pencemaran minyak  Lapisan minyak pada daun lamun dapat
menghalangi proses fotosintesa.
 Mematikan tumbuhan lamun
Pemanfaatan sumberdaya  Perubahan struktur vegetasi padang lamun.
padang lamun  Perubahan substrat dasar padang lamun
yang dapat mengganggu pertumbuhan
lamun.
 Menurunnya fungsi padang lamun sebagai
habitat utama berbagai biota laut.
Dampak Perubahan Iklim Pada Ekosistem Lamun

Peningkatan Suhu Udara (0,30C per dasawarsa)


• Terjadi pergeseran distribusi lamun
• Berubahnya pola reproduksi seksual dan laju
pertumbuhan lamun
• Berubahnya keseimbangan karbon lamun

Peningkatan Konsentrasi CO2 Atmosfir (0,5% per tahun)


• Peningkatan produksi lamun  peningkatan fotosintesis dan
pertumbuhan
• Peningkatan produksi dan biomassa algae epifit yang
menempel pada daun lamun
• Peningkatan pertumbuhan algae dan peningkatan kompetisi
dengan karang
Dampak Perubahan Iklim Pada Ekosistem Lamun

Naiknya Muka Air Laut (1,7-2,4 mm/thn, 1-5 m Tahun 2100 )

• Migrasi dan berkurangnya habitat lamun


• Perkembangan lamun ke arah daratan
• Erosi pada sisi menghadap laut dari lamun
• Menurunkan efektivitas lamun dalam
perlindungan garis pantai
Dampak Perubahan Iklim Pada Ekosistem Lamun

Perubahan Presipitasi

• Menurunnya salinitas tanah dan meningkatnya


kandungan air  meningkatnya curah hujan 
menurunkan pertumbuhan lamun
• Berubah komposisi fauna dan zonasi tergantung
toleransi thd salinitas
Perspektif Mitigasi dan Adaptasi Thd Perubahan Iklim

Kategori Kaji-Tindak Mitigasi/Adaptasi


Penyatuan elemen perubahan Pengelolaan wilayah pesisir
iklim dalam rencana terpadu terpadu
Penetapan daerah Pengelolaan daerah
perlindungan/kawasan perlindungan laut/kawasan
konservasi konservasi laut
Mempertahankan garis pantai Membentuk pantai
Stabilisasi struktur lunak
Strategi pengelolaan pasir
Restorasi /pembuatan habitat Restorasi habitat
Transplantasi lamun
Restorasi hidrologi
Perspektif Strategi Adaptasi Thd Perubahan Iklim

Kategori Kaji-Tindak Mitigasi/Adaptasi


• Memperkuat daya tahan • Bangun kapasitas sosial
masyarakat • Keadilan akses thd sumberdaya
• Kesiapan terhadap bencana • Perencanaan mitigasi bencana
• Bangun kapasitas untuk • Pendikan publik dan pelatihan
adaptasi • Outreach dan komunikasi
• Field extension
• Akses pada kebijakan dan alat
perencanaan
• Mekanisme resolusi konflik
• Panduan praktek terbaik
Perspektif Strategi Adaptasi Thd Perubahan Iklim

Kategori Kaji-Tindak Mitigasi/Adaptasi


Pengelolaan perikanan • Buat regulasi penangkapan ikan
untuk keberlanjutan hasil tangkap
• Kembangkan strategi mata
pencaharian alternatif
• Turunkan kerentanan pada nelayan
• Terapkan ko-manajemen
Upaya Mitigasi dan Adaptasi Melalui Kawasan
Konservasi Berbasis Ekosistem

Salah satu upaya mitigasi dan adaptasi terhadap


perubahan iklim adalah melalui penetapan dan
pengelolaan terpadu kawasan konservasi pesisir dan
laut berbasis ekosistem dengan tujuan:

• Mengupayakan perlindungan ekosistem lamun


dan ekosistem pesisir dan laut lain
• Memulihkan fungsi dan integritas ekosistem
• Mencegah penurunan keanekaragaman hayati
• Mencegah penurunan kualitas lingkungan
• Menjamin keberlanjutan pendayagunaan
sumberdaya dan ekosistem secara lestari
Pengembangan Daerah Perlindungan Laut Berbasis
Masyarakat (DPL-BM)

DPL-BM: upaya masyarakat untuk


mempertahankan dan memperbaiki
kualitas ekosistem pesisir (lamun,
dan terumbu karang) dan sekaligus
mempertahankan kualitas sumber-
daya lain yang ada di lamun dan
terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai