Kurikulum xxxxxxx
biologi
KEANEKARAGAMAN HAYATI II
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami tentang ekosistem air laut dan jenisnya.
2. Memahami keanekaragaman hayati di Indonesia.
3. Memahami manfaat dan nilai keanekaragaman hayati.
4. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman hayati.
5. Mengetahui usaha-usaha perlindungan alam.
A. Tipe-Tipe Ekosistem Perairan (Akuatik) II : Ekosistem Perairan Laut
1. Ciri-Ciri Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri sebagai
berikut. a. Memiliki kadar garam
(salinitas) yang tinggi.
Berdasarkan tingkat kedalaman dan jaraknya dari pantai, ekosistem air laut dibagi
menjadi empat zona, yaitu zona litoral, zona neritik, zona batial, dan zona abisal.
a. Zona litoral atau disebut juga daerah pasang surut merupakan daerah yang
terendam air saat pasang naik dan menjadi seperti daratan saat air surut. Pada
daerah ini, terdapat bermacam-macam hewan seperti bintang laut, bulu babi,
udang, kepiting, dan cacing laut.
b. Zona neritik merupakan daerah dasar laut yang memiliki kedalaman kurang
dari 200 meter. Daerah ini dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga ke
dasarnya. Oleh karena itu, pada daerah ini banyak ditemukan ganggang dan
ikan.
c. Zona batial merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.000 meter. Pada
zona ini, banyak ditemukan ikan, tetapi tidak ditemukan produsen.
d. Zona abisal merupakan daerah palung laut dengan kedalaman lebih dari 2.000
meter. Daerah ini dihuni oleh hewan predator, detritivor (pemakan sisa
organisme), dan juga pengurai.
2
e. Hadalpelagik merupakan daerah laut yang paling dalam dengan kedalaman
lebih dari 6000 meter.
3
Ekosistem padang lamun merupakan ekosistem pantai yang biasanya
ditumbuhi seagrass (lamun). Seagrass adalah tumbuhan berbunga
(Angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Seagrass
hidup terendam di dalam laut dan beradaptasi secara penuh di perairan
yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air. Seagrass
membentuk hamparan seperti padang rumput di bawah permukaan air.
4
Fauna yang mendominasi ekosistem ini adalah Coelenterata, hewan
spons
( Porifera), Mollusca (kerang siput), bintang laut, ikan, dan ganggang.
d. Ekosistem laut dalam
Ekosistem laut dalam merupakan ekosistem yang berada di laut dalam atau
palung laut. Ekosistem ini gelap gulita karena tidak dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Ciri-ciri ekosistem laut dalam adalah memiliki tekanan hidrostatik
yang tinggi, memiliki kadar oksigen yang rendah, memiliki suhu yang umumnya
seragam dengan kisaran 13oC, memiliki salinitas yang cukup tinggi, dan
memiliki sirkulasi air yang sangat lambat.
Flora : di laut dalam tidak terdapat organisme produsen.
Fauna : ikan yang pada penutup kulitnya mengandung fosfor, sehingga
dapat bercahaya di tempat gelap (bioluminisensi) dan ikan predator.
Contoh Soal 1
Berikut ini merupakan ciri-ciri ekosistem padang lamun, kecuali ....
A. berair payau
B. didominasi oleh seagrass yang memiliki rhizoma
C. memiliki salinitas yang sangat tinggi
D. berupa perairan yang dangkal
E. terletak di wilayah pertemuan antara sungai dan laut
Jawaban: C
Penjelasan:
Padang lamun adalah salah satu dari ekosistem estuaria selain hutan mangrove.
Ekosistem estuaria adalah ekosistem yang berada pada pertemuan antara sungai
5
dan laut. Ekosistem ini memiliki salinitas yang lebih rendah daripada air laut, tetapi
lebih tinggi daripada air tawar (berair payau). Ekosistem padang lamun berada di
perairan dangkal yang berlumpur dan mengandung pasir. Ekosistem padang lamun
didominasi oleh tumbuhan seagrass (lamun), yaitu tumbuhan berbunga
(Angiospermae) yang memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Seagrass hidup
terendam di dalam laut dan beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya
cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air. Seagrass membentuk hamparan
seperti padang rumput di bawah permukaan air.
6
musim kemarau, pohon-pohonnya lebih rendah daripada pohon hutan hujan
tropis, pohon-pohonnya lebih jarang, dan ketinggian pohonnya sekitar 12-35 m.
Contoh tumbuhan yang ada di wilayah ini adalah sagu (Metroxylon sagu) dan
tumbuhan dari famili Myristicaceae, seperti Myristica fragrans (pala).
Tumbuhan khas pada dataran Sahul adalah matoa (Pometia pinnata).
3. Flora di daerah tengah (Wallace)
Daerah tengah (Wallace) meliputi Sulawesi dan Nusa Tenggara. Di wilayah ini,
terdapat daerah padang rumput yang diselingi oleh pepohonan atau disebut
dengan savana. Contoh tumbuhan yang hidup di daerah tengah adalah pohon
Eucalyptus.
Menurut Frans Wilhelm Junghuhn, seorang botanis asal Jerman, wilayah Pulau
Jawa dapat dibagi menjadi beberapa daerah berdasarkan ketinggiannya, yaitu
sebagai berikut.
a. Ketinggian 0-650 mdpl
Wilayah ini merupakan dataran rendah yang berupa pantai dan hutan mangrove.
Jenis tumbuhan pada wilayah ini adalah bakau, kayu api, sagu, dan nipah.
Sementara itu, ke arah daratan dapat ditemukan kelapa, kelapa sawit, cokelat,
padi, jagung, dan karet.
b. Ketinggian 650-1.500 mdpl
Pada wilayah ini, terdapat tumbuhan kina, kopi, teh, tembakau, aren, pinang,
dan rasamala.
c. Ketinggian 1.500-2.500 mdpl
Pada wilayah ini, terdapat tumbuhan cemara gunung, anggrek tanah, dan
cantigi koneng.
d. Ketinggian di atas 2.500 mdpl
Wilayah ini merupakan daerah pegunungan yang dingin. Tumbuhan yang dapat
ditemukan di wilayah ini adalah lichenes, lumut, dan edelweiss jawa (Anaphalis
javanica).
Contoh Soal 2
Pernyataan berikut ini yang benar tentang persebaran flora di Indonesia adalah ....
A. bunga Rafflesia arnoldi termasuk tumbuhan endemik di kawasan Wallace
B. matoa (Pometia pinnata) merupakan anggota flora dataran Sahul
7
C. cendana (Santalum album) merupakan tumbuhan endemik di kawasan dataran
Sunda
D. sagu (Metroxylon sagu) termasuk flora dataran Sunda
E. Eucalyptus adalah tumbuhan endemik di kawasan dataran Sahul
Jawaban: B
Penjelasan:
Flora dataran Sahul tersebar di wilayah Maluku dan Papua. Di wilayah ini, terdapat
hutan musim dengan ciri-ciri antara lain adalah daun-daun tanaman berguguran
pada musim kemarau, pohon-pohonnya lebih rendah daripada pohon hutan hujan
tropis, pohonpohonnya lebih jarang, ketinggian pohonnya sekitar 12-35 m. Contoh
tumbuhan yang ada di wilayah ini adalah sagu (Metroxylon sagu) dan tumbuhan dari
famili Myristicaceae, seperti Myristica fragrans (pala). Tumbuhan khas pada dataran
Sahul adalah matoa (Pometia pinnata) . Sementara itu, untuk pilihan jawaban
lainnya, dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bunga Rafflesia arnoldi termasuk tumbuhan endemik di kawasan dataran
Sunda.
Sagu (Metroxylon sagu) termasuk flora dataran Sahul.
Eucalyptus dan cendana (Santalum album) adalah flora kawasan Wallace.
8
b. Banyak terdapat primata, seperti orang utan, wau-wau, lutung, monyet,
dan bekantan.
c. Banyak terdapat burung dengan bulu tidak berwarna-warni, seperti burung
hantu, burung gagak, burung jalak, dan burung elang. Selain itu, terdapat
sedikit burung dengan bulu berwarna-warni, seperti merak.
d. Terdapat jenis-jenis reptil seperti buaya, ular, tokek, kadal, biawak,
bunglon, dan kura-kura.
e. Banyak terdapat jenis ikan air tawar.
Fauna endemik di kawasan Indonesia bagian barat adalah badak bercula satu
(Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, beo nias (Gracula religiosa) di Pulau
Nias, orang utan (Pongo pygmaeus) dan bekantan (Nasalis larvatus) di
Kalimantan, jalak bali di Bali, dan elang jawa di Jawa.
2. Kawasan peralihan (Austral-Asiatis)
Fauna tipe peralihan atau Austral-Asiatis memiliki daerah persebaran yang meliputi
Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara, serta sejumlah pulau kecil di sekitar
pulaupulau tersebut. Fauna di wilayah ini memiliki perbedaan dengan fauna
Asiatis dan Australis. Oleh karena itu, fauna Austral-Asiatis dianggap sebagai
fauna asli Indonesia atau bersifat endemik, karena tidak ditemukan di negara
lain.
Contoh fauna tipe peralihan atau Austral-Asiatis adalah komodo (Varanus
komodoensis), babirusa (Babyrousa babirussa), burung maleo (Macrocephalon
maleo), kuskus (Ailurops ursinus), dan anoa (Bubalus depressicornis).
3. Kawasan Indonesia bagian timur (Australis)
Fauna tipe Australis memiliki daerah persebaran yang meliputi Pulau Halmahera,
Buru, Seram, Saparua, Haruku, Kepulauan Aru, dan Papua. Ciri-ciri fauna di
wilayah ini adalah sebagai berikut.
a. Banyak terdapat hewan berkantong, seperti kanguru (Macropus
giganteus), kanguru pohon (Dendrolagus ursinus), walabi (Dorcopsulus
vanheurni), dan oposum layang (pemanjat berkantong).
b. Banyak terdapat burung dengan bulu berwarna-warni, seperti
cendrawasih (Paradisaea rudolphi), kasuari (Casuarius casuarius),
kakaktua (Cacatua moluccensis), Gouravictor (sejenis merak dengan
mahkota), raja udang, dan nuri.
c. Banyak terdapat mamalia yang berukuran kecil, seperti nokdiak (landak
irian) dan beruang madu.
d. Terdapat sedikit jenis ikan air tawar.
9
Fauna endemik di kawasan Indonesia bagian timur adalah cendrawasih, landak
irian, dan kasuari.
Berikut ini adalah peta persebaran fauna di Indonesia menurut Wallace dan
Weber.
Garis Wallace
Garis Weber
Contoh Soal 3
Berikut ini adalah fauna yang hidup di kawasan Austral-Asiatis, kecuali ....
A. anoa
B. komodo
C. lutung
D. babirusa
E. maleo
Jawaban: C
Penjelasan:
Kawasan Austral-Asiatis adalah kawasan di Indonesia yang dihuni oleh hewan-
hewan yang tidak memiliki persamaan dengan hewan-hewan kawasan Asiatis atau
kawasan Australis. Hewan-hewan ini dianggap sebagai fauna endemik Indonesia,
karena tidak terdapat di negara lain. Contoh fauna yang tergolong Austral-Asiatis
adalah komodo, babirusa, maleo, kuskus, dan anoa. Sementara itu, lutung atau
dikenal sebagai kera jawa termasuk fauna dari kawasan Asiatis.
1
0
D. Manfaat dan Nilai Keanekaragaman Hayati
1. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
a. Sebagai sumber pangan
Berikut ini adalah tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan sebagai sumber
pangan.
1.) Makanan pokok
Makanan pokok sebagian besar orang Indonesia adalah nasi yang diperoleh
dari tanaman padi (Oryza sativa). Selain itu, ada juga masyarakat yang
makanan pokoknya berupa jagung, singkong, dan sagu.
2.) Sayuran
Contoh : sawi, kubis, wortel, buncis, kacang panjang, bayam, kangkung,
dan terong.
3.) Buah-buahan
Contoh : pisang, apel, jeruk, mangga, semangka, pepaya, dan melon.
4.) Umbi-umbian
Contoh : singkong, ubi jalar, lobak, talas, bawang merah, dan bawang
putih.
5.) Rempah-rempah
Contoh : merica, ketumbar, pala, dan cengkeh.
6.) Aneka daging dan ikan
Contoh : sapi, kambing, kelinci, ayam, itik, ikan bandeng, ikan mas, ikan lele,
belut, kepiting, udang, kerang, dan rajungan.
b. Sebagai bahan obat-obatan
Berikut ini adalah tumbuhan dan hewan yang dapat dijadikan sebagai bahan
obatobatan.
1.) Buah merah (Pandanus conoideus) yang dapat digunakan sebagai obat
kanker, kolesterol, dan diabetes.
2.) Mengkudu (Morinda citrifolia) yang dapat digunakan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi.
3.) Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis) yang dapat digunakan untuk
obat malaria.
1
1
4.) Madu dari lebah yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh manusia.
5.) Ular yang bagian daging dan lemaknya dapat digunakan untuk mengobati
penyakit kulit seperti gatal-gatal.
c. Sebagai bahan kosmetik
Berikut ini adalah tumbuh-tumbuhan yang bisa digunakan sebagai bahan
kosmetik.
1.) Bahan wewangian (parfum), contoh : mawar, melati, cendana, kenanga,
dan kemuning.
2.) Bahan penghitam rambut, contoh : urang-aring, daun mangkokan, minyak
kelapa, pandan, dan lidah buaya.
3.) Bahan penghalus kulit, contoh : bengkuang, alpukat, kemuning, dan
beras.
d. Sebagai sumber sandang
Berikut ini adalah tumbuhan dan hewan yang bisa digunakan sebagai sumber
sandang.
1.) Bahan pakaian, contoh : kapas, rami, sisal, pisang hutan, dan jute.
2.) Bahan pembuat pakaian adat, misalnya pada suku Dani, yaitu tanaman labu
air (Lagenaria siceria) yang digunakan untuk membuat koteka pria, serta
wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis) yang digunakan untuk
membuat pakaian adat wanita.
3.) Bahan pakaian dari hewan, contoh : ulat sutra untuk membuat kain sutra,
serta kulit sapi dan kambing untuk membuat tas, sepatu, dan jaket.
e. Sebagai sumber papan
Berikut ini adalah tumbuhan yang bisa digunakan sebagai sumber papan.
1.) Bahan pembuat rumah, contoh : kayu jati, kelapa, keruing, nangka,
rasamala, ulin, meranti, dan bambu.
2.) Bahan pembuat rumah adat, contoh : daun lontar dan gebang yang
digunakan untuk atap dan dinding rumah di Pulau Timor dan Alor, serta
palem seperti nipah yang digunakan untuk membuat rumah di Sumatra
dan Kalimantan.
f. Sebagai sumber plasma nutfah
Plasma nutfah adalah bagian tubuh tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme yang
mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang
masih bersifat liar atau sudah dibudidayakan oleh manusia mengandung
plasma nutfah. Plasma nutfah akan mempertahankan mutu sifat organisme dari
1
2
generasi ke generasi. Contohnya, padi rojolele akan mewariskan sifat pulen
dan rasa enak.
g. Sebagai aspek budaya
Beberapa ritual keagamaan dan kepercayaan, upacara adat, dan pesta tradisional
menggunakan tumbuhan dan hewan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1.) Budaya nyekar (ziarah kubur) pada masyarakat Jawa menggunakan bunga
mawar, kenanga, melati, dan kantil.
2.) Upacara ngaben di Bali menggunakan bermacam-macam tumbuhan untuk
wewangian seperti kenanga, melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana.
3.) Umat Islam menggunakan hewan sapi, kambing, domba, dan kerbau untuk
melaksanakan hari raya kurban.
4.) Umat Nasrani menggunakan pohon cemara untuk perayaan Natal.
h. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
Tumbuhan dan hewan merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dengan
mengembangkan ilmu pengetahuan, kehidupan manusia akan lebih sejahtera.
1.) Tumbuhan
Contoh: pengembangan cara mencangkok untuk perkembangbiakan
vegetatif, penyilangan untuk mendapatkan keturunan yang unggul, serta
pengembangan kultur jaringan untuk mendapatkan keturunan baru dalam
jumlah besar dan cepat.
2.) Hewan
Contoh: pengembangan cara budidaya ikan untuk mendapatkan panen
yang
banyak dan pengembangan inseminasi buatan untuk mendapatkan
hewanhewan ternak yang unggul.
i. Sebagai penyeimbang lingkungan
Keanekaragaman hayati merupakan penyeimbang ekosistem yang penting. Jika
terjadi penghilangan sebagian dari keanekaragaman hayati tersebut, ekosistem
menjadi tidak seimbang. Contohnya adalah keberadaan hutan hujan tropis
yang merupakan penyedia oksigen sekaligus mengurangi karbon dioksida.
j. Sebagai sumber keindahan
Keanekaragaman hayati bisa menjadi sumber keindahan, baik berupa tumbuhan
maupun hewan. Berikut ini adalah tumbuhan dan hewan yang dapat digunakan
sebagai sumber keindahan.
1.) Tanaman hias, contoh : mawar, anggrek, dan aneka bonsai tanaman.
1
3
2.) Hewan peliharaan, contoh : love bird, kenari, atau beo yang dapat dinikmati
keindahan bulu atau suaranya.
1
4
h. Nilai warisan
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan agar dapat diwariskan pada generasi
mendatang. Spesies atau kawasan tertentu sengaja dipertahankan dan
diwariskan turun-temurun. Hal ini bertujuan untuk menjaga identitas budaya
dan spiritual kelompok etnis tertentu. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai
cadangan pemenuhan kebutuhan mereka di masa datang.
i. Nilai konsumtif
Manfaat langsung yang dapat diperoleh dari keanekaragaman hayati disebut nilai
konsumtif. Contohnya, pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk
pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, maupun papan.
j. Nilai produktif
Keanekaragaman hayati memiliki nilai pasar pada perdagangan tingkat lokal,
nasional, maupun internasional.
Contoh Soal 4
Tumbuh-tumbuhan berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber papan, kecuali
....
A. jati
B. gebang
C. keruing
D. ulin
E. kemuning
Jawaban: E
Penjelasan:
Tumbuh-tumbuhan memiliki banyak manfaat bagi manusia, di antaranya sebagai
sumber papan. Contoh tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan sebagai sumber
papan atau sebagai salah satu bahan untuk mendirikan rumah adalah jati, gebang,
kelapa, keruing, ulin, nangka, dan bambu. Sementara kemuning adalah salah satu
tanaman yang diambil bunganya sebagai bahan pembuatan kosmetik.
1
5
Berkurangnya keanekaragaman hayati disebabkan oleh kerusakan ekosistem.
Kegiatan manusia yang dapat merusak ekosistem antara lain adalah sebagai
berikut. a. Ladang berpindah
Selain menghilangkan berbagai jenis tumbuhan, ladang berpindah juga dapat
merusak struktur tanah.
b. Intensifikasi pertanian
Intensifikasi pertanian adalah peningkatan hasil pertanian
dengan cara pemupukan, penggunaan insektisida atau pestisida,
penggunaan bibit unggul, dan mekanisasi pertanian.
c. Intensifikasi perikanan
Intensifikasi perikanan adalah peningkatan hasil perikanan dengan cara
pembukaan hutan mangrove untuk usaha tambak, pembuangan limbah dari
tambak intensif, dan budidaya perikanan di waduk/danau/teluk yang tidak
terkendali.
d. Penemuan bibit tanaman dan hewan baru yang dapat mendesak keberadaan
tanaman dan hewan lokal.
e. Perburuan liar dan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak tepat.
f. Penebangan liar yang menyebabkan hutan-hutan menjadi gundul.
g. Industrialisasi yang dapat mengurangi areal hutan dan menimbulkan berbagai
pencemaran, baik pencemaran udara, tanah, maupun air.
1
6
Penurunan keanekaragaman hayati dapat dicegah dengan cara melakukan
pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati. Tujuan dari konservasi
keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut.
1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai penyangga kehidupan.
2. Mencegah kepunahan spesies yang disebabkan oleh kerusakan habitat dan
pemanfaatan yang tidak terkendali.
3. Menyediakan sumber plasma nutfah untuk mendukung pengembangan dan
budidaya kultivar-kultivar tanaman pangan, obat-obatan, maupun ternak.
1
7
Taman nasional adalah perlindungan alam yang menempati suatu daerah
luas, dan tidak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan industri. Taman
nasional dimanfaatkan untuk pendidikan, budaya, dan rekreasi alam tanpa
mengubah ekosistem. Contohnya, taman nasional komodo di Nusa
Tenggara Barat.
2. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu
Perlindungan alam dengan tujuan tertentu merupakan perlindungan alam yang
didirikan untuk tujuan tertentu. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu
antara lain adalah sebagai berikut.
a. Perlindungan geologi adalah perlindungan yang bertujuan melindungi
formasi geologi seperti batuan tertentu. Contoh : kawasan Geopark
Gunung Sewu di Yogyakarta.
b. Perlindungan alam botani adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi komunitas tumbuhan tertentu. Contoh : kebun raya Bogor.
c. Perlindungan alam zoologi adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi hewan langka serta mengembangbiakkannya. Contoh : badak
bercula satu di Ujung Kulon.
d. Perlindungan alam antropologi adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi suku-suku terasing. Contoh : suku Asmat di Papua dan suku
Badui di Banten Selatan.
e. Perlindungan pemandangan alam adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi keindahan alam di suatu daerah. Contoh : lembah Sianok di
Sumatra Barat.
f. Perlindungan monumen alam adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi benda-benda alam tertentu, seperti stalagtit dan stalagmit di
gua dan air terjun. Contoh : flowstone di Gua Perak Pacitan, Jawa Timur.
g. Perlindungan suaka margasatwa adalah perlindungan yang bertujuan
melindungi hewan-hewan yang hampir punah, seperti harimau, badak, dan
gajah.
h. Perlindungan hutan adalah perlindungan yang bertujuan melindungi
tanah dan air dari perubahan iklim.
i. Perlindungan ikan adalah perlindungan yang bertujuan melindungi ikan-
ikan yang terancam punah. Contoh : perlindungan ikan arwana irian
(Scleropages jardinii) dan hiu gergaji (Pristis clavata).
Contoh Soal 5
Perhatikan kegiatan manusia terhadap flora dan fauna berikut.
1
8
1. Memburu hewan yang dilindungi.
2. Memelihara hewan yang dilindungi dengan izin khusus.
3. Menangkar flora dan fauna langka.
4. Memperjualbelikan satwa langka.
5. Memperjualbelikan satwa yang dilindungi.
1
9