Anda di halaman 1dari 5

EKOSISTEM AKUATIK (MARINE DAN ESTUARI)

Ekosistem Laut (Marine)

A. Pengertian Ekosistem Laut

Ekosistem laut adalah kumpulan dari berbagai komponen abiotik dan biotik
yang berkaitan antara yang satu dengan lainnya dan saling berinteraksi
membentuk suatu unit fungsional di daerah lautan.

B. Ciri-ciri Ekosistem Laut

Menurut Swasta (2021), ciri-ciri utama dari ekosistem laut adalah sebagai
berikut:

1. Komponen airnya sangat dinamis, karena adanya fenomena pasang


surut, gelombang dan arus.
2. Kandungan garam di dalam airnya cukup tinggi sehingga terasa asin.
3. Kedalaman airnya relatif dalam dengan topografi dasar yang tidak rata.
4. Komponen penyusun pantai dan dasarnya didominasi oleh pasir, lumpur
ataupun batu.
5. Dinamika airnya sangat dipengaruhi oleh angin dan posisi benda-benda
langit seperti bulan dan matahari.
6. Di pantainya selalu ada formasi vegetasi yang tahan garam (tumbuhan
halofit).
7. Pada tempat tertentu terdapat muara sungai yang biasanya ditumbuhi
oleh vegetasi mangrove.
C. Bagian-bagian Ekosistem Laut
1. Bagian perairan (pelagis)

Pelagis adalah keseluruhan air yang ada di laut mulai dari air yang ada
di permukaan hingga air yang ada di laut dalam. Bagian ini merupakan
habitat dari berbagai biota laut terutama bagi plankton dan nekton.

Menurut Nybakken (1988), secara horizontal bagian pelagis dibagi


menjadi dua bagian pokok yakni sebagai berikut:
a. Perairan pantai (neritik)

Neritik adalah perairan laut mulai dari titik pasang tertinggi ke


arah laut hingga pada jarak dimana kedalaman lautnya mencapai
200 meter.

b. Perairan samudera (oseanik)

Oseanik adalah bagian laut dengan tingkat kedalaman yang cukup


dalam. Pada perairan ini terdapat berbagai ikan pelagis dan
sejumlah mamalia laut.

Adapun secara vertikal menurut Nybakken (1988), bagian perairan


(pelagis) dari lautan dibagi menjadi lima bagian pokok yakni sebagai
berikut:

a. Zona epipelagis

Zona ini merupakan lapisan air yang paling atas, mulai dari
permukaan hingga kedalaman 100 m. Zona ini memiliki air yang
paling terang dan paling hangat karena hampir semuanya dapat
ditembus oleh cahaya.

b. Zona mesopelagis

Zona ini memiliki kedalaman 1.000 m. Memiliki air yang kurang


mendapat pencahayaan dengan suhu air sekitar 100 C.

c. Zona batipelagis

Zona ini memiliki kedalaman 4.000 m dan merupakan lapisan air


yang cukup gelap dengan suhu air mencapai sekitar 40 C.

d. Zona abisopelagis

Lapisan air yang memiliki kedalaman 6.000 m dan merupakan


lapisan air yang lebih gelap dengan suhu air yang lebih rendah
dari 40 C.
e. Zona hadalpelagis

Lapisan air gelap yang mengisi palung-palung lautan yang dalam,


dengan suhu air yang sangat rendah.

2. Bagian dasar (bentik)

Bentik dari suatu lautan adalah bagian laut yang menjadi landasan
dimana air laut bertumpu. Bentik juga merupakan habitat berbagai
biota laut terutama bentos dan ikan-ikan demersal.

Menurut Nybakken (1988), secara horizontal dasar lautan dibagi


menjadi beberapa zona yakni sebagai berikut:

a. Zona intertidal (litoral) adalah wilayah dasar laut mulai dari titik
pasang tertinggi hingga titik surut terendah.
b. Zona subtidal (sub litoral) adalah wilayah dasar laut mulai dari
titik surut terendah hingga batas terluar dasar laut pada
kedalaman 200 m.
c. Zona batial adalah wilayah dasar laut mulai dari batas terluar
zona sub tidal, lereng benua, hingga dasar laut pada kedalaman
4.000 m.
d. Zona abisal adalah wilayah dasar laut mulai dari batas terluar
zona batial hingga dasar laut pada kedalaman 6.000 m.
e. Zona hadal adalah wilayah dasar laut mulai dari batas terluar
zona abisal hingga dasar laut pada kedalaman 10.000 m atau
lebih.
D. Macam-macam Ekosistem Laut
1. Ekosistem pantai batu

Ekosistem ini memiliki banyak bongkahan batu besar maupun batu kecil.
Organisme yang dominan adalah ganggang coklat, ganggang merah, siput,
kerang, kepiting, dan burung.

2. Ekosistem pantai pasir


Ekosistem ini terdiri atas hamparan pasir yang selalu terkena deburan
ombak air laut. Vegetasi yang dominan adalah formasi pes-caprae dan
formasi barringtonia.

3. Ekosistem hutan mangrove

Terdapat di daerah tropis hingga subtropis, yang didominasi oleh tanaman


bakau (Rhizophora sp.), kayu api (Avicennia sp.) dan bogem (Bruguiera
sp.). Adapun hewan yang hidup di ekosistem ini antara lain burung, buaya,
ikan, kerang, siput, biawak, kepiting dan juga udang.

4. Ekosistem estuaria

Merupakan perairan semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut,


sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air
tawar. Komunitas tumbuhan yang hidup di sini adalah rumput rawa,
ganggang, dan fitoplankton. Adapun komunitas hewan yang hidup adalah
berbagai cacing, kerang, kepiting dan ikan.

5. Ekosistem terumbu karang

Ekosistem ini terdapat di laut yang dangkal dengan air yang jernih.
Organisme yang hidup di sini adalah hewan terumbu karang
(Coelenterata), hewan spons (Porifera), Mollusca (kerang, siput), bintang
laut, ikan dan juga ganggang.

6. Ekosistem laut dalam

Ekosistem ini terdapat di laut dalam atau palung laut yang gelap.
Organisme yang dominan di sini adalah predator dan ikan yang pada
penutup kulitnya mengandung fosfor sehingga dapat bercahaya di tempat
yang gelap.

E. Manfaat Ekosistem

Laut Beberapa manfaat dari ekosistem laut bagi kehidupan manusia antara
lain sebagai sumber makanan bagi manusia, pengontrol iklim dunia, pembangkit
listrik tenaga angin, tenaga ombak dan juga tenaga pasang surut air laut.
Ekosistem Estuari

A. Pengertian Estuari

Estuari adalah suatu perairan semi tertutup yang terdapat di hilir sungai dan
masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan terjadinya
pencampuran air laut dan air tawar dari sungai atau drainase yang berasal
dari muara sungai teluk, dan rawa.

Anda mungkin juga menyukai