Anda di halaman 1dari 16

Pengenalan Lingkungan

Laut dan Karakteristik


Biotanya
Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic)

Lingkungan laut merupakan lingkungan perairan

salin atau marine waters yang menyimpan berjuta


misteri kekayaan ekosistem dan biodiversitas.
Lingkungan yang dinamakan Lingkungan Laut
(Marine Environment) cakupannya dimulai dari
bagian pantai (coastal) dan daerah muara
(estuarine) hingga ke tengah samudra, dimulai
dari bagian permukaan air hingga dasar perairan
yang bermacam-macam tipe kedalamannya dan
bentuk morfologisnya.
Membahas mengenai lingkungan laut, ada 2 hal
yang esensial darinya, yaitu zona kolom air dan
zona dasar air.

Zona kolom air, atau Zona Pelagik adalah

bagian perairan dimana terdapat massa air,


sedangkan
Zona dasar perairan, atau disebut juga Zona
Bentik yang merupakan dasar / platform dari
perairan itu sendiri.
Dari pembagian atas kedua hal tersebut,
dapat dikembangkan lagi menjadi zona-zona
atau wilayah-wilayah dengan karakteristik
yang lebih khusus lagi. Pembagian wilayah
atau Zonasi tersebut dinamakan
Pemintakatan (Zonasi) Lingkungan Laut.

Semua biota yang hidup di lingkungan laut

tetapi tidak hidup di dasar laut dinamakan


biota pelagik.
Lingkungan dimana biota ini hidup dinamakan
lingkungan pelagik. Lingkungan ini mencakup
kolom air mulai dari permukaan dasar laut
sampai paras laut. Lingkungan pelagik ini
mempunyai batas wilayah atau mintakat yang
meluas mulai dari garis pantai sampai wilayah
laut jeluk.

Zona Pelagic

Secara horizontal lingkungan pelagik dibagi

menjadi neritik dan oseanik. Sedangkan


secara vertikal lingkungan ini dibagi menjadi
epipelagik, mesopelagik, batipelagik, dan
abisopelagik.

Mintakat neritik merupakan laut yang terletak

pada kedalaman 0 200 m. Kandungan zat hara di


mintakat neritik melimpah, Perairan neririk sangat
berubah-ubah baik dalam waktu maupun dalam
ruang jika dibandingkan dengan perairan oseanik.
Hal ini dapat terjadi karena dekatnya mintakat ini
dengan daratan dan adanya tumpahan berbagai zat
terlarut dari darat ke laut.
Mintakat oseanik merupakan wilayah ekosistem
laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus
cahaya matahari sampai ke dasar, sehingga bagian
dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air
dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air
dibawahnya, karena ada perbedaan suhu.

Mintakat epipelagik merupakan bagian kolom air

paling atas.Mintakat epipelagik disebut juga sebagai


mintakat Fotik dengan kedalaman 200 m.
Mintakat Mesopelagik terletak di bawah mintakat
epipelagik. Mintakat ini memiliki kedalaman dari 200
m - 1000 m. Karena letaknya di bawah mintakat fotik
maka tidak terdapat kegiatan yang menghasilkan
produksi primer yang memanfaatkan detritus yang
turun dari lapisan yang lebih dangkal.
Mintakat batipelagik memiliki kedalaman antara
1001 m sampai 4000 m atau sama dengan dasar
laut. Sifat-sifat fisiknya seragam. Ikan-ikan dan biota
yang hidup di lingkungan ini biasanya merupakan
organisme bioluminesen, yaitu organisme yang dapat
memancarkan cahaya sendiri.

Mintakat abisopelagic memiliki kedalaman

lebih dari 2000 m. Mintakat ini meluas ke


bagian-bagian terjeluk dari samudra atau
disebut mintakat palung. Wilayah ini
merupakan wilayak yang tidak ada cahaya
sama sekali, suhu dingin, dan tekanan air
tinggi. Mintakat ini merupakan lingkungan
hidup atau habitat yang paling sederhana

Zona Bentic
Pada zona bentik, biota yang hidup merupakan

benthos atau biota yang hidup di dasar perairan


seperti jenis-jenis bivalvia, arthropoda,
echinodermata, hewan-hewan karang,
coelenterata, dan spon.
Dominasi biota penghuninya adalah filter feeder,
yang berarti biota mendapatkan makanan dengan
cara menyaring air atau sedimen melalui organ
makannya.
Karena sifat dan karakteristiknya yang merupakan
filter feeder, maka biota yang hidup di lingkungan
bentik atau benthos sangat bergantung pada
sedimen yang terdapat di dasar laut.

Zonasi Lingkungan Laut berdasarkan lingkungan bentik

dapat dikelompokkan menjadi beberapa zona yang


memiliki karakteristik biota dan sedimen yang berbedabeda: Zona littoral, Zona Bathyal, Zona Abysal, dan Zona
Hadal.
Zona littoral merupakan bagian dari perairan laut yang
paling dekat dengan pantai dengan kedalamanantara 1-200
meter,
Zona bathyal merupakan zona perairan remang-remang,
biasanya dengan kedalaman antara 200 1000 meter,
Zona abisal meluas dari pinggir paparan benua hingga ke
bagian dasar laut terdalam dari samudera antara 10006000 meter, dan
Zona hadal merupakan zona laut terdalam, lebih dari
kedalaman 6000 m. Zona ini termasuk kedalam zona afotik(
aphotic zone ) karena merupakan daerah laut dalam yang
tidak terdapat cahaya karena cahaya matahari tidak dapat
menembus pada daerah tersebut

Penggolongan Biota Laut


Dalam ekologi, biota adalah keseluruhan kehidupan

yang ada pada satu wilayah geografi tertentu dalam


suatu waktu tertentu.
Biota laut adalah berbagai jenis organisme hidup di
perairan laut yang menurut fungsinya digolongkan
menjadi tiga, yaitu: Produsen, Konsumen dan Redusen.
Produsen merupakan biota laut yang mampu
mensintesa zat organik baru dari zat anorganik
Konsumen merupakan biota laut yang memanfaatkan
zat organik dari luar tubuhnya secara langsung.
Redusen atau Dekomposer merupakan biota laut
yang tidak mampu menelan zat organik dalam bentuk
butiran, tidak mampu berfotosintesis namun mampu
memecah molekul organik menjadi lebih sederhana.

Penggolongan biota laut menurut sifat hidupnya

dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:


Plankton, Nekton, dan Bentos.
Plankton merupakan semua biota yang hidup
melayang di dalam air yang pergerakkannya
ditentukan oleh lingkungannya. Contohnya adalah
Chlorella, Spirulina, dll.
Nekton adalah semua biota yang dapat berenang
bebas dan mengatur sendiri arah
pergerakkannya. Contohnya adalah Ikan.
Bentos merupakan semua biota yang hidup
didasar perairan baik membenamkan diri,
menempel maupun merayap. Contohnya adalah
Kerang, Bulu Babi, Bintang Laut, dsb.

Perubahan Lingkungan dan


Keragaman Biota Laut
Perubahan kondisi laut yang terjadi dimasa

lalu hingga saat ini ditambah dengan interaksi


biota laut dalam pemangsaan merupakan
faktor yang berpengaruh terhadap daya
adaptasi pada biota laut
Kemampuan adaptasi biota laut yang
berlanjut dalam jangka waktu lama yang
akhirnya menjadi sebuah evolusi menjadikan
keanekaragaman biota laut menjadi tinggi.

Faktor Fisika, Kimia dan


Biologi Laut
Faktor fisika yang mempengaruhi lingkungan

laut antara lain: suhu, kecerahan, kecepatan


arus, gelombang, dan pasang surut.
Faktor kimia yang mempengaruhi lingkungan
laut antara lain: salinitas, oksigen terlarut,
derajat keasaman (pH), dan unsur hara
(nutrien).
Faktor biologi yang mempengaruhi lingkungan
laut adalah: produsen, konsumen dan redusen
(dekomposer).

Anda mungkin juga menyukai