Anda di halaman 1dari 28

Pengaruh Keberadaan Pemukiman di Pinggir Sungai terhadap

Kebersihan Sungai Asemrowo, Kecamatan Asemrowo,


Surabaya tahun 2012

Disusun oleh :

Rizqie Puspita Mayasari / XI-P2

Tahun Pelajaran 2012-2013

SMA Negeri 6 Surabaya

Jalan Gubernur Suryo No. 11

Telp. (031) 5345974 Fax. (031) 5482814

Surabaya 60271
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul Pengaruh Keberadaan Pemukiman di Pinggir Sungai terhadap
Kebersihan Sungai Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya tahun 2012 ini. Dengan
segala keterbatasan penulis telah berusaha memaparkan tentang pemukiman di pinggir
Sungai Asemrowo. Makalah ini penulis susun untuk menginformasikan tentang kebersihan
sungai. Penulis ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk turut menjaga
kebersihan sungai yang tak ternilai harganya.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini kami mengucapkan terimakasih atas bantuan
dari :
1. Kepala SMAN 6 Surabaya, Bapak Drs. F.A. Nurseno M,pd yang telah memotivasi
penulis untuk membuat makalah ini.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberi doa dan dukungannya.
3. Teman-teman penulis yang selalu mendukung penulis untuk bisa menyelesaikan
makalah ini.
4. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung demi tersusunnya makalah ini.
Penulis yakin bahwa pastilah masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh
karna itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 22 Mei 2013

Penulis
HALAMAN MOTTO

Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan


kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena
hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita
berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon
HALAMAN PENGESAHAN

Makalah ini telah disahkan oleh guru pembimbing bahasa Indonesia kelas XI IPA-2
SMA Negeri 6 Surabaya tahun pelajaran 2012-2013.

Surabaya, 22 Mei 2013

Hj. Hartuti, M.Pd

NIP. 195604151982032006
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................

Halaman Motto.......................................................................................................

Halaman Pengesahan.............................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................................

Bab. I Pendahuluan................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................

B. Pembatasan Masalah...............................................................................

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................

D. Metode Penulisan....................................................................................

Bab. II Pembahasan................................................................................................

Bab. III Penutup......................................................................................................

A. Simpulan..............................................................................................

B. Saran........................................................................................................

C. Daftar Pustaka.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Pengaruh Keberadaan Pemukiman di Pinggir Sungai terhadap Kebersihan Sungai


Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya Tahun 2012

A.Latar Belakang Masalah


Perkembangan penduduk yang pesat di sekitar pinggiran sungai mengakibatkan daerah
pemukiman menjadi luas dan padat. Peningkatan aktivitas manusia, lebih lanjut akan
menyebabkan timbulnya sampah. Faktor yang mempengaruhi jumlah sampah selain
meningkatnya aktivitas antara lain adalah : jumlah dan kepadatan penduduk, sistem
pengelolaan sampah, kebiasaan penduduk, perkembangan teknologi serta tingkat
kemampuan ekonomi.
Sampah berhubungan erat dengan pencemaran lingkungan karena sampah merupakan
sumber pencemaran lingkungan jika tidak dapat dikelola dengan tepat. Permasalahan
sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengelolaanya. Di satu
pihak, jumlah sampah terus bertambah dengan laju yang cukup cepat, sedangkan di lain
pihak kemampuan pengelolaan sampah masih belum memadai.
Penanganan sampah bukanlah masalah yang mudah, karena disamping membutuhkan
dana yang tidak sedikit juga menyangkut berbagai aspek yang lain, misalnya : petuga
pengangkut sampah serta tempat pembuangan sementara dan tempat pembuangan akhir,
serta kesadaran masyarakat dalam ikut berperan serta untuk menjaga kebersihan
lingkungan yang ternyata masih rendah.
Sungai merupakan salah satu sumber air bagi kehidupan makhluk hidup. Apabila
keseimbangan kualitas air mulai terganggu maka akan terjadi permasalahan lingkungan
yang sangat merugikan bagi kelangsungan makhluk hidup, baik yang berada di dalam
sungai maupun yang tinggal di daerah sekitar aliran sungai tersebut.
Sungai adalah saluran air yang sempit dan panjang di permukaan bumi. Air sungai
mengalir dan memotong permukaan bumi karena gaya gravitasi. Banyak sungai mengalir
ke danau, laut, dan samudera. Sungai sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup. Di
kota-kota besar banyak yang memanfaatkan pinggiran sungai untuk tempat tinggal
masyarakat sekitar.
Menurut Wikipedia, masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Sekarang ini banyak masyarakat
desa yang berpindah ke kota hanya untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Padahal, di
kota mereka tidak memiliki sanak saudara sehingga mereka memanfaatkan sungai sebagai
tempat tinggalnya.
Kebersihan tempat tinggal juga berpengaruh penting dalam keseharian seseorang. Jika
masyarakat banyak yang menggunakan pinggiran sungai untuk pemukiman maka luas
sungai dapat menyempit. Ada yang menggunakan untuk kamar mandi, ada yang untuk
tempat mencuci baju, dan lain-lain.
Kebersihan adalah keadaan bebas kotoran termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi yang disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti terbebas dari virus, bakteria
patogen, dan bahan kimia berbahaya.
Menurut sumber lain, kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygene yang
baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak
berbau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri
sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti
mandi, gosok gigi, mencuci tangan, dan memakai pakain yang bersih.
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat bekerja, dan tempat awam. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan
cara mengelaptingkap dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci
peralatan masak dan peralatan makan, membersihkan bilik mandi dan jamban, serta
membuang sampah. Kebersihan lingkungan dimulakan dengan menjaga kebersihan
halaman dan membersihkan jalan di depan rumah daripada sampah.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia
dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan. Menurut
penulis yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan
yang sehat sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakitseperti demam berdarah,
muntaber, dan lain sebagainya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan
yang bersih, indah, dan nyaman.
Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan
tidak sama dengan kemewahan, kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan tetap
sehat terawat secara kontinyu. Bila sudah terbiasa menjaga kebersihan maka jika melihat
tempat yang tidak bersih perlu segera kita bersihkan agar hilang dari pandangan mata.
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan
kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus
menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya
rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang
sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi. Lingkungan akan lebih baik jika
semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus
ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di agama
islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian
dari iman.
Oleh karena itu dari pemaparan di atas penulis ingin mengangkat penelitian yang
berkaitan dengan Pengaruh Keberadaan Pemukiman di Pinggir Sungai terhadap
Kebersihan Sungai Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya Tahun 2012. Dalam
penelitian ini penulis ingin mengangkat judul Pengaruh Keberadaan Pemukiman di
Pinggir Sungai terhadap Kebersihan Sungai Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya
Tahun 2012

B. Pembatasan Masalah
Penulis dalam penulisan makalah ini akan membahas pengaruh keberadaan pemukiman
di pinggir sungai terhadap kebersihan sungai Asemrowo, kecamatan Asemrowo, Surabaya
tahun 2012 di tinjau berdasarkan kebersihan sungai Asemrowo, kecamatan Asemrowo,
Surabaya tahun 2012.

C.Tujuan Masalah
a. Tujuan Umum :
1. Penulis menginformasikan kepada masyarakat Surabaya pengaruh
keberadaan pemukiman di pinggir sungai terhadap kebersihan sungai
Asemrowo, kecamatan Asemrowo, Surabaya tahun 2012.
2. Penulis memberitahukan kepada masyarakat Surabaya bahwa
kebersihan sungai sangatlah penting.
3. Penulis mengharapkan masyarakat Surabaya mampu meningkatkan
kesadaran akan pentingnya kebersihan sungai.
4. Penulis mengharapkan kepada orang tua di Surabaya agar mampu
memberi motivasi kepada putera-puteri msing-masing guna meningkatkan
kebersihan dan menjaga kebersihan.
5. Penulis mengharapkan masyarakat Surabaya agar berusaha menjaga
kebersihan sungai.
a. Tujuan Khusus

1. Penulis menginformasikan kepada masyarakat Asemrowo pengaruh


keberadaan pemukiman di pinggir sungai terhadap kebersihan sungai
Asemrowo, kecamatan Asemrowo, Surabaya tahun 2012.
2. Penulis memberitahukan kepada masyarakat Asemrowo bahwa
kebersihan sungai sangatlah penting.
3. Penulis mengharapkan masyarakat Asemrowo mampu meningkatkan
kesadaran akan pentingnya kebersihan sungai.
4. Penulis mengharapkan kepada orang tua di Asemrowo agar mampu
memberi motivasi kepada putera-puteri masing-masing guna meningkatkan
kebersihan dan menjaga kebersihan.
5. Penulis mengharapkan masyarakat Asemrowo agar berusaha menjaga
kebersihan sungai.
D.Metode
1. Penulis menulis makalah tersebut di atas menggunakan metode studi literatur,
yaitu dengan membaca buku-buku yang terkait pengaruh jenis mata pelajaran terhadap
minat belajar siswa kelas XI IPA-1 SMAN 6 Surabaya Tahun Pelajaran 2012-2013.
2. Penulis menggunakan metode wawancara, yaitu dengan mewawancarai :
a) Nama : Pundjul Santoso
Umur : 46 tahun
Alamat : Jl. Asemrowo II/57, Surabaya
Pekerjaan : Pakar Lingkungan

b) Nama : Asep Subiantoro


Umur : 40 tahun
Alamat : Jl. Petemon Sidomulyo I/29, Surabaya
Pekerjaan : Camat Asemrowo
3. Penulis menggunakan metode observasi, yaitu dengan mengunjungi Sungai
Asemrowo pada tanggal 13 Mei 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
Sungai
Sungai adalah saluran air yang sempit dan panjang di permukaan bumi. Air sungai
mengalir dan memotong permukaan bumi karena gaya gravitasi. Banyak sungai mengalir
ke danau, laut, dan samudera. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air
yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan
tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana sungai bertemu laut dikenali
sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya
terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai
juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Proses Terjadinya Sungai
Air yang berada di permukaan dataran, baik air itu berasal dari air hujan, mata air,
maupun cairan gletser, akan mengalir melalui sebuah saluran menuju ke tempat yang lebih
rendah. Mula-mula saluran yang dilalui ini berukuran relative sempit dan pendek. Namun,
secara alamiah aliran air ini mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Akibatnya, saluran
ini semakin lama semakin lebar dan panjang, dan terjadilah apa yang disebut sungai.
Secara alamiah, sungai mengalir sambil melakukan aktifitas yang satu sama lain saling
berhubungan, yaitu: erosi (pengikisan), pengangkutan (transportasi), dan penimbunan atau
pengendapan (sedimentasi). Ketiga aktifitas tersebut tergantung pada factor-faktor
kemiringan daerah aliran sungai, volume air sungai, dan kecepatan aliran air. Makin besar
kemiringan aliran sungai, makin besar pula aktifitas pengikisan dan pengangkutan.
Sebaliknya, penimbunan akan semakin intensif pada daerah dataran, dimana aliran
mengalir lambat sehingga air mempunyai kesempatan untuk mendapatkan material yang
dibawahnya.
Bahan yang diangkut oleh sungai terdiri atas material halus yang melayang dan
bongkahan batu yang menggelinding di dasar sungai. Bahan-bahan yang di angkut sungai
mengalami pengendapan mulai dari material yang kasar dan berukuran besar seperti
bongkahan, krakal, dan kerikil, menyusul kemudian material yang lebih halus seperti pasir,
dan lempung. Akibat dari proses erosi sungai yang aktif maka terbentuklah beberapa
bentuk lembah sungai. Kenampakan bentuk suatu lembah sungai tersebut dapat
mencerminkan tingkat perkembangan sungainya.
Lembah sungai adalah suatu bentuk permukaan yang lebih rendah dari pada bagian
lainnya yang di hasilkan oleh pengikisan air. Pertumbuhan suatu lembah sungai dapat
berjalan melalui 3 proses, yakni:
1. Pendalaman Lembah Sungai
Di daerah hulu sungai dengan perbedaan ketinggian masih cukup besar,
sungai memiliki aliran cukup kuat. Kecepatan aliran yang besar menyebabkan
proses erosi dan transportasi berkerja lebih dominan. Kekuatan aliran erosi
bekerja dengan cara menumbuk dan menggerus dasar sungai.
2. Pelebaran Lembah Sungai
Pada daerah datar, proses erosi yang bekerja lebih banyak adalah erosi yang
menyamping (Lateral). Hal ini di sebabkan lambatnya kecepatan arus yang
mengalir erosi lateral yang dominant bersifat melebarkan saluran dan lembah
sungai. Selain itu berjalan pula proses agradasi atau penambahan endapan yang
berasal dari material longsoran (Masswasting) dari daerah-daerah lereng di
atasnya. Proses ini mempercepat terjadinya pelebaran lembah sungai.
3. Pemanjangan Lembah Sungai
Pemanjangan lembah dapat terjadi karena terjadinya penurunan permukaan
laut, sehingga dataran bertambah maju, dan karena pertumbuhan delta, yang
berarti menambah pula permukaan dataran.
Meander adalah bentuk kelok-kelok aliran sungai. Kenampakan ini sering di dapat pada
aliran sungai di daerah dataran rendah terbentuknya meander ialah karena adanya reaksi
dari aliran sungai terhadap batuan-batuan yang relative homogen dan kurang resisten
terhadap erosi. Pada lengkungan meander masing-masing terdapat dua sisi bagian dari
lengkung meander yang selalu mendapat sedimentasi sehingga menyebabkan aliran
tersebut berpindah di sebut undercut. Aliran air mengalir lebih cepat pada sisi luar
lengkung di bandingkan arus pada sisi dalam, sehingga sisi luar lengkungan tererosi
hasilnya terendapkan pada sisi dalam.
Pada ujung aliran dekat muara di laut atau danau, akan terbentuk suatu endapan yang di
sebut delta. Delta memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Ada factor-faktor yang
mempengaruhi perbedaan tersebut , antara lain: jenis batuan, kecepatan aliran sungai, dan
musim. Debit sungai dapat dipengaruhi oleh:
1. Iklim

2. Banyaknya curah hujan

3. Penguapan

4. DAS

Macam-macam Sungai
Berdasarkan sumber airnya, sungai dibedakan sebagai berikut:
I. Sungai Hujan adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan. Pada saat musim
hujan debit air bertambah, sedangkan pada musim kemarau berkurang.
Contoh: sungai-sungai di Perbukitan Kapus, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta
II. Sungai Gletser adalah sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair
Contoh: Sungai Memberamo di Papua
III. Sungai Campuran adalah sungai yang airnya beraasal dari air hujan dan gletser.
Contoh Sungai Memberamo dan Digul di Papua
Berdasarkan arah aliran, sungai di bedakan sebagai berikut:
I. Sungai Konsekuen
Adalah sungai yang mengalirnya sesuai dengan kemiringan batuan yang
dilaluinya. Sungai jenis ini banyak terdapat di daerah gunung merapi berumur
muda atau stadium awal. Contoh: Sungai Progo di Jawa Tengah ketika menuruni
lereng gunung merapi
II. Sungai Subsekuen
Adalah sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan
bermuara pada sungai konsekuen, misalnya Sungai Opak di Yogyakarta.
III. Sungai Obsekuen
Adalah sungai yang mengalirnya berlawanan dengan arah kemiringan
lapisan batuan daerah tersebut dan merupakan anak sungai subsekuen
IV. Sungai Resekuen
Merupakan anak sungai subsekuen dan searah dengan sungai konsekuen
V. Sungai Insekuen
Adalah sungai yang aliranya teratur dan tidak terikat dengan lapisan batuan
yang dilaluinya
Berdasarkan struktur Geologi, sungai dibedakan menjadi:
1. Sungai Anteseden
Adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah lapisan batuan
yang dilaluinya. Jadi setiap terjadi pengangkatan, air sungai mengikisnya.
2. Sungai Epigenesa
Adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya sehingga
dapat mencapai daerah batuan asli atau batuan induknya. Terjadinya sungai epigenesa
diawali ketika daerah tersebut mengalami penurunan sehingga terjadi sedimentasi.
Contoh; Sungai Colorado mengikis batuan selama jutaan tahun, sehingga mencapai
batuan induk. Akibat sungai ini terbentuklah Grand Canon yang terkenal di dunia.
3. Sungai Superposed
Adalah sungai yang mengalir pada suatu dataran alluvial atau
dataran peneplainhingga struktur batuan di dataran itu tersingkap tanpa banyak
mengubah pola aliran sungai.
Berdasarkan debit airnya, sungai dibedakan menjadi:
1. Sungai Permanen : Sungai yang debitnya stabil dan tidak dipengaruhi oleh musim.
Contoh Sungai Mahakam, Sungai Barito, Sungai Musi dan Sungai Kapuas
2. Sungai Periodik : Sungai yang aliran airnya dipengaruhi oleh musim, meluap ketika
musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane
3. Sungai Episodik ; sungai yang aliran airnya ada hanya di musim penghujan, contoh
Sungai Kasada di sumba.
Berdasarkan pola alirannya, sungai dibedakan menjadi:
1. Pola Aliran Radial atau Menjari
Pola aliran radial dibedakan menjadi dua, yaitu radial sentrifugal dan radial
sentripetal.
a. Pola aliran radial sentrifugal adalah suatu pola aliran sungai yang arahnya
menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau Dome yang berstadium
muda. Pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
b. Pola aliran radial sentripetal merupakan pola aliran yang menuju pusat, seperti
pada daerah basin dan ledokan
2. Pola Aliran Dendritik
Pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk
secara tidak teratur. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan sungai induknya
ada yang berbentuk sudut lancip dan ada yang berbentuk sudut tumpul. Pola aliran
ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal.
3. Pola Aliran Trellis
Suatu pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan
anak-anak sungainya juga hampir sejajar anak-anak sungai ini hampir membentuk
sudut 90o dengan sungai induknya.
4. Pola Aliran Rectangular
Pola aliran ini merupakan pola aliran beerbentuk sudut siku-siku atau
hampir siku-siku dan terdapat di daerah patahan atau pada batuan yang tingkat
kekerasannya berbeda
5. Pola Aliran Anular
Pola aliran ini merupakan pola aliran yang semula merupakan aliran radial
sentrifugal, selanjutnya muncul sungai subsekuen yang sejajar, sungai obsekuen,
dan resekuen. Pola aliran anular terdapat di daerah dome stadfium dewasa
(pegunungan tua).

Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya


Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu :
1. Bagian Hulu Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya
besar, arah Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V
dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak
terjadi pengendapan.
2. Bagian Tengah Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras,
daya erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping (vertikal da
horizonal ) palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan (sedimentasi)
dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai 180 atau lebih.
3. Bagian Hilir Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil
dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara
kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers basin atau
Watershed. DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun hujan di
daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan. Dengan demikian kita dapat
menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di sekitar sungai tempat air hujan
tertampung dan tempat di mana air hujan dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan
menjadi dua yaitu :
1. DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang
besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi
hujan deras.
2. DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil.
Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya
terjadi hujan lebat.
Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga kelestariannya. Cara
menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli hutan/tanaman-tanaman di areal
DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan bangunan di areal DAS sebagai tempat
pemukiman atau keperluan lainnya. Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda
yang berupa:
a. Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
b. Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.

Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
a. Air sungai meluap, sering terjadi banjir,
b. Akan terbentuk delta sungai, dan
c. Dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.

"Permukiman" adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik
yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan. Setiap individu wajib menjaga kebersihan permukiman
masing-masing.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari
segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan keidupan yang
sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat
adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya kotor tidak saja
merusak keindahan tetapi juga dapatmenyebabkan timbulnya berbagai penyakit, dan sakit
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang
lain.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan
manusia dan merupakan unsur yang fundamental dalam ilmu kesehatan dan pencegahan.
Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat
sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, muntaber dan
lainnya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu lingkungan yang bersih indah dan
nyaman.
Di agama Islam juga diajarkan mengenai kebersihan lingkungan mencangkup
kebersihan makan, kebersihan minum, kebersihan rumah, kebersihan sumber air,
pekarangan dan jalan. Ini semua sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yaitu
kebersihan adalah sebagian dari pada iman. Kebersihan akan lebih menjamin kebersihan
seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan
adalah usaha manusia agar lingkungan tetep sehat terawat secara kontinyu. Bila sudah
terbiasa menjaga kebersihan maka jika melihat tempat yang tidak bersih perlu segera kita
bersihkan agar hilang dari pandangan mata. Semakin banyak kotoran yang dibiarkan
menumpuk semakin tidak baik untuk dilihat yang lebih bahaya lagi akan mendatangkan
berbagai penyakit atau wabah di sekitarnya.
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan
kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat. Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk
3. Bebas dari polusi udara
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita
harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri
misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita,
membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi. Lingkungan akan lebih
baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal
itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih. Di
agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah
sebagaian dari iman.

Pada dasarnya sungai berfungsi untuk irigasi pertanian dan bahan baku air minum,
namun seiring pergantian waktu sungai beralih fungsi. Banyak masyarakat yang
menggunakan pinggiran sungai untuk pemukiman. Bahkan banyak masyarakat yang tidak
tahu akan bahayanya tinggal di pinggiran sungai. Kurang sadarnya masyarakat akan
kenyamanan dan kelayakan tempat tinggal dapat menimbulkan masalah. Salah satunya jika
turun hujan jalanan licin dan dapat tergelincir jika kurang hati-hati, jika sungai meluap dan
sungai tidak dapat menahan debit air maka rumah masyarakat akan tergenangi juga, dan
lain sebagainya. Banyak masyaraakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya,
semua itu karena kurang sadarnya masyarakat akan menjaga kebersihan lingkungan hidup.
Kurang sadarnya masyarakat maka alam lah yang akan terkena dampaknya,
misalnya membuang sampah ke sungai, menggunakan sungai sebagai tempat cuci pakaian,
menggunakan sungai sebagai WC, membuang limbah pabrik ke sungai, dan lain
sebagainya. Tidak hanya pemerintah yang perlu bertanggung jawab akan kebersihan
lingkungan, namun semua pihak pun perlu bertanggung jawab untuk kebersihan
lingkungan hidup. Pemerintah, petugas kebersihan kota, dan semua orang pun wajib untuk
menjaga kebersihan. Polusi dapat merugikan banyak pihak, tidak hanya manusia namun
hewan dan tumbuhan pun juga akan merugi.
Polusi adalah peristiwa masuknya zat, unsure, atau komponen lain yang merugikan
ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang
menyebabkan polusi disebut polutan. Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya
melebihi batas normal, berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat
berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup
dan sebagainya. Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan
lingkungan tidak dapat mengadakan pembersihan sendiri (regenerasi). Oleh karena itu,
polusi terhadap lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsure atau komponen lainnya ke
dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan warna, bau dan
rasa. Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari penggunaan pupuk
buatan dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-
bahan peluma dan plastic, Minyak dan Hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada
roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat berasal dari industri bahan kimia
dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran hewana dan tempat penyimpanan
makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

Macam- Macam Sumber Polusi Air


Sumber polusi air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian
dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu;
bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak membutuhakan
oksigen untuk penguraiannya, bahan- bahan kimia organik dari industri atau limbah pupuk
pertanian, bahan- bahan yang tidak sedimen, bahan- bahan yang mengandung radioaktif
dan panas. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin
berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan
sampah organik maupun anorganik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain
mencemari air, terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Polusi air
terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan lingkungan
dan membuang sampah sembarangan.

Bahaya dari Polusi Air Sungai


Bibit- bibit penyakit berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia. Berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2
kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warnanya dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom, timah, air
raksa, benzon, tetraklorida, karbon dan lain- lain dapat merusak organ tubuh manusia atau
dapatmenyebabkan kanker. Sejumlah besar limbah dari sungai akan masuk ke laut.
Polutan ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan- bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang- kerangan yang mungin
mengandung zat- zat yang berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang
asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker yang
rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai contoh efek
keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah industri ke teluk
minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsinya
menderita cacat dan meninggal.

Banyak akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, diantaranya:


1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan
oksigen.
2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air.
3. Pendangkalan dasar perairan.
4. Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi.
5. Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat.
6. Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator.
7. Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung.
8. Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia.

Sumber lain mengenai dampak dari pencemaran air sungai


Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air minum,
meracuni makanan hewan, menjadi penyebab ketidak seimbangan ekosistem sungai dan
danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya.
1. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
a. Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
b. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
c. Jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat
membersihkan diri
d. Air sebagai media untuk hidup vector penyakit
1. Dampak terhadap estetika lingkungan
Dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan,
maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang
menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah
limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut
juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau
sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat
mengurangi estetika.

Cara Mengatasi Pencemaran Air : Berawal Dari Diri Sendiri


Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan kehidupan manusia. Menurut
Kodoatie (2008) air merupakan sumber kehidupan. Semua makhluk membutuhkan air.
Ketersediaan air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan. Indonesia
merupakan Negara kepulauan, sehingga sebagian besar wilayahnya merupakan lautan.
Meskipun terdiri atas perairan, kondisi ini masih belum dapat dimanfaatkan dengan baik
oleh masyarakat Indonesia. Sebaliknya, mayoritas masyarakat Indonesia menyalahgunakan
perairan dengan mencemarinya.
Sebenarnya, ekosistem air dapat melakukan rehabilitasi secara alami apabila terjadi
pencemaran air. Namun kemampuan rehabilitasi ini ada batasnya. Oleh karena itu,
setidaknya harus ada upaya untuk pencegah dan penanggulangan pencemaran air. Cara
mengatasi pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik
oleh perilaku masyarakat. Cara mengatasi pencemaran air dapat dilakukan usaha preventif,
misalnya dengan membuang sisa-sisa makanan dan bahan organic ke dalam tong sampah
dan jangan dibuang di sungai. Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan
preventif yang bisa kita lakukan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan
oleh masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air , yaitu:
Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk kegiatan yang kurang
berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen yang ramah
lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia yang berbahaya
seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem
air
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda motor.
Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan ternak dan sebagai
tempat kakus.
Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga
dengan baik dan usahakan menanam pohon di pinggiran sungai/danau.
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang bertujuan untuk
meningkatkan konservasi air bawah tanah
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah B3.
Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi pencemaran air secara sederhana
yang dapat dimulai dari diri sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk
mengatasi pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib untuk menjaga dan melestarikan
ekosistem air.
Usaha- Usaha untuk Mencegah dan Mengatasi Polusi Air Sungai
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir
dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob, jadi air tanah yang tercemar akan tetap
tercemar dalam waktu yang lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk. Oleh
karena itu banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap bersih, misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah pemukiman atau perumahan.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungannya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian.
Upaya Melestarikan Sungai
1. Menjaga kelestarian hutan terutama di daerah sungai bagian hulu. Hal itu karena hutan
di daerah hulu sungai merupakan tempat perserapan air hujan. Dengan demikian, menjaga
kelestarian hutan berarti menjaga ketersediaan air yang akan mengalir ke sungai.
2. Pembuatan teras-teras pada lereng di sepanjang aliran sungai mencegah terjadinya erosi
yang akan memperdangkal kedalaman sungai.
3. Tidak membuang limbah dan sampah ke sungai, baik dari pihak pabrik maupun rumah
tangga. Pembuangan limbah dan sampah ke sungai akan merusak kehidupan yang berada
di dalam sungai, selain itu pembuangan sampah kesungai akan menyebabkan aliran sungai
menjadi terhambat. Hal itu akan mengakibatkan banjir apabila terjadi hujan yang deras.

Sumber lain mengenai cara mengatasi/upaya pelestarian daerah aliran sungai :


1. Melestarikan hutan di hulu sungai
Agar tidak menimbulkan erosi tanah disekitar hulu sungai sebaiknya
pepohonan tidak digunduli atau ditebang atau merubahnya menjadi areal
pemukiman penduduk. Dengan adanya erosi otomatis akan membawa tanah, pasir,
dan sebagainya ke aliran sungai dari hulu ke hilir sehingga menyebabkan
pwendangkalan sunmgai.
2. Tidak buang air di sungai
Buang air kecil dan air besar sembarangan adalahperbuatan yang salah.
Kesan pertama dari tinja atau urin yang dibuan sembarangan adalah bau dan
menjijikan. Tinja juga merupakan medium yang paliang baik untuk perekembangan
bibit penyakit dari yang ringan sampai yang berat, oleh karena itu janganlah buang
air besar sembarangan khususnya di sungai.
3. Tidak membuang sampah di sungai
Sampah yabng dibuang sembarangan di sungaiakan menyababkan aliran air
di sungai terhambat. Selain itu juga sampah akan menyebabkan sungai cepaa
dangkal dan akhirnya memicu terjadinya banjir di musim penghujan sampah juga
membuat sungai tampak kotor menjijnikan dan terkontaminasi.
4. Tidak membuang limbah rumah tangga dan industri
Tempat yang paling mudah untuk membuang limbah industri atau limbah
rumah tangga berupa cairan adalah dengan mambuangnya kesungai namun apakah
limbah itu aman? Limbah yang dibuang secara asal-asalan tentu saja dapat
menimbulkan pencemaran mulai dari bau yang tidak sedap, oencemaran air
gangguan penyakit kulit serta masih banyak lagi.

Penanggulangan:
Penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk
mengurangi dampak bencana.
a. Pengoperasian dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendalian banjir.
b. Perlindungan sumberdaya air dan lingkungan.

Selanjutnya penulis akan memaparkan hasil wawancara dengan seorang pakar


lingkungan yang bernama Bapak Pundjul Santoso. Dan berikut hasil wawancara yang ada :

Penulis : Assalamualaikum, selamat pagi.

Pak Pundjul : Waalaikumsalam. Maaf, dengan siapa?

Penulis : Perkenalkan nama saya Rizqie Puspita Mayasari yang menelpon bapak
pada dua hari yang lalu.

Pak Pundjul : Oh mbak Rizqie ya? Ya, saya ingat. Yang ingin membahas perihal
pengaruh keberadaan pemukiman di pinggir sungai terhadap kebersihan sungai Asemrowo
itu bukan?

Penulis : Wah betul sekali, pak. Bagaimana kabar bapak?

Pak Pundjul : Alhamdulillah baik.

Penulis : Alhamdulillah. Bagaimana, pak? Apa wawancaranya bisa kita mulai?

Pak Pundjul : Oh silahkan silahkan. Kebetulan juga saya sedang ada waktu luang.

Penulis : Bagaimana pendapat bapak tentang kebersihan sungai saat ini?

Pak Pundjul : Menurut kacamata saya, kebersihan sungai saat ini bisa dibilang kurang.
Meski memang tidak semua, namun pada sebagia besar seperti itu.

Penulis : Lalu apa yang menjadi penyebab menurunnya kebersihan sungai, pak?
Pak Pundjul : Penyebabnya bisa dari beberapa faktor. Pertama, ada yang dikarenakan
kurangnya kesadaran dari masyarakat. Yang ke dua, bisa dikarenakan kebiasaan
masyarakat membuang sampah tidaj pada tempatnya. Yang ke tiga, bisa juga dikarenakan
tidak adanya minat masyarakat unuk memelihara kebersihan lingkungan sekitar.

Penulis : Wah ternyata begitu banyak ya penyebabnya. Lalu apa solusi bapak
sebagai pakar lingkungan untuk membuat sungai dapat tetap bersih ?

Pak Pundjul : Melakukan seminar-seminar untuk masyarakat tentang pentingnya


menjaga kebersihan sungai. Mengoptimalkan tim kebersihan kota untuk juga memperindah
sungai.

Penulis : Baik, mungkin sekian wawancara ini. Terima kasih atas segala informasi
yang telah ibu sampaikan. Saya mohon maaf apabila mengganggu waktu ibu.
Wassalamualaikum.

Pak Pundjul : Oh iya sama-sama. Saya juga senang dapat berbagi pengalaman dan ilmu.
Waalaikumsalam.

Selain melakukan wawancara dengan pakar lingkungan, penulis juga melakukan


wawancara dengan kepala camat Asemrowo Surabaya, yakni Bapak Asep. Berikut adalah
hasil wawancara yang dilakukan :

Penulis : Assalamualaikum. Selamat pagi, pak. Maaf, apakah saya mengganggu?

Bapak Asep : Waalaikumsalam. Selamat pagi. Kebetulan saya sedang ada waktu luang.
Kiranya ada perlu apa saudari menemui saya?

Penulis : Perkenalkan nama saya Rizqie. Sebelumnya saya mohon maaf karena
saya memang tidak membuat janji terlebih dahulu dengan bapak. Begini bapak, saya
sedang mengadakan studi penelitian Pengaruh Keberadaan Pemukiman di Pinggir Sungai
terhadap Kebersihan Sungai Asemrowo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya Tahun 2012.
Maksud kedatangan saya menemui bapak adalah untuk menanyakan segala hal yang terkait
dengan studi penelitian yang saya lakukan.
Bapak Asep : Oh silahkan. Kira-kira apa yang ingin saudari tanyakan? Ada baiknya
langsung saja kita mulai wawancaranya. Karena sebentar lagi sepertinya saya ada rapat.
Penulis : Bagaimana menurut pendapat bapak kebersihan masyarakat kepada
sungai saat ini?

Bapak Asep : Kebersihan masyarakat saat ini bisa dibilang sangat memprihatinkan.
Sekarang coba saja kita lihat, banyak membuang sampah ke sungai.

Penulis : Lalu apakah dampak dari realita tersebut?

Bapak Asep : Dampaknya adalah pada hasil atau kebersihan sungai. Karena memang
pada umumnya, kebersihan sungai sangat mempengaruhi kenyamanan kehidupan
masyarakat sekitar.

Penulis : Baik, yang terakhir, adakah upaya atau solusi untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan sungai meski masyarakat tersebut tidak ada
kesadaran dengan kebersihan lingkungan sungai?

Bapak Asep : Ada. Upaya tersebut diantaranya adalah pembersihan aliran sungai setiap
hari oleh tim kebersihan kota. Seminar tentang pentingnya memelihara kebersihan sungai
di lingkungan masyarakat, dan yang terakhir melakukan penghijauan secara bersama-sama
dengan masyarakat di sepanjang pinggiran sungai.

Penulis : Terima kasih atas informasi yang bapak berikan. Terima kasih atas waktu
yang bapak sempatkan. Sekali lagi saya mohon maaf karena telah mengganggu waktu
bapak. Wassalamualaikum.

Bapak Asep : Oh tidak masalah, kebetulan juga saya sedang ada waktu kosong. Sama-
sama, waalaikumsalam.
BAB I
PENUTUP

A. Simpulan

Kesadaran masyarakat dapat memberikan pengaruh terhadap kebersihan sungai.

Kebersihan sungai dapat memberikan pengaruh terhadap kenyamanan hidup


masyarakat.

Peran semua pihak sangat dibutuhkan dalam kebersihan sungai.

Faktor pergaulan lingkungan sekitar dapat memicu kesadaran masyarakat sekitar.

Kesadaran tidak datang dengan sendirinya, namun ada beberapa faktor yang mampu
memicu timbulnya kesadaran.

B. Saran

Penulis berharap masyarakat dapat mengetahui kesadaran masyarakat dapat


memberikan pengaruh terhadap kebersihan lingkungan sekitar.

Penulis berharap para siswa dapat mengetahui bahwa kebersihan lingkungan sekitar
(sungai) dapat memberikan pengaruh terhadap kenyamanan hidup masyarakat sekitar..

Penulis berharap kepada semua pihak agar dapat memaksimalkan perannya karena
peran semua pihak sangat dibutuhkan dalam kebersihan lingkungan sekitar (sungai).

Penulis berharap kepada masyarakat agar tidak salah dalam memilih pergaulan.

Penulis berharap agar masyarakat mampu menumbuhkan kesadaran pada diri masing-
masing karena kesadaran masing-masing merupakan faktor utama dapat terciptanya
lingkungan yang bersih.
C. DAFTAR PUSTAKA

file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Arti%20dan%20Manfaat%20Kebersihan%20Lingkungan
%20%20%20sintadayatri%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Bagian%20Bagian%20Sungai%20~%20Blogeforia
%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Cara%20Mengatasi%20Pencemaran%20Air
%20%20%20Berawal%20Dari%20Diri%20Sendiri%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Dandelion%20%20Sungai%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Definisi%20sungai,%20danau,%20rawa,%20air%20tanah,
%20dan%20laut%20%20%20Mata%20Kristal%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Dilla%20Putri%20Pharamitha%20%20dampak
%20,%20penanggulangan%20dan%20penyebab%20pencemaran%20sungai%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Dunia%20Kecil%20(Ku)%20%20Dampak%20Pemakaian
%20Air%20Sungai%20yang%20Tercemar%20terhadap%20Manusia%20dan%20Ekosistem
%20sekitar%20Sungai%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/geografi_materi%20%20Sungai,%20Bagian-bagian
%20Sungai%20dan%20Ciri-cirinya,%20Daerah%20Aliran%20Sungai%20dan%20Pemanfaatan
%20Perairan%20Darat%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Kebersihan%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,
%20ensiklopedia%20bebas%20(2).htm
file:///G:/materi%20makalah%20bindo/Kebersihan%20Lingkungan%20(2).htm

Anda mungkin juga menyukai