Mata Kuliah
: Pendidikan Pancasila
MAKALAH
INTEGRASI NILAI PANCASILA DALAM PROFESI
PENGAWASAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DISUSUN OLEH
STEVEN BASA L
STK 214008
ILMU KELAUTAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
RahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Integrasi Nilai Pancasila Ke Dalam Profesi Pengawasan Kelautan Dan
Perikanan. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk
memberikan
masukan-masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai
yan terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila
dengan sila lainya. Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri. Pancasila
juga memperhatikan nilai, norma, etika dan moral bangsa Indonesia. Tetapi
masyarakat Indonesia sekarang mulai kehilangan jati diri. Budaya timur kini mulai
tergeser oleh budaya barat, dimana citra kesantunan dan keramahan budaya timur
yang khas akan hilang.
Etika tidak cukup didefinisikan atau dari masalah keramahan dan
kesantunan saja. Masih banyak lagi permasalahan yang berkaitan dengan etika.
Pancasila sebagai sistem etika, maka nilai-nlai yang terkandung dalam Pancasila di
aplikasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud etika
sesungguhnya.
Sebagai dasar negara dan pedoman suatu bangsa, kita sadari banyak sekali
nilai-nilai yang terkandungnya. Tetapi, nilai-nilai tersebut mulai hilang. Dengan
bukti nyata yaitu mulai menghilangnya nilai-nilai pancasila dalam hal penegak
hukum. Dalam penegakan hukum terkadang orang yang satu dengan yang lain beda
perlakuan hukumanya. Disini nampak jelas kalau keadilan tidak bisa didapatkan
oleh semua orang.
Pancasila merupakan hasil kompromi nasional dan pernyataan resmi bahwa
bangsa Indonesia menempatkan keudukan setiap warga negara secara sama, tanpa
membedakan antara penganut agama mayorita atau minoritas, gender, budaya dan
daerah.
Nilai-nilai Pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas humanis,
karena Pancaila dapat mudah diterima oleh warga negara. Pancasila dirangkai dan
diahkan menjadi satu kesatuan yang berfungsi sebagai basis perilaku politik dan
sikp moral bangsa.
B. Masalah
Kurang penerapan nilai nilai pancasila dalam bidang Pengawasan Kelautan dan
Perikanan
C. Tujuan
Mengetahui integrasi nilai nilai pancasila di bidang Pengawas Kelautan dan
Perikanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Nilai
Nilai atau value (Inggris) termasuk bidang kajian filsafat. Filsafat sering
juga diartikan dengan ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat
dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth)
atau kebaikan (goodness), dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan
tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian (Dr. Kaelan, M.S, 2003). Sesuatu
itu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik dan
sebagainya. Di dalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan,
dambaan-dambaan dan keharusan. Suatu nilai-nilai yang bermakna normatif berupa
ideal (cita-cita) harus menjadi bermakna kognotif berupa real (kenyataan), dalam
hal ini perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta (Kodhi, 1989).
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalan
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah.
Sebagai sautu ideologi yang bersifat terbuka maka Pancasila memeiliki dimensi
sebagai berikut :
1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai- nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nlai- nilai yang
terkandung dalam lima sila pancasila : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. Maka dimensi idealistis Pancasila bersumber
pada niali- nilai filosofis yaitu filsafat Pancasila.
2. Dimensi Normatif, yaitu nilai- nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem normatif, sebagaimana terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 yang memiliki kedudukan tertinggi dalam tertib
hukum Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pembukaan yang di
dalamnya memuat Pancasila dalam alinea IV, berkedudukan sebagai
staatsfundamentalnorm(pokok kaidah negara yang fundamental).
3. Dimensi Realistis, suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selalu
memiliki dimensi nilai- nilai ideal serta normaf maka Pancasila harus
mampu dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari, baik dalam kaitannya
bermasayarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negara.
BAB III
NILAI NILAI PANCASILA UNTUK PENGAWAS KEPELAUTAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk menunjuk kata benda
abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness),
dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai
atau melakukan penilaian.
Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalan permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
DAFTAR PUSTAKA