Anda di halaman 1dari 15

p-ISSN: 1411-3597

e-ISSN: 2527-7286 245


DOI: 10.35965/eco.v21i2.1073

Dampak Restocking Terhadap Nilai Produksi Ikan Di Danau


Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang
The Impact of Restocking on Fish Production Value in Lake Sidenreng, Sidenreng
Rappang Regency

Mukhlis1*, Abdullah B1, Henny Setiawati1


Email : mukhlis.aquaculture.freshwater@gmail.com
1
Program Studi Agribisnis, Program Pascararjana, Universitas Muhammadiyah Parepare
Diterima: 10 Mei 2021 / Disetujui: 02 Agustus 2021

ABSTRAK
Danau Sidenreng merupakan salah satu ekosistem perairan tawar yang potensial di Sulawesi
Selatan, khususnya di Kabupaten Sidenreng Rappang. Pengelolaan sumberdaya perikanan
Danau Sidenreng yaitu pemanfaatan sumberdaya ikan dan berkelanjutan guna meningkatkan
taraf hidup/kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat nelayan Danau Sidenreng serta
mendukung ketahanan pangan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja
yang ditimbulkan daripada kegiatan restocking terhadap nilai produksi ikan di Danau Sidenreng
kabupaten Sidrap. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Danau Sidenreng yang berada di tiga
kecamatan yakni Kecamatan Watang Sidenreng, Kecamatan Tellu Limpoe dan Kecamatan
Panca Lautang. Hasil penelitian, Kegiatan restocking berdampak terhadap nilai produksi ikan di
Danau Sidenreng dan Penurunan nilai produksi ikan disebakan jenis alat tangkap yang
digunakan nelayan/RTP, dimana berdasarkan hasil analisis uji T-Test perbandingan antara jenis
alat tangkap dan nilai produksi ikan diperoleh output dengan dengan nilai t hitung (6.794) > t
tabel (1.65309) dan nilai Sig. (0.000) < Sig.ɑ (0,05). Ini berarti H0 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa jenis alat tangkap memberikan pengaruh terhadap nilai produksi ikan di
Danau Sidenreng.
Kata Kunci: Danau Sidenreng, Restocking, Nilai Produksi Ikan

ABSTRACT
Lake Sidenreng is one of the potential freshwater ecosystems in South Sulawesi, especially in
Sidenreng Rappang Regency. Management of Lake Sidenreng fishery resources, that is the use
of fish resources and sustainably to improve the standard of living/welfare of the community,
especially the fishing community of Lake Sidenreng and support local food security.This
research was conducted in the Sidenreng Lake area, which is located in three sub-districts, that
is Watang Sidenreng District, Tellu Limpoe District and Panca Lautang District. The results of
the study, restocking activities have an impact on the value of fish production in Sidenreng
Lake, and the decrease in fish production value is due to the type of fishing gear used by
fishermen. where based on the results of the analysis of the T-Test comparison between the type
of fishing gear and the value of fish production, the output is obtained with a value of t count
(6.794) > t table (1.65309) and the value of Sig. (0.000) < Sig.ɑ (0.05). This means that H0 is
rejected, so it can be concluded that the type of fishing gear has an influence on the value of fish
production in Sidenreng Lake.
Keywords: Sidenreng Lake, Restocking, Fish Production Value.
This work is licensed under Creative Commons Attribution License 4.0 CC-BY International license

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
246

A. PENDAHULUAN dengan penangkapan ikan, sering terjadi


Danau Sidenreng merupakan salah nelayan melakukan penangkapan dengan
satu ekosistem perairan tawar yang alat yang tidak sesuai dengan standar
potensial di Sulawesi Selatan, khususnya penangkapan yang tercantum
di Kabupaten Sidenreng Rappang. Hal padaPeraturan Daerah (PERDA)
tersebut disebabkan danau ini berfungsi Kabupaten Sidenreng Rappang No. 04
sebagai penghasil ikan yang dimanfaatkan Tahun 2010 tentang Pengelolaan
oleh masyarakat untuk memenuhi Sumberdaya Perikanan pada Perairan
kebutuhan protein hewani, meningkatkan Umum dalam Wilayah Kabupaten
pendapatan nelayan, dan memperluas Sidenreng Rappang (Lembaran Daerah
lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi Kab. Sidrap No. 04, 2010), Hal ini sangat
masyarakat di sekitar danau. Sejarah membahayakan keberlanjutan populasi
keberadaan Danau Sidenreng pada ikan. Selain itu, Leny (2005)
mulanya adalah satu kesatuan dari Danau menambahkan bahwa, selain kegiatan
Sidenreng, Danau Tempe, dan Danau penangkapan yang membahayakan
Buaya disebut sistem Danau Tempe, populasi ikan di perairan umum, kegiatan
namun ketiganya terpisah dan masing- budidaya ikan di karamba/kombong tanpa
masing mempunyai nama tersendiri yang perencanaan matang pada badan sungai,
disebabkan karena adanya sedimentasi akan menghambat aliran air yang
yang berlangsung secara terus menerus berdampak langsung terhadap penurunan
dan terjadi pendangkalan. Namun saat ini kelarutan oksigen dalam air; serta
pada musim hujan ketiga danau tersebut memberi beban masukan dengan
bersatu dan pada musim kemarau ketiga konsentrasi tinggi pada badan sungai
danau tersebut kembali terpisah (KLHRI, lokasi budidaya dalam karamba/kombong
2014). dimaksud.
Sumberdaya perikanan di danau Kegiatan lain yang juga terlihat
Sidenreng, akhir-akhir ini cenderung mempengaruhi keberlangsungan sumber
menurun, bahkan lebih dari itu daya ikan, seperti terintroduksinya ikan
dikhawatirkan jenis ikan endemik invasif (Hypostosmus sp.) dalam suatu
(Glossogobius sp.) terancam punah. perairan tersebut. Sebagaimana
Banyak alasan yang dapat dikemukakan diketahui,bahwa ikan sapu-sapu bukan
sehubungan dengan hal tersebut. Terkait merupakan jenis ikan asli perairan tawar

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
247

Indonesia. Jenis ini diintroduksi dari 2010). Olehnya itu, setiap tahunnya
Amerika Tengah dan Amerika Selatan. pemerintah Kabupaten Sidenreng
Sebagaimana halnya jens-jenis mahluk Rappang melalui bidang perikanan Dinas
hidup lain yang merupakan hasil Peternakan dan Perikanan
introduksi, kadangkala memberi dampak mengalokasikan anggaran kegiatan
bagi kelestarian jenis-jenis asli. Demikian berupa penaburan benih ikan air tawar
pula ikan sapu-sapu, sekarang telah (restocking). Kegiatan restocking
menjadi ancaman yang menghawatirkan memiliki kepentingan khusus dalam
tidak hanya bagi biodiversitas ikan alami, mempertahankan keanekaragaman hayati
tetapi juga perekonomian masyarakat di (biodiversitas) di Danau Sidenreng.
sektor perikanan tangkap. Hal ini Kegiatan restocking ini juga bertujuan
disebabkan ikan sapu-sapu mempunyai memperbanyak jenis ikan liar (wild stock)
kemampuan adaptasi yang tinggi, dengan dengan intervensi manusia melalui upaya
didukung oleh mekanisme reproduksi domestikasi dan pembudidayaan,
yang dimilikinya mampu survive dan kemudian anakannya atau stadia yang
bahkan mendominasi perairan umum lebih besar dikembalikan ke habitat
(Mukhlis, dkk., 2020). aslinya. Idealnya, upaya ini mampu
Tujuan dari pengelolaan sumber mempertahankan keragaman genetik
daya perikanan Danau Sidenreng yaitu plasma nutfah (ikan-ikan asli/endemik).
pemanfaatan sumberdaya ikan dan Tujuan penelitian ini ada untuk
berkelanjutan guna meningkatkan taraf mengetahui kegiatan restocking memiliki
hidup/kesejahteraan masyarakat dampak terhadap peningkatan nilai
khususnya masyarakat nelayan Danau produksi ikan di Danau Sidenreng dan
Sidenreng serta mendukung ketahanan alat tangkap berpengaruh terhadap nilai
pangan lokal. Hal tersebut secara jelas produksi ikan restocking di Danau
dipertimbangkan dalam Peraturan Daerah Sidenreng.
Kabupaten Sidenreng Rappang No. 04
B. METODE PENELITIAN
Tahun 2010 dimana upaya untuk
1. Tempat dan Waktu Penelitian
menjaga kelestarian ekosistem perikanan Penelitian ini dilaksanakan di
pada perairan umum dalam wilayah Kawasan Danau Sidenreng yang berada di
Kabupaten Sidenreng Rappang tiga kecamatan yakni Kecamatan Watang
(Lembaran Daerah Kab. Sidrap No. 04, Sidenreng, Kecamatan Tellu Limpoe dan

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
248

Kecamatan Panca Lautang. Penelitian ini 4. Teknik Analisis Data


dilaksanakan selama 3 bulan terhitung Penelitian ini, kegiatan analisis data
bulan September hingga Desember 2020. terbagi menjadi dua yakni kegiatan
2. Populasi dan Sampel mendeskripsikan data dan melakukan uji
Populasi dalam penelitian ini statistik (inferensi). Kegiatan
sebanyak 408 RTP (Rumah Tangga mendeskripsikan data adalah
Perikanan). RTP tersebut merupakan data menggambarkan data yang ada guna
yang berasal dari petugas statistik Dinas memperoleh bentuk nyata dari responden,
Peternakan dan Perikanan Kab. Sidrap sehingga lebih mudah dimengerti peneliti
(tidak terlaporkan dalam bentuk laporan atau orang lain yang tertarik dengan hasil
Tahunan). Adapun jumlah sampel yang penelitian yang dilakukan. Kegiatan
digunakan sebanyak 186 RTP. Sampel ini mendeskripsikan data dapat dilakukan
diperoleh dari perhitungan yang dengan pengukuran statistik
dikembangkan Isaac dan Michael dengan deskriptif.Dalam penelitian ini, software
taraf 5% (Sugiyono, 2015). yang digunakan adalah SPSS (Statistical
3. Teknik Pengumpulan Data Product and Service Solutions) for
Data yang digunakan dalam Windows 21 dengan analisis data sebagai
kegiatan penelitian ini adalah data primer berikut:
dan sekunder. Data primer yang a. Analisis Regresi
digunakan adalah laporan produksi Analisis regresi adalah teknik
Nelayan Danau Sidenreng 5 tahun statistika yang berguna untuk memeriksa
terakhir (2016 sampai dengan 2020. dan memodelkan hubungan diantara
Sementara data sekunder berupa data variabel-variabel. Regresi sering kali
kondisi kualitas air (Suhu, Oksigen digunakan untuk mengatasi permasalahan,
terlarut dan pH). Metode pengumpulan analisis regresi yang mengakibatkan suatu
data primer dilakukan dengan teknik variabel tidak bebas (Dependent Variabel)
survei. Teknik survei dilakukan dengan tergantung pada variabel bebas
melakukan wawancara langsung terhadap (Independent Variabel). Model persamaan
responden untuk mendapatkan informasi regresi yang digunakan sebagai berikut
dan data yang dibutuhkan. (Sugiyono, 2015):
Y = a + bX
Keterangan:
Y = nilai produksi (kg)

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
249

a = konstanta ini berarti, secara parsial variabel


X = alat tangkap (unit)
b = koefisien regresi alat tangkap, independen tersebut tidak

b. Uji T-Test mempunyai pengaruh yang

Uji-T atau T-Test adalah salah signifikan terhadap variabel

metode pengujian dari uji statistik dependen.

parametrik. Menurut Ghozali (2012) 2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka

dalam Riana dan Maria (2019), uji hipotesis nol (H0) ditolak dan

statistik t adalah suatu uji yang hipotesis alternatif (H1) diterima.

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu Hal ini berarti secara parsial

variabel independen secara individual variabel independen tersebut

dalam menerangkan variabel dependen. mempunyai pengaruh yang

Pengujian statistik t atau t-test ini signifikan terhadap variabel

dilakukan dengan menggunakan tingkat dependen.

signifikansi sebesar 0,05 (α=5%). C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Penerimaan atau penolakan uji hipotesis 1. Dampak Restocking
ini dilakukan dengan kriteria sebagai a. Kondisi Restocking
berikut (Walpole, 1995 dalam Riana dan Berdasarkan data Dinas Peternakan
Maria, 2019): dan Perikanan kabupaten Sidrap (2020)
1) Jika nilai siginifikan > 0,05, maka jumlah benih restocking Dinas peternakan
hipotesis nol (H0) diterima dan dan perikanan 5 tahun terakhir (2016-
hipotesis alternatif (H1) ditolak. Hal 2020) seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Restocking Benih Ikan Dinas Peternakan dan Perikanan 5 Tahun terakhir (2016-
2020)
Jenis Ikan Jumlah
Tahun Mas Nila Tawes Benih (ekor)
2016 312.500 187.500 125.000 625.000
2017 120.000 72.000 48.000 240.000
2018 - - - -
2019 97.500 58.500 39.000 195.000
2020 189.000 113.400 75.600 378.000

Berdasarkan Tabel 1., Perikanan 5 tahun terakhir, setiap


menggambarkan bahwa jumlah benih tahunnya tidak stabil bahkan tidak ada.
restocking Dinas Peternakan dan Pada tahun 2016 jumlah benih

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
250

restockingsebanyak 625.000 ekor meliputi suatu kesatuan. Genangan air yang


ikan mas, nila dan tawes. Mulai tahun terdapat pada danau Sidenreng bersumber
2017 terjadi penurunan sebesar dari mata air atau aliran sungai Saddang,
38,4%(240.000 ekor), tahun 2018 sebesar Bila dan WalannaE (danau Tempe).
100% (0 ekor), tahun 2019 sebesar Kandungan nutrien di perairan akan
31,20% (195.000 ekor) dan tahun 2020 mempengaruhi produktivitas danau.
mengalami peningkatan sebesar 51,58% produktivitas yang tinggi terjadi di
(378.000 ekor). Menurut Irsul (Kabid. perairan eutrofik, dimana perairan
Perikanan) berdasarkan wawancara pada tersebut banyak menerima nutrien dari
tanggal 14 desember 2020, yang kegiatan manusia.
menyatakan bahwa“penurunan jumlah
benih restocking pada tahun 2017 hingga
2019 disebabkan tidak stabilnya anggaran
pemerintah, dan bahkan pada tahun 2018
tidak terealisasi disebabkan penggunaan
anggaran pemerintah difokuskan pada
proses pemilihan kepala daerah Gambar 1. Vegetasi Eceng gondok
(Eichhornia crassipes) di jalur TPI
(pilkada)”.
Keberadaan danau Sidenreng yang
Adapun jenis ikan yang di
berada hilir memungkinkan adanya polusi
restocking yaitu Ikan Nila (Oreochromis
air karena kebiasaan membuang sampah
niloticus), Ikan Mas (Cyprinus carpio)
dan limbah pertanian ke badan air oleh
dan IkanTawes (Barbonymus gonionotus).
masyarakat. Dengan pola masyarakat
Menurut Dinas Perikanan Kabupaten
umum dan masyarakat pertanian yang
Sidrap, kisaran persentase ikan
tidak mempertimbangkan dan
Restocking ikan Nila 30%, Ikan Mas 50%
memperhatikan sistem pengelolaan air
dan Ikan Tawes sebesar 20% dari jumlah
rumah tangga dan industri yang
pengadaan benih Restocking tiap
membuangnya langsung ke saluran
tahunnya.
drainase sampai ke sungai. Sebagaimana
b. Kondisi Lingkungan Danau
Sidenreng diketahui bahwa air merupakan
Ekosistem merupakan suatu sistem sumberdaya alam terpenting dalam
ekologi yang terdiri atas komponen yang keberlangsungan suatu makhluk hidup
saling berinteraksi sehingga membentuk akuatik terutama yang berada di danau

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
251

Sidenreng. Air juga rentan sekali terhadap positif maupun negatif). Dampak yang
polusi yang disebabkan oleh kondisi dimaksud dalam penelitian ini adalah
lingkungan sekitar. dampak adanya eceng gondok terhadap
aktivitas ekonomi penduduk di danau
Sidenreng, baik dampak positif maupun
dampak negatif. Dampak positif dengan
adanya eceng gondok adalah eceng
gondok mempunyai sifat biologis sebagai
penyaring air yang tercemar oleh berbagai
bahan kimia buatan aktivitas pertanian.
Gambar 2. Populasi Tangkap Ikan Sapusapu
Selain dampak positif dengan
Berdasarkan observasi penelitian
adanya eceng gondok di danau Sidenreng,
terlihat Kondisi Danau Sidenreng yang
eceng gondok juga menimbulkan dampak
banyak eceng gondok, membuat sebagian
negatif. Dampak negatif dengan adanya
penduduk yang melakukan mata
eceng gondok adalah turunnya nilai
pencaharian seperti nelayan tangkap dan
estetika lingkungan yang mengurangi
budidaya, maupun penyewaan perahu
tingkat keindahan permukaan air, karena
(jasa perahu) terganggu (Gambar 1).
kita tidak dapat melihat dengan jelas dan
Vegetasi dominan adalah tumbuhan
tepat seberapa luas daerah perairan
yang terdapat di suatu tempat yang
tersebut. Selain itu eceng gondok dapat
jumlahnya lebih banyak atau tumbuhan
menyebabkan hambatan kelancaran
yang mendominasi. Dalam penelitian ini
lalulintas air seperti mempersulit jalur
vegetasi dominan yang terdapat di danau
transportasi air nelayan. Dampak lain
Sidenreng adalah eceng gondok. Eceng
yang tidak kasat mata adalah
gondok (Eichhornia crassipes) adalah
menyebabkan percepatan proses
salah satu jenis tumbuhan air mengapung.
pendangkalan karena eceng gondok yang
Eceng gondok memiliki kecepatan
sudah mati akan turun ke dalam dasar
tumbuh yang tinggi sehingga tumbuhan
danau hal ini juga membantu percepatan
ini dianggap sebagai gulma yang merusak
pertumbuhan bibit-bibit penyakit.
lingkungan perairan. Adanya eceng
Banyaknya jumlah eceng gondok di
gondok di danau Sidenreng menimbulkan
permukaan air juga menyebabkan cahaya
dampak. Dampaknya adalah pengaruh
matahari sulit masuk kedalam perairan
kuat yang mendatangkan akibat (baik

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
252

dan akan menyebabkan makhluk hidup berkelanjutan.Kualitas air sangat


seperti ikan dapat mati karena kehabisan berpengaruh terhadap keberhasilan
udara. restocking. Oleh karena itu perlu
Disisi lain, ikan Sapu-sapu juga dilakukan pengukuran kondisi perairan
menjadi juga menjadi persoalan didanau yang akan ditebar apakah masih layak
Sidenreng selain eceng gondok. dalam mendukung kehidupan dan
Berdasarkan pantauan dilapangan, ikan perkembangbiakan ikan tersebut.
sapu-sapu sangat merugikan nelayan Berdasarkan penelitian nilai kualitas
karena proses penyiangan alat tangkap air pada lokasi penelitian memiliki nilai
semakin lama dan beresiko merusak alat kualitas air suhu sebesar 29,30 °C, pH Air
tangkap nelayan. Hal ini disebabkan (5/asam) dan Oksigen terlarut sebesar
karena ikan sapu-sapu yang sudah 2,74 mg.L. Penurunan maupun
tertangkap oleh tangkap nelayan akan peningkatan yang tidak normal pada
menyebabkan kusut dan robeknya alat kualitas air danau Sidenreng diduga
tangkap dalam proses penyiangan alat disebabkan karena keberadaan lokasi
(Gambar 2). danau yang berdada di hulu Daerah Aliran
Kerusakan dalam kualitas Sungai (DAS) sungai besar (Sungai
lingkungan adalah perlu dan dapat Saddang) yang mana aliran sungai
difahami untuk pertumbuhan ekonomi, tersebut mengairi kegiatan pertanian dan
dan pengelolaan sumberdaya alam agar aktivitas budidaya ikan maupun ternak
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan lainnya. Kottelat et. al. (1993) dalam
adalah hal yang tidak dapat dilakukan Direktorat KKJI-KKP (2015),
oleh beberapa daerah berkembang. Akan menyatakan bahwa salah satu ancaman
tetapi, akhir-akhir ini semakin banyak terhadap kelestarian ikan adalah
pendapat yang muncul bahwa degradasi pencemaran. Bentuk pencemaran utama
lingkungan dan penggunaan sumberdaya di sungai dan danau adalah limbah
alam yang semenamena akan organik yang berasal dari rumah tangga
menimbulkan kerugian dalam jangka maupun industri yang menyebabkan
panjang, dan pada akhirnya akan rendahnya keasaman dan kekeruhan yang
mengurangi tujuan dari pembangunan itu tinggi, serta perlu kandungan oksigen
sendiri yakni untuk meningkatkan yang tinggi oleh bakteri untuk
kesejahteraan masyarakat secara penghancurannya. Bila kandungan

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
253

oksigen menurun drastis akan berakibat menggunakan selembar anyaman (jaring)


pada kematian ikan dan biota air lainnya. dengan tali ris sebagai bingkai tali pada
Berdasarkan Pedoman Restocking, jaring (Pingguo He and Michael Pol,
Direktorat KKJI-KKP (2015) 2010). Alat tangkap jaring insang
menyebutkan bahwa beberapa parameter merupakan alat tangkap yang digunakan
fisik-kimiawi yang bisa menyebabkan dalam aktivitas penangkapan komersial.
menurunnya populasi ikan apabila Berdasarkan hasil penelitian
kisarannya sudah di luar ambang batas (Gambar 3), terlihat penggunaan alat
yang dipersyaratkan menurut baku mutu tangkap jaring insang/gill net (lanra) yang
air untuk perikanan yaitu kisaran suhu air beroperasi di danau Sidenreng tidak
yang baik perairan antara 25 – 30 °C, pH sesuai dengan anjuran pemerintah yang
antara 6.5 – 8.5 dan kandungan oksigen tertuang didalam Peraturan Daerah
terlarut (DO) minimal 5 mg/l. Kabupaten Sidrap Nomor 04 Tahun
c. Jenis Alat Tangkap 2010, dimana ukuran mata jaring insang
Alat tangkap yang dioperasikan yang digunakan oleh nelayan rata-rata
nelayan di danau Sidenreng yakni alat berukuran 3 cm. Dalam PERDA Nomor
tangkap jaring insang (gill net) dan alat 04 Tahun 2010 Pasal 10 Tentang
tangkap bubu (trap). Namun umumnya Pengelolaan Sumber Daya Perikanan
nelayan lebih cenderung menggunakan Pada Perairan Umum Dalam Wilayah
alat tangkap Jaring insang. Kabupaten Sidenreng Rappang
menyebutkan bahwa “Dalam rangka
menjaga kelestarian populasi ikan, maka
penggunaan alat tangkap ikan di batasi;
a) Belat/kere harus berukuran tinggi
maksimum 1,25 Meter dan jarak antara
belahanbelahan bambu 0,5 centimeter; b)
Jaring dan sejenisnya yang bahannya
terbuat dari benang nilo/tasi, mata
Gambar 3. Alat Tangkap Nelayan yang
jaringnya harus berukuran sekurang-
Beroperasi di Danau Sidenreng
kurangnya 5 Centimeter yang diukur dari
Gill net atau jaring insang
jarak antara 2 simpul yang berhadapan
merupakan salah satu alat tangkap
kecuali jaring untuk udang”.Hal ini
sederhana yang didesain dengan hanya

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
254

sangat memberikan dampak negatif ukuran mata jaring insang yang


terhadap keberlangsungan ikan tangkapan digunakan nelayan dalam menangkap
hasil restocking karena ikan yang ikan yang berukuran kecil (diluar
ditangkap oleh nelayan tidak memiliki standar).
masa pertumbuhan yang optimal karena
Tabel 2. Hasil Analisis T-Tes Perbandingan Nilai Produksi Tangkap dan Jenis Alat Tangkap
Utama RTP.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.309 1.430 5.111 .000
Jenis Alat Tangkap Utama 7.073 1.041 .448 6.794 .000
a. Dependent Variable: Produksi Tangkap

Hasil analisis uji T-Test (Tabel 2) pengawasan oleh pemerintah sendiri,


perbandingan antara nilai produksi mengingat Sumber Daya Manusia dalam
tangkap dan jenis alat tangkap utama pengawasan danau Sidenreng yang
(jaring insang dan pukat) di danau sangat terbatas”. Disisi lain pemerintah
Sidenreng diperoleh output dengan nilai t kabupaten Sidrap sangat menyayangkan
hitung (6.794) > t tabel (1.65309) dan apa yang dilakukan nelayan mengingat
nilai Sig. (0.000) < Sig.ɑ (0,05). Ini dinas Peternakan dan Perikanan setiap
berarti H0 ditolak, sehingga dapat tahunnya selalu rutin melakukan
disimpulkan bahwa jenis alat tangkap sosialisasi melalui kegiatan
utama (jaring insang dan pemberdayaan nelayan melalui unsur
pukat)memberikan pengaruh terhadap penyuluh perikanan setempat.
nilai produksi tangkap Danau Sidenreng. d. Nilai Produksi
Menurut Laenggeng Kote (Sekretaris Nilai produksi adalah nilai
Dinas Peternakan dan Perikanan Sidrap) perkiraan yang dihasilkan dari aktivitas
dalam wawancara pada hari Senin, 23 penangkapan ikan Rumah Tangga
Nopember 2020, mengatakan bahwa Perikanan (RTP) Tangkap / nelayan
“Penggunaan Lanra (jaring insang) didanau Sidenreng berdasarkan data
dibawah standar aturan yang tertuang Dinas Peternakan dan Perikanan
dalam PERDA Nomer 04 Tahun 2010 kabupaten Sidrap 5 tahun terakhir terlihat
oleh nelayan disebabkan karena pada Gambar 4.
kurangnya kesadaran nelayan maupun

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
255

4000.00
Produksi Tangkap
10.00

Produksi/Trip (kg)
(ton)

2000.00
0.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020
Tahun Jenis Ikan

Gambar 4. Nilai Produksi RTP Gambar 5. Nilai Produksi Tangkap/trip (kg)


Tangkap/Nelayan (Data diolah dari Dinas RTP
Peternakan dan Perikanan, 2020)
Berdasarkan Gambar 5. terlihat nilai
Berdasarkan Gambar 4., jumlah
rata-rata produksi tangkap ikan restocking
produksi tangkap RTP Danau Sidenreng
dan ikan lainnya (jenis ikan diluar
terlihat tidak stagnan 5 tahun terakhir.
restocking) terlihat bahwa nilai
Pada tahun 2016 sebanyak 3.219,90 ton,
tangkap/trip nelayan danau Sidenreng
selanjutnya tahun 2017 sebanyak 3.275,90
tertinggi didapatkan jenis ikan Tawes
ton, lalu tahun 2018 sebanyak 2.536,30
(5,73 kg), lalu ikan Nila (4,90 kg),
ton, tahun 2019 sebanyak 2.589,70 ton
kemudian ikan Lainnya (3,60 kg) dan
dan tahun 2020 sebanyak 2.804,30 ton.
ikan Mas (2,25 kg). Hasil penelitian
Hal ini dikarenakan tidak stagnannya
Hasrianti, dkk (2020), melaporkan bahwa
kegiatan dan jumlah benih restocking tiap
persentase antara hasil tangkapan target
tahunnya.
dan tangkapan sampingan dengan hasil
2. Jenis Dampak Restocking
tangkapan buangan Sailfin catfish
Menurut nelayan, kegiatan
(Invasive species) berdasarkan jumlah
restocking sangat memacu peningkatan
(ekor) tangkapan yaitu 53,81% untuk
nilai produksi tangkap danau Sidenreng
tangkapan spesies target & bycatch dan
terutama untuk jenis ikan Nila dan Mas
46,19% untuk tangkapan buangan.
yang memiliki nilai jual lebih tinggi
Sebagaimana kita ketahui upaya untuk
dibandingkan dengan jenis ikan lainnya.
mempertahankan keberadaan jenis ikan di
Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata
danau, seperti halnya yang dilakukan di
produksi tangkap/trip nelayan (responden)
danau Sidenreng. Pemerintah daerah
terhadap spesies ikan restocking terlihat
Sidrap melakukan pengkayaan stok ikan
seperti pada Gambar 5.
(stock enhancement) melalui Balai Benih
Ikan (BBI) lokal untuk kegiatan
restocking dengan tujuan memperbanyak

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
256

jenis ikan liar (wild stock) dengan kepentingan khusus dalam


intervensi manusia melalui mempertahankan keanekaragaman hayati
pembudidayaan tanpa ada unsur (biodiversitas). Oleh sebab itu, restocking
domestikasi. bekerja sepenuhnya dengan ikan liar asli
Disisi lain, kegiatan restocking (native wild stock) dari suatu habitat
untuk jenis benih ikan Mas dan Nila yang perairan, yang mana sebagian dari
ditebar pemerintah daerah Sidrap bukan populasinya diambil untuk dipijahkan dan
merupakan kegiatan restocking melaikan anakannya dikembalikan ke habitat
kegiatan stocking dan introduksi. Hal ini aslinya. Idealnya, upaya ini mampu
sesuai dengan pendapat Direktorat KKJI- mempertahankan keragaman genetik
KKP(2015), yang mengatakan bahwa plasma nutfah ikan-ikan asli tempatan.
seringkali ditemukan adanya variasi Upaya restocking sering ditekankan
pemahaman terkait restocking di kalangan terhadap jenis asli atau endemik yang
praktisi perikanan, penentu kebijakan, dan banyak mengalami tekanan kepunahan
masyarakat luas. Hal ini diduga tertukar baik sebagai akibat dari tangkap lebih,
dengan pemahaman kata stocking. degradasi habitat atau kombinasi
Padahal stocking menurut FAO dalam keduanya.
Direktorat KKJI-KKP (2015), secara Sebagaimana diketahui bahwa
sederhana didefinisikan sebagai “the Danau Sidenreng merupakan satu
practice in raising fish in a hatchery and kesatuan dari Danau Tempe yang tak
releasing them into a river, lake, or the terpisahkan, dan keberadaan ikan
ocean to supplement the existing asli/endemik pada Danau Tempe
populations or to create a population merupakan bahagian ikan asli/endemik
where none exist” (praktek pembesaran pada Danau Sidenreng. Adapun ikan
ikan di hatchery dan melepaskannya ke asli/endemik yang ada pada Danau Tempe
sungai, danau atau laut untuk yaitu ikan Beloso (Glossogobius sp). Ikan
meningkatkan populasi yang sudahada Beloso (Glossogobius sp) merupakan
atau untuk menciptakan populasi yang salah satu jenis ikan asli Danau Tempe
sebelumnya tidak ada). Baik stocking dengan nama lokal “bungo”. Bernilai
maupun restocking dapat memiliki tujuan ekonomis tinggi dan digemari oleh
sama dari sisi keberlanjutan perikanan masyarakat, cita rasanya istimewa dan
tangkap, namun restocking memiliki khas dengan daging yang tebal dan tulang

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
257

yang sedikit. Termasuk ikan liar karena dan Intensitas Cahaya di Waduk
Cirata, Kabupaten Cianjur Jawa
belum dibudidayakan dan merupakan
Barat. Tesis. Program Pascasarjana
potensi perikanan Indonesia yang belum Institut Pertanian Bogor, Bogor.
BRPBATPP (Balai Riset Perikanan
dikenal secara luas. Potensi ikan Beloso
Budidaya Air Tawar dan
saat ini berada pada kondisi yang Penyuluhan Perikanan. 2019.
Kementerian Kelautan dan
memprihatinkan. Tingginya permintaan
Perikanan.
akan ikan beloso ini, menyebabkan https://kkp.go.id/brpbatsempur. [19
Juli 2019].
terjadinya penangkapan tidak terkontrol
Budi, S., & Mardiana, M. (2021).
yang dilakukan oleh masyarakat. Peningkatan Pertumbuhan Dan
Kecerahan Warna Ikan Mas Koi
Kelompok umur populasi ikan Beloso
Cyprinus Carpio Dengan
yang ditemukan di Perairan Danau Tempe Pemanfaatan Tepung Wortel Dalam
Pakan. Journal of Aquaculture and
hanya terdiri atas 2 - 3 kohort (Hadijah,
Environment, 3(2), 46-50.
2015). Burhanuddin, A.I., dan Nessa, M.N.,
2018. Pengantar Ilmu Kelautan dan
D. KESIMPULAN DAN SARAN Perikanan. Deepublish. Yogyakarta.
Direktorat KKJI-KKP. 2014. Biota
Berdasarkan hasil penelitian yang
Perairan Terancam Punah Indonesia
telah dikemukakan, maka dapat ditarik Prioritas Perlindungan. Direktorat
Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan,
kesimpulan bahwa kegiatan restocking
Direktorat Jenderal Kelautan,
berdampak terhadap nilai produksi ikan di Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil,
Kementerian Kelautan dan
Danau Sidenreng. Penurunan nilai
Perikanan.
produksi ikan di Danau Sidenreng Direktorat KKJI-KKP. 2015. Biota
Perairan Terancam Punah Indonesia
disebakan jenis alat tangkap lanra (gill
Prioritas Perlindungan. Direktorat
net) yang digunakan nelayan/RTP Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan,
Direktorat Jenderal Kelautan,
dibawah standar yang telah ditetapkan
Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil,
oleh pemerintah daerah Sidrap. Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, H., 2004. Telaah Kualitas Air
Akbar, J. 2017. Potensi, Peluang, dan Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Tantangan Pengembangan Lingkungan Perairan. Kanisius.
Perikanan Rawa di Kalimantan Yogyakarta
Selatan. Pusat Pengelolaan Jurnal Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis
dan Penerbitan Universitas Multivariate dengan Program IBM
Lambung Mangkurat. Lambung SPSS. Yogyakarta: Universitas
Mangkurat University Press: Diponegoro
Banjarmasin. Hadijah, H., Mardiana, M., Indrawati, E.,
Baksir, A. 1999. Hubungan antara Budi, S., & Zainuddin, Z. (2021).
Produktivitas Primer Fitoplankton The use of artificial feed in Haliotis

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
258

squamata farming in submerged Ikan Lele Dumbo (Clarias


cage culture system at Lae-Lae gariepinus).Prosiding Seminar
island, Makassar. Revista Ambiente Nasional Pertanian Peternakan
& Água, 16. Terpadu Ke-3, Fakultas Pertanian
Hasrianti, Surianti, Rais, R (2020). Universitas Muhammadiyah
Pengaruh Ledakan Populasi Ikan Purworejo 14 Maret 2020: ISBN:
Sapu-Sapu ( Pterygoplichthys Spp) 978-602-60782-2-3. Universitas
Terhadap Produksi Hasil Tangkapan Muhammadiyah
Jaring Insang Di Perairan Danau Purworejo:Purworejo.
Sidenreng.Jurnal Albacore. P-ISSN Peraturan Menteri Lingkungan Hidup.
25491326, E-ISSN 2009. Peraturan Menteri
2655559X.Volume 4, No 1, Lingkungan Hidup Nomor 28
Februari 2020. Tahun 2009 Tentang Daya
Kentasa A, 2016. Analisis Pemanfaatan Tampung Beban Pencemaran Air
Sumber Daya Alam Danau Rawa Danau dan/atau Waduk. Jakarta:
Pening Kabupaten Semarang. Kementerian Negara Lingkungan
Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Hidup.
Ilmu Sosial: Universitas Negeri Riana, M., dan Maria A.K. Analisis
Semarang. Penyebab dan Solusi Rekonsiliasi
Kordi, M.G.H.K., 2015. Pengelolaan Finished Goods Menggunakan
Perikanan Indonesia. Catatan Hipotesis Statistik dengan Metode
Mengenai Potensi, Permasalahan Pengujian Independent Sample T -
dan Prospeknya. Pustaka Baru Test di PT.Merck, Tbk.Jurnal
Press. Yogyakarta. TEKNO (Civil Engineeering,
Lembaran Daerah Kab.Sidrap, 2010. Elektrical Engineeering and
Peraturan Daerah Kabupaten Industrial Engineeering) Vol. 16,
Sidenreng Rappang Tentang No : 1, April 2019 , p-ISSN:1907-
Pengelolaan Sumberdaya Perikanan 5243, e-ISSN: 2655-8416.
pada Perairan Umum dalam Soliha, S.Y., Srie, R dan
Wilayah Kabupaten Sidenreng Triastinurmiatiningsih. 2016.
Rappang. Lembaran Daerah Kualitas Air Dan Keanekaragaman
Kab.Sidrap Nomor 04 Tahun 2010: Plankton Di Danau Cikaret,
Sidrap. Cibinong, Bogor.Ekologia, Vol. 16
Lenny S.S., 2005. Penebaran Ikan untuk No.2 , Oktober 2016:1-10.
Pelestarian Sumberdaya Perikanan Sugiyono, 2015. Statistika untuk
(Fish Restocking fo Sustaining Penelitian. Cetakan ke-26. ISBN:
Fisheries Resources).Jurnal lktiologi 978-979-8433-10-8. Alfabeta:
Indonesia, Volume 5, Nomor 2: Bandung.
Bogor. http://iktiologi- Suharini, Erni dan Palangan, A., 2010.
indonesia.org/wp- Biogeografi. Semarang: Widya
content/uploads/2016/07/05_0005- Karya.
2.pdf. Diakses pada tanggal 20 Juli Menanti, S., Indrawati, E., Mulyani, S., &
2020. Budi, S. (2020). Analisis Efektifitas
Mukhlis, Lausu, Makhrajani M., 2020. Fermentasi Limbah Perut Ikan
Pengaruh Pemberian Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan Dan
Berupa Tepung Ikan Sapu-sapu Sintasan Ikan Lele Clarias sp.
(Hypostosmus sp) Terhadap Journal of Aquaculture and
Perumbuhan dan Sintasan Benih Environment, 3(1), 01-05.

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021
259

Suyud, W.U., Sutriyonodan Reda, R.,


2014. Ekologi. Buku materi pokok:
ISBN: 978-979-011-325-1.
Universitas Terbuka: Tangerang
Selatan.
Walpole, R.E., R.H. Myers. (!995). Ilmu
Peluang dan Statistika untuk
Insinyur dan Ilmuwan Edisi ke-4.
Bandung: Penerbit ITB
Qulubi M.H., 2019. Restocking Untuk
Pelestarian Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) di Danau Kemuning
Bandar Sribhawono Lampung
Timur. Jurnal Soeropati ISSN:
2621-0762, Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. Universitas
Yudharta Pasuruan.
Yusneri, A., & Budi, S. (2021, May).
Blue swimming crab (Portunus
pelagicus) megalopa stage seed feed
enrichment with beta carotene. In
IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 763,
No. 1, p. 012026). IOP Publishing.

Jurnal Ilmiah Ecosystem Volume 21 Nomor 2, Hal. 245-259, Mei - Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai