Anda di halaman 1dari 3

Journal of Marine and Aquatic Sciences x (201x) 1x

Hubungan Panjang dan Berat Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus


Albacares) yang di Daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan
Kadek Bagus Padmaningrata*, Penulis Ke-dua b, Penulis Ke-tiga c
a

Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana, Badung, Bali 80361, Indonesia
* Penulis koresponden. Tel.: +62-815-576-578-2
Alamat e-mail: bagus.padma@gmail.com
Diterima: 3 January 2015; disetujui: 5 September 2015; tersedia secara online: 9 September 2015

Abstract
(Abstrak Bahasa Inggris) Abstrak ditulis dengan huruf times new roman ukuran 9 dan di tulis dalam 2 bahasa, yang pertama adalah
bahasa Inggris dan yang kedua adalah Bahasa Indonesia. Jumlah kata pada abstrak adalah 200 - 300. Sebelumnya judul manuscript
dutulis dengan huruf times new roman 17, nama-nama penulis ditulis dengan jenis huruf times new roman 13 serta tanpa gelar,
sedangkan institusi penulis dan email salah satu penulis (atau semuanya) ditulis dengan huruf times new roman 9. Setelah abstrak,
ditulis kata kunci (Keywords) minumum sebanyak 3 kata kunci yang dipisahkan oleh tanda titik koma (;) dan 1 ketukan serta dengan
huruf yang sama seperti penulisan abstrak dan ditulis miring.
Keywords: keyword; keyword; keyword (3-6 keywords separated by semi colons)
Abstrak
Ikan tuna sirip kuning merupakan ikan pelagis besar yang mampu beruaya jauh dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Ikan tuna
sirip kuning yang di daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan telah dimanfaatkan baik untuk
kegiatan ekspor luar maupun dalam negeri. Penangkapan ikan tuna sirip kuning oleh nelayan sekitar pada umumnya berasal dari
perairan Samudera Hindia (Selatan Jawa dan Bali) dan sebagian besar alat tangkap yang digunakan yaitu pancing ulur ( long line).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang dan berat ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) yang di daratkan di
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan. Data yang digunakan berupa data primer yang merupakan hasil
pengukuran langsung selama bulan Juli 2015. Data dianalisa menggunakan persamaan kurva geometrik. Hasil analisa menunjukan
hubungan antara berat dengan panjang ikan tuna sirip kuning yang didaratkan di PangkalanPendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan
Kuta Selatan bersifat allometrik negatif (b < 3) dengan besar nilai b = 2,8806 ini berarti pertumbuhan panjang ikan tuna sirip kuning
lebih cepat dibandingkan pertambahan berat ikan. Sedangkan untuk nilai koefisien determinasi (R 2) yaitu 0,5732, ini berarti
pertambahan berat pada ikan tuna sirip kuning tidak berhubungan erat dengan pertumbuhan panjang ikan tuna sirip kuning.
Kata Kunci: Ikan tuna sirip kuning; Berat; Panjang; Kurva geometrik; Allometrik

1. Pendahuluan
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan pelagis besar
yang masuk dalam kategori ikan beruaya jauh. Salah satu
jenis ikan tuna yang ada di perairan Indonesia adalah ikan
tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Ikan tuna sirip
kuning merupakan ikan pelagis besar yang secara biologis
merupakan ikan yang memiliki kemampuan renang
mencapai 80 km/jam (FAO, 2010). Memiliki bentuk tubuh
torpedo sehingga membuat ikan ini menjadi pelintas
negara dalam melakukan migrasi. Ikan tuna sirip kuning
biasanya hidup bergerombol sesuai dengan ukuran baik
bersama spesies sejenis dengan ikan tuna maupun dengan
spesies lain yang juga hidup bergerombol atau schooling
(Adina, 2015).Ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares)
merupakan jenis tuna yang dominan tertangkap di wilayah
perairan Samudera Hindia. Jenis ikan tuna sirip kuning
memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga menjadikan
perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan
J. Mar. Aquat. Sci. 1: 17 (2015)

ikan dasar (Tamarol dan Wuaten, 2013). Berbagai cara


yang digunakan para nelayan untuk menangkap ikan tuna
sirip kuning ini, mulai dari menggunakan pancing ulur
serta pole dan hand line. Menurut Bahtiar et.al (2013)
aktivitas penangkapan ikan tuna sirip kuning di perairan
Samudera Hindia pada umumnya menggunakan rawai
tuna.
Ukuran ikan tuna sirip kuning yang tertangkap di
perairan Samudera Hindia pada umumnya memiliki
ukuran yang beragam. Pada umumnya ikan tuna sirip
kuning yang tertangkap memiliki panjang berkisar antara
70-200 cm. Dalam biologi perikanan, hubungan panjang
dan berat ikan merupakan salah satu informasi pelengkap
yang perlu diketahui dalam kaitan pengelolaan sumber
daya perikanan (Merta dalam Mulfizar, 2012).
Pengukuran panjang dan berat ikan tuna sirip kuning ini
dilakukan bertujuan untuk mengetahui variasi panjang dan
berat ikan serta mengetahui kondisi ikan. Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan

Journal of Marine and Aquatic Sciences

merupakan tempat pendaratan hasil perikanan dan tempat


berlabuh perahu/kapal perikanan yang beroperasi di
Selatan Jawa dan Bali. Selain itu, Pangkalan Pendaratan
Ikan (PPI) ini berfungsi sebagai tempat penanganan hasil
tangkapan, pelelangan ikan, pengepakan, penyaluran, serta
pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan panjang dan berat ikan tuna sirip kuning
(Thunnus albacares) yang terdapat di perairan Selatan
Jawa dan Bali yang telah didaratkan di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan Kuta Selatan.
2. Metode Penelitian
2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan pada bulan
Juli 2015 di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan
Kuta dan Kuta Selatan. Sampel ikan tuna sirip kuning
yang digunakan merupakan hasil tangkapan nelayan
menggunakan pancing ulur.
2.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
timbangan analitik untuk mengukur berat ikan, meteran
yang dimodifikasi dalam bentuk kaliper untuk mengukur
panjang ikan, dan alat tulis untuk mencatat panjang dan
berat ikan.
2.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang
bersumber dari pengukuran dan pengamatan langsung di
lapangan. Panjang ikan yang di ukur dalam penelitian ini
adalah panjang cagak (fork length) sesuai dengan
ketentuan Indian Ocean Tuna Commission (IOTC) bahwa
untuk ikan tuna dan sejenisnya dengan bentuk sirip ekor
khusus yang digunakan sebagai panjang ikan adalah
panjang cagak. Pengukuran panjang dilakukan
menggunakan meteran yang dimodifikasi dalam bentuk
kaliper dengan ketelitian 0,5 cm. Sedangkan berat ikan
(kondisi ikan dalam keadaan organ dalam sudah hilang)
ditimbang dengan timbangan analitik.
2.3 Analisis Data Panjang dan Berat Ikan

(1)

Keterangan :

W
L
a
b

= berat ikan (gram)


= panjang total ikan (mm)
= konstanta
= konstanta

Menurut Kantun (2013) persamaan (1) merupakan


persamaan kurva geometrik yang dapat di transformasikan
ke persamaan regresi linear dengan melogaritmakan
menjadi :

log W =log a+b log L


(2)
atau
J. Mar. Aquat. Sci. 1: 17 (2015)

(3)

Keterangan :

Y = log W
a = log a
b = slope
X

log L

Jika nilai b = 3, maka pertumbuhan ikan isometris


yaitu tingkat pertumbuhan panjang, lebar, dan tinggi ikan
adalah sama. Jika b 3, maka pertumbuhan ikan
allometris yaitu tingkat pertumbuhan panjang, lebar, dan
tinggi ikan adalah tidak sama. Allometris terdiri dari dua
yaitu allometris positif apabila nilai b > 3 dan allometris
negatif apabila nilai b < 3.
3. Hasil dan Pembahasan
Jumlah ikan yang tertangkap dan di daratkan selama
penelitian ini sebanyak 684 ekor. Ikan tuna sirip kuning
yang di daratkan memiliki panjang total berkisar antara
110 cm sampai 240 cm dengan rata-rata panjang yaitu
135,29 cm. Sedangkan berat berkisar antara 17 kg sampai
85 kg dengan rata-rata berat 42,66 kg. Hasil analisis
hubungan berat dengan panjang ikan tuna sirip kuning
ditunjukan oleh Gambar 1 dengan persamaan y = 2,8806x
4,5252 dengan koefisien determinasi (R 2) sebesar
0,5732.
90
80
70
60
50
Berat Ikan (kg) 40
30
20
10
0

f(x) = 0.79x - 64.06


R = 0.53

90 110 130 150 170 190 210 230 250

Hubungan antara panjang ikan dan berat ikan dihitung


berdasarkan persamaan (Effendi, 2002) :

W =a Lb

Y =a+b . X

Panjang Ikan (cm)

Gambar 1. Hubungan Berat dengan Panjang Ikan Tuna Sirip


Kuning

Hasil analisis menunjukan bahwa ikan tuna sirip kuning


memiliki pola pertumbuhan allometris negatif yaitu W=
4,5252L2.88806. Menurut Kantun dan Yahya (2013)
pertumbuhan ikan tuna sirip kuning bersifat allometrik
negatif (b<3) ini disebabkan karena sebagian besar ikan
tuna yang tertangkap berada pada kondisi belum matang,
sehingga pertambahan panjang lebih cepat dari
pertambahan bobot. Hasil penelitian juga menunjukan
nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,5732 (Gambar
1). Nilai koefisien determinasi yang sedang ini
menunjukan bahwa pertambahan berat pada ikan tuna
sirip kuning tidak berhubungan erat dengan pertumbuhan
panjang ikan. Hal ini diduga pertambahan berat ikan

bukan hanya disebabkan oleh pertumbuhan panjang ikan


melainkan disebabkan oleh umur, jenis kelamin, serta
kematangan gonad juga mempengaruhi hubungan
perubahan berat dan panjang ikan tuna sirip kuning
(Kantun, 2013).
4. Simpulan
Pertmbuhan ikan tuna sirip kuning yang didaratkan di
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kecamatan Kuta dan
Kuta Selatan bersifat alometrik negatif (b<3) dimana
pertumbuhan panjang ikan lebih cepat dibandingkan
dengan pertambahan berat ikan. Nilai koefisien
determinasi sebesar 0,5732 menunjukan bahwa
pertambahan berat ikan tuna sirip kuning tidak
berhubungan erat dengan pertumbuhan panjang ikan.

Penulis mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang


Maha Esa atas rahmat-Nya memberikan tuntunan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Daftar Pustaka
Kantun, W., & Yahya, A. (2013). Hubungan Bobot Panjang Ikan
Tuna Madidihang (Thunnus albacares) dari Perairan Majene
Selat Makassar Sulawesi Barat. Jurnal Balik Diwa, 4(2), 3943.
Kantun, W., Mallawa, A., & Rapi, N. L. (2014). Comparison of
the structure size yellowfin tuna (Thunnus albacares)
between caught at fad deep sea and shallow waters at
Makassar Strait. Jurnal IPTEKS PSP, 1(2), 112-128.
Mulfizar., Muchlisin, Z. A., Dewiyanti, I. (2012). Length-weight
relationship and condition factors of three fishes found in
Gigieng estuary of Aceh Besar, Aceh Province. Depik, 1(1),
1-9.

Ucapan terimakasih
2015 by the authors; licensee Udayana University, Indonesia. This article is an open access article distributed under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution license (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/).

Anda mungkin juga menyukai