1.1 Pendahuluan
Teknologi adalah sarana untuk menyediakan segala kebutuhan manusia dengan
tujuan mempermudah dan mempernyaman kehidupan manusia. Kemajuan teknologi
sekarang sudah jauh lebih pesat dari masa-masa sebelumnya. Teknologi yang diterapkan
telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat jaman sekarang sehingga
mempengaruhi kehidupan sosial mereka. Semakin canggih teknologi, maka semakin
banyak kejanggalan yang timbul di masyarakat. Meski begitu, bukan berarti
perkembangan teknologi tidak mempunyai pengaruh baik. Ada banyak sekali hal
positif yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, salah satunya perkembangan untuk
bidang navigasi
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi biasa yang umumnya hanya
digunakan di kapal, untuk mengukur tinggi benda angkasa bagi penentuan posisi di
samudera, yaitu Sextant.
Sextan Merupakan salah satu alat navigasi di kapal yang gunanya untuk menentukan
sudut antara kapal dengan benda-benda lain di luar kapal baik benda-benda didarat
maupun dengan benda-benda angkasa ( misalnya matahari, bulan, bintang, dsb ).
BAB II
1.2 Instrumentasi Navigasi
Pengertian Intrumentasi
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang di pakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lenih besar dan lebih kompleks.
Menurut Wikipedia (2011), instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang
dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan
lebih kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti
pada instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi
utama:
· sebagai alat pengukuran
· sebagai alat analisa
· sebagai alat kendali.
Menurut Radzi (2007), pengukuran telah menjadi suatu bidang yang penting sejak dari
awal tamadun manusia apabila digunakan sebagai cara untuk mengkuantitikan
pertukaran barangan dalam sistem perniagaan. Perkembangan pengukuran adalah
perkembangan sains. Sistem pengukuran dan instrumen serta transduser yang digunakan
adalah penting dalam kegiatan domestik dan industri. Kemajuan instrumentasi dalam
bidang industri, sebagian besarnya berlaku dalam tahun 1930-an bermula dengan
pengenalan kepada instrumen untuk merekodkan suhu. Perkembangan pesat dalam
bidang pembuatan telah mendorong kepada kegiatan pengukuran berterusan beberapa
kuantiti seperti tekanan, suhu, arus, aliran dan sebgainya. Salah satu Kegunaan harian
insrumen pengukuran yang saya bahas kali ini adalah Instrumentasi Navigasi.
Instrumentasi Navigasi
1.3 SEXTANT
Karena sekstan dapat digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda, dapat
diselenggarakan secara horizontal untuk mengukur sudut antara dua landmark yang akan
memungkinkan untuk perhitungan posisi pada peta. Sebuah sekstan juga dapat
digunakan untuk mengukur jarak Lunar antara bulan dan benda lain angkasa (misalnya,
bintang, planet) dalam rangka untuk menentukan waktu Greenwich dan kemudian dapat
digunakan untuk menentukan bujur .
Bagian Sextant
1. Observer Visible Horizon, merupakan cakrawala yang terlihat dari mata pengamat
dilaut dimana seorang pengamat berada pada ketinggian mata 30 kaki diatas permukaan
laut yang memiliki jarak 6.5 mil.
2. Sensible Horizon, Dimana ketinggian mata pengamat dan tegak lurus terhadap garis
maya vertikal pengamat.
3. Rational Horizon, merupakan bidang paralel dengan sensible horizon dan tegak lurus
terhadap garis maya yang ditarik dari pusat bumi menuju posisi pengamat.
4. Dip, sudut yang dibentuk antara visible horizon dengan sensible horizon. Dip
mempunyai besaran yang merupakan penyesuaian pada posisi ketinggian mata dari
permukaan air laut.
5. Sextant Altitude , adalah ketinggian suatu benda angkasa yang diukur dengan sextant
oleh pengamat, besar sudutnya dibentuk antara visible horizon dengan benda angkasa
Pada saat melakukan pengukuran ada kemungkinan kesalahan utama yang terjadi
dalam pada sextant, tetapi hal itu dapat dikoreksi. Kesalahan yang sering terjadi pada
sextant yaitu :
1. Side Error, merupakan kesalahan yang disebabkan oleh ”horizon glass” tidak benar-
benar tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Bila posisi ”horizon glass” tegak
lurus , maka obyek dan refleksinya akan berada pada satu garis lurus. Untuk
mendeteksinya maka posisikan lengan ayun pada titik 0 dan pegang sextant secara
miring, selain juga cara lain mendeteksi kesalahan tersebut adalah dengan memutar tuas
micrometer secara maju mundurdisekitar angka 0 derajat sambil melihat pada benda
angkasa.
2. Perpendicularity, kesalahan ini terjadi pada bagian ”index glass/mirror” tidak benar-
benar tegak lurus dengan bidang datar sextant tersebut. Kesalahan ini dapat dikoreksi
dengan memutar ”sekrup pengatur” yang berada di belakang ”index glass” sampai busur
tersebut nampak segaris dengan refleksinya sendiri. Untuk mendeteksinya lakukan tes
dengan cara memegang sextant secara horizontal sejauh lengan kita dengan busur pada
sisi jauh, kemudian geser letak lengan ayunannya sejauh kurang lebih 35 derajat, apabila
pada index glass sudut yang dibentuknya kecil maka keselahan tersebut adalah
perpendicularity.
3. Error of parallelism, disebabkan karena posisi index glass dan horizon glass tidak
parallel satu dengan lainnya pada saat posisi lengan ayun berada di angka 0 derajat. Cara
mendeteksinya yaitu dengan cara meletakan lengan ayunan pada sudut 0 derajat,
memegang sextant dengan posisi vertikal dan mengamati cakrawala. Untuk melakukan
koreksi pada parallelism gunakan sekrup yang terletak paling dekat dengan bidang
kerangfka sextant. Apabila horizon nyata dan refleksinya tidak berada ada dalam satu
garis maka untuk melakukan pengaturan selanjutnya adalah dengan cara menggunakan
sekrup kemudian lakukan pengaturan yang berada dibalik horizon glass.
Perawatan Sextan
1. Sextan harus dijaga benar-benar jangan sampai jatuh. Atau mendapat getaran yang
berlebihan.
2. Bila sextan telah digunakan bersihkan dengan lap dan simpan kembali ke dalam
kotaknya dengan baik dan kunci rapat, serta jauhkan dari suhu tinggi (mis. sinar matahari
langsung) dan jauhkan juga dari uap air.
3. Sewaktu mengeluarkan sextan dari dalam kotak, yang harus dipegang pada
kerangkanya atau pegangannya (handle) dan jangan sekali-kali memegang pada bagian
busur, alhidade atau teropongnya.
4. Secara periodik bagian-bagian yang bergerak harus diberi minyak pelumas.
5. Lem bidang busur jangan dibuat mengkilap.
6. Apabila sextan disimpan dalam jangka waktu yang panjang hendaknya busur dan
poros berulir dilapisi dengan vaselin.
BAB IV
1.4 KESIMPULAN
Dari makalah mini ini kita bisa mengetahui tentang apa itu instrumentasi
navigasi dan juga aplikasih yang berada pada instrumentasi navigasi , salah
satunya yaitu Sextant, malakah di atas juga menjelaskan cara menggunaan
sextant, cara mengatasi kesalahan yang terjadi pada sextant dan juga bagian-
bagian yang terdapat pada sextant
DAFTAR PUSTAKA
https://kapitanmadina.wordpress.com/2011/11/26/mengenal-sextant-
sebagai-alat-navigasi-di-kapal/
http://rizaseptiady.blogspot.co.id/2016/12/instrumen-kelautan.html
http://laoet-63.blogspot.co.id/2012/03/sextant.html
http://perikanan-tangkap.blogspot.co.id/2012/09/alat-navigasi-sextan.html