Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU PELAYARAN ASTRONOMI DALAM

PENGGUNAAN SEKSTANT

DOSEN: AHIJRAH R, S.St.Pi, M.Si

Disusun Oleh :

BIAS ALAM ADISTY


KEVIN AMANDA
SHANDY JANUAR PUTRA
SARWINDA ASTUTI
KAMARUL NIZAM

JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2022/2023
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sextant adalah salah satu instrumen berbasis optik yang berorientasi pada bidang
tegak dan datar, dimana bidang tegak digunakan untuk mengetahui sudut ketinggian benda
langit sedangkan bidang datarnya digunakan untuk mengetahui nilai azimut benda langit.
Alat ini dapat dibawa atau diangkat menggunakan tangan dan para pelaut menggunakan
alat ini untuk menentukan bujur dan lintang suatu tempat yang dilalui oleh kapal dengan
mengukur sudut ketinggian Matahari. Sextant menjadi peralatan yang penting dalam ilmu
pelayaran dan navigasi. Khususnya pada perhitungan navigasi laut, penggunaan sextant
dihitung
dengan menggunakan tetapan yang ditentukan pada buku data almanac nautika yang
digunakan untuk menghitung tinggi benda angkasa, sudut jam barat benda angkasa, zawal
dan koreksi-koreksinya. Sextant digunakan sekitar tahun 173 oleh John Hadley tepatnya
antara 1682-1744 dan juga Thomas Godfrey tahun 1704 – 1749, dan juga ditemukan dalam
tulisan Isaac Newton yang tidak sempat terpublikasikan pada tahun 1643-1727. Peralatan
ini disempurnakan yang akhirnya bisa digunakan sebagai peralatan navigasi kapal oleh
pelaut dan perwiran Angkatan Laut Portugis Gago Coutinho tahun 1922.
Tipe sextant yang digunakan di kapal ada dua yaitu Sextant Tromol yang ditemukan oleh
Jhon Hadley dan sextant nonius yang saat ini tidak digunakan. Prinsip kerja sextant adalah
mengukur sudut antara tinggi benda langit terhadap horizon (cakrawala).

1.2 TUJUAN
Tujuan dari melaksanakan praktikum ini yaitu untuk memperkirakan daerah penangkapan
ikan serta agar dapat mengidentifikasi parameter fisik perairaan yang digunakan untuk
survey.

1.3 MANFAAT
1. Agar dapat memperkirakan daerah penangkapan yang relevan.
2. Mengetahui parameter fisik perairan.
3. Dapat mengetahui cara menggunakan alat ukur fisik perairan.
BAB 2
CARA PENGGUNAAN SEKSTANT
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai