Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabila Zahrotunisa

Kelas : XII MIPA 1


Absen : 23
Mapel : Bahasa Indonesia

Membuat Artikel

LIMBAH SAMPAH YANG MENCEMARI SUNGAI

Sebagai negara dengan penduduk terpadat ke empat di dunia, penduduk Indonesia dalam
menjalankan kehidupannya akan menyumbang sampah sebagai zat sisa pembuangan. Sampah
bukan lagi hal yang sepele bagi kita, sampah sangat mudah ditemukan disekitar kita, kita selalu
diajarkan untuk menjaga lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya namun
tetap saja hingga saat ini sampah masih menjadi polemik permasalahan yang ada di Indonesia
karena mindset dari masyarakat itu sendiri.

Menurut penelitian riset kesehatan Kemenkes tahun 2013 menunjukkan bahwa terdapat
10 kg sampah yang akan dibuang oleh satu orang penduduk di Indonesia. menurut badan pusat
statistika pada tahun 2020 Indonesia memiliki 273,5 juta jiwa hal ini bisa dikalikan 10kg maka
jumlah sampah yang dapat dihasilkan oleh Indonesia sebanyak 2 miliar setiap bulannya.
Adanya sampah-sampah tersebut akan banyak mencemari berbagai tempat di Indonesia,
misalnya banyaknya limbah sampah yang menumpuk di sungai hal itulah yang membuat sungai-
sungai mudah tersumbat kemudian meluap dan menimbulkan banjir. Sebagai contoh terjadi di
sungai Citanduy dan ciwulan di wilayah Tasikmalaya Jawa Barat kedua sungai tersebut sudah
tercemar akibat banyaknya sampah plastik yang memenuhi sungai kondisi tersebut juga dapat
mencemari laut Pangandaran yang dikenal sebagai pusat perikanan terbesar. Serta masih banyak
sungai-sungai lain yang tercemar di Indonesia.

Ketika banjir sudah terjadi, air akan meluap ke permukaan dan menyeret segala sesuatu
yang ada disekitarnya. Air yang bercampur dengan lumpur juga dapat mengakibatkan permukaan
di sekitar sungai menjadi kotor akibat lumpur yang ikut terseret oleh arus banjir. Bencana banjir
juga dapat mengancam keselamatan jiwa manusia, karena banyak timbulnya penyakit yang
menyerang manusia seperti malaria, demam berdarah, diare dan lain-lain akibat nyamuk yang
timbul akibat banjir kemudian kerugian lain yang diakibatkan oleh banjir tidaklah sedikit, tidak
hanya penyakit, korban luka-luka, yang menjadi korban meninggal dunia pun sudah banyak
akibat bencana banjir ini. Selain itu, banjir juga mengakibatkan kerugian materi berupa
kehilangan harta benda akibat terseret oleh arus air yang deras, dan rumah yang amblas atau
bahkan roboh akibat terjangan air yang kencang.

Selain banjir, banyaknya sampah di sungai juga akan mengakibatkan rusaknya ekosistem
yang ada di dalam sungai, seperti matinya biota flora dan fauna akan membuat rantai makanan
menjadi rusak dan sumber pangan menjadi berkurang. Sampah dapat membuat air sungai
menjadi keruh, dan tercemar oleh zat atau material yang sulit di urai dan beracun sehingga
menyebabkan kekacauan atau terganggunya siklus air.

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa banyak nya sampah yang mencemari
lingkungan seperti sungai sangat berdampak buruk bagi lingkungan itu sendiri dan bagi makhluk
hidup Jika hal tersebut dibiarkan maka sungai yang seharusnya menjadi sumber kehidupan bagi
manusia berubah menjadi sumber penyebaran hama dan penyakit yang dapat mengancam
keselamatan manusia dan makhluk hidup disekitarnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
menangani dan menjaga lingkungan sungai.

Ada banyak upaya yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga kondisi sungai salah
satunya adalah dengan dilakukannya 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Reduce dapat
dilakukan dengan membawa tas belanja sendiri yang dapat digunakan berkali-kali sehingga
mengurangi sampah kresek, kemudian reuce dapat dilakukan dengan menggunakan barang
dengan hemat dan menggunakan kembali barang tersebut, dan recycle yaitu dengan mendaur
ulang sampah yang telah ada atau telah kita gunakan.
Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya membedakan sampah organik untuk
dijadikan pupuk kompos dan membuat 2m merupakan langkah dinding untuk mengurangi
sampah yang ada di lingkungan. Adanya perkembangan mindset sumber daya manusianya juga
sangat diperlukan dalam penanganan kasus ini, masyarakat harus lebih diberikan sosialisasi
kegiatan positif seperti menanam banyak tumbuh-tumbuhan untuk keseimbangan ekosistem,
kemudian masyarakat juga perlu disosialisasi untuk kegiatan 3R tadi. Upaya pemerintah juga
dibutuhkan di sini seperti menyediakan sarana untuk masyarakat dapat mengolah dan menangani
sampah-sampah yang mencemari lingkungan dengan menyediakan wadah untuk pengolahan
sampah, untuk daur ulang sampah, untuk membuat pupuk kompos dan lain-lain.

Dengan adanya mindset yang baik dan terus berkembang dari masyarakat sudah
dipastikan masalah sampah ini akan bisa teratasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai