Anda di halaman 1dari 5

Mengapa menjaga kebersihan itu penting?

Karena dalam agama


telah diajarkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Jika lingkungan
sekitar kita bersih maka kita juga yang mendapat manfaatnya. Selain enak
dipandang dan merasa nyaman, lingkungan yang bersih juga menjauhkan kita
dari berbagai macam penyakit. Sedangkan, jika lingkungan sekitar kita kotor
maka kita juga yang akan merasakan akibatnya. Lingkungan yang kotor akan
mendatangkan berbagai macam serangga yang membawa bibit penyakit. Seperti
lalat, lalat dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada manusia dan masih
banyak lagi penyakit yang bisa ditimbulkan seperti tifus dan disentri. Selain
itu, juga mendatangkan bau tidak sedap yang membuat kita tidak nyaman dan
tidak focus saat belajar. Maka dari itu sangat pentinglah menjaga kebersihan
lingkungan, terutama disekolah. Tidak ada alasan untuk tidak menjaga
kebersihan sekitar. Jika kita malas membersihkannya setiap hari maka jangan
mengotorinya dengan buang sampah sembarangan.

Melestarikan kelangsungan hidup adalah kewajiban bersama,


termasuk di dalam lingkungan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh
warga sekolah, baik itu guru, siswa, ataupun petugas-petugas yang lain. Selain
menjaga kebersihan lingkungan dari sampah, hal yang harus dilakukan adalah
menambah resapan air dan membuat selokan untuk jalannya air. Jika tidak
ada keduanya maka lingkungan belum sempurna dikatakan bersih. Karena
lingkungan yang bersih adalah lingkungan yang bebas dari kotoran dan
sumber penyakit. Jika hujan turun terus-menerus dan deras maka air akan
menggenang jika tidak ada tepat resapannya dan alirannya. Air yang
menggenang tersebut juga dapat mendatangkan bibit penyakit seperti penyakit
kulit. Selain itu, semakin banyaknya tumbuhan hijau dapat menyegarkan udara.

Rendahnya kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan menjadi


masalah yang sangat besar bagi semua makhluk hidup. Masalah lingkungan
yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak adalah permasalahan
mengenai sampah. Banyak dampak yang pasti akan ditimbulkan dari sampah
itu sendiri. Jika penanggulangannya tidak ditangani dengan baik dan benar,
maka akan berimbas pada menurunnya kualitas kehidupan, keindahan
lingkungan, bahkan potensi terjadinya banjir sangat besar, dan kualitas
kesehatan masyarakat yang akan menurun. Jika hal ini terus berlangsung
dalam jangka yang lama maka akan menurunkan daya tarik dan daya jual
tanah. Bahkan menurut para ahli kesehatan, polusi sampah mengakibatkan
dampak yang sangat buruk bagi kesehatan. Pembungan sampah sembarangan
dapat menyebabkan pencemaran terhadap air, karena akan mengakibatkan
terhambatnya proses air tanah. Apalagi jika ada sampah-sampah plastic yang
tidak bias diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah
dan limbah. Dampaknya saat musim hujan tiba, tanah tidak bias menyerap air
dengan baik dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah yang tidak sanggup
menahan tekanan air dan lalu menguap dan akhirnya terjadilah banjir.
Begitupun dampak dari sampah yang langsung dibakar, bagaimanapun juga
sampah yang langsung dibakar memang lebih praktis, tetapi dalam jangka
panjang cara ini akan merugikan semua makhluk hidup. Karena imbasnya
lingkungan yang tercemar oleh polusi yang dihasilkan dari pembakaran
sampah tersebut. Orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit
dikarenakan beberapa penyakit pernafasan.

Banyak dampak yang akan ditimbulkan dari lingkungan yang kotor,


yaitu:

1. Pencemaran air. Pencemaran air dapat terjadi ketika sampah dibuang


sembarangan ke sungai bukan dibuang ketempat yang telah disediakan. Hal
ini sering terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim
kebersihan seperti di daerah terpencil. Selain mencemari air sungai,
pembuangan limbah atau sampah kesungai juga dapat menghambat proses
air tanah dan hal ini merupakan dampak yang menyita perhatian lebih dari
semua pihak. Karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa jika proses air
tanah telah terhambat maka banjir akan terjadi. Air sungai yang telah
tercemar itupun dapat membunuh ekosistem yang hidup didalamnya. Selain
itu, bagi masyarakat yang biasanya menggunakan air sungai untuk
keperluannya sehari-hari akan mengalami akibat yang besar. Jika air
sungainya telah tercemar masyarakat sudah tidak bias lagi menggunkannya.
Lalu bagaimana jika masyarakat itu berada didesa yang terpencil, yang
jarang mendapatkan pasokan air bersih dari pemerintah? Mereka pasti
dengan sangat terpaksa harus menggunakan air yang telah tercemar tersebut
karena jika mereka tidak menggunakan air tersebut, maka mereka tidak
bisa memenuhi keperluan dan aktivitasnya sehari-hari seperti makan,
minum, mandi, dan mencuci. Mereka sebenarnya tau bahwa menggunakan
air tersebut dapat terserang banyak penyakit, akan tetapi mereka tidak
memiliki pilihan lain selain menggunakan air tersebut. Hal ini yang
menyebabkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia sangat buruk.
2. Punahnya berbagai macam spesies flora dan fauna. Akibat dari ulah
manusia yang tidak bijak membuang sampah, mereka yang harus
menanggung akibatnya. Pencemaran lingkungan yang sangat parah dapat
menyebabkan rusaknya habitat para flora dan fauna. Milyaran ton sampah
yang berserakan di laut mengakibatkan terganggunya keseimbangan
ekosistem. Akibatnya ribuan satwa yang bergantung pada alam sebagai
tempat mereka mencari makan, tempat mereka hidup, nyaris punah akibat
angka kematian yang tinggi. Satwa-satwa tersebut banyak yang mati karena
menelan limbah plastik. Mereka mengira bahwa plastik-plastik tersebut
adalah makanannya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan bangkai burung
elang albatross di Midway Atoll, sekitar 2400 mil dari Alaska pada tahun
2009. Elang albatross umumnya memakan cumi-cumi dan hewan lain yang
berenang di dekat permukaan air pada malam hari. Karena tingginya
tingkat pencemaran di laut sekitar Midway Atoll, hal ini yang membuat
burung-burung tersebut menelan limbah plastik yang mengapung di
permukaan air karena mereka pikir limbah plastik itu adalah cumi-cumi.
Ada sekitar 20 ton sampah plastik mengendap di perairan ini setiap
tahunnya. Dari jumlah total sampah tersebut ada sekitar 5 ton yang
berakhir di dalam perut anak burung albatross yang lahir di Midway Atoll
setiap tahunnya. Diperkirakan ada sekitar 200.000 spesies burung elang
albatross yang mati setiap tahunnya. Jumlah limbah plastik yang berada
dalam tubuh anak burung albatross yang telah mati dua kali lipat lebih
banyak dibandingkan dengan burung yang mati akibat alasan lain. Pasalnya
limbah plastik-plastik itu menusuk organ dalam burung, sehingga
menyebabkan luka yang mengancam keselamatannya. Selain itu, terdapat
pula kasus paus kepala kotak yang mati karena ususnya tersumbat sampah.
Bangkai paus ini ditemukan terdampar di pesisir laut Spanyol pada bulan
Maret 2013. Setelah diperiksa, dalam perut mamalia laut sepanjang 10
meter ini ditemukan lebih dari 16 kilogram sampah. Sebagian besar adalah
sampah plastik yang tidak bisa diuraikan. Limbah yang bersarang dalam
perut mamalia ini meliputi terpal bening yang digunakan untuk membangun
rmah kaca di perkebunan-perkebunan Eropa, kantong plastik, tali sepanjang
9 meter, selang, pot bunga, dan tabung semprot plastik. Kasus seperti ini
bukan kasus pertama kalinya. Hamper setiap tahun peristiwa seperti ini
selalu terjadi di berbagai belahan dunia Limbah tak terurai yang dibuang
manusia mancapai perairan setiap harinya, mengakibatkan pencemaran yang
parah di lautan. Karena dunia ini dikelilingi oleh lautan, yang artinya
semua sumber air berasal dari laut. Meskipun manusia membuang
sampahnya ke sungai, sampah tersebut akan tetap menuju ke laut karena
air sungai akan terus mengalir hingga sampai ke lautan.
3. Berkurangnya kesuburan tanah. Hal ini bisa disebabkan oleh limbah padat
dan juga bisa berbentuk cair. Limbah ini bisa berassal dari permukiman
penduduk, pasar, hotel, dan juga bisa berasal dari kelembagaan seperti
kantor-kantor pemerintahan dan lainnya. Limbah padat ini biasanya berupa
plastik, karet, serat bekas bahan bangunan dan lainnya. Dampak utama dari
limbah ini adalah tidak bisa ditembus oleh akar tanaman, sehingga
membuat unsur pembentukan mineral tanah akan berkurang, ditambah
mikroorganisme yang mampu menyuburkan tanah juga berkurang secara
drastis akibat berkurangnya tanaman di atas permukaan tanah. Sedangkan
limbah cair itu sendiri biasanya dapat berupa zat-zat beracun yang
biasanya dihasilkan dari suatu kegiatan industri. Zat beracun ini sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup mikroorganisme di tanah. Zat beracun
ini umumnya seperti zat tembaga, logam, dan industri kimia sejenisnya.
Zat yang terkandung dalam logam biasanya berupa Hg, Zn, Pb, dan Cd.
Selain kedua jenis limbah tersebut, kini juga terdapat limbah pertanian
yang dapat merusak kesuburan tanah. Limbah pertanian ini sendiri adalah
limbah yang berasal dari kegiatan manusia yang suka menggunakan bahan-
bahan kimia untuk menanggulangi hama atau juga untuk mempercepat
perkembangan pertumbuhan tanaman. Misalnya menggunakan urea dan
peptisida untuk membrantas hama dari suatu tanaman. Bahan-bahan
tersebutlah yang kemudian jutru akan merusak unsur kualitas dari tanah,
sebab ternyata peptisida tidak hanya membunuh hama saja melainkan juga
membunuh mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Karena jika
mikroorganisme di tanah berkurang maka kualitas kesuburan tanah pun
akan berkurang dan jika dibiarkan terus-menerus dalam jangka waktu yang
panjang makan kualitas kesuburan tanah tersebut akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai