Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG LIMBAH DOMESTIK

DOSEN PEMBIMBING : ................................................

DISUSUN OLEH :

Alfian Anugrah Saputra

1903004

POLITEKNIK INDONESIA
SANITASI LINGKUNGAN
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan


komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia
adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan
sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan
yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat
perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah
dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai
mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya
berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi.
Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti
kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk
pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada
peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat
meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas
lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar
ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada
yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.
Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh
gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan
manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat
manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar
jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada
mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada
pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat
aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin
bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan.
Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping
itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi,
baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang
terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar
melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong
semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain Sumber Daya
Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya,
industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan, Populasi manusia mengeluarkan
limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan, muncul bahan-
bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni
lingkungan. Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan
akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Terlebih kebanyakan dari manusia
menggatungkan hidupnya dari laut.
Laut sebagian besar terdiri dari air. Dalam ekosistem laut, terdapat banyak kehidupan
yang satu sama lain saling bergantung. Baik itu mulai dari hulu suangai sampai dasar laut.
Dalam PP. no 20 tahun 1990 Air adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari
sumber air, dan terdapat diatas permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini adalah
air yang terdapat di bawah permukaan tanah dan air laut.
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah
yang disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan
sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan
ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama
perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab
pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian,
rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri
antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan
bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air
tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan
dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah.
Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik
(plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam
pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-
unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-
unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan
pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat
fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi
permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air
permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal
dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.

B.     Rumusan Masalah


1.     Bagaimana Saluran Pembuangan Air Limbah di Kawasan pantai dan Pesisir????????
2.     Apakah Jenis-jenis unit pengolahan air limbah di kawasan pantai dan pesisir????
3.      Apa Macam-macam dampak pencemaran air limbah kawasan pesisir pantai????
4.      Bagaimana Pengelolaan limbah cair untuk pengendalian pencemaran air kawasan pesisir
pantan????
5.      Apa Karakteristik limbah cair kawasan pesisir pantai????

C.    Tujuan dan manfaat


Tujuan dan manfaat dari makalah yang berjudul  pengolahann limbah cair domestic
adalah agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang pengolahan limbah cair
domestic kawasan pantai dan pesisir.
BAB II
PEMBAHASAN
PENCEMARAN LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP EKOSISTEM LAUT

A. Konsep dan Sistem Saluran Pembuangan Air Limbah Di Kawasan Pesisir


Menurut Ehless dan Steel, air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, dan tempat-tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan-bahan
atau zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu lingkungan. Air
limbah yang paling banyak dan paling tidak teratur dihasikan oleh rumah tangga. Sebagian
besar air limbah rumah tangga mengandung bahan organic sehingga memudahkan di dalam
pengelolaannya. Volume air limbah yang dihasilkan dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh
beberapa factor, antara lain :
a.       Kebiasaan manusia. Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang
dihasilkan.
b.      Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah. Pada sistem kombinasi, volume air
limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih perkapita, sedangkan pada sistem terpisah
volume limbah mencapai rata-rata 25-50 galon perkapita.
c.       Waktu. Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi bergantung pada
waktu dalam sehari dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air yang
menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedangkan di tengah hari volumenya lebih
sedikit, dan di malam hari agak meningkat lagi.

Membangun sanitasi yang berkelanjutan (sustainabel) dan drainase didaerah rendah dan
pesisir benar benar memberikan tantangan teknis dan lingkungan tersendiri. Mengapa sanitasi
sangat sulit untuk dibangun di daerah pesisir?
Air tanah
Air tanah sangat dangkal terlebih dimusim hujan, sangat menyulitkan dalam
membangun struktur bawah tanah dalam situasi seperti ini.
Daerah pesisir yang sangat rata/datar
Sangat sulit mendapatkan aliran gravitasi untuk saluran drainase dan penyaluran air
limbah (khususnya sistem terpusat).
Ketersediaan Tanah
Hampir semua tanah disekitar daerah pemukiman adalah milik pribadi, ini merupakan
masalah jika akan membangun fasilitas untuk umum seperti pengolahan limbah komunal.
Secara umum, dampak dari pembuangan air limbah yang tidak menjalani pengolahan sebelum
dibuang ke lingkungan seperti :
-          Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air yang digunakan oleh
manusia.
-          Mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
-          Menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobic) dan zat anorganik).
-          Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga terjadi
penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir.

Untuk daerah pesisir, dapat diupayakan prasarana drainase yang terpusat, karena lokasi
pesisir yang merupakan daerah resapan air sehingga meyulitkan untuk membuat SPAL bagi
masing-masing rumah tangga.

B.     Jenis-Jenis Unit Pengolahan Air Limbah


a.    Septictank
Sistem septic tank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank
merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran
cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara.
Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak
mencemari air dan tanah sekitarnya adalah :
1. jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2. untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic
tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3. septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah
antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4. waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5. besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap
orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4
tahun.
6. pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air
keluar.
7. septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk
membuang gas hasil penguraian.

Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu
diperhatikan hal berikut :
1. Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian
kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm
terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
2. Pemilihan Pipa yang tepat
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki
jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan
saluran diusahakan dibuat lurus  tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat
mampat.
3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank
Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan
ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran
(1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
4. Bak Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama.
Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah
maupun beban lainnya.

b. Sumur Resapan
Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan
yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman
tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan
meresapkannya ke dalam tanah.
Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi
banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan
pertimbangan :
1.    Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar.
2.    Bentuk konstruksi SRA sederhana
Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain :
1.    Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga
mengurangi terjadinya banjir dan erosi.
2.    Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3.    mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.

C.    Penyebab dan Dampak Pencemaran Air Oleh Limbah Pemukiman

Sepertinya menjadi salah satu sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan
dampak paling kentara terutama pada masyarakat pda kawasan pesisir dan pantai

Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air
diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga
memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.

Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang
kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.

Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah
anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan
oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik
seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah
anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).

Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling
potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.

Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau
dampak diantaranya:

  Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu
yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
  Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.

Dampak pencemaran air limbah terhadap kesehatan manusia.


Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik  Pengaruh langsung terhadap
kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang terkontaminasi dalam hal ini
berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit. Peran air limbah sebagai
pembawa penyakit menular bermacam-macam :

1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen


2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vector penyebar penyakit

Dampak Pencemaran Air Terhadap Rantai Makanan.


Rantai makanan dalam air akan terganggu akibat adanya pencemaran air. Dengan
banyaknya zat pencemaran yang ada di dalam air, menyebabkan menurunnya kadar oksigen di
dalam air tersebut. Beberapa jenis ikan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada dalam air akan
mati karena kekurangan oksigen. Demikian pula apabila zat pencemar tersebut beracun dan
berbahaya, maupun terjadinya kenaikan suhu air, beberapa jenis biota akan mati, sehingga
keseimbangan rantai makanan terganggu. Disisi lain akibat matinya bakteri-bakteri, maka
proses pembersihan diri secara alamiah yang seharusnya dapat terjadi menjadi terhambat

D.    Pengelolaan Limbah Cair Untuk Pengendalian Pencemaran Air

 Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan


pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai dengan baku
mutu air.
 Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi
pencemaran air atau menghasilkan zero pollution.
 Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air mencakup pendekatan
non teknis dan pendekatan teknis.

1. Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus sosialisasi
peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun
penghasil limbah dalam mengendalikan limbah maupun mengelola limbahnya.
2. Pendekatan teknis berupa penyediaan / pengadaan sarana dan prasarana penanganan
limbah serta monitoring dan evaluasi.
E.     Karakteristik Limbah Cair

 Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah  cair  dan jumlah
aliran limbah cair yang dihasilkan.
 Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg
diukur antara lain sebagai berikut:

1. Parameter fisik berupa padatan (partikel padat) yg ada dalam air (padatan
total,padatan tersuspensi dan padatan terlarut) ;warna;bau dan temperature
2. Parameter kimia selain berupa kadar BOD5, COD, dan TOC yang menggambarkan
kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait dengan anomia bebas,
nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor
anorganik,sulfat,klorida,belerang,logam berat (Fe, Al, Mn dan Pb), dan gas (H2O, CO2,
O2, dan CH4).
3. Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per
millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur adalah bakteri
golongan Coli.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Pencemaran limbah rumah tangga terhadap ekosistem laut
A.    Konsep dan Sistem Saluran Pembuangan Air Limbah di Kawasan Pesisir
Volume air limbah yang dihasilkan dalam suatu masyarakat dipengaruhi oleh beberapa
factor, antara lain :
a.       Kebiasaan manusia. Makin banyak orang menggunakan air, makin banyak air limbah yang
dihasilkan.
b.      Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah. Pada sistem kombinasi, volume air
limbah bervariasi dari 80-100 galon atau lebih perkapita, sedangkan pada sistem terpisah
volume limbah mencapai rata-rata 25-50 galon perkapita.
c.       Waktu. Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi bergantung pada
waktu dalam sehari dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air yang
menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedangkan di tengah hari volumenya lebih
sedikit, dan di malam hari agak meningkat lagi.
B.     Pencemaran limbah rumah tangga terhadap ekosistem laut
-          Septictank
-          Sumur Resapan
-          Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman
C.     Karakteristik Limbah Cair
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah  cair  dan jumlah aliran
limbah cair yang dihasilkan.
Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar fisik, kimiawi dan biologis.
B.     SARAN
Untuk lebih memahami semua tentang pengolahan limbah cair domestic daerah pantai
dan pesisir, di sarankan pembaca untuk mencari referensi lain yang berkaitan dengan materi
pada makalah ini. Selain itu, di harapkan para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. Pencemaran Lingkungan. http://www.hukum.jogja.go.id/?pilih=lihat&id=71. Tanggal


Akses 23 Juni 2010.

Anonim. Pencemaran Laut. Univeristas Indonesia. Depok tt.

Bahtiyar, A. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Rumah Tangga Serta
Pemecahannya. FMIPA Unpad. Bandung, 2007.

Dewi. Limbah Rumah Tangga Berbahaya Bagi Manusia dan Laut. Lets Go Blue Indonesia. Tt.

Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution

Listari dan Edward. Dampak Pencemaran Logam Berat terhadap Kualitas Air Laut dan
Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di Teluk Jakarta).
Makara, Sains, Vol. 8, No. 2, Agustus 2004: 52-58.

PP. No. 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.

Anda mungkin juga menyukai