Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI

YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN BANJIR

Disusun oleh :
I Gusti Agung Angga Aurea Pratama (8)
Ni Ketut Ayu Maswini (29)
Warren Tude Adnyana Jr (37)

SMA NEGERI 1 SEMARAPURA


KLUNGKUNG, BALI

SMA NEGERI 1 SEMARAPURA


TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Pertama - pertama kami panjatkan Puja & Puji Syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa atas
berkat rahmat-Nya kami diberikan kemudahan menyelesaikan Tugas Makalah tentang Kerusakan Alam
di sekitar kita dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya mungkin kami tidak dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini kami susun dengan tujuan agar para pendengar dan
pembaca dapat memahami tentang “ Kerusakan Lingkungan di Ekosistem Sungai Akibat Pembuangan
Sampah yang Mengakibatkan Pencemaran dan Potensi Terjadinya Banjir”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada pihak - pihak
yang terkaitan dengan makalah yang telah dibuat, karena telah bekerjasama dengan baik dalam proses
penyusunan dan penyelesaian tugas ini. Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai
tugas geografi. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini mungkin belum sepenuhnya
sempurna maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan/kekurangan dari makalah ini kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membantu demi kesempurnaan tugas makalah yang kami
buat.

Akhir kata, semoga makalah yang kami berikan ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang
bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah
membaca makalah ini hingga akhir.

Terima Kasih.

“Om Santih, Santih, Santih Om”


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….……………………………. 1

1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………… 1


1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………...………………………….. 1
1.3 TUJUAN………………………………………………………………….……………………………………………. 1

BAB 2 ISI MAKALAH…………………………………………………………………………………………………… 2

2.1 KAJIAN TEORI ……………………………………………………………………………………………….………2


2.1.1 PENGERTIAN ……………………..…………………………………………………………………………….. 2
2.1.2 JENIS-JENIS SAMPAH DI SUNGAI …………………………………………………………..………... 3
2.1.3 POTENSI MENYEBABKAN BANJIR ……………………………………………………..…..…………. 3
2.1.4 CARA MENGATASI PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI……………………………………. 4
2.2 METODE ………………………………………………………………………………………..……………….….. 4
2.3 PEMBAHASAN …………………………………………………………………………………………..……….. 5

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………….. 6
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………..6
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kita membutuhkan alam untuk bertahan hidup. Oleh sebab itu penting menjaga kelestarian alam
yang bisa mempertahankan lingkungan sehat dan layak untuk ditinggali makhluk hidup. Namun kini
dengan segala kegiatan industri, militer, maupun komersil, banyak menyebabkan kerusakan lingkungan
yang memicu terjadinya perubahan iklim. Terjadinya perubahan iklim dan peningkatan suhu
memungkinkan di masa depan bumi menjadi planet yang tidak layak ditinggali. Kerusakan lingkungan
yang kita lihat sehari-hari seperti sungai yang tercemar oleh sampah dan limbah, tanah yang tercemar
oleh plastic maupun polusi udara adalah bukti nyata banyak lingkungan semakin rusak dari hari ke hari.
Kerusakan lingkungan hidup akan mengakibatkan suatu perubahan sifat-sifat dan unsur-unsur
lingkungan yang berakibat peran dan arti penting lingkungan hidup bagi kehidupan menjadi terganggu,
bahkan tidak berfungsi lagi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat kami rumuskan
tentang Kerusakan Lingkungan di Ekosistem Sungai Akibat Pembuangan Sampah yang Mengakibatkan
Pencemaran dan Potensi Terjadinya Banjir, antara lain:

1. Pengertian sampah terhadap sungai


2. Jenis sampah yang ada di sungai
3. Potensi menyebabkan banjir
4. Cara memgatasi pembuangan sampah di sungai

1.3 TUJUAN
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Geografi dan juga makalah ini bertujuan untuk
mengetahui apa saja Kerusakan Lingkungan di Ekosistem Sungai yang Mengakibatkan Pencemaran dan
Potensi Terjadinya Banjir juga Cara Mengatasinya.
BAB 2
ISI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 PENGERTIAN
Semua kegiatan produksi dan konsumsi pastinya meninggalkan bekas yaitu sampah. Sampah ini
berdapak besar dalam kehidupan manusia. Pemerintah sendiri sudah membuat aturan tentang masalah
pembuangan sampah di sembarang temapt, apalagi pada aliran sungai karena dapat menyumbat
jalannya air sungai serta telah menetapkan sanksi bagi para pelakunya. Namun di lain pihak, masyarakat
tetap saja acuh terhadap peraturan tersebut dan masih mengotori lingkungan sekitar Kebiasaan
membuang sampah sembarangan ini bisa ditemukan dimana saja, misalnya di angkutan umum, di
sekolah, di sungai, dan bahkan di jalan raya. Membuang sampah sembarangan tentu saja membawa
dampak yang besar terhadap lingkungan maupun masyarakat sendiri

Definisi lain dikemukakan (Radyastuti, 1996) sampah adalah sumber yang tidak siap dipakai. UU
No.18 Tahun 2008 sampah adalah kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.
Pengelolan sampah sangat membutuhkan peranan seluruh masyarakat. Kebiasaan buruk masyarakat
membuang sampah sembaranagan di sungai akan menyebabkan masalah-masalah antara lain :

1. Pencemaran air yang akan menimbulkian menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air tersebut.

2. Timbul nya berbagai penyakit seperti penyakit kulit, kolera, demam berdarah dll

3. Dapat menjadi penyebab banjir karena membuang sampah sembarangan di sungai.


Gambar 1. Sampah di Sekitar Sungai Bubuh

2.1.2 JENIS-JENIS SAMPAH DI SUNGAI


Sampah dibedakan menjadi Dua, yakni:

1. Sampah Organik

Sampah organik ialah jenis sampah yang berasal dari makhluk hidup, baik manusia, tumbuhan,
maupun hewan. Sampah organik ini umumnya masih bisa dipakai apabila dikelola menyesuaikan dengan
prosedur yang benar. Jadi, sampah ini dapat memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan.

Sampah organik sendiri, dapa terbagi menjadi dua jenis, yakni sampah organik kering dan basah.
Sama seperti namanya, sampah organik kering adalah sampah organik yang kandungan airnya sedikit
sedangkan sampah organik basah adalah sampah organik yang banyak mengandung air

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik
yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong
zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan
rusaknya lapisan tanah.

Sampah anorganik memiliki sifat berlawanan dengan sampah organik. Jenis sampah ini merupakan
limbah yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bukan berasal dari alam (bahan hayati), melainkan
bahan-bahan buatan manusia atau bahan sintetik (sampah non alami). Sampah sintetik ini banyak
berasal dari benda-benda hasil produksi atau teknologi pengolahan barang tertentu.

2.1.3 POTENSI MENYEBABKAN BANJIR


Kebiasaan membuang sampah sembarangan tentunya akan menyebabkan lingkungan menjadi kotor,
dapat menyumbat saluran air dan jika terjadi hujan maka saluran air yang tersumbat akan menimbulkan
tekanan yang besar sehingga akan berpotensi menyebabkan banjir.

Menurut Rahmat Fajar Lubis, Peneliti Pusat Penelitian Geoteknolgi LIPI menyatakan bahwa sampah
dibuang sembarangan ke sungai, akan membuat sungai tersumbat dan menyebabkan banjir ketika
musim hujan tiba apalagi curah hujannya tinggi. Selain itu sampah yang berserakan dimana-mana akan
menjadi sarang penyakit yang bisa mengganggu kesehatan para masyarakat itu sendiri.

2.1.4 CARA MENGATASI PEMBUANGAN SAMPAH DI SUNGAI


Untuk menciptakan sungai yang bebas dari sampah, beberapa cara di bawah ini untuk mencegah
pembuangan sampah di sungai:
1. Memasang Spanduk

Untuk bisa memberikan peringatan kepada masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan
dengan cara memasang spanduk peringatan. Spanduk ini bisa dipasang di sekitar pinggiran sungai.
Dengan adanya spanduk peringatan ini diharapkan nantinya bisa menyadarkan masyarakat yang akan
membuang sampahnya ke sungai.

2. Membuat Tempat Pembuangan Sampah Kolektif

Banyak masyarakat yang memiliki tempat sampah di rumah namun bingung harus membuangnya
kemana, sehingga sungai seringkali menjadi sasaran pembuangan sampah oleh masyarakat. Dengan
adanya tempat pembuangan sampah kolektif ini, diharapkan sampah dapat diangkut dari setiap rumah
dengan gerobak sampah seminggu sekali untuk dikumpulkan. Nantinya akan ada truk sampah yang
mengangkut sampah ke tempat pembuangan akhir. Agar masyarakat lebih sadar untuk tidak membuang
sampah sembarangan di sungai, maka harus ada sosialisasi yang membahas tentang dampak buruk
membuang sampah di sungai. Selain itu, semua masyarakat dapat melakukan beberapa cara di atas
untuk mencegah membuang sampah ke sungai. Mari sama-sama tingkatkan kesadaran diri kita untuk
menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.

3. Dikenakan Sanksi Sosial

Tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab untuk mengatasi sampah di Indonesia, namun
warga pun dituntut untuk berperan aktif dalam melakukan penanggulangan sampah. Salah satu caranya
adalah dengan membuat sanksi sosial yang telah disetujui oleh seluruh warga masyarakat. Misalnya saja
adalah ketahuan membuang sampah di sungai pertama kali akan diingatkan ketika berkumpul di forum
desa. Peringatan tersebut untuk membuat pembuang sampah tersebut malu dan memberikan
peringatan untuk warga lainnya untuk tidak membuang sampah di sungai. Jika warga tersebut terus
melanggar lagi, bisa dikenakan sanksi yang lebih tegas. Sebab jika sampai sungai tersebut banjir dan
membanjiri seluruh rumah warga sehingga semua akan kena dampaknya.

2.2 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode deskripsi. Penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang menjelaskan suatu gambaran dari data-data penelitian secara
spesifik berdasarkan peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat. Jenis metode yang digunakan
adalah metode deskripsi dengan melalui analisis kualitatif. Metode ini dengan cara mengumpulkan
jurnal-jurnal yang berbeda lalu di analisis data kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah suatu riset
kualitatif yang bentuk deskripsinya menggunakan fakta atau fenomena yang didapatkan dari data-data
secara apa adanya. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena mendeskripsikan hasil
penelitian fenomena atau peristiwa yang terjadi di masyarakat.
2.3 Pembahasan

Gambar 1. Sungai Bubuh


Kebiasaan warga yang membuang sampah ke sungai, salah satunya disebabkan kehidupan
masyarakat Indonesia yang cenderung membelakangi sungai. Hal ini terlihat pada kota-kota besar yang
ada di Indonesia. Sebagai contoh pada Sungai Bubuh berada di Klungkung, Terungkap dalam data
dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (IKPLHD) yang dibuat oleh Universitas
Udayana, bahwa kualitas air Tukad Bubuh, Banjarangkan, Klungkung, utamanya di muara Sungai, kini
sudah mengalami pencemaran. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Klungkung I Ketut
Suadnyana baru-baru ini menyatakan, secara umum kondisi aktual lingkungan di Kabupaten Klungkung
cukup baik. Bahkan posisisnya diatas kriteria nasional. Namun terkait dengan kondisi air, ada sungai
yang harus mendapatkan perhatian karena mengalami pencemaran. “Tukad Bubuh menjadi sungai di
Klungkung yang telah mengalami pencemaran. Terutama yang posisinya di hilir,” beber I Ketut
Suadnyana. Tercemarnya bagian hulu Tukad Bubuh karena aliran tukad ini melewati banyak desa,
sehingga peluang terjadinya pencemaran cukup tinggi, mulai dari pencemaran sampah maupun limbah
rumah tangga dan ternak yang dibuang warga di sungai.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas air sungai diantaranya perilaku masyarakat yang hidup di
sepanjang aliran sungai, pencemaran dari hulu sungai akibat dari kegiatan yang ada baik itu dari warga
masyarakat, kadang perusahaan perkebunan, ataupun dari kondisi alam itu sendiri.Baik buruknya
kualitas air sungai tergantung dari perilaku warga dengan membuang sampah pada tempatnya,
pembuangan limbah rumah tangga dapat berupa sisa sabun cuci pakaian dan peralatan rumah tangga,
bangunan MCK yang pembuangannya langsung ke sungai dan kegiatan lainnya yang kesemuanya
mempengaruhi. Pada skala besar, sampah yang dibuang sembarangan menyebabkan di saluran air
maupun sungai dan berujung mengotori laut. Berbagai macam sampah yang berada di lautan saat ini
telah mengancam keselamatan makhluk laut, seperti bermacam jenis ikan yang sering dimakan manusia.
Apabila terus menerus terjadi dapat mengancam salah satu sumber pemasukan manusia. Sampah yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia kebanyakan bisa dibagi menjadi sampah organik dan
anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang dapat hancur dan berasal dari bahan-bahan yang bisa
membusuk, seperti sisa makanan, kulit buah, dan batang sayur-sayuran. Sementara sampah anorganik
adalah sampah yang tidak dapat terurai tetapi umumnya bisa didaur ulang, seperti yang terbuat dari
plastik dan kaleng.

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Pembuangan sampah ke sungai umumnya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
Oleh karena itu, pembuangan limbah sungai dapat menyebabkan pencemaran di sungai sehingga
terbentuknya sedimen yang membuat sungai menjadi dangkal, kadar total padatan tersuspensi
meningkat dan oksigen terlarut menurun. Otomatis Kondisi ini mempengaruhi rantai makanan dan
ekosistem di sungai. Tidak hanya itu limbah deterjen dari orang yang mencuci pakaian di sungai juga
menyebabkan pencemaran air di sungai sehingga air bercampur dengan bahan kimia yang terkandung
dalam deterjen tersebut. Tak hanya itu, warga yang tinggal di bantaran sungai membuang sampah ke
sungai yang menyebabkan sungai menjadi penuh dengan sampah. Oleh karena itu masyarakat dituntut
untuk memprioritaskan pengurangan sampah yang dibuang ke sungai dan kebijakan membuang sampah
ke sungai. Rendahnya kesadaran masyarakat menyebabkan kerusakan ekosistem di sungai dan
kurangnya penegakan hukum bagi pelanggar peraturan pencemaran lingkungan. Sebagai pemerintah
juga seharusnya mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya digunakan untuk melakukan pengolahan
sampah dengan pendekatan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Strategi yang dapat kita lakukan untuk
pengendalian pencemaran air di sungai yaitu dengan membangun kerjasama lintas sektor yang
digunakan untuk pembangunan sarana secara mandiri atau bantuan dari pemerintah, sosialisasi dan
pembinaan kepada masyarakat pembuatan peraturan dan masyarakat, pengawasan, dan penegakan
hukum oleh aparatur pemerintah. Oleh karena itu, perlu juga adanya keteladanan dari tokoh
masyarakat dan tokoh masyarakat pemerintah yang berfungsi meningkatkan peran masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai