Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Danau Singkarak merupakan danau yang membentang di dua
kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok, Provinsi
Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini memiliki luas 107,8 km² dan merupakan
danau terluas kedua di Pulau Sumatera terdapat dua wilayah di Kabupaten
Tanah Datar yang membentang disepanjang Danau Singkarak yaitu Rambatan
dan Batipuh Selatan.
Danau singkarak mempunyai potensi sumber daya alam dan budaya
yang cukup besar baik itu lingkungan fisik maupun biologi. Salah satunya
adalah objek wisata dan juga memiliki ikan endemik yaitu ikan bilih
(Mystacoleucus padangensis) yang hidup di dalamnya. Namun, hasil
tangkapan ikan ini semakin menurun dan terancam punah dikarenakan adanya
cara penangkapan ikan yang kurang memperhatikan kelestarian habitatnya
dan juga disebabkan karena Danau Singkarak juga digunakan sebagai tempat
untuk membuang berbagai macam limbah yang dihasilkan dari kegiatan
pertanian, limbah domestik dari pemukiman dan pasar, limbah pariwisata, dan
transportasi air. Berbagai macam pencemaran air di Danau Singkarak yaitu
pembuangan limbah ke badan sungai dan badan air danau yang berasal dari
limbah pertanian, limbah penduduk, limbah detergen, dan limbah keramba
jaring apung.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan juga wawancara
dengan pedagang pasar dan petugas PLTA, di Ombilin sudah ada fasilitas
untuk pembuangan sampah seperti truk pengangkut sampah dan bak
penampungan sementara, tapi tidak terdapat Tempat Pembuangan Akhir
(TPA). Namun, ada sebagian dari masyarakat yang melakukan pembakaran

1
sampah secara langsung di bak penampung sementara tersebut, sehingga
membuat pihak dari Dinas Lingkungan Hidup yang akan membawa ke TPA
tidak mau mengangkut sampah. Hal itu menyebabkan di sekitaran lokasi bak
penampungan sementara banyak sampah yang berserakan dan juga sebagian
masuk ke danau.
Selain itu, sebagian masyarakat juga masih melakukan pembuangan
sampah sembarangan seperti menumpuk atau membuang langsung di danau,
di sungai, menumpuk sampah di tepi jalan, maupun melakukan pembakaran
sampah di lahan-lahan kosong yang ada ataupun di halaman rumah. Sehingga,
tidak jarang akan menemukan banyak sampah yang menumpuk di pinggiran
danau dan juga badan sungai dan apabila terjadi hujan maka sampah-sampah
tersebut akan tersapu oleh air dan akan menumpuk kembali di danau.

Gambar 1.1 Sampah yang


Gambar 1.2 Sampah yang
tergenang di danau tampak
tergenang di danau tampak
dekat. (Sumber: Penulis, 2023)
jauh. (Sumber: Penulis, 2023)

Bersumber pada hasil penelitian pendahuluan serta wawancara dengan


Bapak Ahmad Firdaus dan Bapak Alimuhar St. Tunaro. Kondisi danau tidak
seperti dahulu yang indah dan asri, saat itu sampah yang tiba dari aliran
sungai langsung keluar lewat batang Ombilin sehingga air senantiasa bersih
serta bisa dikomsumsi oleh warga. Tetapi, permasalahan kebersihan masih
tidak teratasi dengan baik, dengan terdapatnya sampah yang masuk ke danau
serta akibat dari pembangunan PLTA menimbulkan air danau tidak layak lagi

2
buat dikomsumsi maupun digunakan buat mandi. Terdapat sebagian upaya
yang dicoba pemerintah seperti memasang pengumuman dan pelarangan
membuang sampah ke danau dan membuat penampungan sampah di pinggir
danau, namun upaya ini belum terlaksana dengan optimal. Hambatan yang
masih dialami ialah pemerintah belum maksimal dalam memberantas
penyebab banyaknya sampah, juga pemahaman masyarakat yang kurang
terhadap lingkungan. Dalam Quran Surat Yunus ayat 101 dan al-
Baqarah ayat 164 berisi tentang perkembangan ilmu teknologi untuk
mendorong umat muslim agar lebih giat belajar dan menambah ilmu
pengetahuan, agar dapat mengembangkannya menjadi teknologi modern
sehingga bermanfaat bagi umat manusia kedepannya.
Melalui berbagai permasalahan tersebut
dibuatlah Prototype Cobot. Prototype Cobot adalah sebuah alat pengangkut
dan penampung sampah yang menggunakan conveyor belt dan conveyor roll
sebagai penarik sampah dari air ke dalam bak, Prototype ini menggunakan
arduino sebagai papan mikrokontroler open-source berbasis mikrokontroler
Microchip ATmega328P dan dilengkapi remote control sebagai pengendali
jarak jauh. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
penulis memilih judul penelitian “Prototype Cobot Sebagai Solusi
Permasalahan Sampah di Danau Singkarak” untuk dapat diteliti dan
menjadi acuan dalam pengembangan alat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu Prototype Cobot?
2. Bagaimana proses pembuatan Prototype Cobot?

C. Tujuan Penulisan

3
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penulis dapat merumuskan
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui penjelasan mengenai apa itu Prototype Cobot.
2. Mengetahui proses pembuatan Prototype Cobot.

D. Manfaat Penulisan

Suatu penelitian tentu memiliki manfaat, baik itu bagi peneliti maupun
bagi yang diteliti. Adapun manfaat penelitian ini tebagi menjadi dua, yaitu:

1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang pentingnya
menjaga lingkungan hidup, juga sebagai acuan penelitian
lebih lanjut untuk variabel-variabel lainnya.
b. Sebagai masukan bagi masyarakat dan pemerintah untuk
menentukan arah pengambilan keputusan dan perencanaan
pembangunan tentang pengelolaan kebersihan lingkungan di
Danau Singkarak.
2. Manfaat Praktis
a. Dapat menjadi masukan bagi pemerintah dan pihak-pihak
terkait dalam rangka penataan dan pengelolaan kebersihan
Danau Singkarak.
b. Bagi masyarakat sekitar danau hendaknya memiliki
kesadaran lingkungan dengan merawat, menjaga kebersihan
danau, melindungi, dan memanfaatkanya dengan tetap
menjaga keseimbangan dan kelestarianya dengan tidak
membuang sampah ke danau.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sampah
a. Pengertian Sampah

Menurut Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang


Pengolahan Sampah, menyatakan bahwa sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat.
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak di
senangi atau sesuatu yang dibuang dari kegiatan manusia dan tidak
terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2006).

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang,


merupakan hasil aktifitas manusia maupun alam yang sudah tidak
digunakan lagi karena sudah diambil unsur atau fungsi utamanya.
Setiap aktifitas manusia pasti menghasilkan buangan atau sampah.
Sumber sampah bias berasal dari rumah tangga, pertanian,
perkantoran, perusahaan, rumah sakit, paar dan sebagainya (Sejati,
2009).

b. Jenis-Jenis Sampah
Jenis sampah disekitar kita sangat banyak mulai dari sampah
medis, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah industri, sampah
pertanian, sampah peternakan dan masih banyak lainnya. Menurut
Sucipto (2012). Jenis-jenis sampah berdasarkan zat kimia yang
terkandung di dalamnya dibedakan menjadi dua yaitu:

5
1. Sampah Organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik


manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri
dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organik
kering. Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah
mempunyai kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah
dan sisa sayuran. Sementara bahan yang termasuk sampah
organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan
airnya kecil seperti kertas, kayu atau ranting pohon dan
dedaunan kering.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik bukan berasal dari makhluk hidup.


Sampah ini berasal dari bahan yang bisa diperbaharui dan
bahan yang berbahaya serta beracun. Jenis yang termasuk ke
dalam kategori bisa didaur ulang (recycle) ini misalnya bahan
yang terbuat dari plastik atau logam. Sampah kering non logam
(gelas kaca, botol kaca, kain, kayu, dll) dan juga sampah
lembut yaitu seperti sebu dan abu.

c. Sumber Sampah
Menurut Gilbert dkk. dalam Artiningsih (2008), sumber-
sumber timbulan sampah adalah:
1. Sampah dari pemukiman penduduk Pada suatu pemukiman
biasanya sampah dihasilkan oleh suatu kluarga yang tinggal
disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah yang 11
dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan
atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan
lainnya.
6
2. Sampah dari tempat – tempat umum dan perdagangan Tempat-
tempat umum adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya
orang berkumpul dan melakukan kegiatan. Tempat – tempat
tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam
memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan seperti
pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa – sisa makanan, sampah kering, abu, plastik,
kertas, dan kaleng- kaleng serta sampah lainnya.
3. Sampah dari sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
Sampah yang dimaksud disini misalnya tempat hiburan umum,
pantai, masjid, rumah sakit, bioskop, perkantoran, dan sarana
pemerintah lainnya yang menghasilkan sampah kering dan
sampah basah.
4. Sampah dari industri dalam pengertian ini termasuk pabrik –
pabrik sumber alam perusahaan kayu dan lain – lain, kegiatan
industri, baik yang termasuk distribusi ataupun proses suatu
bahan mentah. Sampah yang dihasilkan dari tempat ini
biasanya sampah basah, sampah kering abu, sisa – sisa
makanan, sisa bahan bangunan.
5. Sampah Pertanian Sampah dihasilkan dari tanaman atau
binatang daerah pertanian, misalnya sampah dari kebun,
kandang, ladang atau sawah yang 12 dihasilkan berupa bahan
makanan pupuk maupun bahan pembasmi serangga tanaman.

d. Dampak Sampah
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan
dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan seperti berikut
(Chandra, 2006):

7
1. Dampak terhadap kesehatan
a) Menjadikan sampah sebagai tempat
perkembangbiakan vector penyakit seperti lalat, kecoa
atau tikus
b) Jumlah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
akan meningkat karena vektor penyakit hidup dan
berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban
bekas yang berisi air hujan
c) Terjadi kecelakaan akibat pembuangan sampah
sembarangan seperti luka akibat benda tajam seperti
besi, kaca, dan sebagainya
d) Gangguan psikosomatis atau penyakit yang melibatkan
pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi
tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah
parah misalnya sesak napas, insomnia, stress, dan lain-
lain.
2. Dampak terhadap lingkungan
a) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang
mata
b) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme
akan menghasilkan gas-gas tertentu yang
menimbulkan bau busuk
c) Pembakaran sampah dapat menimbulkan pencemaran
undara dan bahaya kebakaran yang lebih luas
d) Pembuangan sampah ke dalam saluran pembuangan
air akan menyebabkan aliran air terganggu dan
saluran air menjadi dangkal.

8
e) Apabila musim hujan datang, sampah yang
menumpuk dapat menyebabkan banjir dan
mengakibatkan penccemaran pada sumber air
permukaan atau sumur dangkal
f) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada
fasilitas masyarakat seperti jalan, jembatan, dan
saluran air.

B. Danau
a. Pengertian danau
Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah
yang relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut
dan daratan dan berbentuk cekungan. Menurut Permen LH Nomor 28
Tahun 2009 tentang Daya Tampung Beban Pencemaran Danau dan /atau
Waduk, Danau adalah wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara
alamiah termasuk situ dan wadah air sejenis dengan sebutan istilah lokal.
Volume air yang terdapat pada danau/telaga tidak selalu sama
disetiap musimnya. Volume air di dalam danau/telaga akan cenderung
berkurang saat musim kemarau dan akan bertambah saat musim
penghujan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu
(Damayanti, 2012) :
1. Penguapan di permukaan danau/telaga yang dipengaruhi oleh
temperature, perbedaan tekanan udara, kelembapan udara, angin
dan kualitas air.
2. Pengaliran air danau/telaga dari outlet.
3. Perembesan air danau/telaga kedalam tanah.
4. Pemanfaatan danau/telaga seperti untuk air minum, irigasi dan
lain-lain.

9
b. Proses terbentuknya danau
Danau/telaga dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria.
Berdasarkan proses terbentuknya, danau/telaga dapat dibagi menjadi
beberapa jenis antara lain (Wardiyatmoko, 2013) :
1. Danau Tektonik
Danau ini terbentuk akibat tenaga endogen yang
bersumber dari gerakan tektonik seperti patahan dan lipatan dari
dalam bumi, yang mengakibatkan permukaan tanah pada lapisan
kulit bumi turun ke bawah membentuk cekungan- cekungan.
Apabila mendapatkan suplai air yang cukup maka cekungan
tersebut akan terisi oleh air dan membentuk sebuah danau.
2. Danau Lembah Gletser
Danau ini terbentuk oleh mencairnya gletser yang
meluncur ke bawah. Gletser tersebut mengikis batuan yang
dilaluinya sehingga terbentuklah cekungan. Jika terisi oleh air
akan membetuk sebuah danau.
3. Danau Vulkanik
Danau jenis ini terbentu akibat adanya aktivitas vulkanik
dimana pada bekas letusan gunung api akan timbul suatu
cekungan yang disebut despresi vulkanik. Jika dasar cekungan
tersebut tertutup oleh material vulkanik yang tidak tembus air
hujan, maka hujan yang jatuh akan tertampung dan membentuk
danau vulkanik.au Dolina Danau ini terbentuk pada daerah batu
gamping yang mengalami pelarutan sehingga membentuk lahan
negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan setempat.
Danau karts yang berukuran kecil disebut doline dan yang besar
dinamakan uvala.

10
4. Danau Akibat Penyesuaian Morfologi
Penyesuaian morfologi dasar sungai berupa interaksi
antara arus sungai (streamflow) dengan pengangkutan bahan
kikisan (debris transport) dapat membentuk Danau Tapal Kuda
(oxbow lake) dan Kolam (pool). Danau Tapal Kuda (oxbow lake)
terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai meander
secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya sehingga disebut
juga kali mati. Kolam (pool) adalah morfologi dasar sungai yang
dalam memiliki sedimen kasar berkerikil (gravel-bed) dengan
bagian yang terbentuk.
C. Prototype
a. Pengertian prototype

Prototype (prototyping) adalah satu versi dari sebuah sistem


potemsial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon
pengguna. proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping.

b. Jenis-jenis prototype
1. Evolusioner

Prototype evolusioner (evolutionery prototype) terus-menerus


disempurnakan sampai memiliki seluruh fungsionalitas yang
dibutuhkan pengguna dari sistem yang baru.

2. Persyaratan

Ketika prototype berkelanjutan untuk diproduksi dan


persyaratan ditentukan, prototipe persyaratan telah mencapai
tujuannya dan proyek lain akan dimulai untuk pengembangan sistem
baru. Oleh karena itu, suatu prototipe persyaratan tidak selalu
menjadi sistem aktual.

11
D. Sistem mekanika
a. Pengertian mekanika
Mekanika adalah studi tentang pergerakan partikel dan cairan.
Penelitian ini dapat dibagi secara didaktik menjadi: kinematika, statis
dan dinamis. Kinematika dijelaskan dalam studi tentang benda
bergerak, tanpa khawatir tentang penyebab gerakan ini.
Penting untuk diingat bahwa benda bergerak ketika, seiring
berjalannya waktu, posisinya bervariasi dalam kaitannya dengan titik
acuan. Dalam kinematika dua jenis gerakan akan dipelajari, gerakan
beraturan dan tidak beraturan setelah dipindahkan, kita akan
mempelajari gerakan melingkar yang juga dapat dibagi dengan cara
yang sama, gerakan melingkar beraturan dan gerak melingkar tidak
berauran.
Kinematika adalah studi tentang kinematika skalar
menggunakan jumlah skalar untuk perhitungan, yaitu jumlah yang
hanya memiliki nilai numerik, di mana mereka tidak peduli tentang
arah yang merupakan karakteristik dari besaran vector mekanika
klasik (kinematik sebelumnya) dikembangkan oleh Galileo Galilei
(1564-1642) dan Isaac Newton (1642-1727), yang berhasil
mengembangkan teori fisika terpadu yang dijelaskan dalam tiga hukum,
yang dikenal sebagai hukum Newton.

b. Cabang mekanika
1. Mekanika relativistic
Mempelajari perilaku dan perpindahan bintang dan
benda langit seperti planet, bulan dan matahari yang bergerak
dengan kecepatan tinggi dalam ruang dan waktu. Ini terkait
dengan Teori Relativitas fisikawan Albert Einstein.
2. Mekanika klasik
12
Berfokus pada benda yang kecepatan gerakannya kurang
dari kecepatan cahaya yang diterapkan ke hampir semua benda
di Bumi. Mekanika klasik didasarkan pada mekanika
Newtonian di mana gravitasi diperkenalkan bersamaan dengan
massa dan gerak sebagai konsep utama area tersebut.
3. Mekanika kuantum
Berfokus pada fenomena di tingkat mikroskopis, yaitu,
ia menganalisis perilaku dan radiasi elektromagnetik materi
pada skala atom dan sub-atomik.

E. Sistem elektronika
a. Pengertian elektronika

Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari


alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan
elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain
sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan
cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik
elektro, teknik komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan
instrumentasi.

Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini


disebut sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Contoh
peralatan (peranti) elektronik ini: Tabung Sinar Katode, radio, TV,
perekam kaset, perekam kaset video (VCR), perekam VCD,
perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer

13
pribadi desktop, komputer laptop, PDA (komputer
saku), robot, smart card, dll.

b. Komponen Elektronik

Komponen elektronika berupa sebuah alat berupa benda


yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronik yang
dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Mulai dari yang
menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB,
Protoboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak
menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat
penghubung lain, misalnya kabel).

Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan


elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan
jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat
berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada
yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat
arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.

14
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Laporan hasil penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan metode eksperimen. Penelitian kualitatif
merupakan upaya mengumpulkan data yang didasarkan secara alamiah dan
dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan metode eksprimen adalah
pendekatan untuk mengatur hubungan sebab akibat dalam membuktikan suatu
hipotesis.

B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil secara
langsung oleh peneliti tanpa melalui perantara sehingga data yang didapatkan
berupa data mentah. Adapun data sekunder adalah data yang diambil melalui
15
perantara atau pihak yang telah mengumpulkan data tersebut sebelumnya,
dengan kata lain penulis tidak langsung mengambil data sendiri ke lapangan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah pengumpulan data dalam penelitian
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis
adalah wawancara, observasi, dan studi literatur.
Wawancara dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara
langsung juga melalui telfon dan video call antara penulis dan narasumber.
Observasi dilakukan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Studi
literatur dilakukan dengan pengumpulan data, membaca dan mencatat, serta
mengolah bahan penelitian.

D. Analisis Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan studi literatur yang akan
dijadikan rujukan dalam pembahasan sehingga menghasilkan beberapa
kesimpulan nantinya.
1. Pengumpulan data
Penulis berusaha mendapatkan data yang relevan untuk
dijadikan sebagai landasan dalam meneliti tentang tema judul yang
telah di tetapkan oleh penulis sebelum penelitian dimulai.

2. Reduksi data

Penulis sudah memilah data yang akan dijadikan sebagai


rujukan ataupun landasan dalam penelitian dengan tema judul yang
telah di tetapkan oleh penulis.

16
3. Display data

Pengolahan data yang masih setengah jadi dan beragam ke


dalam penulisan yang memiliki alur dalam matrik yang kemudian
akan digunakan untuk menarik kesimpulan.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan hasil praktek


secara langsung dan berdasar pada literatur yang telah ada, lalu
dikembangkan.

1. Alur Penelitian
Berikut adalah alur penelitian yang dilaksanakan:

Gambar: 3.1 diagram alur penelitian Sumber: Penulis

2. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakasanakan lebih kurang 2 bulan, yakni dari
bulan desember 2022 hingga akhir januari 2023. Berikut adalah
tabel jadwal penelitian yang dilaksanakan:

Tabel 3.1
No Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Penentuan
tema dan
17
ide
2. Pembuatan
desain
rancangan
alat
3. Survey dan
observasi
ke danau
singkarak
4. Uji coba
5. Analisa dan
perbaikan
6. Penyusuna
n makalah

18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Pelakasanaan Penelitian
a. Alat dan bahan

 Arduino uno  Kayu


 Motor driver  As roda
l293d  Besi
 Motor dc  Akrilik
 Motor power  Kawat las
window  Pipa
 Protoboad  Lem lilin
 Kabel  Lem atiko
jumper  Lem silikon
 Sensor  Lem besi
ultasonik  Jok motor
 Lampu led  Bearing
 Android  Gir 13
 Bluetooth rc  Gir 14
car  Rantai
 Bluetooth ch  Cat
05  Gabus
 Buzzer
19
 Mesin las  Bor
 Gerindra  Amplas

b. Prosedur kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan
2) Memotong pipa dan mengamplas pipa
3) Mem-bor kayu seukuran bulatan pipa untuk dibagian
dalam pipa
4) Memotong as roda, kira-kira sepanjang jari telunjuk
5) Meretkan kayu yang telah di bor pada kedalaman 2-3cm,
lalu rekatkan as roda pas ditengah-tengah pipa
6) Siapkan besi dan bor, bor besi dengan jarak 0.5 cm
dengan diameter bor besi 10 atau sesuai bearing, di bor
timbal-balik
7) Setelah selesai bor, dilanjutkan dengan meng-las bearing
diatas besi yang telah di bor, usahakan preposisi
8) Siapkan jok meter sebagai alas dari conveyor belt, potong
jok motor sesuai dengan ukuran yang telah dibuat
9) Lanjutkan dengan memasukkan pipa ke dalam bearing
dan besi yang telah di las
10) Selanjutnya letakkan motor power window dibelakang
sebagai penggerak conveyor
11) Letakkan gir 13 dan gir 14 dibagian depan agar pipa
didepan bisa bergerak lalu dihubungkan dengan rantai
agar mengikuti arah dari motor power window sehingga
semua pipa bergerak
12) Letakkan jok motor di pipa bagian belakang dan bagian
depan sebagai penahan dari benda yang akan diangkat
nanti
20
13) Setelah selesai pembuatan conveyor, dilanjutkan dengan
pembuatan baling-baling kapal menggunakan pipa besar
yang dipotong
14) Setelah itu letakkan dan rekatkan pipa yang telah dipotong
ke motor dc
15) Setelah selesai pembuatan baling-baling kapal dilanjutkan
dengan pembuatan badan prototype menggunakan akrilik
sebagai pondasi kapal
16) Lalu gunakan gabus sebagai badan kapal dengan
menyesuaikan ukuran conveyor dan ukuran badan kapal.
17) Elektronika pada prototype menggunakan arduino dengan
memprogram arduino sesuai dengan kegunaan pada
prototype
18) Menghubungkan mekanika dengan elektronika agar dapat
di program
19) Peletakan bak sampah dibelakang conveyor

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Prototype cobot merupakan alat pengangkut sampah yang


tergenang di perairan, menggunakan dua sistem mekanika yaitu
conveyor sebagai alat pengambil sampah yang bekerja dengan
berputar ke dalam prototype hingga sampah sampai ke bak sampah,
conveyor ini digerakkan oleh motor power window yang dihubungkan
menggunakan rantai dan baling-baling kapal sebagai penggerak dari
prototype untuk berjalan maju, mundur, dan ke samping.

Prototype cobot menggunakan gabus sebagai bahan utama dari


badan prototype, pipa dan besi sebagai bahan untuk pembuatan

21
conveyor. Prototype ini juga menggunakan akrilik sebagai pondasi
agar tahan air.

Elektronika yang digunakan pada prototype adalah arduino


sebagai papan mikrokontroler open-source berbasis mikrokontroler
Microchip ATmega328P dan rc bluetooth car yang bekerja melalui
android sebagai pengendali jarak jauh.

B. Pembahasan
Berdasarkan eksperimen yang telah dilaksanakan, penggunaan
prototype cobot terhadap penanganan sampah di perairan sangat
efektif dilakukan karena pengambilan sampah melalui jarak jauh tanpa
langsung mengambilnya ke permukaan danau dapat memudahkan
masyarakat dalam mengurangi sampah yang ada di perairan.
Penelitian ini juga memiliki kendala saat melakukan
eksperimen. Kendala yang dialami adalah antara pipa, besi, dan
bearing harus preposisi agar ketika conveyor bergerak akan stabil, hal
ini disebabkan setelah uji coba conveyor, pergerakan jok motor pada
conveyor tidak stabil karena kurangnya preposisi, sehingga peneliti
harus mengulang kembali dalam membuat conveyor.

22
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan semua data dan pembahasan yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis yang dilakukan di danau Singkarak, masih
ditemukan banyak sampah dan limbah di danau tersebut.
2. Sampah yang berada di danau memiliki dampak negatif yang sangat
besar bagi lingkungan dan makhluk hidup.
3. Adanya protoype Cobot dapat mengurangi sampah di danau serta
memberikan solusi bagi pemerintah dan semua masyarakat, terutama
yang berada di sekitar danau.

B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menabah wawasan masyarakat tentang
pentingnya menjaga lingkungan terutama sapah di danau
23
Singkarak. Disarankan untuk selalu membuang sampah pada
tempatnya.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai
salah satu data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan
penelitian lebih lanjut tentang penanganan sampah di danau
Singkarak. Prototype ini bisa terus dikembangkan dan memberikan
manfaat bagi semua makhluk hidup dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Irmawan, Diki (2021) Perancangan dan Pengujian Proyotype Seabin Untuk


Membersihkan Sampah Plastik Pada Danau Wisata dengan
Menggunakam Pompa Sentrifugal. Skripsi (S1) thesis,
https://ummetro.ac.id

Lucy, Akhila (2022) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan


Masyarakat dalam Membuang Sampah Rumah Tangga di Danau
Singkarak Jorong Ombilin Tahun 2022. Diploma thesis, Universitas
Andalas.

Megi, Putra (2019) Studi Timbulan, Komposisi, Karakteristik dan Potensi


Daur Ulang Sampah, Kawasan Wisata Danau Singkarak, Sumatera
Barat. Diploma thesis, Universitas Andalas.

Rifansyah, F. A. ., Fathul Yaqin, M. F. ., Subagio, . I. P. ., & Amifia, L. K. .


(2020). Teknologi Marine Trash Cleaners Sebagai Solusi
24
Permasalahan Sampah di Pesisir Pantai. Lomba Karya Tulis
Ilmiah, 1(1), 49–59. Retrieved from
https://journal.ittelkom-sby.ac.id/lkti/article/view/25.

Rosita, Mira (2019) Studi Karakteristik Sedimen, Jawa Tengah, Universitas


Muhammadiyah Purwakerto.

Seferiansah, Indra and Mulyandari, Hestin (2020) Penerapan Ekologi Pada


Strategi Perancangan Pusat Pengolahan Sampah di Danau
Ranau. Tugas Akhir thesis, University of Technology Yogyakarta.

25

Anda mungkin juga menyukai