Anda di halaman 1dari 4

Nama : Afiah Ramdhaniati

NIM : 1801105053

Kelas : 5A

Mata Kuliah : Observasi dan Konservasi Sumber Daya Alam

Dosen : Dr. Gufron Amirullah, M.Pd

Hari/Tanggal : Rabu, 17 Februari 2021

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. Faktor pertama yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang
limbah plastik terbanyak di laut karena di Indonesia sendiri plastik banyak dijadikan
bahan baku beberapa peralatan rumah tangga dan dijadikan kemasan berbagai macam
produk. Hampir semua produk dikemas menggunakan plastik. Mulai dari makanan,
produk rumah tangga, dan lain sebagainya. Warga Indonesia belum sadar dan terbiasa
menggunakan kemasan ramah lingkungan, terlebih belum adanya pemerataan aturan
dan sanksi tegas dari pemerintah yang menekankan kepada seluruh masyarakat untuk
mulai menggunakan kemasan ramah lingkungan. Inilah yang menyebabkan limbah
plastik di Indonesia membludak.
Faktor selanjutnya, warga Indonesia belum sadar akan bahaya limbah plastik yang
terbuang ke laut. Hal ini dapat disebabkan oleh latar belakang pengetahuan yang
kurang mumpuni. Kita perhatikan sampah yang menumpuk di sungai. Jika kita
memiliki kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan tentang pengolahan sampah,
maka sampah-sampah tersebut akan beralih fungsi menjadi barang yang bemanfaat.
Dan tentunya hal ini akan sangat menguntungkan bagi pengelolanya. Namun
sayangnya, kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan tersebut belum sepenuhnya
melekat di jiwa masyarakat Indonesia. Hasilnya, sampah yang menumpuk akan
dibiarkan mengalir mengikuti aliran air yang akan bermuara ke laut.

2. Jika saya terpilih sebagai koordinator pengelola bank sampah di daerah saya, hal
pertama yang akan saya lakukan adalah mengumpulkan warga yang ingin
berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kemudian warga-warga tersebut akan diberikan
tugasnya masing-masing agar warga dapat bertanggung jawab dan nantinya kegiatan
dapat lebih terarah. Kegiatan ini akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di
daerah tempat tinggal saya. Mereka akan ikut serta dengan cara membuang sampah
pada tempatnya dan kategori yang telah disediakan. Selanjutnya kami akan membuat
tempat sampah dengan 3 kategori yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan
sampah berbahaya. Tempat sampah tersebut dibuat dengan memanfaatkan ember
bekas cat tembok ukuran besar dan memberinya warna agar lebih menarik. Dan
ditempatkan disetiap sudut desa. Selanjutnya setelah kotak sampah terisi penuh,
sampah organik akan kami olah menjadi pupuk kompos. Sedangkan sampah
anorganik akan kami pilah lagi sesuai dengan jenisnya. Selanjutnya kami akan
mendaur ulang sampah anorganik tersebut menjadi barang yang dapat digunakan
kembali. Seperti menyulap cangkang mie instan menjadi tas, karpet, dll. Selanjutnya
kami akan membuat taman dengan menggunakan bahan dari botol minum dan
kemasan plastik lainnya. Walaupun terlihat cukup rumit dan dibutuhkan ketelatenan,
hal ini akan berdampak baik bagi warga sekitar karena taman yang terbuat dari
sampah plastik ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Ini akan menjadi
pameran limbah plastik yang unik. Kemudian hasil daur ulang yang dibentuk menjadi
tas, karpet dan lain-lain akan dijual di pameran tersebut. Dengan demikian, sampah-
sampah tersebut akan menghasilkan rupiah alih-alih menumpuk menjadi limbah yang
berbahaya.

3. Efek rumah kaca adalah adalah masalah lingkungan yang terjadi secara global karena
kenaikan suhu atmosfer yang diakibatkan oleh gas rumah kaca yang menyerap
gelombang panas matahari yang dipantulkan ke bumi. Sinar matahari berupa
gelombang elektromagnetik menyimpan energi. Saat sinar matahari megenai bumi,
bumi menjadi panas. Sebagian eneri panas ini dipantulkan kembali oleh bumi ke
atmosfer. Tetapi sebagian lainnya tertangkap di atmosfer sebagai gelombang panas,
berupa sinar infra merah. Dalam atmosfer, sinar infra merah ini di serap oleh berbagai
molekul gas, sehingga suhu atmosfer naik. Kenaikan suhu atmosfer inilah yang
disebut efek rumah kaca.

Upaya yang dapat saya lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca adalah dengan
menghemat listrik, menghemat penggunaan plastik dan kertas, mengolah limbah
peternakan, dan menggunakan pupuk organik. Menggunakan bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan seperti biodiesel yang terbuat dari lemak nabati dan lemak
hewani. Hal ini akan mengurangi asap kendaraan penghasil karbondioksida yang
sangat besar. Selanjutnya melakukan reboisasi atau penghijauan lahan agar dapat
menetralisir udara.

4. Gambar berikut adalah gambar sungai Cimandiri.

Sungai Cimandiri merupakan sungai yang mengalir melewati kelurahan Cikundul dan
bermuara ke teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dimana didaerah
ini banyak lahan pesawahan dan kolam budidaya atau ternak ikan. Tentunya sungai
ini menjadi sumber daya air bagi petani dan peternak ikan untuk mengairi lahannya.
Adanya aktivitas masyarakat di sepanjang aliran Sungai Cimandiri dapat
menyebabkan Sungai Cimandiri mengalami pencemaran khususnya pencemaran
sampah plastik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kandana, Krisanti, dan
Taryono (IPB University) pada tahun 2020, mereka meneliti kadar mikroplastik
menggunakan plankton net pada air di Sungai Cimandiri ruas Cikundul dan muara
Sungai Cimandiri Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kelimpahan mikroplastik
berkisar 60-782 partikel/m3. Mikroplastik terbesar ditemukan di daerah muara Sungai
Cimandiri. Untuk menyikapi pencemaran tersebut, pemerintah Kabupaten Sukabumi
berencana untuk mengadakan agenda Pemetaan Muara Sungai Cimandiri. Kegiatan
ini dilakukan dengan konsep Waterfront Development (konsep pengembangan daerah
tepian air baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau). Langkah ini diambil dengan
mempertimbangan aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial wilayah lingkungan sekitar
serta tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku.
Selain itu masyarakat juga dapat ikut serta dalam kegiatan penanggulangan
pencemaran lingkungan tersebut dengan tidak membuang sampah ke sungai. Dan
dapat meciptakan tempat penampungan sampah sementara sebelum dibawa oleh truk
sampah. Tempat penampungan sampah ini dibuat untuk mencegah masyarakat
membuang sampah ke sungai. Dengan begitu pencemaran sungai akibat limbah
sampah terutama plastik akan berkurang. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan daur ulang terhadap sampah-sampah tersebut. Agar sampah
tersebut menjadi barang yang dapat diambil kembali manfaatnya.

5. Allah SWT sudah menjelaskan dalam Q.S. Ar-Rum ayat 41 bahwa kerusakan yang
terjadi dibumi ini, baik di darat maupun di laut adalah akibat ulah tangan manusia.
Kerusakan tersebut terjadi sebagai bentuk pelanggaran atas sistem atau hukum Allah.
Yang mana hukum Allah mengatur tentang keseimbangan lingkungan sebagai bentuk
kasih sayang Allah pada makhluknya. Dalam Q.S. Al-Fathir ayat 45, Allah
menjelaskan tentang hukuman bagi manusia yang melanggar hukum Allah.
Penimpaan hukuman tersebut sebagai bentuk kasih sayang Allah agar manusia sadar
dan bertaubat kepada Allah dengan cara merawat lingkungan. Manusia tidak lagi
merusak alam, melainkan memeliharanya. Manusia tidak lagi melanggar ekosistem
yang dibuat Allah, tapi mematuhinya. Jika seluruh alam ini hancur, maka manusia
tidak akan bisa menghuninya lagi, sehingga manusia pun akan hancur. Perusakan
tersebut terjadi akibat perilaku manusia yang berlebihan, misalnya eksploitasi alam
yang berlebihan, peperangan, percobaan senjata, dan sebagainya. Hal ini sejalan
dengan sifat antroposentris yang berarti manusia menganggap bahwa ia adalah yang
terpenting dari segalanya. Kepentingan manusia diatas segalanya. Ini yang
menyebabkan terjadinya kerusakan alam karena manusia tidak mementingkan
kepentingan lingkungan melainkan hanya untuk memenuhi keinginannya saja.

Anda mungkin juga menyukai