Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RODIATAN MARDIYAH

KELAS : XII MIIA 1

MAPEL : BAHASA INDONESIA

TUGAS :

1. Susunlah opini dalam bentuk paragraf dengan tema bebas yang penting informasinya
aktual dan akurat!
2. Jawaban dikirim ke WA. P. gr.

JAWABAN :
Sampah adalah masalah lingkungan yang tak kunjung habis dibicarakan. Terdapat
banyak sampah yang dibuang sembarangan. Dipinggiran, bahkan disungai adalah salah satu
tempat favorit masyarakat. Adapun jenis sampah yang paling banyak adalah plastik, dimana
sampah jenis tersebut sangat sulit untuk diurai dan membutuhkan waktu yang sangat lama.
Perilaku masyarakat ini harus didisiplinkan karena sangat merugikan. Selain
menyebabkan pencemaran tanah dan sungai yang dapat membunuh biota atau makhluk
hidup disungai, juga menyebabkan air sungai menjadi keruh dan berbau busuk sehingga
pencemaran udara pun tak dapat dihindari. Pembuangan sampah sembarangan tersebut juga
dapat mengakibatkan sungai lama-kelamaan akan menjadi dangkal sehingga ketika musim
hujan dapat mengakibatkan banjir yang dapat merendam rumah dan membahayakan
masyarakat. Faktor kesehatan udara maupun masyarakat pun akan terganggu. Karena
menumpuknya sampah akan menjadi rumah yang nyaman bagi nyamuk dan lalat yang pada
akhirnya dapat menyebabkan demam berdarah, tifus, dan gangguan penyakit lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan
Plastik Indonesia (Inaplas) pada 2019, menyebutkan bahwa produksi sampah plastik
Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Menurut data World Bank tahun 2019, dalam
setahun Indonesia menyumbang sedikitnya 1,3 juta ton pada laut dunia dan 30 persen
diantaranya sampah plastik.
Masalah sampah ini sulit diselesaikan karena pengaruh utamanya adalah buruknya
perilaku konsumsi plastik masyarakat Indonesia. Setiap penduduk di Indonesia rata-rata
mengkonsumsi plastik hingga 12 hingga 23 kilogram pertahun (Kementerian Perindustrian).
Menurut Sustainable Waste Indonesia (SWI) jumlah tersebut cenderung lebih kecil dari
negara lainnya seperti Malaysia dan China.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menerapkan dan rutin


mengkampanyekan sistem circular economy. Sistem atau program ini memandang sampah
memiliki nilai dan komoditas yang berpotensi dikembangkan. Hal tersebut memungkinkan
sampah didaur ulang menjadi produk baru (upcycling). Selain menciptakan rantai ekonomi
baru, juga dapat meminimalisir beban lingkungan dan pembuangan akhir. Penerapannya
dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti recycling plastik, upcycling sebagai bahan
campuran aspal, ecobricks, bahan bakar atau energi dan lainnya.
Pada dasarnya circular economy tidak hanya berfokus pada upaya pengelolaan sampah,
namun juga pemberdayaan masyarakat dengan perbaikan pola konsumsi masyarakat.
Penggunaan tas belanja sebagai upaya diet plastik harus massif dilakukan. Circular economy
menjadi mudah diwujudkan dengan kekuatan kolektif masyakat sebagai solusi Indonesia
bebas sampah plastik.

Anda mungkin juga menyukai