Anda di halaman 1dari 18

GAYA BAHASA (MAJAS)

OLEH
WAHYUTIA YULIANNURUNNISA, M.Pd.
Pengertian Gaya Bahasa/Majas
• Majas merupakan susunan perkataan yang terjadi karena
perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang
menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca.
• Majas juga bisa disebut sebagai suatu gaya bahasa.
• Gaya bahasa seseorang ketika hendak atau
sedang mengungkapkan perasaannya, baik secara lisan
maupun tulisan yang kemudian dapat menimbulkan atau
memberikan reaksi pembaca berupa tanggapan.
• Pengunaan majas ini banyak kita jumpai dalam suatu karya-
karya sastra. Seperti puisi, cerita pendek atau cerpen, novel,
atau pun drama. Di dalam karya karya sastra tersebut, penulis
atau penyair memilih kata-kata tertentu untuk mengungkapkan
suatu maksud sesuai dengan apa yang dirasakannya.
Macam-macam Majas
• Majas Perbandingan
• Majas Pertentangan
• Majas Sindiran
• Majas Penegasan
Majas Perbandingan
• Majas perbandingan adalah suatu gaya bahasa berkias yang
menyatakan perbandingan dengan tujuan untuk menambah
kesan atau memberi pengaruh pada yang mendengar dan
membacanya. Jenis-jenis majas perbandingan;
• Asosiasi
Majas asosiasi adalah ungkapan yang membandingkan
sesuatu dengan keadaan lain karena persamaan sifat.
Contoh:
- Semangatnya keras bagai baja.
- Wajahnya bagai pinang dibelah dua.
- Bagai laksana tak bertuan.
• Personifikasi
Majas personifikasi ialah gaya bahasa yang melukiskan suatu
benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-
benda mati sehingga seolah-olah seperti benda hidup.
Contoh:
- Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam.
- Pena itu menari-nari diatas meja.
- Angin berbisik lembut menyampaikan salamku padanya.
• Alegori
Majas alegori ialah gaya bahasa yang menyatakan dengan cara lain,
melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh:
- Imam ialah kemudi dalam mengarungi zaman.
• Simbolik
Majas Simbolik adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan
memakai simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Contoh:
- Ungkapan perasaan cinta dengan bunga dan coklat.
• Metonimia
Majas metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan merek
dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang
diperguanakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda
keseluruhan.
Contoh:
- Lidahku digoyang oleh Sarimi Soto Koya.
- Lion Air selalu membawaku terbang keliling dunia.
- Pop Ice selalu melegakan tenggorokanku disaat kehausan.
• Sinekdok
Majas Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk
menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas
sinekdok terdiri atas dua bentuk berikut.
1. Pars pro toto = Menggambarkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh: - Sudah sebulan lamanya dia tidak kelihatan batang hidungnya.
2. Totum pro parte = Menggambarkan seluruh untuk sebagian.
Contoh: - Indonesia bertanding voli melawan Thailand.
• Simile
Majas Simile ialah pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,
laksana, bagaikan, dan lain-lain.
Contoh:
- Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang
dimabuk cinta berkorban apa saja.
- Tatapannya laksana macan menerkam.
- Raut wajahnya bagai bola api.
• Hiperbola
Majas hiperbola ialah pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga tidak masuk akal.
Contoh:
- Harga bahan bakar bensin membumbung tinggi.
- Ibu itu terkejut setengah mati ketika mendengar anaknya tidak lulus UN.
- Bapakku membanting tulang demi menghidupi keluarga.
• Litotes
Majas litotes ialah ungkapan yang melukiskan keadaan dengan
kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang
sesungguhnya dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh:
- Apa yang kami berikan memang tak berarti bagimu.
- Mampirlah ke gubuk jelek kami ini.
- Perjuangan kami hanyalah setitik air di seluruh luas samudera.
• Eufimisme
Majas eufimisme ialah pengungkapan kata-kata yang dianggap
tabu atau dirasa kasar dan mengganti dengan kata-kata lain yang
lebih halus atau pantas.
Contoh:
- Tunanetra itu berjalan beriringan.
- Maaf, Ibu ini pendengarannya sudah berkurang.
- Pemerintah sedang memberantas tunasusila
• Alusio
Majas alusio ialah pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan
karena sudah dikenal.
Contoh: Apakah peristiwa Semanggi bisa terjadi lagi disini?
• Metafora
Majas metafora ialah majas yang melukiskan sesuatu dengan
perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau
hampir sama.
Contoh:
- Aku ialah angin yang membara.
- Dewi malam telah pergi keluar dari balik awan.
- Bumi layaknya perempuan jalang.
• Majas Antropomorfisme
Merupaakan majas metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain
yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
• Contoh: -Setelah tiba di kaki gunung ia beristirahat di mulut sungai.
• Sinestesia
Merupakan majas metafora ialah ungkapan yang menghubungkan
dengan suatu indra untuk dikenakan pada indra lain.
Contoh:
- Betapa sedap memandang gadis cantik yang selesai bersolek.
• Aptronim
Majas aptronim ialah pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Contoh:
- Karena di depan rumahnya ada pohon rambutan, ia dipanggil Juragan
Rambutan.
• Fabel
Majas fabel ialah menyatakan perilaku binatang sebagai
manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Contoh:
- Semut-semut itu saling bekerja sama untuk membawa pulang
makanan besar itu.
- Kucing itu berpikir keras, bagaimana cara terbaik untuk
menyantap tikus di depannya.
• Parabel
Majas Parabel ialah ungkapan atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Contoh:
- Cerita Adam dan Hawa.
• Majas Perifrase
Ungkapan yang panjang untuk mengganti ungkapan yang lebih
pendek.
Contoh:
- Kemanapun ia pergi, ia selalu menunggangi besi tua
bertuliskan Honda tahun 1945.
• Majas Eponim
Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh:
- Gelora Bung Karno.
- Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang.
• Majas Disfemisme
Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang
pantas sebagaimana adanya.
Contoh:
- Apa kabar, Anton? (Padahal, ia sedang bicara kepada
bapaknya sendiri).
• Majas Depersonifikasi
Pengungkapan dengan menjadikan benda-benda mati atau
tidak bernyawa
Contoh:
- Andai engkau jadi buku, aku akan jadi penanya.
• Majas Hipokorisme
Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk
menunjukkan hubungan karib.
Contoh:
- Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji mata itu,
yang membuat Otok kian terkesima.
Majas Pertentangan
• Gaya bahasa atau kata berkias yang menyatakan
pertentangan dengan maksud sebenarnya oleh
pembicara atau penulis dengan tujuan untuk memberikan
kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau
pendengar”. Jenis-jenisnya dibedakan menjadi berikut.
• Majas Paradoks
Majas ini terlihat seolah-olah ada pertentangan atau
majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang
bertentangan.
Contoh:
- Dia merasa kesepian di antara banyaknya orang yang
sedang berpesta.
- Gajinya besar, tapi hidupnya melarat. (Artinya, uang
cukup, tetapi jiwanya menderita).
• Majas Antitesis
Majas pertentangan yang menggunakan paduan kata yang
berlawanan arti.
Contoh:
- Tua muda, besar kecil, semuanya hadir di tempat itu.
- Besar-kecil, tua-muda, hitam-putih, semua bisa merasakan
kebahagiaan bersama di hari raya Idul Fitri.
• Majas Kontradiksio Interminis
Majas yang memperlihatkan sesuatu yang bertentangan
dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah
dikatakan, disangkal lagi oleh ucapan kemudian.
Contoh:
- Semuanya sudah hadir, kecuali Si Amir. (Kalau masih ada
yang belum hadir, mengapa dikatakan “semua” sudah hadir).
- Wajahmu sungguh sangat sempurna, tapi sayang banyak
jerawatnya.
Majas Sindiran
• Majas Sindiran adalah gaya bahasa yang mengandung
sindiran untuk menguatkan kesan dan pengaruhnya terhadap
yang mendengarnya dan membacanya. Adapun jenis-jenisnya:
• Ironi
Majas ironi adalah majas sindiran yang menyatakan sebaliknya
dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir
seseorang.
Contoh:
- Rapormu sungguh indah, dihiasi dengan warna merah
merona.
- Apalah artinya aku yang cuma anak ingusan dan tak mengerti
apa-apa.
- Cepat benar kau datang sehingga undangan telah lama
meninggalkan tempat ini.
• Sinisme
Majas sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan
kata-kata sebaliknya, seperti ironi tetapi kasar.
Contoh:
- Tak berkata pun aku sudah bosan mendengar ocehan
mulutmu.
- Rasanya ingin kupatahkan kepalamu jika hal seperti ini
terus terjadi.
• Sarkasme
Majas sarkasme ialah majas sindiran yang sangat kasar
dan menyakitkan
Contoh:
- Dasar buaya! Seenaknya kau perlakukan aku sesuka
hatimu.
- Dasar gajah! Tak lihat kah kau aku berdiri di hadapanmu.
Majas Penegasan
• Majas Penegasan:
Suatu gaya bahasa atau kiasan yang dipergunakan untuk
memberikan penegasan atau meningkatkan kesan serta
pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”. Adapun
jenis-jenisnya:
• Pleonasme
Majas pleonasme yaitu majas yang menggunakan
sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi.
Contoh:
- Kucing itu naik ke atas meja.
- Budi naik ke atas atap rumah.
- Adik mundur ke belakang.
• Repetisi
Majas repetisi yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan
mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali.
Contoh:
- Cinta ialah anugrah. Cinta ialah kesetiaan. Cinta ialah
kerinduan. Cinta ialah pengorbanan.
- Hidup ialah perjalanan. Hidup ialah belajar. Hidup ialah
perjalanan menuju kematian.
• Paralelisme
Majas paralelisme hampir sama dengan majas repetisi, tetapi
lebih banyak dipakai dalam puisi. Paralelisme dibagi menjadi
dua, yaitu anafora dan epifora.
Anafora
• ialah pengulang kata atau frase yang terdapat di awal kalimat.
Contoh:
- Kamu lah segalanya untukku.
- Kamu lah pujaan hati ini.
- Kamu lah pelipur keresahan jiwa ini.
• Epifora
• ialah pengulangan kata atau frase yang terdapat di akhir
kalimat.
Contoh:
- Kalau Kamu mau, aku akan datang.
- Jika Kamu berkenan, aku akan datang.
- Bila Kamu minta, aku akan datang.
• Klimaks
Majas klimaks ialah majas yang menyatakan beberapa
hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang
makin lama, makin memuncak pengertiannya.
Contoh:
- Psikologi perkembangan mempelajari usia parental,
balita, kanak-kanak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut.
• Anti Klimaks
Majas anti klimaks adalah majas yang menyatakan
beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan
kata-kata yang makin lama bertambah lemah
pengertiannya.
Contoh:
- Jangankan seribu atau seratus, serupiah pun aku tak
punya.
• Okupasi
Majas okupasi adalah majas yang melukiskan sesuatu
dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau
diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
- Merokok dapat mengganggu kesehatan, tetapi si
perokok tidak bisa menghentikan kebiasaannya. Maka
bermunculanlah pabrik-pabrik rokok karena untungnya
banyak.

Anda mungkin juga menyukai