Anda di halaman 1dari 5

Resensi Novel

Berawal dari Sebuah Khayalan


Identitas buku
1.
Judul buku
2.
Pengarang
3.
Penerbit

: Imajinatta
: Mia Arsjad
: PT Gramedia

Pustaka Utama.
4.
Cetakan
: 1, 2008
5.
Tebal
: 280 halaman, 20 cm.
Resensi
Kehidupan remaja saat ini erat
dengan cerita cinta. Khususnya remaja
perempuan. Semua jalan ditempuh
untuk bisa memiliki orang yang
disukai. Sayangnya, remaja-remaja
tersebut menghalalkan segala cara
bahkan meremehkan hal-hal penting
seperti pendidikan mereka.
Perjuanganan mereka pun menjadi siasia jika hanya cinta tanpa balasan yang
diterima. Sudah jatuh tertimpa tangga.
Waktu yang seharusnya digunakan
untuk belajar menjadi tak bermakna.
Ditambah dengan cinta yang bertepuk
sebelah tangan.

Novel berjudul Imajinatta


menceritakan seorang gadis bernama
Natta yang hobi berimajinasi. Kebiasaan
Natta muncul karena keluarganya yang
tidak harmonis, hingga kakaknya yang
bernama Nanta terjerumus dalam
narkoba. Beruntung nyawa Nanta dapat
diselamatkan. Semenjak saat itu
orangtua Natta menjadi lebih perhatian
dan hidup layaknya keluarga lain yang
harmonis.

Di sekolahnya, Natta suka dengan


Ditto, teman satu angkatannya. Selama
ini sahabat Natta yakni Dara, Inna, dan
Kinkin tidak pernah menyutujui
hubungan mereka, namun hal itu tidak
menghalangi Natta untuk mengikuti
lomba membuat naskah drama di
sekolahnya agar bisa lebih dekat
dengan Ditto. Namun rasa suka Natta
hilang ketika dia tahu bahwa Ditto

memanfaatkannya untuk bisa meraih


popularitas lebih bersama pacarnya,
Sasa.

Di saat Natta bingung mencari ide


membuat naskah drama, dia bertemu
dengan Kenzi. Dengan bantuan Kenzi,
naskah drama Natta mendapat juara
pertama. Natta merasa sangat
kehilangan ketika Kenzi hilang secara
tiba-tiba. Natta berusaha mencari
Kenzi yang ternyata telah pergi ke
Australia untuk berobat. Kenzi
mengidap penyakit jantung sejak lahir.
Selama Kenzi di Australia, Natta
menerbitkan novel hasil karya mereka
yang berjudul Tentangmu. Hal itu
merupakan salah satu cita-cita Kenzi.
Dalam novel ini, penulis begitu
mendalami penggambaran suasana

hati tokoh sehingga pembaca dapat


membayangkan bagaimana dan apa
yang sedang dirasakan tokoh dengan
jelas. Selain itu bahasa yang digunakan
mudah dipahami dan terkadang lucu
karena merupakan bahasa anak remaja
sehari-hari. Penggambaran latarnya
jelas sehingga pembaca dapat
membayangkan seolah-olah mereka
ikut dalam adegan demi adegan. Akhir
cerita dalam novel ini penuh dengan
tanda tanya dikarenakan tidak
dijelaskan hubungan antara Kenzi dan
Natta serta kejelasan apakah Kenzi
sembuh atau tidak. Karena itulah para
pembaca di ajak untuk menganalisis
sendiri akhir ceritanya.
Sayangnya dalam cerita ini, alur
ceritanya terlalu mudah ditebak
sehingga pembaca tidak mendapatkan
tantangan untuk mengetahui apa yang
akan terjadi selanjutnya.

Terlepas dari kelebihan dan


kekurangan novel ini, penulis banyak
menyajikan adegan dan dialog yang
mengandung banyak nilai yang patut
diteladani termasuk dalam hal cinta,
persahabatan, keluarga dan sikap tidak
mudah menyerah. Selain itu tidak
adanya unsur SARA menambah nilai
positif dalam novel ini sehingga novel
ini sangat cocok dibaca untuk kalangan
remaja sampai dewasa.

Anda mungkin juga menyukai