Nama dokter : Dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat
Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 21 April 1879
Wafat : Ngawi, 20 September 1952
Pendidikan : Tahun 1893, tamat ELS
Tahun 1898, mendapat gelar dokter Jawa
Tahun 1904, tamat STOVIA di Jakarta dan
mendapat gelar Indisch Art (dokter pribumi)
Tahun 1910, tamat Sekolah Dokter Tinggi di
Amsterdam dan mendapat gelar Arts (dokter)
Perjalanan perjuangan : Dr. Radjiman menjadi ketua budi utomo
pada tahun 1914-1915
Puncak perannya terjadi ketika ia menjadi
ketua BPUPKI menjelang kemerdekaan.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa
Bung Karno dan Bung Hatta untuk mengisi kekosongan kekuasaan saat terjadi pembom di Hiroshima.
Sebagai ketua BPUPKI beliau merupakan
sosok kritis. Dimana ia bertanya pada Bung Karno apa dasar bangsa Indonesia apabila merdeka?
Pada awal kemerdekaan dokter Radjiman
menjadi anggota KNIP
Selama tahun 1950-1950 menjadi anggota
DPR di Jakarta Saya ingin menjadi dokter yang mempunyai kepribadian seperti dokter Radjiman, karena menurut saya dokter Radjiman adalah dokter yang menerapkan nilai-nilai pancasila. Seperti pengamalan pancasila sila pertama (Ketuhanan yang maha esa) yang sudah tercermin pada pribadi dokter Radjiman yaitu taat beribadah dan berkeyakinan teguh akan agamanya. Jadi selain menjadi dokter, dokter Radjiman juga tetap menjalani kewajibannya dalam beribadah. Pada pengamalan sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi dasar atau pondasi bagi dokter Radjiman dalam menjalankan tugas sebagai seorang dokter. Dengan adanya prinsip seperti ini menjadikan beliau sebagai dokter yang memiliki kepribadian yang baik karena lebih mementingkan kepentingan pasien/bangsa. Pada pengamalan sila ketiga yang beliau lakukan yaitu persatuan Indonesia, menjadi pegangan teguh oleh dr. Radjiman, sehingga beliau menjadi salah satu pendiri dari boedi utomo yang merupakan organisasi dengan tujuan nasional, yaitu untuk mempersatukan Indonesia menuju indonesia merdeka. Jadi selain menjadi dokter yang dapat menyembuhkan pasien-pasien dr.Radjiman juga sebagai pahlawan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia pada masa penjajahan. Dan tentunya pribadi dokter ini perlu menjadi contoh dan motivasi bagi dokter-dokter sekarang. Pengamalan sila keempat yang berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dibuktikan dengan peran dr,Radjiman sebagai ketua dari BPUPKI yang bertugas menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan persiapan kemerdekaan Indonesia. Karna kepemimpinannya yang bijak dan demokratis, akhirnya bangsa Indonesia dapat meraih kemerdekaannya. Keadaan seperti ini harus membutuhkan musyawarah dan pengambilan keputusan secara bijaksana. Dan alasan saya ingin menjadi seperti dr. Radjiman, agar saya bisa termotivasi untuk berperilaku seperti dr.Radjiman seperti sila keempat ini. Dimana nanti ketikamenjadi dokter tentunya saya akan bermasyarakat dengan lingkup para medis, dan saya harus bisa memposisikan diri saya menjadi perilaku yang bijaksana dalam pengambilan keputusan dan bermusyawarah dengan pihak medis lainnya. Pengamalan sila kelima yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sudah tertanam di dalam diri seorang dr. Radjiman. Beliau dipercaya menjadi ketua BPUPKI dan anggota DPR, karna rakyat beliau adalah sosok pemimpin yang adil untuk seluruh lapisan masyarakat. Saya ingin menjadi seperti dr.Radjiman yang dapat adil terhadap berbagai lapisan masyarakat. Dan saya juga ingin berbuat adil kepada pasien-pasien yang tidak mampu dalam memberikan pengobatan.
Dr. Radjiman merupakan seorang dokter dan juga pahlawan
Republik Indinesia. Perjuangan beliau dibidang kedokteran sama pentingnya dengan peran beliau sebagai ketua BPUPKI. Saya ingin memiliki jiwa kepemimpinan seperti yang dimiliki oleh dr.Radjiman. Dimana di masa kepemimpinannya beliau memberikan gagasan apa yang menjadi dasar negara Indonesia. Dimulai dengan model belajar yang hanya mendengarkan pelajaran di bawah jendela kelas saat mengantar putra Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Dimana saat itu dokter Radjiman bukan berasal dar keluarga yang kurang mampu. Kemudian atas belas kasihan guru yang berwarganegara belanda beliau pun diizinkan untuk belajar dikelas sampai akhirnya pada usia 20 tahun ia sudah mendapatkan gelar dokter dan master of art pada umur 24 tahun. Saya sangat kagum dengan kegigihan dr.Radjiman, karena dari sini terlihat beliau walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu namun dengan kegigihannya beliau dapat mendapat gelar dokter. Gelar dokter yang ia dapatkan berasal dari sekolah Belanda sedangkan gelar kebangsawananya ia dapat di Yogyakarta. Menjadi seorang dokter dapat dikatakan sebagai penggilan jiwa bagi dokter Radjiman. Hal ini sangat penting bagi seorang dokter, maka dari itu dokter ini sangat menginsiprasi saya, dimana saya harus menjunjung tinggi niat saya untuk menjadi dokter yang profesional, sumpah dokter dan mengamalkan kodeki agar cita-cita saya ini menjadi cita-cita yang mulia tanpa ada alasan lain untuk menjadi seorang dokter.