Anda di halaman 1dari 3

I.

Sinopsis Film
Judul Film : Merah Putih
Tahun : 2009
Sutradara : Yadi Sugandi
Pemain : Lukman Sardi, Donny Alamsyah,
Darius Sinathrya, Zumi Zola, Teuku Rifnu
Wikana, Rahayu Saraswati, Rudy Wowor, dan
Astri Nurdin.

Film Merah putih semi dokumenter yang


menghabiskan biaya kira-kira Rp 60 miliar ini bercerita
tentang sekelompok pejuang kemerdekaan yang harus
bersatu untuk bertahan dari pembunuhan dan penjajahan.
Berjuang sebagai pejuang gerilya, untuk menjadi anak-
anak bangsa yang sesungguhnya, terlepas dari konflik pribadi dan perbedaan yang
besar dalam kelas sosial, suku, daerah asal, agama, dan kepribadian.
Film ini didedikasikan untuk dua orang pahlawan Indonesia, yaitu Letnan Satu
R.M. Subianto Djojohadikusumo dan Kadet R.M Sujono Djojohadikusumo dan semua
pahlawan yang telah berjuang dan gugur untuk kemerdekaan Indonesia.
Film ini menceritakan kisah 5 orang Pejuang Indonesia yang mempunyai latar
belakang yang berbeda. Amir seorang muslim yang mempunyai istri bernama Melati,
Marius seorang anak priyayi yang kaya raya, kemudian ada Surono yaitu teman
Marius yang masih memiliki seorang kakak perempuan bernama Senja, ada juga
Thomas seorang kristen dari Sulawesi yang ingin jadi perwira karena keluarganya
mati dibunuh oleh tentara-tentara Belanda, dan yang terakhir adalah seorang pemeluk
agama Hindu dari Bali yang tidak disebutkan namanya.
Kisah dimulai dari pendaftaran masuk sebagai perwira. Setelah mereka semua
diterima, mereka tinggal di asrama dan harus bekerja keras, setiap hari berlatih,
berlatih, dan berlatih. Selama di asrama, Marius dan Thomas selalu ada konflik.
Dimulai dari kejadian menyembunyikan kalung salib Thomas sampai ditemukannya
botol minuman alkhohol milik Marius oleh anggota perwira tinggi. Kejadian ini yang
membuat semuanya menjadi bersatu.
Pada malam sebelum beristirahat, tiba-tiba Kapten memanggil Surono dan
Amir. Ternyata mereka berdua naik pangkat. Surono menjadi Letnan satu dan Amir
sebagai Letnan dua. Setelah menyelesaikan pendidikan di asrama, mereka semua
diijinkan untuk bertemu dan mencari pasangan.
Pertempuran dimulai disini. Pada saat mereka sedang asyik berpesta, tiba-tiba
Belanda menyerang. banyak korban berjatuhan pada peristiwa ini. Pertempuran masih
terus berlangsung, Letnan Surono gugur di medan pertempuran bersama dengan
kapten dan beberapa perwira lainnya. Dalam pertempuran yang memakan waktu
berhari-hari ini, ternyata yang tersisa hanya tiga orang perwira dan satu Letnan.
Mereka semua telah putus asa menganggap perang telah berakhir. Thomas, orang
hindu, Marius, dan Letnan Amir tak tahu apa yang harus dilakukan. Empat orang
melawan banyaknya pasukan Belanda. Dengan semangat dan nasehat dari perwira
Hindu, kemudian mereka memiliki ide untuk membuat jebakan untuk orang-orang
Belanda yang akan pergi ke Lamongan Lor pada waktu itu. Mereka berempat yang
dibantu oleh beberapa penduduk sekitar mereka berhasil membunuh para pasukan dan
menahan pemimpin kompeni(Belanda).
Cerita berakhir disini. Indonesia yang terkenal dengan pantang menyerah dan
tetap berjuang akhirnya berhasil menaklukan Belanda sekaligus dapat
mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

II. Alasan Pemilihan


Kelompok kami memilih film ini karena di dalam film ini terdapat unsur-unsur
leluhur bangsa Indonesia yang sudah ada dari sebelum zaman penjajahan seperti nilai
toleransi agama dan juga persatuan. Tokoh-tokoh yang ada di dalam film ini
diceritakan bersama-sama berjuang untuk mengusir pasukan belanda Van Mook tanpa
memperhatikan perbedaan latar belakang mereka, yaitu perbedaan agama, budaya,
suku, dan tingkat sosial. Selain itu, kami juga memilih film ini karena melalui film
ini, kaum muda dapat diingkatkan betapa besarnya pengorbanan para tokoh sebelum
kemerdekaan untuk menciptakan kebebasan Indonesia yang saat ini kita nikmati.
Maka, kami belajar untuk selalu menjaga persatuan sehingga bangsa Indonesia yang
telah dipersatukan oleh tumpah darah para tokoh perjuangan tidak akan pecah dan
hancur.
III. Analisa Film
a. Abstrak
Berkisah tentang perjuangan melawan tentara Belanda pada tahun 1947. Amir,
Tomas, Dayan, Soerono, dan Marius adalah lima kadet yang mengikuti latihan militer
di sebuah Barak Bantir di Semarang Jawa Tengah. Masing-masing mempunyai latar
belakang, suku, dan agama yang berbeda. Suatu ketika, kamp tempat mereka berlatih
diserang tentara Belanda. Seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius
terbunuh. Mereka yang berhasil lolos, bergabung dalam pasukan gerilya di
pedalaman Jawa. Di sana mereka menemui strategi untuk mengalahkan banyak
pasukan Belanda.
b. Orientasi
Amir adalah seorang guru yang tergugah hatinya setelah melihat muridnya di tembak
mati oleh orang belanda, sedangkan Thomas berasal dari keluarga peternak ayam
yang bersuku Manado dan beragama Kristen. Sedangkan Marius adalah kaum atas
asal Batavia. Alasan mereka pun berbeda untuk menjadi tentara, Tomas lebih berniat
karena dia ingin membalas dendam atas ayahnya yang dibunuh tentara Belanda.
Sehingga ada konflik pribadi yang melibatkan marius dan thomas yang sedikit
mengganggu perjuangan mereka dalam mempertahankan negara Indonesia.
c. Komplikasi

d. Evaluasi
e. Resolusi

IV. Hubungan Peristiwa pada film dan pada kejadian aslinya.


V. Nilai – nilai
a. Janganlah mengecewakan orang lain disaat ia memberikanmu sebuah kepercayaan.
Bukti : Tokoh lurah kampong dalam film, dia berpihak kepada Belanda karena
takut kehilangan kampungnya yang telah ia kuasai selama beberapa tahun
lamanya sehingga pada saat diperintahkan mengungsi oleh tentara Indonesia ia
memilih tinggal di kampung dan menghasut warga untuk tidak mengungsi,
akhirnya dia dibunuh oleh tentara Belanda bahkan dampaknya semua warga
kampung dibunuh dengan tragis.
b. Janganlah terpancing oleh nafsu, kita harus bisa menahan amarah dan emosi.
c. Gunakan emosi dan nafsu kepada hal yang lebih baik
d. Selalu siap tempur dalam kondisi dan keadaan apapun.
Bukti : Walaupun ketika seluruh kadet kecuali Amir, Tomas, Dayan dan Marius
terbunuh, mereka tetap melanjutkan perang walaupun hanya berempat. Mereka
mencari strategi untuk membunuh tentara Belanda dan pada akhirnya berhasil.
e. Taatlah beribadah sesuai agama yang telah kita yakini.
f. Pengucut dan penghianatan adalah awal dari kemunduran.
Bukti : watak pengecut dan sombong yang tercermin dari Marius seorang pejuang
Indonesia. Marius seorang prajurit yang rela meninggalkan sahabatnya yang
tertembak dalam medan tempur karena ia takut mati.
g. Pikiran, ucapan, hati, dan tekad yang kuat harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Selain itu seorang pemimpin juga harus bijaksana dan tidak gegabah saat
mengambil keputusan.
Bukti : Saat pasukan Indonesia yang berada dalam keadaan terjepit dan Belanda
menyerang dengan tiba-tiba, seorang letnan mengambil keputusan untuk mundur
demi menyusun rencana yang lebih matang dalam perang esok hari, “kita mundur
sekarang, kita mundur satu langkah dan besok kita maju untuk bangsa”.

Anda mungkin juga menyukai