Anda di halaman 1dari 13

Bola voli kelas XII

Peraturan Permainan Bola Voli


Dalam bermain olahraga bola voli ada beberapa peraturan permainan
bola voli standar internasional yang kamu harus ketahui. Hal ini akan melatih
kamu mejadi pemain yang profesinal.
Pada peraturan permainan bola voli standar Internasional harus ada sebuah
organisasi yang menjadikan tolak ukur sebagai standar dalam pengambilan
keputusan. Olahraga bola voli diawasi oleh FIVB (Federation Internationale De
Volleyball) merupakan induk organisasi internasional dari olahraga bola voli,
sedangkan di indonesia olahraga bola voli dinaungi oleh PBVSI (Persatuan Bola
Voli Seluruh Indonesia)

Sistem Pertandingan Pada Peraturan Permainan Bola Voli


1. Pada sistem pertandingan memakai aturan setengah kompetisi di
dalamnya terdapat 8 tim yang akan dibagi menjadi 2 group, setiap group
terdiri dari 4 tim.
2. Jumlah maksimal pemain dalam pertandingan resmi bola voli standar
Internasional dalam satu tim adalah 10 orang, Kemudian yang boleh
bermain di lapangan hanya 6 orang dan 4 orang sebagai pemain
cadangan.
3. Saat pertandingan berlangsung pelatih boleh mengganti pemain inti
dengan pemain cadangan dan tidak ada batasan jumlah pergantian
pemain.
4. Jika salah seorang atau lebih dari tim satu anggota tim sedang melakukan
pertandingan untuk cabang olahraga lain, maka pertandingan tidak akan
ditunda.
5. Dalam pertandingan bola voli jumlah minimal pemain yang boleh
bermain di lapangan dalam satu tim adalah 4 orang.
6. Jika di lapangan dalam satu tim jumlah pemain kurang dari 4 orang, maka
tim tersebut dianggap kalah oleh panitia pertandingan.
7. Setiap pertandingan bola voli berlangsung harus melewati 3 babak (best
of three), Ketika pada babak pertama dan kedua telah dimenangkan oleh
salah satu tim maka pertandingan babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Pada pertandingan bola voli sistem perhitungan angka menggunakan rally
point maksmal pada 25 point.
9. Jika saat pertandingan berlangsung kedua tim mendapatkan poin yang
sama di akhir yaitu (24 – 24), maka pertandingan akan ditamabah 2 poin.
Tim yang pertama berhasil unggul dengan selisih 2 poin akan
memenangkan pertandingan bola voli.
10.Tim akan mendapatkan nilai 1 apabila memenangkan permainan saat
pertandingan penyisihan.
11.Jika kedua tim atau lebih memperoleh nilai yang sama, maka panitia
pertandingan akan menentukan pemenang juara group dan runner-up dari
kualitas angka yang didapat dari setiap set pada pertandingan
sebelumnya.
12.Dalam pertandingan bola voli setiap mengakhiri babak, tim diwajibkan
bertukar sisi lapangan. Apabila kedua tim telah mencapai babak ketiga,
maka tim yang memperoleh nilai terendah dapat meminta kepada wasit
untuk bertukar posisi lapangan. Hal ini hanya dilakukan jika poin telah
mencapai angka 13.
13.Setiap tim boleh meminta waktu time out dan hanya boleh dilakukan 1
kali dalam setiap babak.
14.Wasit memberikan waktu time out hanya 1 menit.

Sistem Perhitungan Angka Pada Peraturan Permainan Bola VoliSistem


Perhitungan Angka Pada Peraturan Permainan Bola Voli. Sumber gambar:
fivb.org
Tugas wasit bola voli adalah mengawasi jalanya pertandingan dan menentukan
sistem perolehan poin untuk tim.
 Apabila pihak tim lawan dapat memasukan bola ke dalam area lapangan
kita, maka tim tersebut akan kehilangan angka sedangkan tim lawan yang
akan medapatkan poin.
 Pemain harus melakukan serve untuk memulai jalanya pertandingan.
Serve yang dilakukan harus melewati net dan masuk ke dalam area tim
lawan, jika bola tidak masuk, melebar atau menyangkut di net maka tim
lawan akan mendapatkan poin.

Kesalahan Pemain yang Ada Dalam Peraturan Permainan Bola Voli


 Pemain ketika melakukan teknik serve melewati garis lapangan bola voli.
 Saat permainan bola voli berlangsung pemain menyentuh garis tengah
lapangan lawan.
 Bola voli harus dipantulkan tanpa mengenai latai lapangan pertandingan.
 Pemain tidak boleh melempar atau menangkap bola voli.
 Apabila bola telah keluar lapangan pertandingan, namun masih bisa
diambil oleh pemain lain dalam satu tim dan belum meyentuh permukaan
lapangan, maka belum dihitung sebagai out.
 Pada saat serve dilakukan semua pemain harus berada di dalam lapangan
pertandingan.
 Apabila pemain memantulkan bola lebih dari satu kali, maka akan
dihitung sebagai double foults.

SISTEM / POLA PENYERANGAN


Pola penyerangan adalah suatu siasat yang di pergunakan dalam suatu
pertandingan untuk meraih kemenangan secara sportif. Adapun taktik
penyerangan dapat di artikan sebagai siasat yang di pergunakan agar regu
lawan mengikuti irama permainan yang kita mainkan supaya dapat
memenangkan pertandingan.

Pola Permainan Bola Voli

Keberhasilan smash dalam permainan bola voli sangat bergantung dari pemberian umpan
kepada smasher. Dalam melakukan penyerangan juga perlu adanya Cover untuk melindungi
penyerang jika serangan gagal.
Hal – hal yang harus di perhatikan dalam menyusun pola penyerangan
1. Menaganalisis situasi pertandingan sesuai dengan kondisi lawan dan alam sekitar.
2. Proses pemecahan mental dalam suatu taktik yang akan dikerjakan.
3. Tindakan gerakan secara otomatis terhadap hasil keputusan yang diambil.
4. Adaptasi dengan lingkungan sekitar.
5. Survey pertandingan tentang system yang digunakan

Pemain penyerang dapat melakukan smash dengan baik tergantung pada:


1. Kualitas pemberian umpan
2. Block pihak lawan
3. Posisi dari pertahanan pihak lawan
4. Kemampuan tehnik si pemukul
5. Kondisi regunya dan regu lawan

Berdasarkan tugas dan fungsi pemain dalam permainan bola voli, maka dapat di
jelaskan macam-macam sistem penyerangan yaitu sebagai berikut:
1. Sistem 4 Sm – 2 Su (4 smasher – 2 set upper)
2. Sistem 4 Sm – 1 Su – 1U (4 smasher – 1 set upper – 1 unniversal)
3. Sistem 5 Sm – 1 Su (5 smasher – 1 set upper)
4. Sistem penyerangn di tinjau dari posisi tempat penyerangan

Dalam melakukan serangan setiap pemain harus memperhatikan aspek-aspek


kemampuan individual sebagai berikut:
1. Setelah menerima servis, segera mengambil posisi basic stance (posisi persiapan
sebelum menerima bola)
2. Smasher harus selalu memperhatikan posisi set upper
3. Selalu memperhatikan posisi lawan saat menjangkau bola untuk di smash
4. Memperhatikan jenis block lawan sebelum melakukan smash
5. Setelah melakukan smash bersiap-siap lagi untuk melakukan smash berikutnya, dan
bersiap-siap mengambil bola jika bola berhasil di block
6. Smasher harus menguasai berbagai jenis smash
7. Berusaha semaksimal mungkin untuk melewati block lawan yang kuat
8. Melakuan variasi smash-smash tipuan (dump)

B. SISTEM / POLA PERTAHANAN


Pola pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima
serangan, dengan harapan regu lawan membuat kesalahan dari penyerangannya. Taktik
bertahan harus mempunyai prinsip agar dengan pertahan itu regunya dapat menyerang
kembali regu lawan.
Pertahanan dapat di bagi menjadi berikut:
Pertahanan di atas net (blocking)
Pertahanan daerah tengah
Pertahanan daerah lapangan belakang
Macam-macam sistem pertahanan:
 Sistem pertahanan 1 – 3 – 2, artinya tanpa blocksatu pertahanan, daerah tengah tiga
pemain dan pertahanan lapangan belakang dua pemain
 Sistem pertahanan 2 – 1 – 3, artinya dua blocker, satu pertahanan tengah, tiga
pertahanan belakang
 Sistem pertahanan 2 – 2 – 2, artinya dua pemain melakukan block, dua orang
pertahanan tengah, dan dua pertahanan belakang.
 Sistem pertahanan 3 – 0 – 3, artinya tiga pemain melakukan block, tiga pemain
bertahan di daerah belakang.

Cara melakukan latihan pertahanan adalah sebagai berikut:


 Pelatih berdiri di belakang tirai sehingga tidak dapat di amati pemain, pelatih
melemparkan bola ke segala penjuru lapangan dan pemain harus dapat menjangkau
dan mengembalikan bola dengan baik.
 Pelatih berdiri di depan net dengan membawa bola yang banyak, pemain berdiri kira-
kira 3 – 6 meter dari pelatih. Pelatih melemparkan bola bertubi-tubi dan pemain harus
dapat mengembalikan bola dengan baik.

C. BERMAIN DENGAN POLA MEMBENDUNG YANG BERVARIASI


Pertahanan mencakup dua aspek yang penting, yaitu menerima smash lawan dan meng-
cover / melindungi block atau penyerangan regunya sendiri.
Jenis – jenis pertahanan untuk individu pemain:
1. Pertahanan dua lengan dengan posisi berdiri (passing bawah)
2. Pertahanan dua lengan dengan posisi bergerak
3. Pertahanan dengan menjatuhkan diri ke depan (Forward dive)

Kesalahan – kesalahan umum dalam melakukan pertahanan individu, antara lain:


 Takut menerima smash yang keras
 Terburu – buru bergerak maju menuju arah smash
 Posisi yang kurang tepat
 Reaksi yang lambat
 Berdiri tegak lurus
 Berat badan bertumpu pada kaki belakang

D. BERMAIN DENGAN POLA MEMBENDUNG BLOCK (BERTEMAN)


Pola pertahanan dapat di kembangkan dengan cara latihan blocking.
Menurut jumlah pemainnya, blocking dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Block satu orang
2. Block dua orang
3. Block tiga orang
Selain itu block juga dapat di bedakan menjadi block sendiri, block sesudah run up, block
aktif dan block pasif. Untuk melakukan block dengan baik, pemain harus mengantisipasi arah
bola dengan baik.
Kesalahan umum yang sering di lakukan pada saat melakukan blocking adalah:
1. Lompatanya kurang kuat
2. Timingnya kurang tepat
3. Blocking dengan memejamkan mata
4. Jangkauan terlalu pendek tapi memaksakan diri melakukan blok aktif
5. Melakukan take off pada saat masih berdiri
6. Jari-jari tangan tidak di lebarkan
7. Pemain yang bertugas mempertahankan lapangan di belakang blocker harus berusaha
mengambil semua jenis bola, baik bola smash, dump maupun bola mental.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pertahanan, antara lain:


1. Pola penyerangan lawan
2. Cara smasher lawan melakukan run up
3. Jenis smash
4. Kualitas blocker
5. Jenis sistem pertahanan

BOLA BASKET
Macam-Macam Bentuk Pola Penyerangan Dalam Permainan Olahraga Bola Basket
Penyerangan dalam permainan bola basket adalah usaha yang di lakukan untuk menerobos
daerah pertahanan lawan sehingga dapat memasukan bola ke ring lawan dan mencetak point.
Dalam melakukan penyerangan diperlukan kerjasama dan koordinasi yang baik antara
pemain satu tim. Bahkan, dalam peraturan permainan bola basket telah dibentuk pola-pola
penyeragan tertentu untuk mempermudah saat penyerangan di lakukan.

POLA PERTAHANAN DAN PENYERANGAN DALAM PERMIANAN BOLA BASKET


1. Pola Pertahanan
A). Man to Man (Pertahanan Satu Lawan Satu)
Pola pertahanan satu lawan satu dilakukan dengan cara setiap pemain menjaga lawan masing-
masing secara ketat.
Keuntungan dari pola pertahanan yaitu sebagai berikut.
Mudah dilakukan.
Merupakan pertahanan dasar.
Pembagian tugas yang tetap dan tertentu bisa dilakukan sesuai keadaan.
Dapat menambah kekuatan tim.

Adapun kerugian pola pertahanan tersebut, yaitu sebagai berikut.


Menyita konsentrasi individu.
Membutuhkan kemampuan yang tinggi.
Membutuhkan stamina yang tinggi.
Biasanya para pemain sering melakukan pelanggaran.
Membutuhkan pemahaman yang tinggi terhadap prinsip penyerangan.

Contoh pola penyerangan man to man adalah posisi 2 : 1 : 2. Untuk hal tersebut para pemain
juga dituntut. Mempunyai kemampuan olah kaki dengan cepat, tepat dan akurat.

B). Defence Zone (Pertahanan Daerah)


Pola penyerangan ini setiap pemain sudah ditentukan tugas dan tanggung jawab untuk dapat
menjaga daerahnya masing-masing. Pola yang biasa digunakan adalah sebagai berikut.
Keuntungan dari pola pertahanan daerah yaitu.
Hemat tenaga.
Bisa mematikan serangan penembak.
Tepat untuk menghadapi lawan yang lemah.
Adapun kerugian pola pertahanan daerah yaitu.
Serangan balik dari lawan akan cepat.
Daerah pertahanan sering tidak terjaga.
Perhatian pemain bisa buyar kepada dua atau lebih pemain lawan.

C). Sistem Pertahanan Gabungan


Sistem pertahanan gabungan merupakan sebuah gabungan antara man to man dan zone
defence. Dalam sistem pertahanan tersebut setiap pemain menjaga daerah pertahananya
masing-masing dan juga seorang pemain selalu menjaga pemain penyerang uang dianggap
berbahaya.

2). Pola Penyerangan


Secara umum, ada 6 macam bentuk pola penyerangan dalam permainan bola basket yang
dipakai untuk pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Berikut macam-macam
pola penyerangan dalam basket:

1. Set offens
Set Offens merupakan serangan yang direncanakan dan dibangun dari awal sampai akhir
penyelesaian untuk satu kali pertandingan, disebut juga finishing tought. Serangan ini di
lakukan secara bertahap dan lebih lambat sehingga lawan tidak menyadarinya..

2. Fast break.
Fast Break adalah serangan yang di lakukan secara serentak dan cepat sebelum lawan sempat
membuat pola pertahanannya sendiri. Tujuan serangan cepat adalah menempatkan satu atau
dua orang penyerang dalam posisi bebas untuk mencetak gol.

3. Shuffele.
Suatu sistem penyeranagn yang di lakukan oleh semua pemain dalam satu tim yang bergerak
dari satu posisi ke posisi yang lain dengan pola yang teratur sesuai rencana guna membuka
atau mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol.

4. Double Pivot Offence.


Cara menyerang suatu tim dengan menempatkan dua pemain masing-masing tepatnya pemain
yang bertubuh jangkung di daerah yang jauh di sudut daerah pertahanan lawan, posisinya
yaitu satu di ujung kiri dan satu diujung kanan.

5. Give And Go Weave.


Give and go weave adalah serangan bergerombol pergi dan datang. Yaitu suatu cara
menyerang tim lawan yang melibatkan lima pemain untuk terus bergerak sambil saling
mengoper dengan tujuan untuk mencapai daerah pertahanan lawan. Pembuat pola dan yang
mengatur serangan,biasanya di lakukan oleh seorang pemain inti.

6. Drive,Driving
Drive Driving adalah penyerangan dengan gerakan cepat dan agresif oleh seorang penyerang
yang mendribble bola sambil menerobos ke basket lawan dengan keinginan besar untuk
mencetak gol.

Sebelum melakukan praktik permainan bola basket, terlebih dulu kita harus mengetahui
peraturan dasar dalam permainan bola basket:
A. Peraturan Dasar
a) Jumlah Pemain dalam Satu Tim
 Setiap pertandingan terdiri dari dua tim.
 Setiap tim terdiri dari maksimal 12 orang pemain dengan maksimal 5 orang pemain
yang berada di lapangan.
 Setiap tim dapat melakukan pergantian pemain sebanyak yang mereka inginkan.
b) Tujuan Permainan
 Memasukkan bola ke jaring lawan sebanyak mungkin.
 Tim dengan poin terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.
c) Durasi Pertandingan
 Setiap pertandingan terdiri dari 4 periode dimana 1 periode berlangsung selama 10
menit.
 Jika poin kedua tim sama besar, maka dilanjutkan ke babak overtime yang
berlangsung 5 menit sampai salah satu tim memiliki poin terbesar dari lawan(pada
akhir babak overtime).

d) Pergerakan Bola
 Bola dapat dioper dari satu pemain ke pemain lain, atau digiring oleh seorang pemain
dari satu titik ke titik lain (bola dipantulkan saat berjalan atau berlari).
 Sekali pemain berhenti menggirin bola, maka ia tidak boleh menggiringnya lagi atau
disebut dengan double.
 Sebelum mengoper atau menembakkan bola, seorang pemain harus mengambil dua
langkah(tanpa menggiring bola).
 Sekali tim yang memegang bola melewati setengah lapangan, maka mereka tidak
boleh kembali ke daerahnya sendiri.
e) Durasi Menembak
 Tim yang memegang bola, memiliki maksimum 24 detik untuk melakukan tembakan.
 Tambahan, pemain ofensif tidak boleh berada dalam area terlarang selama 3 detik
berturut-turut.
f) Pelanggaran
 Pemain dinyatakan foul ketika ia melakukan kontak fisik dengan pemain
lawan(mendorong, menarik, dan lainnya).
 Seorang pemain yang melakukan pelanggaran sebanyak 5 kali maka tidak bisa ikut
bermain lagi dalam pertandingan tersebut.
 Pelanggaran yang dibuat saat tim lawan melakukan tembakan, maka tim lawan
diberikan tembakan bebas sebanyak 3 bila area three point atau 2 bila tidak.
 Bila seorang pemain dilanggar saat melakukan tembakan dan tembakannya masuk,
maka itu dihitung dan diberikan tambahan 1 tembakan bebas untuk pemain yang
dilanggar.
 Sekali satu tim membuat 4 pelanggaran dalam 1 periode waktu, maka setiap tambahan
pelanggaran (pada pemain yang tidak melakukan tembakan ) akan diberikan 2
tembakan bebas.

B. Ukuran Lapangan Bola Basket


 Panjang lapangan 28 meter atau 92 ft
 Lebar lapangan 15 meter atau 49 ft
 Pusat lingkaran diameter lapangan 3.66 atau 11.81 ft
 Tinggi atap lapangan 9.1 meter
 Busur yang membatasi radius 1.25 meter atau 4.10 ft
 Tinggi ring 3.05 meter atau 10 ft
 Garis lemparan bebas jarak dari titik di lantai langsung di bawah backboard 4.6 meter
atau 15.09 ft
 Jarak 3 point garis dari ring atau keranjang basket 6.75 meter atau 22.15 ft di pojok
dan 6.60 meter atau 21.65 ft di pojok

C. Cara Mendapatkan Nilai dalam Permainan Bola Basket


 Perolehan angka terjadi pada saaat bola hidup masuk ke keranjang dari atas atau
masuk ketika mengoper bola.
 Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring
akan mendapat nilai sebagai berikut:
 Gol dari lemparan bebas dihitung 1 angka.
 Gol dari lapangan dihitung 2 angka.
 Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka.
 Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri,
angkanya akan dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
 Jika pemain dengan sengaja membuat gol ke jaringnya sendiri, maka hal itu dianggap
sebagai pelanggaran dan tidak dihitung.
 Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari
bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-
masing tim.
 Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring,
maka hal itu dianggap sebagai suatu pelanggaran.

Teknik Permainan Bola Basket


Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Pada permainan bola
basket, gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang
baik. Teknik dasar permainan bola basket antara lain:

A. Teknik Melempar dan Menangkap Bola


Pada umumnya operan dilakukan dengan cepat, keras, tetapi tidak liar, sehingga dapat
dikuasai oleh teman yang akan menerimanya. Tetapi operan juga dapat dilakukan
secara lunak, tergantung pada situasi teman, timing, dan taktik yang digunakan.
memberikan operan tidaklah semudah yang diduga, karena kerasnya lemparan, terlalu
mudahnya arah bola ditebak lawan atau terlalu tingginya operan akan menyluitkan
teman untuk menerima bola. Berikut contoh passing bola basket:
a) Bounce Pass
b) Chest Pass
c) Over Head Pass
d) Baseball Pass

B. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)


 Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk
membawa bola ke segala arah.
 Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil
dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari.
 Menggiring bola dapat digunakan sebagai salah satu usaha untuk membawa bola
menuju ke depan atau ke lapangan lawan.
 Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri atau kanan).
 Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan
lawan, dan memperlambat tempo permainan.

C. Teknik Menembakkan Bola Basket


Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam
menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan.
Jadi jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik
menembak bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-
bentuk teknik gerakan menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan
satu tangan di atas kepala, tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up,
tembakan meloncat dengan dua tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.

D. Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)


Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki
(kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang
dipindahkan dapat melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna
untuk melindungi bola dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut
dioperkan kepada temannya atau untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung
yang dipasang di sekitar basket harus mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan
mudah menentukan timing untuk menembak.

Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket


Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan oleh salah
satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau
angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.

A. Penyerangan Bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari
penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun
bebas, namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja
sama dengan teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang
pemain. Masing-masing pemain harus ada saling pengertian.
B. Penyerangan Kilat
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah melakukan
tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan, pada
saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata
yang sangat baik untuk menghancurkan daerah pertahanan lawan.
C. Penyerangan Kilat Berpola
Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari
situasi bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah
sendiri pada waktu bertahan.
D. Penyerangan Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain
dimana masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai
jalur-jalur gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila
setiap pemain sukar menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk
memperlambat permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat
lawan yang sangat kuat atau pada detik terakhir dimana tim memperoleh kemenangan
tipis.

Jenis-Jenis Pola Penyerangan


Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain sebagai
berikut.
A. Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun
pertahanan satu lawan satu.
B. Pola 1-2-1 (Pola Ault Man)
Pola Ault Man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain
jangkung.
C. Pola 2-3 (Pola Reverse)
Pola Reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu.
Kemahiran memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam
melakukan pola penyerangan ini.

Pola Pertahanan (Defensive)


Pola Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sebagai berikut:
A. Sikap Jaga
Sikap jaga untuk melakukan pertahanan adalag kedua lutut ditekuk, badan sedikit
condong ke depan dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan
bola. Berdirilah sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan.
Rentangkan dan angkat tangan untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan
lawan.

B. Olah Kaki untuk Memenangkan Langkah Ketika Melakukan Pertahanan


Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan olah kaki:
 Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
 Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
 Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru
saja selesai menggiring bola. Hadang dan tutuplahjalan pemotong yang
menuju ke daerah basket.
 Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk
menghindari tipuan pandanglah pinggang lawan.

C. Macam-Macam Bentuk Pertahanan


1) Pertahanan Daerah
Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu.
Mengingat susunannya, maka pertahanan daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2,
2-3, 3-2, 1-2-2, dan 2-2-1. Setiap susunan pertahan ini mempunyai kelemahan dan
kekuatannya masing-masing. Bila tim mempunyai pemain-pemain yang tinggi bear
tetapi lamban gerakannya maka penerapan pertahanan daerah akan sangat
menguntungkan.
2) Pertahanan Satu Lawan Satu
Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang
untuk
menjaga seorang lawan. Macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah sebagai
berikut:
 Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Tetap
Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga
seorang pemain lawan. Untuk memelihara ketetapan jaga pemain pembayang,
berikan jalan kepada pemain yang dibayangidengan merapat atau
melonggarkan jarak penjagaannya dala jarak setengah langkah.
 Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Pergantian
Pertahanan jaga cara ini artinya apanbila terjadi pembayangan penjaga dapat
mengadakan pergantian jaga. Untuk pergantian jaga ini perlu adanya latihan-
latihan khusus. Ada baiknya bila menghendaki pergantian jaga, Slah satu
penjaga yang melakukan pembayangan menyentuh kawannya atau
memberikan kode untuk mengadakan langkah-langkah pergantian.
 Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Penolong
Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang
penjaga, maka salah seorang penjaga yang terdekat menolong untuk menutup
pemain yang menerobos sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk
menjaganya kembalu. Setelah itu penjaga penolong cepat kembali menjaga
penyerang yang dijaganya.

Anda mungkin juga menyukai