Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN WILAYAH PANTAI DAN

PESISIR

KULIAH KE III
SELASA 28 OKTOBER 2014

PEMBANGUNAN WILAYAH
PESISIR/PANTAI

Oleh
M.H. PENTURY
PEMBANGUNAN YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PESISIR DAN PANTAI
Pembangunan Sektor Pertanian
Pembangunan Sektor Kehutanan
Kawasan Pemukiman dan
Perkotaan
Pariwisata dan Rekreasi
Pertambangan dan Energi
Jalan Raya dan Jembatan
Pelabuhan
Sistem Pembuangan Libah
PEMBANGUNAN SEKTOR PERIKANAN

Sumberdaya
Perikanan dibagi
atas dua bagian:

1. Perikanan
Tangkap
(captured
fisheries)
2.Perikanan Budi
Daya
PERIKANAN TANGKAP
Berdasarkan Lokasi
Kegiatan,
Perikanan Tangkap
di Indonesia
dibedakan atas:
Perikanan Pantai
(coastal fisheries)
Perikanan Lepas
Pantai
(offshore
fisheries)
PERIKANAN TANGKAP
Perikanan Pantai
Adalah kegiatan
menangkap
populasi hewan air
(Ikan, Udang,
Kerang-kerangan)
dan memanen
tumbuhan air
(Rumput laut dll)
yang hidup liar di
perairan sekitar
pantai.
PERIKANAN BUDI DAYA
Sebagian besar
perikanan BD di
indonesia adalah
budidaya Tambak
seperti;
Udang
Bandeng
Rumput laut
Tiram dan
Kepiting
Ikan dalam
KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN DI WILAYAH PESISIR

operasi kapal operasi kapal asing di


penggundula
asing di perairan perairan ZEEI
n hutan dan
teritorial
erosi

limbah
pertanian
penambangan penimbunan alat tangkap yg.
pasir unsur kimia merusak: trawl dasar,
akses
dari pertanian terbuka drift nets dan jaring
halus

padat overfishin
tangkap g

limbah RT

peracunan
ikan peracunan
pertumbuhan ikan
penduduk di pengeboman
wilayah Sampah ikan
pesiisr pelabuhan
polusi
dampa
k
industr rusaknya
i
kepadatan habitat dan
penduduk benih ikan
limbah budidaya
ikan
reklamasi dan
pengembangan pantai
ISSUES DAN MASALAH PEMBANGUNAN
WILAYAH PESISIR
1. Pemanfaatan sumberdaya kelautan
masih jauh dari optimal,
2. Adanya perbedaan kepentingan yang
cenderung menjurus ke konflik
kepentingan antar sektor serta
stakeholder lainnya,
3. Lemahnya peraturan perundangan
dalam hal pengaturan pengelolaan
4. Kerusakan habitat akibat pengelolaan
yang tidak terkendali (over eksploitasi,
polusi)
ISSUES DAN MASALAH PEMBANGUNAN
WILAYAH PESISIR
5. Masih minimnya peranan masyarakat
dalam proses pengambilan keputusan
pengelolaan, mengakibatkan masih kurang
tersentuhnya usaha perbaikan tingkat
kesejahteraan masyarakat,
6. Adanya potensi konflik antar daerah
yang berbatasan
7. Masih kurangnya data dan informasi
Potensi sumberdaya kelautan
8. Belum adanya rencana tata ruang pesisir,
dan lautan yang terpadu.
POTENSI PEMBANGUNAN SUMBERDAYA
PESISIR DAN LAUT
1. Sumberdaya yang dapat diperbaharui : (DKP)
- Perikanan (Tangkap, Budidaya, dan Pascapanen)
- Hutan Mangrove
- Terumbu Karang
- Industri Bioteknologi Kelautan
2. Sumberdaya yang tak dapat diperbaharui:
- Minyak Bumi dan Gas
- Harta Karun. (DKP)
- Bahan Tambang dan Mineral lainnya
3. Energi Kelautan:
- Pasang Surut
- Gelombang
- Angin
- OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion)
4. Jasa-Jasa Lingkungan
- Pariwisata
- Perhubungan dan Kepelabuhanan.
- Penampung (Penetralisir) Limbah
PERAN SEKTOR KELAUTAN DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
Kontribusi sektor kelautan nasional tahun 2008 baru
mencapai 31,34%.
Perbandingan kontribusi sektor kelautan di negara
lain : Islandia (65%), Cina (48%), Jepang (54%).
Indonesia berada pada posisi 27 dari 35 negara
maritim utama di dunia.
Peran angkutan laut Indonesia masih terbatas
peran sarana angkutan laut nasional dalam
perdagangan internasional kurang dari 5%.
Tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan laut
baru mencapai 63,49% dari potensi lestari.
Keterbatasan peran Indonesia dalam pasar dunia di
sektor perikanan.
Potensi sumberdaya mineral belum dimanfaatkan
secara optimal.
PENTINGNYA PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR

Kawasan pesisir sangat produktif dan


mengandung potensi pembangunan yang tinggi.

85% kehidupan biota laut tropis bergantung


pada ekosistem pesisir (Odum and Teal,
1976; Berwick,1982)
Coastal zone menyediakan 43% barang dan jasa
ligkungan bagi kepentingan dunia (Costanza,
et.al, 1997)
90% hasil tangkap ikan berasal dari laut
dangkal/pesisir (FAO, 1998)
PENTINGNYA PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR

Kawasan pesisir menerima dampak


negatif berupa pencemaran,
sedimentasi, dan perubahan regim
hidrologi akibat aktivitas manusia &
pembangunan di daratan.
80% masyarakat pesisir masih miskin
(BPS, 1998)
77,2 % msyarakat peisir masih
miskin (PPS, 2008)
PENTINGNYA PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR

Kawasan pesisir merupakan multiple-use zone :


- Kemudahan akses transportasi
- Lahan darat dan perairan yang subur
- Relatif mudah dan murah sebagai pembuangan
limbah
- Kemudahan akses mendapatkan water cooling
untuk industri
- Keindahan Panorama

Oleh karena itu :


50%-70% dari jumlah penduduk dunia (5,3 milyar)
tinggal di kawasan pesisir (Edgren, 1993)
2/3 kota-kota besar dunia terdapat di wilayah
pesisir (Cicin-Sain dan Knecht, 1998)
T
T ee rr ii m
m aa kk aa ss ii hh

Anda mungkin juga menyukai