DISUSUN OLEH :
EVELINA BR GURNING
NIM. 317331012
KELAS : C 2017
UNIVERSITAS NEGERI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “” dengan sebaik mungkin dan tepat waktu. Adapun tujuan
dari pembuatan tugas ini yakni untuk memenuhi tugas semester genap.Kami juga
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Darwin Parlaungan Lubis,
S. Si., M. Si. yang telah membimbing kami untuk membuat tugas ini agar semakin
baik. Dan juga teman – teman yang telah membantu kami untuk memberikan
masukan ataupun bahan dukungan dalam pembuatan tugas ini.
Kami menyadari bahwa pembuatan tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan adanya kritikan maupun saran dari para pembaca
untuk membenahi pembuatan tugas kami yang berikutnya. Dan semoga makalah kami
ini dapat menjadi bacaan yang mampu menambah wawasan bagi para pembaca.
Sekian dan terima kasih.
EVELINA GURNING
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
D. Manfaat...........................................................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................................4
A. Kajian Teori.......................................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................9
A. Jenis Penelitian...............................................................................................................9
B. Metode Penelitian............................................................................................................9
C. Populasi dan Sampel.......................................................................................................9
D. Teknik Analisis Data.......................................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................................................10
A. ASPEK FISIK..................................................................................................................10
B. ASPEK NON FISIK........................................................................................................11
C. IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)................................17
BAB V PENUTUP..................................................................................................................20
A. Kesimpulan......................................................................................................................20
B. Saran................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program ini pada prinsipnya memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga
sangat miskin melalui persyaratan menyekolahkan anaknya untuk menuntaskan wajib
belajar 12 tahun dan memeriksakan kesehatan serta pemberian makanan bergizi kepada
anak-anak usia balita dan ibu hamil/menyusui. Untuk jangka pendek bantuan ini
diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin. Sedangkan untuk
jangka panjang dapat memutus rantai kemiskinan, bagi keluarga miskin terhadap layanan
pendidikan, kesehatan dan gizi yang baik. Pada bulan Juni Tahun 2007 Pemerintah
1
Indonesia telah meluncurkan program dalam menanggulangi kemiskinan dimaksud yaitu
program keluarga harapan yang uji coba di tujuh provinsi yaitu (Sumatera Barat, DKI
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Utara, dan Gorontalo). Tahun
berikutnya mencakup Aceh, Sumatera Utara, Banten, D.I Yogyakarta, Kalimantan
Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Hingga tahun 2013. PKH telah menjangkau 2,4 juta
keluarga sangat miskin yang tersebar di 334 kabupaten/kota dan 2.843 kecamatan serta
didukung oleh 11.132 tenaga Pendamping di seluruh Indonesia, sejak tahun 2007 hingga
tahun 2015 peserta PKH telah mencapai 3.511.088 keluarga miskin, dimana sasaran
PKH yang sebelumnya adalah Rumah Tangga dan sejak tahun Kemiskinan bukan saja
dikarenakan sumber-sumbernya tidak ada, melainkan tidak adanya hak atas sumber
tersebut. Kelaparan seringkali terjadi bukan karena makanan didaerah tersebut tidak
mencukupi tetapi orang miskin tidak diperbolehkan dan tidak mempunyai hak untuk
memakan makanan yang ada (Suharto, 2008).
2
lainnya yang ada di kabupaten Dairi sehingga cukup menarik untuk melihat bagaimana
Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sumbul.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat digambarkan dalam penelitian ini adalah :
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan di Desa Tanjung Beingin I,
Kecamatan Sumbul,Kabupaten Dairi berdasarkan faktor fisik geografi.
2. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di
Desa Tanjung Beingin I, Kecamatan Sumbul,Kabupaten Dairi.
D. Manfaat
1. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat untuk : Menjadi ilmu yang
bermanfaat dan menambah wawasan serta dapat memberikan sumbangan bagi ilmu
pengetahuan dan menjadi bahan informasi untuk aktivitas bagi peneliti lain dan
sebagai bahasan, kajian yang diperoleh saat mengikuti perkuliahan di
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Desa
1) Mata pencaharian
2) Ukuran komunitas
4) Lingkungan
5) Diferensiasi sosial
4
6) Stratifikasi sosial
7) Solidaritas sosial
1. Desa Pertanian
Pada jenis desa ini semua kegiatan masyarakatnya terlibat dalam bidang
pertanian.
2.Desa Industri
Pada jenis desa ini pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
lebih banyak bergantung pada sektor industri baik industri kecil maupun industri
besar.
Pada jenis desa ini pusat kegiatan dari seluruh anggota masyarakatnya
bersumber pada usaha-usaha di bidang perikanan baik perikanan laut, pantai, maupun
darat.
4.Desa Pariwisata
Pada jenis desa ini terdapat obyek wisata seperti peninggalanpeninggalan kuno,
keistimewaan kebudayaan rakyat, dan juga terdapat keindahan alam.
Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat desa masih tergolong masuk dalam
kategori yang belum maju dan masih sederhana. Kebanyakan orang menganggap bahwa
masyarakat desa khususnya masyarakat petani masih dianggap secara umum yang mana
mereka dianggap seragam atau sama antara masyarakat petani yang satu dengan yang
lain. Kenyataannya malah berbanding terbalik dimana masing-masing petani memiliki
ciri yang berbeda misalnya saja pada tingkat perkembangan masyarakatnya, jenis
tanaman yang ditanam, teknologi atau alat-alat pertanian yang mereka pergunakan, sistem
5
pertanian yang mereka pakai, dan juga topografi atau bentuk kondisi phisik geografiknya.
Masyarakat petani bisa dibagi menjadi dua yaitu antara masyarakat petani tradisonal dan
petani modern, yang membedakan antara keduanya adalah bagi kelompok petani yang
pertama mereka masih tergantung dan ditentukan oleh alam karena masih rendahnya
teknologi dan pengetahuan mereka, produksi yang mereka hasilkan hanya untuk usaha
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan menghidupi keluarganya, dan tidak mengejar
keuntungan sedangkan kelompok petani yang ke dua mereka lebih mengutamakan
mendapatkan keuntungan, mereka juga menggunakan teknologi dan sistem pengelolaan
yang modern dan menanam tanaman yang laku di pasaran (Rahardjo, 2010 : 63).
2. Faktor Geografi
Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan
perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Indikasi geografi adalah suatu tanda yanng menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas dan
karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Faktor geografi tersebut dibagi menjadi 2, yaitu faktor fisik dan faktor non fisik.
a) Faktor Fisik
Aspek fisik merupakan kajian geografi yang meliputi unsur-unsur geosfer
yang bersifat fisik, seperti tanah, cuaca, iklim, makhluk hidup dan sebagainya. Faktor
fisik terbagi menjadi beberapa aspek, yaitu Aspek topologi : Aspek topologi meliputi
segala hal yang berkaitan dengan letak suatu wilayah baik secara geografis maupun
secara astronomis, bentuk wilayah dan batas-batas wilayah tersebut. Aspek non biotik :
Aspek non biotik meliputi sehala hal yang berkaitan dengan benda mati seperti tanah, air,
cuaca dan iklim. Aspek biotik : Aspek biotik meliputi segala hal yang berkaitan dengan
makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.
Faktor non fisik merupakan kajian geografi yang meliputi unsur-unsur geosfer
yang bersifat non fisik, seperti kehidupan manusia baik kebudayaannya, ekonomi dan
sebagainya. Faktor non fisik terbagi menjadi beberapa aspek, yaitu Aspek sosial : Aspek
sosial meliputi hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti tradisi, adat,
6
kelompok dan masyarakat. Aspek ekonomi : Aspek ekonomi meliputi hal yang berkaitan
dengan industri, perdagangan, perkebunan, ekspor-impor, transportasi, pasar dan
sebagainya. Aspek budaya : Aspek budaya meliputi segala yang mencakup pendidikan,
agama, bahasa, kesenian dan lainnya.
3. Tinjauan Lahan
a) Pengertian Lahan
Banyak definisi atau pengertian lahan dari para tokoh-tokoh, lahan adalah suatu
wilayah gabungan antara unsur-unsur permukaan bumi yang penting bagi kehidupan
manusia sehingga dapat untuk memenuhi kebutuhannya (Malingreau, 1978: 7). Lahan
adalah semua unsur lingkungan kecuali unsur-unsur yang yang murni termasuk aspek
sosial, ekonomi, dan kemanusian (Sutanto, 1986 :1). Berdasarkan pengertian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya lahan adalah tanah yang sudah ada
peruntukannya dan manusia selalu mengolah lahan sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhannya. Keberadaan lahan sangat dibutuhkan oleh manusia yang selalu berusaha
mengolah dan mengelola lahan yang ada sebagai upaya menjamin kelangsungan
hidupnya.
b) Penggunaan Lahan
4. Perkembangan Desa
7
Desa adalah bagian lingkungan terkecil yang berada dibawah kecamatan dan
dipimpin oleh Kepala Desa. Perkembangan desa menjadi titik penting dalam
pembangunan negara. Dengan berkembangnya sebuah desa, diharapkan mampu untuk
mengatasi dan mengurai permasalahan yang dihadapi kota. Karena itu, pemerintah
berupaya untuk memajukan desa yang tertinggal dengan beberapa program pembangunan
desa.
a) Desa Swasembada
Desa Swasembada atau biasa disebut desa maju atau berkembang adalah desa
yang masyarakatnya dinilai mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi yang
dimiliki desa baik sumber daya alam maupun fasilitas yang disediakan. Berpikiran lebih
modern dan perekonomian masyarakatnya sudah terpenuhi.
b) Desa Swakarya
Sedangkan desa yang dalam tingkatan Desa Swakarya termasuk desa yang
tingkatannya berada dibawah desa swasembada. Desa swakarya adalah desa yang sedang
dalam tahap pengembangan, pola pemikiran yang mulai terbuka dan memiliki sarana
yang mampu meningkatkan perekonomian, pendidikan, dan bidang lainnya.
c) Desa Swadaya
Desa swadaya adalah suatu wilayah pedesaan yang hampir seluruh masyarakatnya
mampu memenuhi kebutuhannya dengan cara mengadakan sendiri.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, salah satu metode
penelitian yang banyak digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
suatu kejadian yang akan mendeskripsikan faktor perkembangan suatu Desa.
B. Metode Penelitian
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah aspek fisik dan non fisik
seluruh Kelurahan dan Desa di Kecamatan Sumbul. Adapun sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah aspek fisik dan non fisik Desa Pegagan Julu X.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
A. ASPEK FISIK
1. Aspek Topologi
Aspek topologi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan letak suatu wilayah baik
secara geografis maupun secara astronomis, bentuk wilayah dan batas-batas wilayah tersebut.
Kecamatan Sumbul berada di Kabupaten Dairi, terbentang antara 2030’-2045’ LU dan
98030’-98045’BT. Dengan ibukota di Kelurahan Pegagan Julu I, Kecamatan Sumbul
memiliki batas-batas sebagai berikut :
Aspek non biotik, meliputi sehala hal yang berkaitan dengan benda mati seperti tanah,
air, cuaca dan iklim. Desa Tanjung Beringin I merupakan Desa yang seluruh wilayahnya
ditutupi oleh daratan. Sumber air bersih diperoleh dari mata air yang dialirkan ke bak umum
yang ada di Desa. Air persawahan diperoleh dari sistem irigasi. Terkait dengan cuaca dan
iklim, tentu Desa Tanjung Beringin I sama halnya dengan wilayah Indonesia secara umum
10
yakni beriklim tropis. Namun tanah di Desa ini kurang subur, dimana hampir semua
tumbuhan jika ditanam dapat tumbuh namun kurang baik dalam perkembangannya.
3. Aspek Biotik
Aspek biotik, meliputi segala hal yang berkaitan dengan makhluk hidup yaitu
manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam geografi, ketiga makhluk tersebut dilihat dari sisi
penyebaran dan keterkaitannya dalam merubah susunan keruangan permukaan bumi. Berikut
merupakan perkembangan Desa Tanjung Beringin I berdasarkan aspek biotik bagian
manusianya.
Laki-Laki Perempuan
2015 740 721 102,63
2016 743 723 102,77
2016 745 726 102,62
2017 747 728 102,61
2019 751 731 102,74
2020
11
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sejak
tahun 2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat pertumbuhan penduduk yang
signifikan. Dimana dapat dilihat dari tabel, bahwa pertambahan penduduk yang terjadi
antara laki-laki dan perempuan terlihat konstan.
Aspek sosial, meliputi hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia seperti
tradisi, adat, kelompok dan masyarakat. Berikut merupakan aspek sosial Desa Tanjung
Beringin I tahun 2015-2020. Terkait dengan tradisi, di Desa Tanjung Beringin I
menghormati tuan tanah menjadi tradisi yang melekat dari dulu hingga saat ini, seperti
jika memakamkan keluarga yang meninggal di areal perkebunan atau dimanapun kecuali
di tempat pemakaman yang telah disediakan, maka pihak keluarga tersebut harus
membayar adat berupa uang dan beras yang telah ditentukan sejak dahulu kala. Budaya
yang menonjol ialah kehidupan yang rukun meskipun beragam suku dan agama, namun
tetap hidup tanpa melihat hal tersebut.
Suku yang terdapat di Desa Tanjung Beringin I , ialah Suku Batak Pakpak,
Suku Batak Toba, Suku Nias dan Suku Jawa. Berkaitan dengan kelompok dan
masyarakat, di Desa Pegagan Julu X terdapat guru baik di sekolah Negeri maupun Swasta
seperti pada tabel berikut ini :
Tabel.2 Jumlah Guru baik di sekolah Negeri maupun Swasta di Desa Pegagan Julu
X Tahun 2015-2020
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sejak
tahun 2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat pertambahan guru baik di Sekolah Negeri
12
maupun Swasta yang signifikan. Dimana dapat dilihat dari tabel, bahwa mulai pada tahun
2019 terdapat perubahan.
2. Aspek Ekonomi
Sebagian besar wilayah Kecamatan Sumbul ditanami padi sawah dan jeruk,
seperti di Desa Tanjung Beringin I dimana sebagian besar masyarakat hidup dari
pertanian dengan mata pencaharian sebagai petani. Disamping itu, terdapat juga
perindustrian serta perdagangan. Berikut merupakan perkembangan Desa Tanjung
Beringin I berdasarkan Aspek Ekonomi dari tahun 2015-2020 :
Tabel.3 Aspek Ekonomi dari Pertanian dan Peternakan Desa Tanjung Beringin I
tahun 2015-2020
Produksi
(ton)
Padi Jagung Ubi Sapi Kerbau Kambing Babi Unggas
Sawah Jalar
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sejak
tahun 2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat perkembangan yang signifikan pada aspek
ekonomi bidang pertanian dan peternakan, atau dapat dikatakan stagnan. Dimana
perkembangan yang terjadi yakni pada produksi padi dari tahun 2017 meningkat 162 ton
di tahun 2019.
13
Tabel.4 Aspek Ekonomi dari Perindustrian dan Perdagangan Desa Tanjung
Beringin I tahun 2015-2020
2015 3 2 1 3 9
2016 3 3 1 3 8
2017 2 3 1 3 10
2018 2 3 1 3 8
2019 2 3 1 2 8
2020 2 3 1 2 9
Sumber : Data BPS Kecamatan Sumbul 2015-2020
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sejak
tahun 2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat perkembangan yang signifikan pada aspek
ekonomi bidang perindustrian dan perdagangan, atau dapat dikatakan stagnan.
Tahun Sarana
transportasi
2015 5 2 14
2016 5 2 16
2017 5 2 16
2018 5 2 16
2019 5 2 21
2020 5 2 29
Sumber : Data BPS Kecamatan Sumbul 2015-2020
14
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sejak
tahun 2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat perkembangan pada aspek ekonomi bidang
transportasi, atau dapat dikatakan stagnan.
3. Aspek Budaya
Aspek budaya, meliputi segala yang mencakup pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan
lainnya. Berikut merupakan data aspek budaya Desa Tanjung Beringin I tahun 2015-
2020.
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sejak tahun
2015 hingga tahun 2020 tidak terdapat perkembangan pada aspek budaya bidang
pendidikan atau dapat dikatakan stagnan. Hanya saja pada jenjang PAUD, yang
sebelumnya tidak ada namun terdapat sebuah PAUD di tahun 2017 namun pada tahun
2018 PAUD tersebut tutup. Kemudian, pada tahun 2019 didirikan PAUD yang baru yang
bertahan hingga saat ini.
Tabel.7 Jenis, Jumlah Sarana Kesehatan Umum dan Klasifikasi Tenaga Medis di
Tanjung Beringin I tahun 2015-2020.
15
2016 1 3 1 1 1
2017 1 3 1 1 2
2018 1 3 1 1 3
2019 1 5 - 1 3
2020 1 5 - 1 3
Sumber : Data BPS Kecamatan Sumbul 2015-2020
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sejak tahun 2015
hingga tahun 2020 tidak terdapat perkembangan yang signifikan pada aspek budaya
bidang sarana kesehatan umum dan klasifikasi tenaga medis. Dimana, posyandu
bertambah 2 di tahun 2018 dan jumlah tetap di tahun 2019. Polindes yang sebelumnya
ada 1 namun sejak tahun 2017 sudah tidak ada lagi. Jumlah bidan tetap dan dukun bayi
bertambah.
Mesjid Gereja
2015 1 6
2016 1 6
2017 1 6
2018 1 6
2019 1 6
2020 1 6
Berdasarkan data tabel diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa pada rentang tahun
2014-2019 tidak terdapat perkembangan dalam hal sarana ibadah di Desa Tanjung
Beringin I
4. Aspek Politik
Aspek politik, meliputi hal yang berkaitan dengan pemerintahan dan kebijakan
daerah. Desa Pegagan Julu X menganut sistem desa pemilihan, dimana untuk memilih
kepala desa masyarakat langsung memberikan suaranya kepada calon pilihan masing-
masing secara demokratis. Dan untuk jabatan lain, seperti Kepala Dusun (Kadus), Kepala
Urusasn (Kaur) dilakukan melalui tes tertulis kepada calon aparat, dan di Desa Pegagan
Julu X juga terdapat Badan Perwakilan Desa (BPD). Status jabatan Kepala Desa ialah non
16
PNS dan sekretaris desa ialah PNS. Berikut merupakan klasifikasi Desa Pegagan Julu X
dan banyaknya satuan lingkungan setempat dibawah Desa dari tahun 2015-2020.
Berdasarkan data tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sejak tahun 2015 hingga
tahun 2020 terdapat perkembangan pada aspek politik bidang kebijakan daerah terkait
jumlah Dusun. Dimana sejak tahun 2018 jumlah Dusun di Tanjung Beringin I
bertambah 1, sehingga dari yang sebelumnya terdapat 4 Dusun menjadi 5 Dusun yakni
Dusun Juma Tuke.
pentingnya kesehatan, pendidikan; Kriteria peserta PKH adalah keluarga miskin yang
memenuhi minimal salah satu syarat berikut:
17
b) Memiliki komponen pendidikan anak usia sekolah 6 hingga 21 tahun untuk
peserta pendidikan SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat dan/atau SMA/MA
sederajat, termasuk anak penyandang disabilitas ringan/ sedang.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak terdapat perkembangan dalam aspek sosial terkait tradisi dan suku yang ada
di Desa tersebut, demikian juga dengan jumlah guru. Pada aspek ekonomi, tidak terdapat
perkembangan yang signifikan bidang pertanian dan peternakan, atau dapat dikatakan
stagnan. Dimana perkembangan yang terjadi yakni pada produksi padi dari tahun 2017
18
meningkat 162 ton di tahun 2018. Demikian juga pada bidang perindustrian dan
perdagangan serta sarana transportasi.
Pada aspek budaya terkait sarana pendidikan, hanya pada jenjang PAUD, yang
sebelumnya tidak ada namun terdapat sebuah PAUD di tahun 2017 namun pada tahun
2017 PAUD tersebut tutup. Kemudian, pada tahun 2019 didirikan PAUD yang baru yang
bertahan hingga saat ini. Pada bidang sarana kesehatan umum dan tenaga medis,
posyandu bertambah 2 di tahun 2019 dan jumlah tetap di tahun 2020. Polindes yang
sebelumnya ada 1 namun sejak tahun 2018 sudah tidak ada lagi. Jumlah bidan tetap dan
dukun bayi bertambah. Pada sarana ibadah, tidak terdapat perubahan sama sekali.
B. Saran
Sebaiknya dalam hal ini, perlu adanya integrasi antara masyarakat dengan
pemerintah desa, serta aparat dalam hal penanggulangan kemiskinan. Terlebih lagi
dengan adanya penanganan pemerintah yang ingin mengentaskan strategi dalam
pengembangan desa yang lebih baik, maka harus segera dilakukan penanganan yang
intesif demi terwujudnya kesejahteraan desa yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
19
Desa (Studi pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang).
Jurnal Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas
Brawijaya, Malang. Vol. 1, No. 5, Hal. 890-899.
Graha Ilmu.
https://www.neliti.com/id/publications/185189/faktor-faktor-yang-menghambat-
tumbuh-dan- berkembangnya-badan-usaha-milik-desa-di (Diakses Pada Tanggal 26
April 2020)
20